1
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Sputum berlebih/ Obtruksi di jalan o Edukasi etika batuk (Anjurkan Tarik nafas dalam
Nafas/ Mekoneum di jalan Nafas melalui hidung selama 4 detik dan tahan 2 detik
(pada neonates) kemudian keluarkan nafas dari mulut dengan bibir
o Bunyi Nafas abnormal : Mengi, mencucu (dibulatkan) selama 8 detik, anjurkan
Wheezing, dan Atau Ronchi kering mengulangi Tarik nafas dalam hingga 3 kali, tutup
Minor : mulut dan hidung dengan tissue kemudian
Subjektif masukkan ke kantong sampah kuning)
o Dispnue
o Sulit Bicara Kolaborasi :
o Ortopnea o Kolaborasi pemberian bronkodilator, Ekspektoran,
Obyektif mukolitik
o Gelisah o Kolaborasi pemberian oksigen
o Sianosis o Keluarkan sumbatan benda asing dengan Forcep
o Bunyi Nafas menurun McgGil
o Frekuensi nafas berubah o Suction jika ada Indikasi: nasofaring/orofaring,
o Pola nafas berubah trakeostomi, endotrakeal tube
o Pemberian Nebulizer
Kondisi klinis terkait : o Jika pasien dengan ventilator mekanik maka
o Infeksi/tumor saluran kemih Monitor peak airway pressures dan airway
dan/atau ginjal resistance
o Gangguan system saraf
2
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
3
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Objektif Frekuensi 1 2 3 4 5
o Frekuensi nafas meningkat nafas Terapeutik :
o Penggunaan Oto bantu nafas Nilai Gas 1 2 3 4 5 o Posisikan semi fowler (30-45 derajat)
o Nafas megap-megap atau gasping darah artesi o Lakukan penghisapan jalan nafas, jika perlu
o Upaya Nafas dan bantuan Upaya Nafas 1 2 3 4 5 o Berikan fisioterapi dada, jika perlu
ventilator tidak singkron Auskultasi 1 2 3 4 5 o Lakukan uji coba penyapihan (30-1200 menit
o Nafas dangkal suara dengan nafas spontan yang dibantu ventilator)
o Agitasi inspirasi o Gunakan teknik relaksasi, jika perlu
o Nilai Gas darah arteri abnormal Warna Kulit 1 2 3 4 5 o Hindari pemberian sedasi farmakologis selama
percobaan penyapihan
Minor : o Berikan dukungan psikologis
Subyektif o Atur interval pemantauan respirasi sesuai dengan
o Lelah kondisi pasien
o Kuatir mesin rusak o Dukomentasikan hasil pemantauan
o Fokus meningkat pada pernafasan
Edukasi :
Obyektif o Ajarkan cara pengontrolan nafas saat penyapihan
o Auskultasi suara nafas menurun o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Warna kulit abnormal (missal. o Informasikan hasil pemanatuan, jika perlu
Pucat, sianosis
o Nafas paradoks abdominal Kolaborasi :
o Diaforesis o Kolaborasi pemberian obat yang mneingkatkan
o Ekspresi wajah takut kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas
o Tekanan darah meningkat
o Frekuensi nadi meningkat
o Kesadaran menurun
o Gelisah
4
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
5
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Sianosis k
o Diaforesis PCO2 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Gelisah PO2 1 2 3 4 5 o Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
o Nafas cuping hidung PH Arteri 1 2 3 4 5 pasien
o Pola Nafas Abnormal Sianosis 1 2 3 4 5 o Dokumentasikan hasil pemantauan
(Cepat/lambat, regular/ irregular, Pola Nafas 1 2 3 4 5 o Bersihkan secret pada mulut, hidung dan trakea,
dalam/dangkal) Warna Kulit 1 2 3 4 5 jika perlu
o Warna kulit abnormal (mis. Pucat, Frekuensi 1 2 3 4 5 o Pertahanakan kepatenan jalan nafas
kebiruan) nafas o Siapkan dana tur peralatan pemberian oksigen
o Kesadaran menurun Irama nafas 1 2 3 4 5 o Tetap beri oksigen saat pasien ditranportasi
Kadar 1 2 3 4 5 o Gunakan pernagkat oksigen yang sesuai dengan
Kondisi klinis terkait : Bikarbonat tingkat mobilitas pasien
o Infeksi/tumor saluran kemih
dan/atau ginjal Edukasi :
o Gangguan system saraf o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Informasikan hasil pemantauan jika perlu
o Ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen dirumah
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian penentuan dosis oksigen
o Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan
atau tidur
6
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
7
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
volutrauma, penurunan curah jantung, distensi
Obyektif gaster, emfisema subcutan)
o Gelisah o Monitor kondisi yang meningkatkan konsumsi
o Takikardia oksigen (demam, nyeri)
o Monitor perlunya penyapihan ventilator
Terapeutik :
o Petahanakan kepatenan jalan nafas
o Posisikan semi folwer atau fowler
o Fasilitas mengubah posisi senyaman mungkin
o Berikan Oksigenasi sesuai kebutuhan
o Fasilitasi pemenuhan kebuthan sehari-hari
o Berikan latihan gerak aktifa dan pasif
o Ubah posisi setiap 2 jam
o Kurnagi tekanan balon secara periodic tiap shift
o Pasang OPA untuk mencegah ETT tergigit
o Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik,
jika diperlukan
o Berikan oksigenasi 100% selama 30 detik sebelum
dan setelah penghisapan
o Ganti fiksasi dan posisi ETT secara bergantian
setiap 24 jam
o Lakukan perawatan mulut
o Lakukan fisioterapi dada
o Ganti sirkuit ventilator sesuai protocol
o Berikan media untuk berkomunikasi
o Dokumentasikan respon terhadap ventilator
o Lakukan perawatan canul tracheostomy
Edukasi :
o Anjurkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
o Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
o Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian bronkodilator
o Kolaborasi pemilihan mode ventilator
o Kolaborasi penggunaan agen pembuluh otot,
8
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
sedative, analgetik
9
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
(kerusakan saraf C5 ke atas) Ekskursi dada 1 2 3 4 5 o Posisikan Semi fowler atau fowler
o Cedera pada medulla spinalis Ventilasi vital 1 2 3 4 5 o Lakukan fisioterapi dada
o Efek agen farmakologis Kapasitas 1 2 3 4 5 o Berikan minum air hangat
o Kecemasan vital o Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Diameter 1 2 3 4 5 o Lakukan Hiperoksigenasi sebelum penghisapan
d.d gejala dan Tanda Thoraks endotrakeal
Mayor : anterior- o Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
Subjektif posterior pasien
o Dispnea Tekanan 1 2 3 4 5 o Dokumentasikan hasil pemantauan
Obyektif Ekspirasi
o Penggunaan otot bantu pernafasan Tekanan 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Fase ekspirasi memanjang Inspirasi o Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak
o Pola nafas abnormal (mis. kontraindikasi
Takipnea, bradipnea, o Ajarkan teknik batuk efektif
hiperventilasi, kussmaul, Cheyne- o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
stokes) o Informasikan hasil pemantauan
Minor :
Subjektif Kolaborasi :
o Ortopnea o Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
Obyektif mukolitik, jika perlu
o Pernafasan pused-lip o Kolaborasi pemberian Oksigen
o Pernafasan cuping hidung o Kolaborasi penggunaan oksigen saat beraktivitas
o Diameter thoraks anterior- atau tidur
posterior meningkat
o Ventilasi semenit menurun
o Kapasitas vital menurun
o Tekanan ekspirasi menurun
o Tekanan inspirasi menurun
o Ekskursi dada berubah
10
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
11
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Penurunan motilitas Sekret o Monitor Saturasi Oksigen
gastrointestinal Wheezing 1 2 3 4 5 o Monitor nilai AGD
o Springer esophagus bawah Batuk 1 2 3 4 5
inkompeten Penggunaan 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Perlambatan trakeostomi atau Otot Asesoris o Petahanakan Kepatenan jalan Nafas dengan Head-
endotrakeal tube Sianosis 1 2 3 4 5 tilt dan Chin-lift, Jaw Trust jika curiga Trauma
o Trauma/pembedahan leher, mulut, Gelisah 1 2 3 4 5 Servikal)
dan wajah Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Posisikan semi Fowler atau fowler 30 menit
o Efek egein farmakologis memburu membaik sebelum asupan oral
o Ketidaka matangan koordinasi k o Berikan minum hangat (jika tidak ada
menghisap, menelan dan bernafas Frekuensi 1 2 3 4 5 kontraindikasi)
Nafas o Lakukan fisioterapi dada
d.d gejala dan Tanda o Berikan Oksigen
o Lakukan pemghisapan jalan nafas jika produksi
Kondisi klinis terkait : secret meningkat
o Cidera Kepala o Berikan obat oral dalam bentuk cair
o Stroke o Pertahanakan posisi semi fowler (30-45 derajat)
o Cedera medulla Spinalis pada pasien tidak sadar
o Guellain Barre Syndrome o Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
o Penyakit Parkinson pasien
o Keracunan obat dan alcohol o Dokumentasikan hasil pemantauan
o Pembesaran uterus
o Myasthenia gravis Edukasi :
o Fistula trakeosofagus o Anjurkan asupan cairan adekuat jika tidak ada
o Struktus Esophagus kontra indikasi
o Ajarkan teknik batuk efektif
o Anjurkan makan secara perlahan
o Ajarkan strategi mencegah aspirasi
o Ajarkan teknik mengunyah/ menelan jika perlu
o Jelaskan tujuan prosedur pemantauan
o Berikan oksigen
o Informasikan hasil pemantauan
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian bronkodilator, Ekspektoran,
mukolitik
12
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
13
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
>150x/menit Akral DIngin 1 2 3 4 5 menepuk bahu pasien)
o Tekanan darah sistolik <60mmHg PCO2 1 2 3 4 5 o Monitor nadi karotis dan nafas setiap 2 menit atau
atau >200mmHg Pitting 1 2 3 4 5 5 siklus RJP
o Frekuensi nafas <6 kali/menit atau edema o Setelah pemberian Dehidrasi
>30x/menit Edema 1 2 3 4 5 o Lanjutkan RJP selama 2 menit
o Kesadaran menurun atau tidak Perifer o Pasang Jalur IV berukuran besar 1-2 liter pada
sadar Hipotensi 1 2 3 4 5 dewasa
Ortostatik o Berikan infus cairan kristaloid 20 mL/Kg BB pada
Minor : Bunyi Nafas 1 2 3 4 5 anak
Subjektif tambahan o Lakukan crossmatching produk darah
Obyektif Bruit 1 2 3 4 5 o Pakai Alat pelindung diri
o Suhu Tubuh <34.5 C pembuluh o Medical system atau berteriak meminta tolong
o Tidak ada produksi urin dalam 6 darah o Posisikan pasien telentang di atas tempat tidur
jam Distensi vena 1 2 3 4 5 datar dan keras
o Saturasi Oksigen <85% Jugularis o Atur Posisi penolong berlutut disamping korban
o Gambaran EKG menunjukkan Asites 1 2 3 4 5 o Raba nadi karotis dalam waktu < 10 detik
Aritmia letal (mis. Ventricular Fatigue 1 2 3 4 5 o Berikan rescue breathing jika ditemukan ada nadi
Tachycardi (VT), VentriCuler Paresthesia 1 2 3 4 5 tetapi tidak ada nafas
Fibrilation (VF), Asistol, Pulseless Sinkop 1 2 3 4 5 o Kompresi dada 30 kali dikombinasikan dengan
Electrical Activity (PEA) Ulkus 1 2 3 4 5 bantuan nafas ventilasi 2 kali jika ditemukan tidak
o Gambaran EKG menunjukkan Ekstremitas ada nadi dan tidak nafas
Aritmia mayor (mis. AV block total, Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Kompresi dengan tumit telapak tangan
Takiaritmia/bradiaritmia. memburu membaik menumupuk di atas telapak tangan yang lain
Supraventricular TachyKardia k tegak lurus pada pertengahan dada (seperdua
(SVT), Ventriculer Extrasystole Frekuensi 1 2 3 4 5 bawah sternum)
(VES) simptomatik Nadi o Kompresi dengan kedalaman kompresi 5-6 cm
o ETCO2 < 35 mmHg Tekanan 1 2 3 4 5 dengan kecepatan 100-120x/menit
Darah o Bersihkan dan buka jalan nafa atas dengan heald
Kondisi klinis terkait : Frekuensi 1 2 3 4 5 thilt- chin lift atau jaw trust (jika dicurigai cedera
o Infeksi/tumor saluran kemih Nafas servikal)
dan/atau ginjal Suhu Tubuh 1 2 3 4 5 o Berikan bantuan nafas dengan menggunakan Bag
o Gangguan system saraf Tekanan 1 2 3 4 5 Valve Mask dengan Teknik EC-Clamp
darah Sistolik o Kombinasikan kompresi dan ventilasi selama 2
Tekanan 1 2 3 4 5 menit atau sebanyak 5 siklus
darah o Hentikan RJP jika ditemukan adanya tanda-tanda
DIastolik kehidupan, penolong yang lebih mahir dating,
Tekanan 1 2 3 4 5 ditemukan adanya tanda-tanda kematian biologis,
Nadi Do Not Resuscitation (DNR)
Tekanan 1 2 3 4 5
14
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Arteri rata- Edukasi :
rata o Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada
Pengisian 1 2 3 4 5 keluarga atau pengantar pasien
Kapiler
Berat Badan 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
o Kolaborasi penentuan jenis dan jumlah cairan
o Kolaborasi pemberian produk darah
o Kolaborasi tim medis untuk bantuan hidup lanjut
15
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Cardiac Index (CI) 1 2 3 4 5
d.d gejala dan Tanda Left Ventriculer 1 2 3 4 5 Teraupetik :
Mayor : Stroke Work Index o Pertahankan Kepatenan jalan nafas dengan Head
Subjektif (SVSWI) Thilt dan Chin Lift
o Perubahan Irama Jantung : Stroke Volume 1 2 3 4 5 o Posisikan semi fowler atau fowler
Palpasi Index (SVI) o Lakukan fisioterapi dada
o Perubahan Preload : Lelah Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Berikan minum air hangat
o Perubahan Afterload : Dyspnea meningkat menurun o Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
o Perubahan Kontraktilitas : Palpitasi 1 2 3 4 5 o Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
paroxysmal nocturnal, dyspnea, Bradikardia 1 2 3 4 5 endotrakeal
ortopnea, batuk Takikardia 1 2 3 4 5 o Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
Gambaran EKG 1 2 3 4 5 pasien
Obyektif Iskemia/Injury/Inf o Dokumentasikan hasil pemantauan
o Perubahan irama jantung : ark
Bradikardia/takikardia, Nyeri dada 1 2 3 4 5 Edukasi :
gambaran EKG aritmia atau Gambaran EKG 1 2 3 4 5 o Anjurkan asupan cairan 2000mL/Hari, jika tidak
gangguan Konduksi Aritmia kontraindikasi
o Perubahan preload : edema, Lelah 1 2 3 4 5 o Ajarkan teknik batuk efektif
distensi jugularis, CVP Edema 1 2 3 4 5 o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
meningkat/menurun Distensi Vena 1 2 3 4 5 o Informasikan hasil pemantauan
o Perubahan Afterload : Jugularis
hipotensi/hipertensi, nadi perifer Dyspnea 1 2 3 4 5
Kolaborasi :
teraba lemah, CRT > 3 detik, Oliguria 1 2 3 4 5
o Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
Oliguria, warna kulit pucat dana Pucat/Sianosis 1 2 3 4 5
mukolitik, jika perlu
tau sianosis Paroxysmal 1 2 3 4 5
o Kolaborasi pemberian oksigen
o Perubahan kontraktilitas : Nocturnal
o Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dana
terdengar suara jantung S3 dan Dyspnea
tau tidur
atau S$, ejection Fraction (EF) Ortopnea 1 2 3 4 5
menurun Batuk 1 2 3 4 5
Suara jantung s3 1 2 3 4 5
Minor : Suara Jantung S4 1 2 3 4 5
Subjektif Murmur Jantung 1 2 3 4 5
o Cemas Hepatomegaly 1 2 3 4 5
o Gelisah Pulmonary 1 2 3 4 5
Vasculer
Objektif Resistance
o Perubahan Preload : Murmur Systemic Vascular 1 2 3 4 5
jantung, BB bertambah, Resistance
pulmonary artery Wedge Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
16
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
pressure (PAWP) menurun memburu membaik
o Perubahan Afterload : Pulmonary k
Vascular Resistance (PVR) Tekanan Darah 1 2 3 4 5
meningkat/menurun, Systematic Pengisian Kapiler 1 2 3 4 5
vascular resitance (SVR) Berat Badan 1 2 3 4 5
meningkat/menurun, Central Venous 1 2 3 4 5
hepatomegaly Pressure (CVP)
o Perubahan Kontraktilitis : Cardiac Pulmonary artery 1 2 3 4 5
Index (CI) menurun, Left wedge Pressure
Ventricular Stroke Work Index (PAWP)
(LVSWI) menurun, Stroke
Volume Index (SVI) menurun
17
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Penurunan Konsentrasi Luka o Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak
Hemoglobin Sensasi 1 2 3 4 5 pada ekstremitas
o Peningkatan Tekanan Darah Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Identifikasi penyebab perubahan sensasi
o Kekurangan Volume cairan meningkat menurun o Identifikasi penggunaan alat pengikat, prosthesis,
o Penurunan aliran arteri dan/ vena Warna Kulit 1 2 3 4 5 sepatu dan pakaian
o Kurang terpapar informasi tentang Pucat o Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
factor pemberat (misal: merokok, Edema Perifer 1 2 3 4 5 o Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
gaya hidup menoton, trauma, Nyeri 1 2 3 4 5 o Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan
obesitas, asupan garam, imobilitas) Ekstremitas tekstur benda
o Kurang terpapar informasi tentang Parastesia 1 2 3 4 5 o Monitor terjadinya paresthesia
proses penyakit (misal: Diabetes Kelemahan 1 2 3 4 5 o Monitor perubahan kulit
mellitus, Hiperlipidemia), kurang Otot o Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli
aktivitas Kram Otot 1 2 3 4 5 vena
Bruit 1 2 3 4 5
d.d gejala dan Tanda Femoralis Teraupetik :
Mayor : Nekrosis 1 2 3 4 5 o Hindari pemasangan infus atau pengambilan
Subjektif Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik darah di area keterbatasan perfusi
Tidak tersedia memburu membaik o Hindari pengukuran tekanan darah pada
k ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Obyektif Pengisian 1 2 3 4 5 o Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet
o Pengisian kapiler >3 detik Kapiler pada area yang cedera
o Nadi perifer menurun atau tidak Turgor Kulit 1 2 3 4 5 o Lakukan pencegahan infeksi
teraba Tekanan 1 2 3 4 5 o Lakukan perawatan kaki dan kuku
o Akral teraba dingin darah sistolik o Lakukan hidrasi
Tekanan 1 2 3 4 5 o Hindari pemakaian benda benda yang berlebihan
Minor : Darah suhunya
Subjektif diastolic
o Parastesia Tekanan 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Nyeri Ekstremitas (Klaudikasi Arteri rata- o Anjurkan berhenti merokok
Intermitten) rata o Anjurkan berolahraga rutin
Indeks angkle 1 2 3 4 5 o Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
Objektif kulit terbakar
o Edema o Anjurkan menggunakan obat penuruna tekanan
o Penyembuhan Luka lambat darah, antikoagulan dan penurun kolesterol
o Index ankle-bracial < 0.90 o Anjurkan minum obat pengontril tekanan darah
o Bruit Femoralis secara teratur
o Anjurkan menhindari penggunaan obat penyekat
o Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
(mis. Kelembaban kulit kering pada kaki)
18
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Anjurkan program rehabilitasi vascular
o Anjurkan program diet untuk memperbaiki status
sirkulasi
o Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat
istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian analgesik
o Kolaborasi pemberian kortisteroid
19
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
adekuat untuk menunjang kehidupan Tingkat 1 2 3 4 5 o Monitor Pola Nafas (Frekuensi, Irama, Kedalaman
Kesadaran dan Upaya bernafas)
b.d Saturasi 1 2 3 4 5 o Monitor Bunyi Nafas tambahan (mis: Gurgling,
o Kekurangan Volume Cairan Oksigen mengi, Wheezing, Ronchi)
o Hipoksia Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Monitor Sputum (Jumlah, warna, aroma)
o Hipotermia meningkat menurun o Monitor EKG 12 Sadapan
o Hypokalemia/hyperkalemia Gambaran 1 2 3 4 5 o Monitor Aritmia (kelainan Irama dan Frekuensi)
o Hipoglikemia/hyperglikemia EKG Aritmia o Monitor enzim jantung (mis. CK, CK-MB, Troponin
o Asidosis Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik T, Troponin I)
o Toxsin (mis. Keracunan, overdosis memburu membaik o Monitor Adanya sumbatan jalan nafas
obat) k o Monitor saturasi oksigen
o Tamponade jantung Frekuensi 1 2 3 4 5 o Monitor Nilai AGD
o Tension Pneumothorax Nadi
o Thrombosis Jantung Tekanan 1 2 3 4 5 Teraupetik :
o Trombosis Paru (emboli paru) Darah o Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head
Frekuensi 1 2 3 4 5 Thilt Chin Lift jawa trust jika curiga trauma servikal
Nafas o Posisikan semi fowler atau fowler
Kondisi klinis terkait :
Suhu Tubuh 1 2 3 4 5 o Berikan minum air hangat (jika tidak ada
o Bradikardia
ETCO2 1 2 3 4 5 kontraindikasi)
o Takikardia
Produksi 1 2 3 4 5 o Pertahankan tirah baring minimal 12jam
o Sindrom coroner akut
Urine o Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
o Gagal jantung
o Kardiomiopati ansietas dan stress
o Miokarditis o Berikan dukungan emosional dan spiritual
o Distritmia o Atur pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
o Trauma o Dokumentasikan hasil pemantauan
o Perdarahan (mis. Perdarahan
gastrointestinal, rupture aorta, Edukasi :
perdarahan intracranial) o Anjurkan Asupan cairan adekuat
o Keracunan o Ajarkan teknik batuk efektif
o Overdosis o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Tenggelam o Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
o Emboli paru o Anjurkan teknik menurunkan kecemasan dan
ketakutan
o Jelaskan tindakan yang dijalani pasien
o Jelaskan pasien dan keluarga tujuan dan prosedur
pemasangan jalan nafas buatan
Kolaborasi :
20
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
o Kolaborasi pemberian oksigen
o Keluarkan sumbatan benda asing dengan Forcip
Mc.Grill
o Suction jika ada indikasi nasofaring/orofaring,
trakeostomi, endotrakeal tube
o Pemberian nebulizer
o Jika pasien dengan ventilator mekanik maka
monitor peak airway pressures dan airway
resistance
o Kolaborasi pemberian antianginal
o Kolaborasi pemberian inotropic
o Kolaborasi pemberian antiplatelet
o Kolaborasi pemberian obat mencegah maneuver
Valsava (mis. Pelunak tinja, antiemetic)
o Kolaborasi pemberian obat anticoagulant
o Kolaborasi pemeriksaan X-Ray
21
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Definisi :
Beresiko mengalami pemompaan Curah Jantung (L.02008) Observasi :
jantung yang tidak adekuat untuk Perfusi MIokard (L.02011) o Monitor Sputum (Jumlah, warna, aroma)
memenuhi kebutuhan metabolism o Monitor Kemampuan batuk efektif
tubuh
KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedan Cukup Meningkat o Monitor adanya produksi sputum
menurun g meningkat o Monitor adanya sumbatan jalan nafas
b.d Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5 o Monitor Saturasi Oksigen
o Perubahan Afterload perifer o Monitor nilai AGD
o Perubahan Frekuensi jantung Ejection Fraction (EF) 1 2 3 4 5 o Monitor Tanda Vital
o Perubahan Irama Jantung Cardiac Index (CI) 1 2 3 4 5 o Identfifikasi Jenis Aritmia
o Perubahan Kontraktilitas Left Ventriculer 1 2 3 4 5 o Identifikasi alat Pacu jantung
o Perubahan Preload Stroke Work Index o Monitor Enzym jantung, kadar kalium serum
(SVSWI) o Monitor keluhan nyeri dada
Kondisi Klinis Terkait : Stroke Volume Index 1 2 3 4 5 o Monitor kadar Elektrolit
o Gagal Jantung Kongestif (SVI)
o Sindorm Coroner Akut Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun Teraupetik :
o Gangguan Katup uj meningkat g menurun o Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
Palpitasi 1 2 3 4 5 o Posisikan semi fowler atau fowler
Bradikardia 1 2 3 4 5 o Pasang akses intra vena
Takikardia 1 2 3 4 5 o Pasang monitor jantung
Gambaran EKG 1 2 3 4 5 o Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
Iskemia/Injury/Infark stress
Nyeri dada 1 2 3 4 5 o Berikan oksigen
Gambaran EKG 1 2 3 4 5 o Rekam Ekg 12 lead
Aritmia o Fasilitasi pemasanganalat pacu jantung
Lelah 1 2 3 4 5 o Berikan diet yang tepat
Edema 1 2 3 4 5 o Pasang chateter urine untuk menilai produksi
Distensi Vena 1 2 3 4 5 urine
Jugularis o Berikan lingkungan yang kondusif untuk
Dyspnea 1 2 3 4 5 berisitirahat
Oliguria 1 2 3 4 5
Pucat/Sianosis 1 2 3 4 5 Edukasi :
Paroxysmal 1 2 3 4 5 o Anjurkan Aktivitas fisik sesuai toleransi
Nocturnal Dyspnea o Anjurkan beraktifitas fisik secara bertahap
Ortopnea 1 2 3 4 5 o Anjurkan menghindari maneuver valsava
Batuk 1 2 3 4 5 (mengejan saat BAB)
Suara jantung s3 1 2 3 4 5 o Jelaskan jenis dan penyebab dan penanganan
Suara Jantung S4 1 2 3 4 5 gangguan jantung
Murmur Jantung 1 2 3 4 5
22
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Hepatomegaly 1 2 3 4 5 o AJarkan teknik relaksasi
Pulmonary Vasculer 1 2 3 4 5
Resistance Kolaborasi :
Systemic Vascular 1 2 3 4 5o Kolaborasi pemberian beta blocker, anti
Resistance platelet, nitrogliceryn, Inotropik, obat calcium
Memburuk Cukup Sedan Cukup Membaik gluconas, Vasopressor, diuretic dan obat untuk
memburuk g membaik mencegah maneuver valsava
Tekanan Darah 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian oksigen
Pengisian Kapiler 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemeriksaan X Ray
Berat Badan 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemeriksaan AGD
Central Venous 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemasangan alat topangan jantung
Pressure (CVP) mekanik
1 2 3 4 5 o Kolaborasi tindakan kardiversi/defibrilasi
Pulmonary artery
wedge Pressure
(PAWP)
23
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Definisi : HASIL menurun meningkat Observasi :
Beresiko mengalami kehilangan Membrane 1 2 3 4 5 o Monitor tanda dan gejala perdarahan
darah baik internal (terjadi didalam mukosa o Monitor nilai hematokrit hemoglobin sebelum dan
tubuh) maupun eksternal (terjadi di lembab setelah kehilangan darah
luar tubuh) Kelembaban 1 2 3 4 5 o Monitor tanda vital Ostostatik
kulit o Monitor Koagulasi (mis. PT, APTT, trombosit)
Dibuktikan dengan Kognitif 1 2 3 4 5
o Aneurisma Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik :
o Gangguan Gastrointestinal (mis. meningkat menurun o Pertahankan bedrest selama perdarahan
Ulkus Lambung, polip, varises) Hemoptysis 1 2 3 4 5 o Batasi tindak invasif
o Gangguan fungsi hati (mis. Sirosis Hemetemesis 1 2 3 4 5
hepatis) Hematuria 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Komplikasi kehamilan (mis. Perdarahan 1 2 3 4 5 o Anjurkan tanda gejala perdarahan
Ketuban pecah sebelum waktunya, anus o Anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi
plasenta previa/abrupsio, Perdarahan 1 2 3 4 5 o Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
kehamilan kembar ) Vagina o Anjurkan untuk menghindari aspirin atau
o Komplikasi pasca partum (mis. Perdarahan 1 2 3 4 5 antikoagulan
Atonia uteri, retensi plasenta) Pasca o Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
o Gangguan koagulasi (mis. Operasi menghindari konstipasi
Trombositopenia) Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
o Efek Agen farmakologis memburuk membaik
o Tindakan Pembedahan Kolaborasi :
Hemoglobin 1 2 3 4 5
o Kolaborasi pemberian obat pengontrol
o Trauma hematokrit 1 2 3 4 5
perdarahan
o Kurang terpapar informasi tentang Tekanan 1 2 3 4 5
o Kolaborasi pemberian produk darah
pencegahan perdarahan darah
o Kolaborasi pemberian pelunak tinja
o Proses keganasan Frekuensi 1 2 3 4 5
nadi
Suhu Tubuh 1 2 3 4 5
24
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
efektif (D.0013) menikat dengan kreteria hasil : nutrisi ( I.03094)
Perfusi gastrointestinal ( L.01001 )
Definisi : Observasi :
o Beresiko mengalami penurunan KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat o Identifikasi penyebab perdarahan
sirkulasi gastrointestinal menurun meningkat o Periksa adanya darah pada muntah, feses,
Curah jantung 1 2 3 4 5 pengeluaran ngt
Dibuktikan dengan : o Monitor nilai hemoglobin dan hematokrit
o Perdarahan gastrointestinal akut sebelum dan setelah kehilangan darah
Control resiko 1 2 3 4 5 o Monitor tekanan darah dan parameter
o Trauma abdomen
o Sindrom kompartemen abdomen hemodinamik (tekanan venasentral dan tekanan
aneurisma aorta abdomen baikapiler atau arteri pulmonal) , jika ada
Fungsi 1 2 3 4 5
o Varises gastroesofagus o Monitor intake dan output cairan, kenaikan berat
gastrointestinal
o Penurunan kinerja ventrikel kiri badan dan kebiasaan membeli makanan
o Koagulopati ( anemia , sel sabit , Status sirkulasi 1 2 3 4 5
koagulopati intravaskuler Terapeutik :
diseminata) o Pertahankan akses vena
o Penurunan konsentrasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Monitor intake dan output cairan, kenaikan berat
meningkat menurun badan dan kebiasaan membeli makanan
hemoglobin
o Keabnormalan masa protombin Tingkat 1 2 3 4 5 o Gunakan standar nutrisi sesuai program diet
perdarahan dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
dan / masa tromboplastin parsial
o Disfungsi hati ( sirosis, hepatitis) o Pertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi
o Disfungsi ginjal ( ginjal polikistik , pemenuhan kebutuhan gizi (misalnya usia, tahap
stenosis arteri ginjal , gagal ginjal ) pertumbuhan dan perkembangan, penyakit )
o Disfungsi gastrointestinal ( ulkus
duodenum atau ulkus lambung , Edukasi :
kololistik iskemik, pankreatitis o Jelaskan tanda-tanda perdarahan
iskemik) o Anjurkan membatasi aktivitas
o Hiperglikemia o Informasikan perlunya modifikasi diet (missal
o Ketidakstabilan hemodinamik penurunan penambahan berat badan,pembatasan
o Efek agen farmokologis natrium atau cairan, pengurangan kolestrol)
o Usia < 60tahun o Jelaskan program gizi dan presepsi pasien
o Efek samping Tindakan terhadap diet yang di programkan.
( kardiopulmonary bay pass) Kolaborasi :
o Anastesi pembedahan lambung o Kolaborasi pemberian pemberian cairan, jika perlu
o Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
o Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : RISIKO PERFUSI MIOKARD TIDAK EFEKTIF
25
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Risiko Perfusi Miokard Tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan aliran darah Manajemen Aritmia (I.02305), Manajemen Syock
(0014) arteri koronaria menikat dengan kreteria hasil : Kardiogenik (I.020251), pencegahan emboli
(I.02066) dan Perawatan jantung (I.02075)
Definisi : Risiko Perfusi Miokard tidak efektif( L.02011 )
Beresiko mengalami penurunan Observasi :
sirkulasi arteri coroner yang dapat KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat o Periksa onset dan pemicu aritmia
mengganggu metabolism miokard menurun meningkat o Identifikasi jenis aritmia
Gambaran EKG 1 2 3 4 5 o Monitor frekuensi dan durasi aritmia
o Monito Keluhan Nyeri dada (Intensitas, lokasi,
Faktor Risiko : faktor pencetus, dan faktor pereda)
o Hipertensi Iskemia/Injury/ 1 2 3 4 5 o Monitor respon hemodinamik akibat aritmia ‘
Infark o Monitor saturasi oksigen
o Hiperlipidemia
o Hiperglikemia o Monitor nilai laboratorium jantung (oksimetri
Nyeri Dada 1 2 3 4 5
o Hipoksemia nadi, AGD )
o Hipoksia o Monitor status cairan (masukan dan haluaran,
o Kekurangan Volume Cairan Gambaran EKG 1 2 3 4 5 turgor kulit, CRT)
o Pembedahan Jantung Aritmia o Monitor tingkat Kesadaran dan respon pupil
o Penyalahgunaan Zat o Monitor EKG 12 lead
Diaforesis 1 2 3 4 5 o Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap
o Spasme arteri coroner
o Peningkatan protein C-reaktif adanya DOTS (Deformity/ Deformitas, Open
Mual 1 2 3 4 5
Wound/ Luka terbuka, Tenderness/ Nyeri Tekan,
o Tamponade jantung
Muntah 1 2 3 4 5 Sweeling/bengkak)
o Efek agen farmakologis
o Identifikasi penyebab masalah utama (mis.
o Riwayat penyakit kardiovaskuler
Meningka Cukup Sedang Cukup Menurun Volume, pompa atau irama)
pada keluarga
t meningkat menurun o Periksa riwayat penyakit pasien secara rinci untuk
o Kurang terpapar informasi tentang
Arteri Apikal 1 2 3 4 5 melihat faktor resiko (pasca operasi, fraktur,
faktor resiko yang dapat di ubah
Tekanan Arteri 1 2 3 4 5 kemoterapi, kehamilan, pasca persalinan)
(mis, merokok, gaya hidup kurang
rata rata o Immbolisasi, kelumpuhan, edema, ekstremitas,
gerak, obseitas)
Takikardia 1 2 3 4 5 PPOK, Stroke, Riwayat DVT sebelumnya)
Bradikardia 1 2 3 4 5 o Periksa trias Virchow (Stasis vena,
Kondisi Klinis Terkait hiperkoagulabilitas, dan trauma yang
o Bedah Jantung Kekuatan Nadi 1 2 3 4 5
Tekanan Darah 1 2 3 4 5 mengakibatkan kerusakan intima pembuluh
o Tamponade jantung darah)
o Sinroma Koroner Akut Fraksi Ejeksi 1 2 3 4 5
o Monitor adanya gejala baru dan mengi,
o Diabetes Melitus Tekanan Baji 1 2 3 4 5
arteri hemoptysis, nyeri saat inspirasi, nyeri pleuritik
o Hipertensi o Monitor sirkulasi perifer (mis, nadi, perifer,
Pulmonal
edema, CRT, warna, suhu dan adanya rasa sakit
Cardiax Index 1 2 3 4 5
26
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
(CI) pada ekstremitas)
o identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah
jantung (meliputi dispneu, kelelahan, edema
ortopopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea,
peningkatan CVP)
o Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
curah jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegaly, distensi vena jugularis, palpitasi,
ronchi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
o Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang
sama
o Monitor tekanan darah dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah aktifitas
o Periksa tekanan darah dan nadi sebelum
pemberian obat (mis. Betablocer, ACE Inhibitor,
Calcium Chanel Blocker, digoxin)
Teraupetik
o Pertahankan jalan nafas paten
o Berikan lingkungan yang tenang
o Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan
kaki ke bawah atau posisi nyaman
o Pasang jalan nafas buatan (mis. OPA, NPA, LMA,
ETT), jika perlu
o Pasang akses intravena
o Pasang monitor jantung
o Rekam EKG 12 sadapan
o Periksa interval QT sebelum dan sesudah
pemberian obat yang dapat memperpanjang
interval QT
o Lakukan maneuver valsava
o Lakukan masase karotis unilateral
o Berikan okseigen sesuai indikasi
o Siapkan pemasangan ICD (Implantable
Cardioverter Defibrilator)
o Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika
perlu
o Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen ˃ 94 %
27
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Lakukan kateter urine untuk menilai produksi
urine
o Pasangkan selang nasogastric untuk dekompresi
lambung, jika perlu
o Posisikan anggota tubuh yang berisi embli 20
derajat diatas posisi jantung
o Pasangkan stocking atau alat kompresi pneumatic
intermitten
o Lepaskan stocking dan atau alat kompresi
pneumatic intermitten selama 15 – 20 menit
setiap 8 jam
o Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
o Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
o Hindari memijat atau menekan otot ekstremitas
o Berikan diit jantung yang sesuai (mis. Batasi
asupan cafein, natrium, kolesterol dan makanan
tinggi lemak)
o Fasilitas pasien dan keluarga untuk modifikasi
haya hidup sehat
o Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress,
jika perlu
o Berikan dukungan emosional dan spiritual
28
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
29
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik
k memburuk memba Edukasi
ik o Jelaskan penyebab/ faktor resiko syok
Pengisian 1 2 3 4 5 o Jelaskan tanda dan gejala awal syok
kapiler o Anjurkan melapor jika menemukan/ merasakan
Akral 1 2 3 4 5 tanda dan gejala awal syok
Turgor 1 2 3 4 5 o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
kulit o Anjurkan berolaraga rutin
Tekanan 1 2 3 4 5 o Anjurkan berhenti merokok
darah o Informasi dan gejala darurat yang harus
sistolik dilaporkan (mis : rasa sakit yang tidak hilang,
Tekanan 1 2 3 4 5 luka tidak sembuh)
darah
diastolik Kolaborasi
Tekanan 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian IV jika perlu
arteri rata- o Kolaborasi pemberian transfusi darah jika perlu
rata o Kolaborasi pemberian anti inflamasi jika perlu
Indeks 1 2 3 4 5
ankle
brakhialis
30
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : RESIKO PERFUSI RENAL TIDAK EFEKTIF
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0016)
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Resiko perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan Perfusi renal Pencegahan Syok (L.02068)
(D.0015) meningkat dengan kriteria hasil :
Observasi
Definisi : Perfusi renal (L.02013) o Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan
Beresiko mengalami penurunan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD, MAP).
sirkulasi ke ginjal. KRITERIA Menurun Cukup sedang Cukup o Monitor status oksigenasi (oksimetri , nadi, AGD)
HASIL menurun meningkat o Monitor status cairan (masukan dan haluaran,
Dibuktikan dengan turgor kulit, CRT).
o Kekurangan volume cairan Jumlah urin 1 2 3 4 o tingkat kesadaran dan respon pupil
o Embolisme vaskuler Meningkat Cukup Sedang Cukup o Periksa riwayat alergi
o Vaskulitis meningkat menurun
o Hipertensi Nyeri 1 2 3 4 Terapeutik
o Disfungsi ginjal abdomen o Berikan oksigen untuk mempertahankan
o Hiperglikemia Mual 1 2 3 4 sirkulasi oksigen >94%
o Keganasan Muntah 1 2 3 4 o Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis jika
o Pembedahan jantung Distensi 1 2 3 4 perlu
o Bypass kardiopulmonal abdomen o Pasang jalur IV jika perlu
o Hipoksemia Memburuk Cukup Sedang Cukup o Pasang kateter urin untuk menilain produksi urin
o Hipoksia memburuk membaik jika perlu
o Asidosis metabolic Tekanan 1 2 3 4 o Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
o Trauma darah rata-
o Sindrom kompartemen rata Edukasi
abdomen Kadar urea 1 2 3 4 o Jelaskan penyebab/ faktor resiko syok
o Luka bakar nitrogen o Jelaskan tanda dan gejala awal syok
o Sepsis darah o Anjurkan melapor jika menemukan/ merasakan
o Sindrom respon inflamasi Kadar 1 2 3 4 tanda dan gejala awal syok
sistemik kreatinin o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
o Lanjut usia plasma
o Merokok Tekanan 1 2 3 4
Kolaborasi
o Penyalahgunaan zat darah sistolik
o Kolaborasi pemberian IV jika perlu
Tekanan 1 2 3 4
o Kolaborasi pemberian transfusi darah jika perlu
darah
o Kolaborasi pemberian anti inflamasi jika perlu
diastolic
Kadar 1 2 3 4
31
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
elektrolit
Keseimbanga 1 2 3 4
n asam basa
Bising usus 1 2 3 4
Fungsi hati 1 2 3 4
32
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : RISIKO PERFUSI SEREBRAL TIDAK EFEKTIF
33
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Terapi trombolitik Kolaborasi
o Efek samping tindakan (mis o Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan,
tindakan operasi by pass) jika perlu
o Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
Kondisi Klinis terkait : o Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
o Stroke
o Cedera Kepala
o Aterosklerotik aortic
o Infark miokard akut
o Diseksi arteri
o Embolisme
34
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
35
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
tepat
Minor : 1 Terapeutik
Subyektif Penyiapan dan 2 3 4 5 o Lakukan oral hygiene sebelum makan
o Cepat kenyang setelah makan penyimpanan o Sajikan makanan secara menarik dan suhu
o Kram/nyeri abdomen makanan yang yang sesuai
o Nafsu makan menurun aman o Timbang berat badan
1 o Ukur antropometrik komposisi tubuh
Penyiapan dan 1 2 3 4 5 o Periksa mulut untuk residu pada akhir
Obyektif
penyimpanan makanan
o Bising usus hiperaktif
minuman yang o Lakukan kebersihan tangan dan mulut sebelum
o Otot pengunyah lemah
aman makan
o Otot menelan lemah
Sikap terhadap 1 2 3 4 5 o Sediakan lingkungan yang menyenangkan
o Membran mukosa pucat
makanan/minuma waktu makan
o Sariawan
n sesuai dengan o Berikan posisi semi powler saat makan
o Serum albumin turun tujuan kesehatan o Berikan makanan hangat
o Rambut rontok berlebihan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Sediakan sedotan
o Diare meningkat menurun o Lakukan perawatan rutin aseptik pada akses
Perasaan cepat 1 2 3 4 5 Vena sentral
kenyang o Dorong pemberian nutrisi bertahap dari
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5 parenteral menuju enteral sesuai indikasi
Sariawan 1 2 3 4 5 o Pertahankan pencegahan infeksi
Rambut rontok 1 2 3 4 5
Diare 1 2 3 4 5
Edukasi:
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
o Informasikan hasil pemantauan
memburuk membaik
o Anjurkan orang tua atau keluarga membantu
Berat badan 1 2 3 4 5
memberi makan kepada pasien
Frekuensi makan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Bising usus 1 2 3 4 5 Kolaborasi:
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Tebal lipat kulit 1 2 3 4 5
trisep jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
Indek masa tubuh 1 2 3 4 5
o Pastikan insersi intravena cukup paten untuk
pemberian nutrisi intravena
o Gunakan infus sentral jika perlu
o yakinkan cairan nutrisi total parenteral yang
dimasukan bukan melalui infus sentral
mempunyai osmolaritas kurang dari
900mOSml/
o pasang infus intravena sentral
36
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Pertahankan kepatenan jalur infus sentral.
37
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Subjektif Konsistensi 1 2 3 4 5 o Monitor intake dan output cairan
faeces o Identifikasi faktor resiko ketidakseimbangan cairan
Objektif Frekuensi 1 2 3 4 5
o Defekasi lebih dari tiga kali dalam BAB Teraupetik
24 jam Peristaltic 1 2 3 4 5 o Berikan Asupan cairan oral
o Faeces lembek atau cair usus o Pasang jalur intravena
o Berikan cairan intravena
Minor : o Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah
Subjektif lengkap dan elektrolit
Nyeri dan Kram perut o Ambil sampel faeces untuk analisa faeces atau
kultur faeces
Objektif o Atur waktu pemantauan cairan sesuai dengan
o Frekuensi Peristaltik meningkat kondisi pasien
o Bising usus hiperaktif o Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
o Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
o Anjurkan menhindari makanan pembentuk gas,
pedas dan mengandung laktosa
o Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
o Jelaskan tujuan pemantauan cairan
o Informasikan hasil pemantauan cairan
Edukasi
o Kolaborasi pemberian obat antinotilitas
o Kolaborasi pemberian antispasmodic/spasmolitik
38
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
39
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Obyektif o Berikan makan tinggi kalori dan tinggi protein
o Suara peristaltik berubah ( tidak o Berikan suplemen makanan jika perlu
ada hipoaktif, hiperaktif) o Hentikan pemberian makan melalui selang
nasogastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Minor : o Terapkan kewaspadaan universal( mis. Cuci tangan
Subyektif aseptik,gunakan alat pelindung diri)
merasa mual o Tempatkan pada ruangan tekanan positif untuk
Obyektif pasien yang mengalami imunitas menurun
- residu lambung menurun/ o Tempatkan pada ruangan isolasi negatif pada
meningkat pasien dengan risiko penularan droplet atau
- Muntah udara
- Regurgitasi o Sterilisasi dan desinfektan alat alat
- pengosongan lambung cepat o Gunakan hepafilter pada area khusus
- distensi abdomen o Beri tanda pada pasien penyakit khusus
- diare
- feses kering dan susah keluar Edukasi
-Feses keras o Anjurkan posisi duduk jika mampu
o Ajarkan diet yang di programkan
o Ajarkan cuci tangan dengan benar
o Ajarkan etika batuk atau bersin
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan ( mis. Pereda nyeri, antiemetic)
jika perlu
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan jika perlu.
40
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
41
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Dispnea memburu membaik
o Paraxymal nocturnal Dyspnea k Terapeutik :
(PND) Frekuensi 1 2 3 4 5 o Timbang berat badan setiap hari
Nafas o Batasi asupan cairan dan garam
Obyektif Pola Nafas 1 2 3 4 5 o Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
o Edema anasarca dana tau edema o Identifikasi factor risiko ketidakseimbangan cairan
perifer o Dokumentasikan hasil pemantauan
o Berat badan meningkat dalam
waktu singkat Edukasi :
o Jugularis Venous Pressure (JVP) o Anjurkan melapor keluaran < 0.5 ml/kg/jam dalam
dan atau Central Venous 6 jam
o Refleks Hepatojugular positif o Anjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam
sehari
o Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan
Minor : haluaran cairan
Subjektif o Ajarkan cara membatasi cairan
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Objektif
o Distensi vena jugularis Kolaborasi :
o Terdengar suara nafas tambahan o Kolaborasi pemantauan diuretic
o Hepatomegaly o Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat
o Kadar Hb/Ht turun diuretik
o Oliguria
o Intake lebih banyak dari Output
(balance cairan positif)
o Kongesti Paru
42
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
43
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
anasarka wound/luka terbuka, tenderness/ nyeri tekan,
Obyektif Edema 1 2 3 4 5 swelling/bengkak)
o Frekuensi nadi meningkat perifer
o Nadi teraba lemah Berat badan 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Tekanan darah menurun Distensi vena 1 2 3 4 5 o Hitung kebutuhan cairan
o Tekanan nadi menyempit jugularis o Berikan posisi modified trendeleburg
o Turgor kulit menurun Suara nafas 1 2 3 4 5 o Berikan asupan cairan oral
o Membran mukosa kering tambahan o Pertahankan jalan nafas paten
o Volume urine menurun Kongesti paru 1 2 3 4 5 o Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi >
o Hematokrit meningkat Perasaan 1 2 3 4 5 94%
lemah o Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jka perlu
Rasa haus 1 2 3 4 5 lakukan penekanan langsung (direct presure) pada
Minor :
Subjektif Konsentrasi 1 2 3 4 5 perdarahan eksternal
o Merasa lelah urine o Berkan posisi syok (modified trendelenberg)
o Mengeluh haus Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Pasang jalur IV berukuran besar (mis. No 14 atau
memburuk membaik 16)
Frekuensi 1 2 3 4 5 o Pasang catether urine untuk menilai produksi
Obyektif
nadi urine
o Pengsian vena menurun
Tekanan 1 2 3 4 5 o Pasang selang naso gastriktube untuk dekompresi
o Berat badan turun tiba-tiba
darah lambung
o Konsentrasi urine meningkat
Tekanan nadi 1 2 3 4 5 o
o Suhu tubuh meningkat
Turgor kulit 1 2 3 4 5
o Status mental berubah
Edukasi :
Jugular 1 2 3 4 5 o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kondisi klinis terkait : venous o Anjurkan menghindari perubahan posisi
o Penyakit addison presure (JVP) mendadak
o Trauma atau perdarahan Hematokrit 1 2 3 4 5
o Luka bakar Central 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
o AIDS venous o Kolaborasi pemberian cairan IV isotonik (mis. Nacl,
o Penyakit chron presure RL)
o Muntah Refluks 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
o Diare hepatojugular Glukosa 2,5% Nacl 0,4%)
o Kolitis ulseratif Berat badan 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
o Hipolabunemia Oliguri 1 2 3 4 5 plasmanate)
hepatomegali 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian produk darah
Intake cairan 1 2 3 4 5
Status mental 1 2 3 4 5
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
44
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
45
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
motorik o Monitor intake dan output
Ditandai dengan : Meningka Cukup sedan Cukup Menurun o Identifikasi tanda tandan hipovolemia
t Meningka g menurun o Identifikasi order pemeriksaan darah vena, sesuai
Mayor t indikasi
o Profil darah abnormal Kerusakan 1 2 3 4 5 o Periksa kepatenan IV sebelum pemberian obat
( hemolisis, bilirubin serum total Jaringan dan cairan
> 2mg/dl, bilirubin serum total Kerusaan 1 2 3 4 5 o Monitor tanda dan gejala flebitis atau infeksi lokal
pada rentang risiko tinggi lapisan kulit o Identifikasi kesiapan bayi dan keluarga untuk
menurut usia ) Perdarahan 1 2 3 4 5 dipulangkan
o Membran mukosa hematoma 1 2 3 4 5
o Kulit kuning Membran 1 2 3 4 5
o Sklera kuning mukosa
Kulit kuning 1 2 3 4 5
Sklera 1 2 3 4 5
kuning Terapeutik
Kesulitan 1 2 3 4 5 o Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit
makan o Rawat tali pusat secara terbuka
Alergi 1 2 3 4 5 o Siapkan lampu fototerapi dan inkubator atau
makanan tempat tidur bayi
Geisah 1 2 3 4 5 o Berikan penutup atau pelindung mataGunakan
Memburu Cukup Sedan Cukup membaik linen berwarna putih agar memantulkan cahaya
k memburu g membaik sebanyak mungkin
k o Lakukan 5 benar sebelum memberikan cairan dan
Kemampua 1 2 3 4 5 obatBerikan melalui infus pump, jjika
n meyusu perluKlakukan skrining tumbuh kembang bayi
Peristaltik 1 2 3 4 5
usus Edukasi
Suhu kulit 1 2 3 4 5 o Ajarkan ibu cara merawat bayi di rumah
Tekstur 1 2 3 4 5 o Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit dan
Proses 1 2 3 4 5 sesering mungkin
tumbuh o Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
kembang o Informasikan kepada orag tua pentingnya
menindak lanjuti hasik skrining
Kolaborasi
o Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin direk
dan indirek
o Kolaborasi fototerapi
o Kolaborasi pemberian cairan dan obat intravena
46
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
47
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
d.d gejala dan Tanda Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Mayor : meningkat menurun Edukasi :
Subjektif Edema 1 2 3 4 5 o Anjurkan asupan cairan adekuat
o Mengekspresikan keinginan untuk Dehidrasi 1 2 3 4 5
meningkatkan keseimbangan Wheezing 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
cairan Asites 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu
Minor : Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Subjektif memburu membaik
o ( tidak tersedia ) k
Tekanan 1 2 3 4 5
Obyektif darah
o Urine berwarna kuning bening Denyut nadi 1 2 3 4 5
dengan berat jenis dalam rentang radial
normal Tekanan 1 2 3 4 5
o Haluaran urine sesuai dengan arteri rata-
asupan rata
o Berat badan stabil Membrane 1 2 3 4 5
mukosa
Mata cekung 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Berat badan 1 2 3 4 5
48
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
49
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Tingkat 1 2 3 4 5 o Monitor keton urine, kadar Analisa gas darah,
Hipoglikemia kesadaran elektrolit, tekanan darah ortostatik dan frekuensi
o Penggunaan insulin atau obat nadi
Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun
glikemik oral
meningkat g menurun
o Hiperinsulienemia (missal insulin Terapeutik :
Mengantuk 1 2 3 4 5
norma) o Berikan asupan cairan oral
Pusing 1 2 3 4 5
o Endrokrinopati (missal kerusakan o Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
Lelah / lesu 1 2 3 4 5
adrenal atau pituitary) hiperglikemia tetap ada atau memburuk
o Disfungsi hati Rasa lapar 1 2 3 4 5 o Fasilitas ambulansi jika ada hipotensi ortostatik
o Disfungsi ginjal kronis Gemetar 1 2 3 4 5
o Efek agen farmakologi Berkeringat 1 2 3 4 5
Edukasi :
o Tindakan pembedahan neoplasma Mulut kering 1 2 3 4 5
o Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa
o Gangguan metabolic bawaan Rasa haus 1 2 3 4 5
darah lebih dari 250 mg/dl
(mis.gangguan penyimpanan Perilaku aneh 1 2 3 4 5
o Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
lisosomal, galaktosemia, gangguan Kesulitan 1 2 3 4 5
o Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton
penyimpanan glikogen) bicara
urine, jika perlu
Memburuk Cukup sedang Cukup Membaik
o Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan
memburuk membaik
d. Gejala dan tanda: insulin, obat oral, monitor asupan cairan,
Kadar glukosa 1 2 3 4 5
penggantian karbohidrat, dan bantuan
dalam darah
Mayor : professional Kesehatan)
Kadar glukosa 1 2 3 4 5
Subyektif dalam urine
o Hipoglikemia Kolaborasi :
Palpitasi 1 2 3 4 5
o Hiperglikemia o Kolaborasi pemberian insulin
Perilaku 1 2 3 4 5
o Mengantuk o Kolaborasi pemberian cairan IV
Jumlah urine 1 2 3 4 5
o Lelah atau lesu o Kolaborasi pemberian kalium
o Pusing
Obyektif
o Gangguan koordinasi
o Kadar glukosa dalam darah/
o Kadar glukosa dalam darah/ urine
tinggi
o Urine rendah
Minor
Subyektif
o Hiperglikemi
o Hipoglikemia
50
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Palpitasi
o Mulut kring
o Mengeluh lapar
o Haus meningkat
Obyektif
o Jumlah urine meningkat
o Gemetar
o Kesadaran menurun
o Perilaku aneh
o Sulit bicara
o Berkeringat
51
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Tidak Ada payudara ibu o Fasilitasi ibu untuk rawat gabung atau rooming
Kemampuan 1 2 3 4 5 in
d.d Tanda dan Gejala ibu o Gunakan sendok atau cangkir saat bayi belum
Mayor : memposisika bisa menyusu
Subjektif n bayi dengan o Damping ibu semalam kegiatan menyusui
Ibu merasa percaya diri selama benar berlangsung jika perlu
proses menyusui Miksi bayi 1 2 3 4 5
lebih dari 8 Edukasi
Objektif kali dalam 24 o Jelaskan pentingnya menyusu selama 2 tahun
o Bayi melekat pada payudara ibu jam o Jelaskan manfaat rawat gabung atau rooming in
dengan benar Berat badan 1 2 3 4 5 o Anjurkan menyusui minimal 2 kali selama hamil
o Ibu mampu memposisikan bayinya bayi setelah melahirkan 3-4 kali
dengan benar Tetesan/ 1 2 3 4 5 o Adakan kelas edukasi tentang manfaat dan
o Miksi bayi lebih dari 8 kali dalam Pancaran ASI posisi menyusui pada masa prenatal dan periode
24 jam Suplay ASI 1 2 3 4 5 postpartum
o Berat badan bayi meningkat adekuat o Ajarkan ibu menjaga produksi ASI dengan
o ASI memetes/memancar Putting tidak 1 2 3 4 5 memerah ASI
o Suplay ASI adekuat lecet setelah o Ajarkan ibu untuk memberikan nutrisi kepada
o Putting tidak lecet setelah minggu 2 minggu bayi hanya dengan eksklusif selama 6 bulan dan
melahirkan dilanjutkan sampai dengan 2 tahun
kedua
Intake Bayi 1 2 3 4 5 o Anjurkan ibu memberi makanan pendampingASI
Hisapan Bayi 1 2 3 4 5 setelah 6 bulan
Minor :
Stimulasi 1 2 3 4 5 o Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin segera
Subjektif
Pendengaran setelah lahir sesuai dengan kebutuhan bayi
Tidak tersedia
Ekspektasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan
Objektif
Menurun meningkat menurun memerah, walaupun kondisi ibu atau bayi
o Bayi tidur setelah menyusui
Lecet pada 1 2 3 4 5 terpisah
o Payudara ibu kosong setelah
putting
menyusui
Kelelahan 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
o Bayi tidak rewel dan menangis
Internal o Kerjasama dengan tenaga kesehatan terkait
setelah menyusui
Kecemasan 1 2 3 4 5 lainnya, jika perlu
Maternal
Bayi Rewel 1 2 3 4 5
Bayi 1 2 3 4 5
menangis
setelah
menyusu
Ekspektasi Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Membaik memburu Membaik
52
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
k
Frekuensi 1 2 3 4 5
Miksi Bayi
Menyusui Tidak Efektif (D.0029) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan ibu dapat Promosi Laktasi (I.03138) Promosi ASI Eklusif
menyesui tidak efektif dengan kriteria hasil : ( I.03135), Pendampingan Prosses Menyusui
Definisi : ( I.03130)
Kondisi dimana ibu dan bayi Menyusui tidak efektif ( L.03029)
53
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
mengalami ketidakpuasan atau Dukungan Keluarga ( L.13112) Observasi :
kesukaran pada proses menyusui Status Pascapartum ( L.07062) o Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
o Memfasilitasi ibu dalam kegiatan menyusui agar
b.d KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedan Cukup Meningkat dapat dipertahankan
Fisiologis menurun g meningkat o Monitor kemampuan ibu menyusui
o Ketidakadekuatan suplai ASI Payudara 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Hambatan pada neonatus ( misal: penuh/bengkak o Fasilitasi ibu saat melakukan IMD
premature, bibir sumbing) Perlengketan 1 2 3 4 5 o Fasilitasi ibu untuk rawat gabung atau rooming in
o Anomali payudara ibu ( misal: bayi pada o Gunakan sendok atau cangkir atau bayi belum
putting yang masuk kedalam ) payudara ibu bisa menyusu
o Ketidakadekuatan refleks oksitosin Kemampuan 1 2 3 4 5 o Damping ibu selama kegiatan menyusui
o Ketidakadekuatan refleks ibu berlangsung
menghisap bayi memposisikan o Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri
o Payudara bengkak bayi dengan sendiri untuk dengan mengunakan boneka saat
o Riwayat operasi payudara benar membantu ibu memposisikan bayi dengan benar
o Kelahiran kembar Miksi bayi lebih 1 2 3 4 5 untuk menyusu pertama kali
dari 8 kali o Beri ibu pujian, informasi dan saran terhadap
Situasional dalam 24 jam perilaku positif dalam menyusui
o Tidak rawat gabung Berat badan 1 2 3 4 5 o Diskusikan masalah selama menyusui ( misal:
bayi nyeri, bengkak pada payudara, lecet pada putting,
o Kurang terpaparnya
Panjang badan 1 2 3 4 5 dan mencari solusinya)
informasi tentang
pentingnya menyusui atau bayi
metode menyusui Tetesan/ 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Kurangnya dukungan pancaran ASI o Jelaskan pentingnya menyusui selama 2 tahun
keluarga Suplay ASI 1 2 3 4 5 o Jelaskan manfaat rawat gabung atau rooming in
o Factor budaya tidak adekuat o Anjurkan menyusui minimal dua kali selama
Putting tidak 1 2 3 4 5 hamil setelah melahirkan tiga sampai 4 kali
lecet setelah 2 o Adakan kelas edukasi tentang manfaat dan posisi
d.d gejala dan Tanda
minggu menyusui pada masa prenatal dan periode
Mayor :
melahirkan postpartum
Subjektif
Kepercayaan 1 2 3 4 5 o Ajarakan ibu menjaga produksi asi dan memerah
o Kelelahan maternal
diri ibu asi
o Kecemasan maternal
Payudara ibu 1 2 3 4 5 o Ajarakan ibu memberikan nutrisi kepada bayi
kosong setelah hanya dengan asi ekslusif selama enam bulan dan
Obyektif menyusui dilanjutkan sampai 2 tahun
o Bayi tidak mampu melekat pada Intake bayi 1 2 3 4 5
payudara ibu Hisapan bayi 1 2 3 4 5
o BAK bayi kurang dari 8 kali Stimulasi 1 2 3 4 5
dalam 24 jam pendengaran
o Berat badan bayi meningkat
54
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o ASI tidak menetes/ memancar Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun
o Nyeri atau lecet terus menerus meningkat g menurun
pada putting setelah minggu Kelelahan 1 2 3 4 5
kedua maternal
Lecet pada 1 2 3 4 5
Minor : putting
Subjektif Prematuritas 1 2 3 4 5
o ( tidak tersedia ) Bayi rewel 1 2 3 4 5
Bayi menangis 1 2 3 4 5
Obyektif setelah
o Intake bayi tidak adekuat menyusu
o Bayi menghisap tidak terus Memburu Cukup Sedan Cukup Membaik
menerus k memburuk g membaik
o Bayi menangis saat disusui Frekuensi miksi 1 2 3 4 5
o Bayi rewel dan menangis terus bayi
dalam jam-jam pertama setelah
menyusui
o Menolak untuk menghisap
55
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Risiko Berat Badan Lebih (D.0031) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan volume cairan Edukasi diet (I.12369)
adekuat atau membaik dengan kriteria hasil : Konseling nutrisi (I.03094)
Definisi : Manajemen berat badan (I.03097)
Berisiko mengalami akumulasi Berat Badan (L.03018) manajemen nutrisi (I.03119)
lemak berlebih atau abnormal yang Prilaku Mempertahankan Berat Badan (L.03025) pemantauan nutrisi (I.03123)
tdak sesuaidengan usia dan jenis Status Nutrisi (L.03030) edukasi nutrisi anak (I.12396)
kelamin Status Nutrisi Bayi (L.03031) edukasi nutrisi bayi (I.12397)
Tingkat Pengetahuan (L.12111)
Factor risiko Observasi :
o Kurang aktivitas fisik harian KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat o Identifikasi tingkat pengetahuan dan
o Kelebihan volume gula menurun meningkat kemampuan asien dan keluarga dalam
o Gangguan kebiasaan makan Memantau Berat 1 2 3 4 5 menerima informasi
o Gangguan persepsi makan Badan o Monitor pemahaman dan kemampuan pasien
o Penggunaan energi kurang dari Menjaga asupan 1 2 3 4 5 dan keluarga setelah edukasi
asupan kalori harian o Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan
o Sering mengemil sesuai kebutuhan masa lalu
o Hyperplasia dinding jalan nafas Menyeimbangkan 1 2 3 4 5 o Identifikasi persepsi pasien dan keluarga
o Sering makan makanan latihan dengan tentang diet yang di programkan
berminyak/berlemak asupan kalori o Identifikasi kebiasaan makan dan pola makan
o Faktor keturunan Memilih 1 2 3 4 5 yang akan diubah
o Penggunaan susu formula atau makanan o Identifikasi kemajuan modifkasi diet secara
makanan campuran pada bayi bernutrisi reguler
o Asupan kalsium rendah pada anak Mengekspresikan 1 2 3 4 5 o Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang
o Berat badan bertambah cepat citra tubuh yang mempengaruhi BB
realistis o Monitor intake dan output caran, kenaikan BB
(selama masa anak-anak an masa
bayi) Kekuatan otot 1 2 3 4 5 dan kebiasaan memebeli makanan
pengunyah o Monitor BB
Kondisi klinis terkait : Kekuatan otot 1 2 3 4 5
o Gangguan genetik menelan Terapeutik :
o Hypertiroid Pengetahuan 1 2 3 4 5 o Bina hubungan terapeutik
o DM gestasional tentang pilihan o Persiapkan materi dan media edukasi
makanan yang o Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
o Pola hidup kurang aktifitas
sehat edukasi sesuai kesepakatan pasien dan keluarga
Prilaku sesuai 1 2 3 4 5 o Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk
anjuran bertanya
Kemampuan 1 2 3 4 5 o Sediakan rencana makan tertulis, jika perlu
menjelaskan o Tetapkan tujuan jangka panjang dan jangka
pengetahuan pendek yang realistis
Prilaku sesuai 1 2 3 4 5 o Gunakan standart nutrisi sesuai program diet
56
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
dengan dalam mengevaluasi kecukupan asuhan
pengetahuan makanan
Kemampuan 1 2 3 4 5 o Hitung BB ideal pasien
menggambarkan o Hitung persentasi lemak dan otot pasien
pengalaman o Fasilitasi menentukan target BB yang realistis
sebelumnya yang o Jelaskan kebutuhan gizi seimbang pada anak
sesuai dengan o Anjurkan menghindari makanan jajanan yang
topik tidak
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Jelaskan hubungan antara asupan makanan,
meningkat menurun aktifitas fisik, dan penambahan BB
Frekuensi makan 1 2 3 4 5 o Jelaskan faktr resik BB lebih
Nafsu makan 1 2 3 4 5 o Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
Pertanyaan 1 2 3 4 5 kesehatan
tentang masalah o Informasikan makanan yang diperbolehkan dan
yang dihadapi yang dilarang
Persepsi yang 1 2 3 4 5 o Informasikan kemungkinan nteraksi obat dan
keliru terhadap makanan, jika perlu
masalah o Anjurkan mempertahankan posisi semi fowler
Menjalani 1 2 3 4 5 20-30 menit setelah makan
pemeriksaan o Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai
yang tidak tepat dengan diet yang di programkan
Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik o Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
k memburuk membaik o Ajarkan cara membaca label dan memilih
Prilaku 1 2 3 4 5 makanan yang sesuai
Berat badan 1 2 3 4 5 o Ajarkan cara merencanakan makanan yang
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5 sesuai program
Turgor kulit 1 2 3 4 5 o Rekomendasi resep yang sesuai diet, jika perlu
o Anjurkan melakukan pencatatan asupan
Proses tumbuh 1 2 3 4 5 makanan, aktifitas fisik, dan perubahan BB
kembang o Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan
Indeks massa 1 2 3 4 5 usia bayi
tubuh o Ajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai
usia bayi
Kolaborasi :
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
o Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga jika
57
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
perlu
58
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0032)
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
RIsiko Defisit Nutrisi (D.0032) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, Diharapkan status nutrisi Manajemen nutrisi.
membaik dengan keriterial hasil Manajemen gangguan makan
Definisi :
o Ketidak mampuan menelan KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Observasi :
Makanan Menuru Meningk o Identifikasi status nutrisi
o Ketidak mampuan mencerna n at o Identifikasi adanya alergi dan intoleransi makanan
Makanan Porsi makanan 1 2 3 4 5 o Identifikasi keburuhan kalori dan jenis nutrient
o Ketidak mampuan mengabsorsi yang dihabiskan o Identifikasi perlunya selang nasogastritic
nutrien Kekuatan otot 1 2 3 4 5 o Monitor asupan makanandan keluarnya makanan
o Peningkatan kebutuhan pengunyah dan cairan serta kebutuhan kalori
metabolisme Kekutan otot 1 2 3 4 5 o Monitor berat badan
o Faktor ekonomi (mis. Finalsial tidak menelan o Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
mencukupi) Serum albumin 1 2 3 4 5
o Faktor psikologis (mis. Stress, Verbalisasi Terapeutik
keengganan untuk makan) keinginan untuk 1 2 3 4 5 o Lakukan oral hygienie sebelum makan
meningkatkan o Fasilitasi menentukan program diet
nutrisi o Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
Pengetahuan sesuai
tentang pilihan 1 2 3 4 5 o Berikan makanan tinggi serat untuk menecgah
makanan yang konstipasi
sehat o Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Pengetahuan o Berikan suplemen makanan
tentang pilihan 1 2 3 4 5 o Hentikan pemberian makan melalui selang
minuman yang
nsograstric jika asupan oral dapat ditoleransi
sehat
o Timbang berat badan secara rutin
Pengetahuan 1 2 3 4 5
o Diskusikan prilaku makanan dan jumlah aktivitas
tentang aupan
fisik yang sesuai
nutris yang tepat
o Berikan Penguatan positif terhadap keberhasilan
Penyiapan dan
target dan perubahn prilaku
penyimpanan 1 2 3 4 5
makanan yang
aman Edukasi
Penyiapan dan o Anjurkan posisi duduk, jika mampu
penyimpanan o Ajarkan det yang diprogramkan
1 2 3 4 5
minuman yang o Anjurkan membuat cataatn harian tentang
aman perasaan dan situasi pemicu pengeluran makanan
59
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Sikap terhadap
makanan / Kolaborasi
minuman sesuai o Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makanan
1 2 3 4 5
dengan tujuan o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
kesehatan jumlah
Meningka Cukup Sedang Cukup Menurun o kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, dan
t Mening Menurun target
kat berat badan
Perasaan cepat 1 2 3 4 5
kenyang
Nyeri abdomen 1 2 3 4 5
Sariawan 1 2 3 4 5
Rambut rontok 1 2 3 4 5
Diare 1 2 3 4 5
Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik
k Membu Membai
ruk k
Berat badan 1 2 3 4 5
Indeks massa 1 2 3 4 5
tubuh
Frekuensi makan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Bising usus 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5
trisep
60
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0033)
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Risiko Disfungsi Motilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, dengan kriteria hasil : Edukasi Diet (I.12369)
Gastrointestinal (D.0033) Motilitas gastrointestinal membaik
Observasi :
Defenisi : Motilitas Gastrointestinal (L.03023) o Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
Resiko peningkatan, penurunan atau KRITERIA Menurun Cukup Sedan Cukup Meningkat o Menerima informasi
tidak efektifnya aktivitas peristaltic HASIL menurun g meningkat o Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
pada system gastrointestinal Nyeri 1 2 3 4 5 o Identifiikasi kebiasaan pola makan saat ini dan
Kram 1 2 3 4 5 masa lalu
Factor Resiko : Abdomen o Identifikasi persepsi pasien dan keluarga tentang
o Pembedahan Abdomen Mual 1 2 3 4 5 diet yang diuprogramkan
o Penurunan sirkulasi Regurgitasi 1 2 3 4 5 o Identifikasi keterbatasan finansial untuk
gastrointestinal Distensi 1 2 3 4 5 menyediakan makanan
o Intoleransi makanan Abdomen
o Refluks gastrointestinal Diare 1 2 3 4 5 Teraupetik :
o Imobilitas Kriteria hasil Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Persiapan materi media dan alat peraga
o Proses penuan meningkat menurun o Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
o Infeksi gastrointestinal Suara 1 2 3 4 5 pendidikan kesehatan
o Efek agen farmakologis peristaltik o Berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
(mis.antibiotik, laksatif, Pengosongan 1 2 3 4 5 o Sediakan rencana makanan tertulis, jika perlu
nnarkotika/opiat) Lambung
o Prematuritas Flatus 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Kecemasan o Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
o Stress kesehatan
o Kurangnya sanitasi pada o Informasikan makanan yang diperbolehkan dan di
persiapan makanan larang
o Informasikan kemungkinan interaksi obat dan
kondisi klinis terkait : makanan, jika perlu
o Pembedahan Abdomen atau o Anjurkan mempertahankan bahan makanan sesuai
usus dengan diet yang diprogramkan
o Malnutrisi o Anjurkan melakukan olahraga sesuai toleransi
o Anemia o Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai
o Kecemasan program
o Kanker empedu o Ajarkan cara merencanakan makanan yang sesuai
o Kolesistektomi dengan program
o Infeksi pencernaan o Rekomendasikan resep makanan yang sesuai
o Gastroeesophageal Reflux dengan diet, jika perlu
61
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Disease (GERD)
o Dialisis peritoneal Kolaborasi
o Terapi Radiasi rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
o Multiple organ dysfunction
syndrome
62
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : RISIKO HIPOVOLEMIA
63
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kongesti 1 2 3 4 5 o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
paru o Anjurkan menghindari perubahan posisi
Perasaan 1 2 3 4 5 mendadak
lemah o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Rasa haus 1 2 3 4 5 o Informasikan hasil pemantauan
Konsentrasi 1 2 3 4 5
urine
Meningka Cukup sedang Cukup membaik Kolaborasi
t Meningka membaik o Kolaborasi pemberian IV isotonik (mis Nacl)
t
o Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis
Frekuensi 1 2 3 4 5
albumin, plasmanate)
nadi
o Kolaborasi pemberian produk darah
Tekanan 1 2 3 4 5
darah
Tekanan 1 2 3 4 5
nadi
Turgor kulit 1 2 3 4 5
Jugular 1 2 3 4 5
Venous
Pressure
(JVP)
Hemoglobin 1 2 3 4 5
Hematokrit 1 2 3 4 5
Refluks 1 2 3 4 5
hepatojugul
ar
Berat badan 1 2 3 4 5
Hepatomega 1 2 3 4 5
li
Ohguria 1 2 3 4 5
Intake 1 2 3 4 5
cairan
Status 1 2 3 4 5
mental
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
64
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko Ikterik Neonatus
65
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
n atau tempat tidur bayi
Hematom 1 2 3 4 5 o Lepaskan pakaian kecuali popok
a o Berika penutup / pelindung mata
Membran 1 2 3 4 5 o Gunakan linen berwarna putih agar
e mukosa memantulkan cahaya sebanyak mungkin
kuning o Aspirasi sampel darah dengan
mempertahankan
Kulit 1 2 3 4 5
kuning
Sclera 1 2 3 4 5
kuning
Kesulitan 1 2 3 4 5
menyusu
Alergi 1 2 3 4 5
makanan
Gelisah 1 2 3 4 5
66
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : RESIKO KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN
67
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
rata
Berat badan 1 2 3 4 5
Edukasi
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan intravena
68
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian cairan intravena berisi
elektrolit
69
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit.
70
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Nutrisi parental total (TPN) dalam o Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
darah o Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton
Kadar 1 2 3 4 5 urine, jika perlu
glukosa o Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan
dalam insulin, obat oral, monitor asupan cairan,
urine penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional
Palpitasi 1 2 3 4 5 kesehatan)
Perilaku 1 2 3 4 5
Jumlah 1 2 3 4 5 Kolaborasi
urine o Kolaborasi pemberian insulin
o Kolaborasi pemberian cairan IV
o Kolaborasi pemberian kalium
Obsservasi
o Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
o Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
Terapeutik
o Berikan karbohidrat sederhana
o Berikan glukagon, jika perlu
o Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai
diet
o Pertahankan kepatenan jalan nafas
o Pertahankan akses IV
o Hubungi layanan medis darurat, jika perlu
Edukasi
o Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap
saat
o Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat
o Anjurkan monitor kadar glukosa darah
o Anjurkan diskusi dengan tim perawatan diabetes
tentang penyesuaian program pengobatan
o Jelaskan interaksi antara diet, insulin/agen oral,
dan olahraga
o Ajarkan pengelolaan hiporglikemia (mis. Tanda
dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan
hipoglikemia)
o Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah
71
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
hipoglikemia (mis. Mengurangi insulin/ agen oral
dan/ atau meningkatkan asupan makanan untuk
berolahraga)
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian dekstrose
o Kolaborasi pemberian glucagon
72
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Tekanan arteri 1 2 3 4 5 oksigen >94 %
rata-rata o Persiapan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
Tekanan darah 1 2 3 4 5 pasang jalur IV, jika perlu
sistolik o Pasang kateter urine untuk menilai produksi urin,
Tekanan darah 1 2 3 4 5 jika perlu
diastolic o Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
Tekanan nadi 1 2 3 4 5 o Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
Pengisian 1 2 3 4 5 kondisi pasien
kapiler o Dokumentasikan hasil pemantauan
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5 Edukasi
nafas o Jelaskan penyebab/factor risiko syok
o Jelaskan tanda dan gejala awal syok
o Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
tanda gejala awal syok
o Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
o Anjurkan menghindari allergen
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Kolaborasi
o kolaborasi pemberian IV, jika perlu
o kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
o kolaborasi pemberian antiinflamsi, jika perlu
73
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
74
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
saluran kemih konginetal) menetes
o imaturitas (pada anak usia (dribbling) Edukasi
< 3 tahun) Nocturia 1 2 3 4 5 o Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
Mengompol 1 2 3 4 5 kemih
d.d gejala dan tanda Enuresis 1 2 3 4 5 o Ajarkan mengukur asupan cairan dan
Mayor Diuria 1 2 3 4 5 haluaran urine’ajarkan mengambil
Subjektif : 1 2 3 4 5 specimen urine midstream
o desakan kandung kemih Anuria
o Ajarkan mengenali tanda berkemih dan
(urgensi) Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik waktu yang tepat unutk berkemih
o urine menetes (dribbling) Memburuk Membai o Anjarkan terpai modalitas penguatan otot-
o sering buang air kecil k ototo panggul/berkemih
o nokturia Frekuensi o Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada
o mengompol 1 2 3 4 5 kontraindikasi
BAK
o enuresis Karakteristik o Anjurkan mengurangi minum menjelang
1 2 3 4 5 tidur
Urine
Obyektif :
o distensi kandung kemih
o berkemih tidak tuntas
(hesitancy)
o volume residu urine
meningkat
75
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
76
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Mayor Kondisi kulit 1 2 3 4 5 o Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air
Subjektif Perianal o Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian
o Tidak mampu mengontrol o Laksakan program latihan usus (bowel training)
pengeluaran feses o Jadwalkan BAB ditempat tidur, jika perlu
o Tidak mampu menunda o Berikan celana pelindung/pembalut/popok
defekasi o Hindari makanan yang menyebabkan diare
Objektif Edukasi
Feses keluar sedikit sedikit dan sering o Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu,
sesuai program dan hasil konsultasi
Minor o Anjurkan cairan yang adekuat sesuai dengan
Subjektif kebutuhan
Tidak tersedia o Anjurkan olahraga, sesuai toleransi
o Jelaskan defenisi, jenis inkontenensia, penyebab
Objektif inkontenensia fekal
o Bau Feses o Anjurkan mencatat karakteristik feses
o Kulit perianal kemerahan
Kolaborasi
Kondisi klinis terkait : o Kolaborasi penggunaan suppositoria, jika perlu
o Spina hifida o Kolaborasi pemberian obat diare (mis.
o Atresia Ani Loparamide, atropine)
o Penyakit Hischprung
77
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
78
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Keluarnya urine konstan tanpa Hesitancy 1 2 3 4 5 o Pasang sarung tangan
distensi Enuresis 1 2 3 4 5 o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan
o Nokturia lebih dari 2 kali sepanjang Verbalisasi 1 2 3 4 5 cairan NACL atau aquades
tidur pengeluaran o Lakukan insersi kateter urine dengan
urine tidak menerangkan prinsip aseptik
objektif tuntas o Sambungkan kateter urine dengan urine bag
o (Tidak tersedia) Memburuk Cukup Sedan Cukup Membaik o Isi balon dengan NACL 0,9% sesuai anjuran pabrik
memburuk g membaik o Fiksasi selang kateter diatas simfisis atau di paha
minor : Kemampuan 1 2 3 4 5 o Pastikan kantong urine ditempatkan lebih rendah
subjektif menunda dari kandung kemih
o Berkemih tanpa sadar pengeluaran o Berikan label waktu pemasangan
o Tidak sadar inkotinensia urine urine o Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
Frekuensi 1 2 3 4 5 o Berikan pujian atas kebersihan mencegah
berkemih inkontinensia
objektif
Sensasi 1 2 3 4 5 o Buat jadwal konsumsi obat-oba diuretic
o (Tidak tersedia)
berkemih o Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine
lengkap atau culture
Edukasi :
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter
urine
o Anjurkan menarik nafas saat insersi selang kateter
o Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia urine
o Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
o Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang
mendukung proses berkemih
o Anjurkan membatasi komsumsi cairan 2-3 jam
menjelang tidur
o Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta
pola eliminasi urine
o Anjurkan minum minimal 150 cc/hari jika tidak
kontraindikasi
o Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
teh dan coklat
o Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk
menghindari konstipasi
Kolaborasi :
79
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
80
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
d.d Gejala dan Tanda (Hesitansi) tindakan
Mayor : Volume 1 2 3 4 5 o Siapkan pasien : bebaskan pakaian bagian
Subjektif Residu bawah dan posisikan dorsal rekumben (untuk
o Kandung kemih distensi (bukan Urine wanita) dan supine (untuk laki-laki)
berhubungan dengan penyebab Urine 1 2 3 4 5 o Bersihkan daerah perineal atau preposium
reversible akut) atau kandung menetes dengan cairan Nacl atau Aquades
kemih distensi dengan sering (dribbling) o Lakukan insersi kateter urine dengan urine bag
sedikit berkemih atau dribbling Nokturia 1 2 3 4 5 o Isi balon dengan Nacl 0.9 % sesuai anjuran
Mengompol 1 2 3 4 5 pabrik
Minor : Disuria 1 2 3 4 5 o Fiksasi selang kateter diatas simpisis pubis
Subjektif Anuria 1 2 3 4 5 o Pastikan kantong urine ditempatkan lebih
Tidak tersedia rendah dari kandung kemih
o Berikan label waktu pemasangan
o Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Objektif o Berikan pujian atas keberhasilan mencegah
memburu membaik
Residu urine 100 ml atau lebih inkontensia
k
o Buat jadwal atas keberhasilan mencegah
Frekuensi 1 2 3 4 5
inkontensia
BAK
o Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine
Karakteristik 1 2 3 4 5
lengkap atau kultur
Urine
Edukasi
o Jelaskan tujuan pemasangan Kateter
o Anjurkan menarik nafas saat insersi selang
kateter
o Jelaskan defenisi jenis inkontensia, penyebab
inkontensia urine
o Jelaskan program penanganan inkontensia urine
o Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan
mendukung proses berkemih
o Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
menjelnag tidur
o Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk
serta pola eliminasi urine
o Anjurkan minum minimal 1500cc/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
o Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
the dan coklat
o Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk
81
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
menghindari konstipasi
Kolaborasi
Rujuk ke ahli inkontenesia, jika perlu
82
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
keinginan berkemih kemih Edukasi
o Hambatan lingkungan (toilet jauh, Berkemih 1 2 3 4 5 o Jelaskan definisi, jenis dan penyebab inkontinensia
tempat tidur yang tinggi) tidak tuntas urine
o Kehilangan sesorik dan motoric (hesitancy) o Diskusikan program inkontinensian urine (mis :
(pada geriatric) Volume 1 2 3 4 5 jadwal minum dan berkemih, konsumsi otot
o Gangguan penglihatan residu urin diuretic, latihan penguatan otot-otot berkemih)
Urin menetes 1 2 3 4 5
d.d gejala dan tanda Nokturia 1 2 3 4 5 Kolaborasi
Mayor : Mengompol 1 2 3 4 5 o Kolaborasi dengan medis dan fisioterapi untuk
Subyektif Enuresis 1 2 3 4 5 mengatasi inkontinensia urine
o Mengompol sebelum mencapai Dysuria 1 2 3 4 5
atau selama usaha mencapai toilet Anuria 1 2 3 4 5
Obyektif Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
o Tidak tersedia memburu membaik
k
Frekuensi 1 2 3 4 5
BAK
Karakteristik 1 2 3 4 5
Minor :
urine
Subyektif
o Mengompol di waktu pagi hari
o Mampu mengosongkan kandung
kemih lengkap
Obyektif
o Tidak tersedia
83
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
84
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Subyektif setelah modalitas berkemih
o Tidak mengalami sensasi berkemih berkemih o Monitor kebiasaan BAK
o Dribbling Distensi 1 2 3 4 5
o Sering buang air kecil kandung Terapeutik
o Hesitancy kemih o Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
o Nocturia Dribbling 1 2 3 4 5 o Berikan pujian atas keberhasilan mencegah
o Enuresis Hesitancy 1 2 3 4 5 inkontinensia
Obyektif Enuresis 1 2 3 4 5 o Buat jadwal konsumsi obat-obatan diuretik
o Volume residu urine meningkat Verbalisasi 1 2 3 4 5 o Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine
pengeluaran lengkap atau kultur
Minor : urine tidak o Siapkan pasien : bebaskan pakaian bawah dan
Subyektif tuntas posisikan dorsal rekumben (untuk wanita) dan
- Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik supine (untuk laki-laki)
Obyektif memburu membaik o Pasang sarung tangan
- k o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan
Kemampuan 1 2 3 4 5 cairan NaCl atau aquades
menunda o Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan
pengeluaran prinsip aseptic
urine o Sambungkan kateter dengan urine bag
Frekuensi 1 2 3 4 5 o Isi balon dengan NaCl 0,9% sesuai anjuran pabrik
berkemih o Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau dipaha
Sensasi o Pastikan kantung urine ditempatkan lebih rendah
berkemih dari kandung kemih
o Berikan label waktu pemasangan
Edukasi
o Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia urine
o Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
o Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang
mendukung proses berkemih
o Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
menjelang tidur
o Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta
pola eliminasi urine
o Anjurkan minimal minum 1500cc/hari, jika tidak
kontraindikasi
o Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
teh dan cokelat
85
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Anjurkan konsumsi buah dan sayuran untuk
menghindari konstipasi
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter
urine
o Anjurkan menarik nafas saat insersi selang kateter
Kolaborasi
o rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
86
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
degenarasi otot pelvis meningkat menurun o Monitor keefektifan otot, pembedahan dan terapi
o Kekurangan estrogen Desakan 1 2 3 4 5 modalitas berkemih
o Peningkatan tekanan intrabdomen berkemih o Monitor kebiasaan BAK
o Kelemahan otot pelvis (urgensi)
d.d gejala dan tanda Distensi 1 2 3 4 5 Terapeutik
Mayor : kandung o Berikan reinforcement positif selama melakukan
Subyektif kemih latihan dengan benar
o Mengeluh keluar urine <50 ml saat Dribbling 1 2 3 4 5 o Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
tekanan abdominal meningkat (mis Hesitancy 1 2 3 4 5 o Berikan pujian atas keberhasilan mencegah
: saat berdiri, bersin, tertawa, Enuresis 1 2 3 4 5 inkontinensia
berlari atau mengangkat benda Dysuria 1 2 3 4 5 o Buat jadwal konsumsi obat-obat diuretic
berat) Verbalisasi 1 2 3 4 5 o Ambil sampel urine untuk pemeriksaan lengkap
Obyektif pengeluaran dan kultur
o Tidak tersedia urine tidak
tuntas Edukasi
Minor : Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Anjurkan berbaring
Subyektif memburu membaik o Anjurkan tidak mengkontraksikan perut, kaki dan
o Pengeluaran urine tidak tuntas k bokong saat melakukan latihan otot panggul
o Urgensi miksi Kemampuan 1 2 3 4 5 o Anjurkan menambah durasi konstraksi relaksasi 10
o Frekuensi berkemih meningkat menunda detik dengan siklus 10-20 kali, dilakukan 3-4 kali
Obyektif pengeluaran sehari
o Overdistensi abdomen urine o Ajarkan mengkontraksikan sekitar otor uretra dan
Kondisi klinis terkait Frekuensi 1 2 3 4 5 anus seperti menahan BAB/BAK selama 5 detik
o Obesitas berkemih kemudian dikendurkan dan direlaksasikan dengan
o Kehamilan/melahirkan Sensasi siklus 10 kali
o Menopause berkemih o Ajarkan mengevaluasi latihan yang dilakukan
o Infeksi saluran kemih dengan cara menghentikan urine sesaat saat BAK,
o Operasi abdomen seminggu sekali
o Operasi prostat o Anjurkan latihan selama 6-12 minggu
o Penyakit Alzheimer o Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
o Cedera medulla spinalis inkontinensia urine
o Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang
mendukung proses berkemih
o Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
menjelang tidur
o Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta
pola eliminasi urine
o Anjurkan minum minimal 1500cc/hari, jika tidak
ada kontraindikasi
87
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
the dan cokelat
o Anjurkan konsumsi buah dan sayur untuk
menghindari konstipasi
Kolaborasi
o Kolaborasi rehabilitasi medic untuk mengukur
kekuatan kontraindikasi otot dasar panggul, jika
perlu
o Rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
88
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
b.d berkemih o Identifikasi perasaan dan persepsi pasien terhadap
o Iritasi reseptor kontraksi kandung Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun inkontinensia urine yang dialaminya
kemiih meningkat menurun o Monitor keefektifan obat, pembedahan dan terapi
o Penurunan kapasitas kandung Desakan 1 2 3 4 5 modalitas berkemih
kemih berkemih o Monitor kebiasaan BAK
o Hiperaktivitas etrusor dengan (urgensi) o Monitor pola dan kemampuan berkemih
kerusakan kontraktilitas kandung Distensi 1 2 3 4 5
kemih kandung Terapeutik
o Efek agen farmakologis (mis : kemih o Bersihkan genital dan kulit sekitar secara rutin
diuretic) Berkemih 1 2 3 4 5 o Berikan pujian atas keberhasilan mencegah
tidak tuntas inkontinensia
d.d gejala dan tanda (hesitancy) o Buat jadwal konsumsi obat-obatan diuretik
Mayor : Volume 1 2 3 4 5 o Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine
Subyektif residu urin lengkap atau kultur
o Keinginan berkemih yang kuat Urin menetes 1 2 3 4 5 o Siapkan pasien : bebaskan pakaian bawah dan
disertai dengan inkontinensia Nokturia 1 2 3 4 5 posisikan dorsal rekumben (untuk wanita) dan
Obyektif Mengompol 1 2 3 4 5 supine (untuk laki-laki)
o Tidak tersedia Enuresis 1 2 3 4 5 o Pasang sarung tangan
Dysuria 1 2 3 4 5 o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan
Minor : Anuria 1 2 3 4 5 cairan NaCl atau aquades
Subyektif Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan
o Tidak tersedia memburu membaik prinsip aseptic
Obyektif k o Sambungkan kateter dengan urine bag
o Tidak tersedia Frekuensi 1 2 3 4 5 o Isi balon dengan NaCl 0,9% sesuai anjuran pabrik
BAK o Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau dipaha
Karakteristik 1 2 3 4 5 o Pastikan kantung urine ditempatkan lebih rendah
urine dari kandung kemih
o Berikan label waktu pemasangan
Edukasi
o Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia urine
o Jelaskan program penanganan inkontinensia urine
o Jelaskan jenis pakaian dan lingkungan yang
mendukung proses berkemih
o Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam
menjelang tidur
o Ajarkan memantau cairan keluar dan masuk serta
pola eliminasi urine
89
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Anjurkan minimal minum 1500cc/hari, jika tidak
kontraindikasi
o Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda,
teh dan cokelat
o Anjurkan konsumsi buah dan sayuran untuk
menghindari konstipasi
o Jelaskan arah-arah menuju kamar mandi/ toilet
pada pasien dengan gangguan penglihatan
o Anjurkan eliminasi normal dengan beraktifitas dan
olahraga sesuai kemampuan
Kolaborasi
o rujuk ke ahli inkontinensia, jika perlu
90
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
eliminasi yang dapat ditingkatkan berkemih atau inkontinensia urine
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Monitor Eliminasi urine (mis, Frekuensi,
b.d meningkat menurun konsistensi, aroma, volume dan cairan)
Desakan 1 2 3 4 5
d.d gejala dan tanda berkemih Teraupetik :
Mayor : (urgensi) o Catat waktu dan haluaran berkemih
Subjektif Distensi 1 2 3 4 5 o Batasi asupan cairan, jika perlu
o Mengungkapkan keinginan untuk kandung o Ambil sampel urine tengah (midstream) atau
meningkatkan eliminasi urine kemih kultur
Berkemih 1 2 3 4 5
tidak tuntas Edukasi :
(hesitancy) o Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
Objektif Volume 1 2 3 4 5
o Jumlah Urine normal o Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
residu urin
o Karakteristik urine normal urine
Urin menetes 1 2 3 4 5 o Ajarkan mengambil specimen urine midstream
Nokturia 1 2 3 4 5 o Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
Minor : Mengompol 1 2 3 4 5 yang tepat untuk berkemih
Subjektif Enuresis 1 2 3 4 5 o Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
Tidak ada Dysuria 1 2 3 4 5 panggul/berkemih
Anuria 1 2 3 4 5 o Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada
Objektif Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik kontraindikasi
o Asupan Cairan cukup memburu membaik
k
Kolaborasi :
Frekuensi 1 2 3 4 5
o Kolaborasi pemberian obat suppositoria uretra,
BAK
jika perlu
Karakteristik 1 2 3 4 5
urine
91
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
tidak tuntas serta feses kering dan pencahar
banyak KRITERIA Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat o identifikasi pengebotan yang berefek pada kondisi
HASIL menurun meningkat gastrointestinal
b.d kontrol 1 2 3 4 5 o monitor BAB (mis: warna, frekuensi, konsistensi,
Fisiologis pengeluaran volume )
o Penurunan motilitas feses o monitor tanda dan gejala diare, konstipasi atau
gastrointestinal. Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun inpaksi
o ketidakadekuatan pertumbuhan meningkat menurun o periksaan pergerakan usus, karaktristik feses
gigi Keluhan 1 2 3 4 5 o identifikasi factor resiko konstipasi (missal. Obat
o ketidakcukupan diet defekasi obatan , tirah baring dan diet rendah serat )
o ketidakcukupan asupan serat lama dan o monitor tanda dan gejala peritonitis atau rupture
o ketidakcukupan asupan cairan sulit usus
o aglanglionik (mis.penyakit Mengenjan 1 2 3 4 5
hisprung) saat defekasi Terapeutik
o kelemahan otot abdomen Teraba masa 1 2 3 4 5 o berikan air hangat setelah makan
pada rektal o jadwalkan waktu defekasi Bersama pasien
Psikologis urgency 1 2 3 4 5 o sediakan makanan tinggi serat
okonfusi Nyeri 1 2 3 4 5 o lakukan masse abdomen jika perlu
odepresi abdomen o lakukan evakuasi feses secara manual jika perlu
ogangguan emosional Keram 1 2 3 4 5 o berikan enema irigasi jika perlu
abdomen
Situasional Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik Edukasi
o perubahan kebiasaan makan memburu membaik o jelaskan jenis makanan yang membantu
k meningkatkan keteraturan peristaltic usus
(mis.jenis makanan, jadwal makan)
o ketidakadekuatan toileting Konsistensi 1 2 3 4 5 o anjurkan mencatat warna, frekuensi,
feses konsistensi,volume feses
o aktivitas fisik harian kurang dari
Frekuensi 1 2 3 4 5 o anjurkan meningkatkan aktivitas fisik, sesuai
yang dianjurkan
bab toleransi
o penyalahgunaan laksatif
Peristaltic o anjurkan pengeluaran asupan makanan yang
o efek agen farmakologi
usus mengandung gas
o ketidakteraturan kebiasaan
defekasi o anjurkan mengkonsumsi makanan yang
o kebiasaan menahan dorongan mengandung serat
defekasi o anjurkan meningkatkan asupan cairan,jika tidak
o perubahan lingkungan ada kontraindikasi
o jelaskan etiologi masalah dan alasan Tindakan
d.d gejala dan tanda o latih Bab secara teratur
Mayor : o ajarkan cara menangani konstipasi
Subyektif
o defekasi kurang dari 2x seminggu Kolaborasi
92
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o pengeluaran feses lama dan sulit o kolaborasi pemberian obat supostoria jika perlu
o kolaborasi dengan tim medis tentang
Obyektif penurunan/peningkatan frekuensi suara usus
o feses keras o kolaborasi pemberian obat pencahar jika perlu
o peristaltik usus menurun
Minor :
Subyektif
o mengenjan saat defekasi
Obyektif
o distensi abdomen
o kelemahan umum
o teraba masa pada rektal
93
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
HASIL menurun meningkat
Definisi : Sensasi 1 2 3 4 5 Observasi
Pengosongan kandung kemih yang berkemih o Monitor kesadaran
tidak lengkap Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Monitor tanda-tanda vital
b.d meningkat menurun o Monitor daerah perineal
o Peningkatan tekanan uretra Desakan 1 2 3 4 5 o Monitor adanya distensi kandung kemih
o Kerusakan arkus reflex berkemih o Monitor adanya inkontinensiaurine
o Blok springter (urgensi)
o Disfungsi neurologis (mis : trauma, Distensi 1 2 3 4 5
Terapeutik
penyakit saraf) kandung
o Siapkan peralatan, bahan-bahan dan ruangan
o Efek agen farmakologis (mis : kemih
tindakan
atropine, belladonna, psikotropik, Berkemih 1 2 3 4 5
o Siapkan pasien : bebaskan pakaian bawah dan
antihistamin, opiate) tidak tuntas
posisikan dorsal rekumben (untuk wanita) dan
Volume 1 2 3 4 5
supine (untuk laki-laki)
d.d gejala dan tanda residu urin
o Pasang sarung tangan
Mayor : Urin menetes 1 2 3 4 5 o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan
Subyektif (dribbling)
cairan NaCl 0,9% atau aquadest
o Sensasi penuh pada kandung Nokturia 1 2 3 4 5 o Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan
kemih Mengompol 1 2 3 4 5 prinsip aseptic
Obyektif Enuresis 1 2 3 4 5 o Sambungkan kateter urine dengan urine bag
o Dysuria/ anuria Dysuria 1 2 3 4 5 o Isi balon dengan NaCl 0,9% sesuai anjuran pabrik
o Distensi kandung kemih Anuria 1 2 3 4 5 o Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau di paha
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Pastikan kantung urine ditempatkan lebih rendah
Minor : memburu membaik dari kandung kemih
Subyektif k o Berikan label waktu pemasangan
o Dribbling Frekuensi 1 2 3 4 5
Obyektif BAK
Edukasi
o Inkontinensia berlebih Karakteristik 1 2 3 4 5
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan kateter
o Residu urin 150 ml atau lebih urine
o Anjurkan menarik nafas saat insersi selang kateter
94
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Risiko Inkontinensia Urine Urgensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan Kontinensia Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
(D.0051) urine dengan kriteria hasil :
Observasi :
Definisi : o Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
o Efek samping obat, kopi dan KRITERIA Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat inkontinensia urine
alcohol HASIL menurun meningkat o Identifikasi factor yang menyebabkan retensi atau
o Hiperrefleks destrussor Kemapuan 1 2 3 4 5 inkontinensia urine
o Gangguan system saraf pusat mengontrol o Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi,
o Kerusakan konstraksi kandung pengeluaran konsistensi, aroma, volume dan warna)
kemih : relaksasi spingter tidak urine
terkendali Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik :
o Ketidakefektifan kebiasaan meningkat menurun o Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
berkemih Nocturia 1 2 3 4 5 o Batasi asupan cairan jika perlu
o Kapasitas kandung kemih kecil Residu 1 2 3 4 5 o Ambil sampel urine tengah atau kultur
volume urine
Kondisi klinis terkait : setelah Edukasi :
o Infeksi/tumor saluran kemih berkemih o Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
dan/atau ginjal Distensi 1 2 3 4 5 o Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
o Gangguan system saraf kandung urine
kemih o Ajarkan mengambil specimen urine midstream
Dribbling 1 2 3 4 5 o Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
Hestinancy 1 2 3 4 5 yang tepat untuk berkemih
Enuresis 1 2 3 4 5 o Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
Verbalisasi 1 2 3 4 5 panggul dan berkemih
pengeluaran o Ajarkan minum yang cukup, jika tidak ada
urine tidak kontraindikasi
tuntas o Anjurkan mengurangi minum sebelum tidur
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
memburu membaik
Kolaborasi :
k
o Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, jika
Kemampuan 1 2 3 4 5
perlu
menunda
pengeluaran
urine
Frekuensi 1 2 3 4 5
berkemih
Sensasi 1 2 3 4 5
berkemih
95
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
96
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0052)
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama
(SDKI) (SLKI) (SIKI) & TTD
Risiko Konstipasi Setelah dilakukan tindakan keperatawatan selama X jam, diharapkan risiko Pencegahan Konstipasi (I.04160)
(D.0052) konstipasi membaik dengan kriteria hasil :
Observasi
Definisi: Eliminasi Fekal (L.04033) o Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis. Asupan
Berisiko mengalami penurunan serat tidak adekuat, asupan cairan tidak
frekeunsi nonal defekasi disertai KRITERIA Menurun Cukup Sedan Cukup Meningkat adekuat, aganglionik, kelemahan otot abdomen,
kesulitan dan pengeluaran feses tidak HASIL menurun g meningkat aktvitas fisik kurang)
lengkap Kontrol 1 2 3 4 5 o Monitor landa dan gejala konstipasi (mis.
pengeluaran Defekasi kurang 2 kali seminggu, defekasi lama /
b.d feses sulit, feses keras, peristaltik menurun)
o Penurunan motilitas Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun o Identifikasi status kognitif untuk
gastrointestinal meningkat g menurun mengkomunikasikan kebutuhan
o Pertumbuhan gigi tidak adekuat Keluhan 1 2 3 4 5 o Identifikasi penggunaan obat - obatan yang
o Ketidakcukupan diet defekasi lama menyebabkan konstipasi
o Ketidakcukupan asupan serat dan sult
o Ketidakcukupan asupan cairan Mengejan 1 2 3 4 5 Terapeutik
o Aganglionik(mis. Penyakit saat defekasi o Batasi minuman yang mengandung kafein dan
hisprung) Distensi 1 2 3 4 5 alcohol
o Kelemahan otot abdomen abdomen o Jadwalkan rutinitas BAK
o Konfusi Terasa massa 1 2 3 4 5 o Lakukan masase abdomen
o Depresi pada rectal o Berikan terapi akupresur
o Gangguan emosional Urgency 1 2 3 4 5
o Perubahan kebiasaan makan Nyeri 1 2 3 4 5 Edukasi
(mis. Jenis makanan, jadwal abdomen o Jelaskan penyebab dan faktor risiko konstipasi
makan) Kram 1 2 3 4 5 o Anjurkan minum air putih sesuai dengan
o Ketidakadekuatan toileting abdomen kebutuhan (1500 - 2000 ml/hari)
o Aktivitas fisik harian kurang dari Memburuk Cukup Sedan Cukup Membaik o Anjurkan mengkonsumsi makanan berserat (25 -
yang dianjurkan memburuk g membaik 30 gram/hari)
o Penyalahgunaan laksatif Konsistensi 1 2 3 4 5 o Anjurkan meningkatkan aktivitas fisik sesuai
o Efek agen farmakologis feses kebutuhan
o Ketidakteraturan kebiasaan Frekeunsi 1 2 3 4 5 o Anjurkan berjalan 15 - 20 menit 1 - 2 kali /hari
defekasi defekasi o Anjurkan berjongkok untuk memfasilitasi proses
o Kebiasaan menahan dorongan Peristaltik 1 2 3 4 5 BAB
defekasi usus
o Perubahan lingkungan Kolaborasi
o Kolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
97
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kondisi klinis terkait
Lesi/cedera pada medulla
spinalis
Spina bifida
Stroke
Sklerosis multiple
Penyakit Parkinson
Demensia
Hiperparatiroidisme
Hipoparatiroidisme
98
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0053)
Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Nama
(SDKI) (SLKI) (SIKI) & TTD
Disorganisasi Perilaku Bayi Setelah dilakukan tindakan keperatawatan selama X jam, diharapkan organisasi Perawatan bayi (I.10338), Manajemen lingkungan
(D.0053) perilaku bayi meningkat dengan kriteria hasil : (I. 14514), Pengaturan posisi (I.01019), Manajemen
nyeri (I.08238) , Edukasi fase bayi (I.12400), Skrining
Definisi: Organisasi Prilaku Bayi (L.05043) Kesehatan (I. 14581), Skrining bayi sebelum
disintegrasi respon fisiologis dan pemulangan(I. 10343), Edukasi stimulasi (I.12448)
neurobehaviour bayi terhadap KRITERIA HASIL Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
lingkungan. menurun meningkat Observasi
Gerakan pada 1 2 3 4 5 o Monitor tanda-tanda vital bayi (terutama suhu
b.d ekstremitas 36,5°C-37,5°C)
o Keterbatasan lingkungan fisik Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi keamanan dan kenyamanan
o Ketidaktepatan sensori jari-jari lingkungan
o Kelebihan stimulasi sensorik menggenggam o Monitor status oksigenisasi sebelum dan setelah
o Imaturitas sistem sensori Gerakan 1 2 3 4 5 mengubah posisi
o Prematuritas terkoordinasi o Identifikasi skala nyeri
o Prosedur invasif Respon normal 1 2 3 4 5 o Identifikasi respon nyeri non verbal
o Gangguan motorik terhadap o Identifikasi faktor yang memperberat dan
o Kelainan kongenital stimulasi mmemperingan nyeri
o Kelainan genetik sensorik o Identifikasi keberhasilan terapi komplementer
o Terpapar teratogenik Menangis 1 2 3 4 5 yang sudah diberikan
berespon kejut 1 2 3 4 5 o Identifikasi kesiapan orang tuabelajar tentang
Trirtabilitas 1 2 3 4 5 perawatan bayi
d.d gejala dan tanda :
Refleks 1 2 3 4 5 o Identifikasi target populasi
Mayor
Tonus motorik 1 2 3 4 5 o Identifikasi kesiapan bay dan keluarga untuk
Subyektif
Saturasi 1 2 3 4 5 dilakukan pemulangan
Tidak tersedia
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Identifikasi kesiapan orang tua dalam menerima
Obyektif
meningkat menurun informasi
Hiperektensi ekstremitas
Gelisah 1 2 3 4 5 o Identifikasi faktor yang menhambat
Jari-rari meregang atau tangan
Tremor 1 2 3 4 5 keberhasilan edukasi
menggenggam
Respon abnormal terhadap Tersentak 1 2 3 4 5
stimulus Aritmia 1 2 3 4 5 Terapeutik
sensorik Bradikardi 1 2 3 4 5 o Mandikan bayi dengan suhu ruang 21-24°C
Gerakan tidak terkoordinasi Takikardia 1 2 3 4 5 o Mandikan bayi dalam waktu 5-10 menit dan 2
Kemampuan 1 2 3 4 5 kali dalam sehari
menyusu o Rawat tali pusat secura terbuka (tali pusat tidak
Minor
Subyektif Warna kulit 1 2 3 4 5 dibungkus apapun)
o Lakukan pemijatan bayi
Tidak tersedia
99
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Obyektif o Kenakan pakaian bayi dari bahan katun
Menangis o Atur suhu lingkungan yang sesuai
Tidak mampu menghambat o Hindari paparan langsung dengan cahaya
respon terkejut matahari atau cahaya yang tidak perlu
Iritabilitas o Pertahankan konsistensi kunjungan tenaga
Gangguan reflek kesehatan
Tonus motorik berubah o Atur posisi tidur untuk mengurangi sesak (mis.
Tangan diwajah semifowler)
o Gelisah o Posisikar untuk mempermudah ventilasi perfusi
o Tremor (Mis. tengkurap, good lung down)
o Tersentak o Hindan menempatkan pada posisi yang dapat
o Aritmia meningkatkan nyeri
o Bradikardi atau takikardi o Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah
o Saturasi menurun posisi
o Tidak mau menyusu o Ubah posisi Uap 2 jam
o Warna kulit berubah o Benkan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurang nyeri (pemberian posisi, terapi pijat,
terapi musik, terapi bermain)
o Kontrol lingkungan yang memperberat nyer
( suhu, pencahayaan, kebisingan)
o Fasilitasi istirahat dan tidur
o Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
strategi meredakan nyeri
o Berikan panduan tentang perubahan pola tidur
bavi
o Lakukan kunjungan rumah sebagai program
pemantauan dan pendampingan pada orang tua
o Lakukan informed consent
o Lakukan anamnesis riwayat kesehatan, faktor
resiko dan pengobatan
o Lakukan pemeriksaan fisik sesuai indikasi
o Lakukan skrining tumbuh kembang
o Sediakan maten dan media pendidikan
kesehatan
o Berikan kesempatan untuk bertanya
o Berikan pujian atas keberhasilan orang tua
Edukasi
o Anjurkan ibu menyusui sesuai kebutuhan bayi
100
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Ajarkan ibu cara merawat bayi dirumah
o Ajarkan cara pemberian makanan pendamping
ASI pada bayi >6 bulan
o Ajarkan keluarga / pengunjung tentang upaya
pencegahan infeksi
o Jelaskan penyebab dan pemicu nyer
o Jelaskan strategi meredakan nyeri
o Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
o Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
mngurangi nycri
o Ajarkan keterampilan merawat bayi baru lahir
o Ajarkan cara menstumulasi perkembangan bayi
(merujuk pada stimulasi Depkes RI)
o Jelaskan maksud tujuan prosedur skrining
kesehatan
o Informasikan hasil skrining keschatan
o Ajarkan mengamati dan menilai prilaku bayi
o Informasikan kepada orang tua pentingnya
menindak laniuti hasil skrining.
o Jelaskan stimulus yang dapat membantu
mengoptimalkan perkembangan bayi
o Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik
kasat motorik halus sesuai tahapan usia
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
o Rujuk untuk pemeriksaan diagnostik lanjut bila
perlu
101
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSA KEPERAWATAN : GANGGUAN MOBILITAS FISIK
102
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Rentang gerak (ROM) menurun sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
Minor: o Anjurkan menggunakan alas kaki yang
Subyektif memudahkan berjalan dan mencegah cedera
o Nyeri saat bergerak o Anjurkan menggunakan sabuk pengama saat
o Enggan melakukan pergerakan transfer dan ambulasi
o Merasa cemas saat bergerak o Ajarkan cara mengidentifikasi sarana dan
prasarana yang mendukung
o Ajarkan tehnik menghindari cedera saat
Obyektif
berolahraga
o Sendi kaku
o Gerakan tidak terkoordinasi
o Gerakan terbatas
o Fisik lemah
103
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
104
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Minor : psikologis
Subjektif o Anjurkan menyusun jadwal aktifitas dan
o Mengeluh kemampuan istirahat
beraktivitas menurun o Ajarkan cara mengindentifikasi target dan jenis
Objektif sesuai kemampuan
(tidak tersedia)
105
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
106
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Merasa lemah Aritmia 1 2 3 4 5 o Sepakati komitmen untuk meningkatkan
setealah frekuensi dan rentang aktivitas
Obyektif : aktivitas o Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan
o Tekanan darah berubah >20% Sianosis 1 2 3 4 5 aktivitas yang konsistens sesuai kemampuan
dari kondisi istirahat Membu Cukup Cukup fisik, psikologis dan social
Sedang Membaik
o Gambaran EKG menunjukkan ruk memburuk membaik o Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia
aritmia saat/setelah aktivitas Frekuensi nadi 1 2 3 4 5 o Fasilitasi makna aktivitasi yang dipilih
o Gambaran EKG menunjukkan Warna kulit 1 2 3 4 5 o Fasilitasi aktivitas fisik rutin
iskemia Tekanan darah 1 2 3 4 5 o Fasilitasi aktivitas motoric untuk merelaksasi otot
o Sianosis Saturasi 1 2 3 4 5 o Libatkan keluarga dalam aktivitas
oksigen o Jadwalkan aktivitas rutin sehari-hari
Frekuensi 1 2 3 4 5
napas Edukasi
EKG iskemia o Anjurkan tirah baring
o Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
o Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
o Anjurkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
o Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social,
spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
Kaloborasi
o Kaloborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
o Kaloborasi dengan terapi okupasi dalam
merencanakan dan memonitor program
aktivitas.
107
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
108
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Obyektif : tenggorok o Anjurkan tirah baring
o Tidak mampu mempertahankan an o Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
aktivitas rutin Mengi 1 2 3 4 5 o Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik
o Tampak lesu Sianosis 1 2 3 4 5 secara rutin
Gelisah 1 2 3 4 5 o Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok,
Minor : Frekuensi 1 2 3 4 5 aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
Subyektif : napas o Anjurkan menyususn jadwal aktivitas dan
Merasa bersalah akibat tidak Perasaan 1 2 3 4 5 istirahat
mampu menjalankan tanggung bersalah o Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
jawab Cukup o Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis
Memburu Cukup
Libido menurun memburu Sedang Membaik aktivitas sesuai kemampuan
k membaik
k
Obyektif : Nafsu 1 2 3 4 5
o Kebutuhan istirahat meningkat makan
Pola nafas 1 2 3 4 5
Pola 1 2 3 4 5
istirahat
109
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
110
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
meningka Edukasi
t g menurun
t o Anjurkan ibu menyusui sesuai kebutuhan bayi
Gelisah 1 2 3 4 5 o Ajarkan ibu cara merawat bayi dirumah
Tremor 1 2 3 4 5 o Ajarkan cara pemberian makanan pendamping ASI
Tersentak 1 2 3 4 5 pada usia >6 bulan
Aritmia 1 2 3 4 5 o Jelaskan proses tumbuh kembang bayi
Bradikardi 1 2 3 4 5 o Anjurkan membangun interaksi yang baik dengan
Takikardi 1 2 3 4 5 bayi
Cukup o Ajarkan mengidentifikasi kebutuhan special dan
Memburu Sedan Cukup adaptasi yang dibutuhkan
memburu Membaik
k g membaik o Ajarkan cara mengidentifikasi isyarat perilaku bayi
k
Kemampuan 1 2 3 4 5 o Ajarkan cara stimulasi perkembangan motorik
menyusu kasar, motorik halus dan bahasa sesuai tahapan
Warna kulit 1 2 3 4 5 usia
o Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera jika
perlu
Kaloborasi
o Rujuk keluarga ke support group, jika perlu
111
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
112
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Keluhan lelah 1 2 3 4 5 o Berikan kesempatan pada pasien dan keluarga
Dyspnea saat 1 2 3 4 5 untuk bertanya
aktifitas
Dyspnea 1 2 3 4 5 Edukasi
setelah o Anjurkan tirah baring
aktivitas o Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Aritmia 1 2 3 4 5 o Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
setelah gejala kelelahan tidak berkurang
aktivitas o Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
sianosis 1 2 3 4 5 kelelahan
Perasaan 1 2 3 4 5
lemah Kolaborasi
Cukup o Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
Memburu Sedan Cukup
memburu Membaik meningkatkan asupan makanan
k g membaik
k
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Warna kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Saturasi 1 2 3 4 5
oksigen
Frekuensi 1 2 3 4 5
nafas
EKG iskmenia 1 2 3 4 5
113
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
114
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
lokasi cedera komunikasi 1 2 3 4 5 Edukasi
o Diaphoresis diatas lokasi cedera Cukup o Jelasakan penyebab dan gejala disrefleksia
Meningka Sedan Cukup
o Pucat dibawah lokasi cedera meningka Menurun o Jelaskan penanganan dan pencegahan
t g menurun
o Bradikardi dan atau takikardi t disrefleksia
Sakit kepala 1 2 3 4 5 o Anjurkan pasien dan atau keluarha jika
Minor : Frekuensi 1 2 3 4 5 mengalami tanda dan gejala disrefleksia
Subyektif kejang
o Nyeri dada Hipertermia 1 2 3 4 5 Kolaborasi
o Pandangan kabur Diaphoreis 1 2 3 4 5 o Kolaborasi pemberian agen antihipertensi
o Kongesti konjungtiva Pucat 1 2 3 4 5 intravena, sesuai indikasi
o Kongesti konjungtiva Kongesti 1 2 3 4 5
o Kongesti nasal konjungtiva
o Paresthesia Kongesti nasal 1 2 3 4 5
o Sensasi logam dimulut Paresthesia 1 2 3 4 5
Sensasi logam 1 2 3 4 5
Obyektif di mulut
o Menggigil Sindrom 1 2 3 4 5
o Sindromhorner horner
o Reflek pilommotorik Pandangan 1 2 3 4 5
o Dilatasi pupil kabur
o Penile erection 1 2 3 4 5
Penile
o Semen emission erection
115
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
116
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Mayor : lambung o Ajarkan teknik mengunyah atau menelan
Subyektif Gelisah 1 2 3 4 5
o Menolak makan 1 2 3 4 5 Kolaborasi
o Mengeluh bangun dimalam o Kolaborasi pemberian analgetik
hari Regurgitasi
o Nyeri epigastrik
117
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
118
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
iskemia, stroke hemoragik, Memburu Cukup Sedang Cukup Membai o Hindari maneuver valsava
hipoksia, ensefalopati iskemia, k memburu membaik k o Cegah terjadinya kejang
pascaoperasi) k o Hindari penggunana PEEP
o Peningkatan tekanan vena (mis. Tekanan 1 2 3 4 5 o Hindari pemberian cairan IV hipotonik
Akibat thrombosis sinus vena darah o Atur ventilator agar PCO2optimal
serebral, gagal jantung, Tekanan 1 2 3 4 5 o Pertahankan suhu normal
thrombosis/obstruksi vena nadi o Dokumentasikan hasil pemantauan
jugularis atau vena kava superior) ( pulse
o Obstruksi aliran cairan pressure) Edukasi :
serebrospinalis (mis. Bradikardi 1 2 3 4 5 o Jelakan tujuan dan prosedur pemantauan
Hidrosefalus) Pola nafas 1 2 3 4 5 o Informasikan hasil pemantaua, jika perlu
o Hipertensi intracranial idiopatik Respon 1 2 3 4 5
d.d gejala dan tanda pupil
subyektif: Kaloborasi :
Reflex 1 2 3 4 5
Sakit kepala o Kaloborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan,
neurologis
Obyektif : jika perlu
Tekanan 1 2 3 4 5
Tekanan darah meningkat o Kaloborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
intracranial
dengan tekanan nadi (pulse o Kaloborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu
pressure) melebar
Bradikardi
Pola nafas ireguler
Tingkat kesadaran menurun
Respon pupil melambat atau
tidak sama
Reflex neurologi terganggu
Minor
Subyektif :
Tidak tersedia
Obyektif :
Gelisah
Agitasi
Muntah (tanpa disertai mual)
Tampak lesu/lemah
Fungsi kognotif terganggu
Tekanan intracranial (TIK) lebih
dari sama dengan 20mmHg
Papilledema
Postur deserebrasi (ektensi)
119
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
120
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Trauma Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik o tempatkan pada posisi terapeutik
Luka bakar k memburu membaik o tempatkan objek yang sering digunakan dalam
k jangkauan
Nadi 1 2 3 4 5 o Sediakan matras yang kokoh/padat
Suhu 1 2 3 4 5 o Atur posisi tidur yang disukai, jika tidak
tubuh kontraindikasi
Warna 1 2 3 4 5 o Atur posisi untuk mengurangi nyeri ( mis. Semi
kulit fowler )
Tekanan 1 2 3 4 5 o Atur posisi untuk meningkatkan drainase
darah o Posisikan pada kesejajaran tubuh yang tepat
Luka tekan 1 2 3 4 5 o Imobilisasi dan topang bagian tubuh yang cedera
dengan tepat
o Tinggikan bagian tubuh yang sakit dengan tepat
o Tinggikan anggota gerak 20 atau lebih diatas level
jantung
o Tinggikan tempat tidur bagian atas
o Berikan bantal yang tepat pada leher
o Berikan topangan pada area edema (mis.bantal
dibawah lengan dan skrotum)
o Posisikan untuk mempermudah ventilasi/perfusi
(mis. Tengkurap/good lung down)
121
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
122
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Nyeri 1 2 3 4 5 o Jelaskan seksualitas masa kehamilan
Gejala dan tanda Minor epigastric o Jelaskan aktifitas dan istirahat
Subjektif Pendarahan 1 2 3 4 5 o Jelaskan tanda bahaya pada kehamilan
o Tidak ada vagina o Jelaskan adaptasi siblings
Konstipasi 1 2 3 4 5 o Jelaskan persiapan persalianan
Objektif Kejang 1 2 3 4 5 o Jelaskan persiapan menyusui
o Menunjukkan perilaku perilaku Mood labil 1 2 3 4 5 o Jelaskan sistem dukungan selama menyusui
proaktif selama persiapan Protein urine 1 2 3 4 5 o Ajarkan cara mengatasi ketidakyamanan selama
persalianan Glukosa urine 1 2 3 4 5 kehamilan
o Kondisi klinis terkait Memburu Cukup Sedang Cukup Membaik o Ajarkan manajemen nyeri persalinan
o Status kesehatan ibu sehat k membur membaik o Ajarkan cara perawatan bayi
o Status kesehatan janin sehat uk o Anjurkan menerima peran baru dalam keluarga
Berat badan 1 2 3 4 5 o Anjurkan ibu rutin memeriksa kehamilan
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Glukosa 1 2 3 4 5 Rujukan ke Kelas Laktasi Masa kehamilan (I.03140)
Reflek 1 2 3 4 5 Observasi
neorologis o Idenfikasi usia kehamilan ibu (32 minggu)
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5 o Identifikasi motivasi dan kebutuhan ibu untuk
Frekunsi nafas 1 2 3 4 5 menyusui
Suhu tubuh 1 2 3 4 5 o Identifikasi informasi tentang menyusui yang telah
Enzim liver 1 2 3 4 5 diperoleh
Hitung darah 1 2 3 4 5
lengkap Terapeutik
Status kognitif 1 2 3 4 5 o Diskusikan pentingnya kelas menyusui pada masa
kehamilan
o Diskusikan perubahan payudara selama kehamilan
o Rujuk kelayanan kelas menyusui pada masa
kehamilan
Edukasi
o Jelaskan tujuan dan prosedur rujukan
o Anjurkan ibu mendapatkan edukasi dan konseling
menyusui minimal 1 - 2 kali selama kehamilan
o Kolaborasi dengan konscior laktasi
123
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Teraupetik
o Fasilitas ibu melakukan IMD (Inisiasi Menvusu Dini)
o Fasilitas Ibu untuk rawat gabung/roming in
o Dukung ibu menyusui dengan mendampingi ibu
selama kegiatan menvsui berlangsung
o Diskusikan dengan keluarga tentang ASI Eksklusif
o Siapkan kelas menysusui pada masa prenatal
minimal 2 kali dan periode pascapartum minimal 4
kali
Edukasi
o Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
o Jelaskan pentingnya menysusui dimalam hari
untuk meningkatkan produksi ASI
o Jelaskan tanda - tanda cukup ASI (misal: berat
badan meningkat,
o BAK lebih dari 10 kali perhari, warna urine tdk
pekat)
o Jelaskan maaf rawat gabung (rooming in)
o Anjurkan ibu menyusui sesegera mungkin setelah
melahirkan..
o Anjurkan ibu memberikan nutrisi kepada bayi
hanya dengan ASI
o Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin setelah
lahir sesuai kebutuhan bayi
o Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan
memereh, walaupun kondisi bayi terpisah
o Promosi Dukungan Keluarga (I.13488)
Observasi
o Identifikasi sumber daya fisik, emosional dan
pendidikan keluarga
o Identifikasi kebutuhan dan harapan anggota
keluarga
o Identifikasi persepsi tentang situasi, pemicu,
kejadian, perasaan dan perilaku pasien
o Identifikasi stressor situasional anggota keluarga
lainnya
124
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Identifikasi gejala fisik akibat stres ( misal : mual,
muntah, ketidaknyamanan)
Teraupetik
o Sediakan lingkungan yang nyaman
o Fasilitasi program perawatan dan pengobatan
yang dijalani anggota keluarga
o Diskusikan anggota keluarga yang akan dilibatkan
dalam perawatan.
o Diskusikan jenis perawatan dirumah
o Diskusikan cara mengatasi kesuliatan dalam
perawatan
o Dukung anggota keluarga untuk menjaga atau
mempertahankan hubungan keluarga.
o Hargai keputusan yang dibutuhkan keluarga
o Hargai mekanisme perawatan yang digunakan
keluarga
Edukasi
o Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan dan
pengobatan yang dijalani pasien.
o Anjurkan keluarga bersifat asertif
o Anjurkan meningkatkan aspek positif dari situasi
yang dijalani pasien
125
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
126
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
kehamilan, pasca persalian) Verbalisasi 1 2 3 4 5 Berikan pujian terhadapperilaku yang benar,
Tidak menggunakan alat aktifitas Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan
kontrasepsi seksual dengan menggunakan bahasa yang mudah
Efek agen farmakologi berubah diterima, dipahami dan tidak menghakimi.
Verbalisasi 1 2 3 4 5
Psikologis eksitasi Edukasi
Depresi seksual Jelaskan efak pengobatan, kesehatan dan
Kecemasan berubah penyakit terhadap disfungsi seksual.
Penganiayaan psikologis/ seksual Verbalisasi 1 2 3 4 5 Informasikan pentingnya modifikasi pada aktifitas
Penyalahgunaan obat/zat peran seksual
Seksual Kolaborasi
berubah Kolaburasi dengan specialis seksologi, jika perlu
Situasional
Verbalisasi 1 2 3 4 5
Konflik Hubungan
peran Promosi Harapan (I.09307)
Kurangnva privasi
Seksual Observasi
Pola seksual pasangan
berubah
menyimpang Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam
Verbalisasi 1 2 3 4 5 mencapai harapan hidup.
Ketiadaan pasangan
fungsi Terapeutik
Ketdakadekuatan edukasi
seksual
Konflik nilai personal dalam Identifikasi bahwa kondisi yang dialami memiliki
berubah
keluarga, budaya dan agama nilai penting
Keluhan 1 2 3 4 5 Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
nyeri
Kondisi klinis terkait Ciptakan lingkungan yang memudahkan
saat
Diabetes melitus mempraktikkan kebutuhan spiritual
berhubungan
Penyakit jantung ( misal : Edukasi
Seksual
hipertensi, penyakit jantung Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
(dispareunia)
koroner) kondisi dalam realitis..
Keluhan 1 2 3 4 5
Penyakit paru ( misal : TB,PPOK, Anjurkan memperthankan hubungan ( misal :
öerhubunga
Asma) menyebut nama orang yang dicintai)
n
Stroke Anjurkan mempertahankan hubungan teraupetik
Seksual
o Kehamilan dengan orang lain
terbatas
Keluahan 1 2 3 4 5
sulit
melakukan
aktifitas
seksual
127
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
128
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kekerasan dalam rumah tangga perawatan kehamilan
(KDRT) kehamilan o Fasilitasi mengembangkan teknik penyelesaian
Tidak menggunakan alat Menyusun 1 2 3 4 5 masalah
kontrasepsi rencana o Berikan konseling kehamilan
Faktor social ekonomi kehamilan o Fasilitasi mengidentifikasi system pendukung
Kemampuan 1 2 3 4 5 o Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
menghargai diri o Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
sendiri kesepakatan
Hubungan 1 2 3 4 5 o Berikan kesempatan untuk bertanya
positif o Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan untuk
Kemanipuan 1 2 3 4 5 penggunaan alat kontrasepsi
menvesuaikan o Lakukan pemeriksaan fisik
diri dengan o Fasilitasi ibu dan pasangan dalam mengambil
kehamilan keputusan menggunkaan alat kontrasepsi
Verbalisasi 1 2 3 4 5 o Diskusikan pertimbangan agama, budaya,
perasaan perkembangan, social ekonomi terhadap
tenang pemilihat alat kontrasepsi
Upaya mencari 1 2 3 4 5
informasi Edukasi
kehamilan o Informasikan pentingnya meningkatkan status
Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun nutrisi selama kehamilan
t meningka g menurun o Informasikan perubahan yang terjadi selama
t kehamilan
Marah 1 2 3 4 5 o Jelaskan tenang system reproduksi
Menarik diri 1 2 3 4 5 o Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
Perasaan 1 2 3 4 5 o Jelaskan aktivitas seksualitas setelah mengikuti
kesepian program
Memburu Cukup Sedan Cukup Membaik o KB
k memburu g membaik
k
Kolaborasi
Afek 1 2 3 4 5
o Rujuk jika mengalami komplikasi kehamilan
129
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
130
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Dukungan finansial, sosial dan Dukungan 1 2 3 4 5 lain yang mengganggu kemampuan kognitif
pengetahuan) sosial dari o Monitor kondisi kulit, terutama di area tonjolan
o Kurangnya privasi teman (mis. tanda-tanda iritasi alau luka tekan
o Gangguan stimulus lingkungan Perawatan 1 2 3 4 5 o Identifikasi beban prognosis secara psikologis
o Efek samping terapi (mis. sesuai o Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
medikasi, radiasi, kemoterapi) keyakinan digunakan
o Gangguan adaptasi kehamilan budava o Identifikasi kesediaan, kemampuan dan
Perawatan 1 2 3 4 5 penggunaan teknik sebelumnya
d.d gejala dan tanda sesuai o Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
Mayor: kebutuhan tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah
Subyektif Kebebasan 1 2 3 4 5 latihan
o Mengeluh tidak nyaman melakukan o Monitor respon terhadap terapi relaksasi
ibadah o Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien,
Rileks 1 2 3 4 5 keluarga dan tenaga Kesehatan
Obyektif
Meningkat Cukup Sedan Cukup Menurun
o Gelisah
meningkat g menurun Terapeutik
Keluhan tidak 1 2 3 4 5 o Atur posisi yang nyaman (mis. topang dengan
Minor: nyaman
Subyektif bantal, jaga sendi selama pergerakan)
Gelisah 1 2 3 4 5 o Fasilitasi kenyamanan lingkungan (mis. atur
o Mengeluh sulit tidur
Kebisingan 1 2 3 4 5 suhu, selimut, kebersihan)
o Tidak mampu rileks
Keluhan sulit 1 2 3 4 5 o Ciptakan lingkungan yang tenang dan tapa
o Mengeluh kedinginan atau
tidur gangguan dengan pencahayaan dan suhu
kepanasan
Keluhan 1 2 3 4 5 ruangan nyaman, jika memungkinkan
o Merasa gatal g Mengeluh mual
kedinginan o Hindari paparan kulit terhadap iritan (mis. feses,
o Mengeluh lelah
Keluhan 1 2 3 4 5 urin)
kepanasan o Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
Obyektif Gatal 1 2 3 4 5 prosedur teknik relaksasi
o Menunjukkan gejala distres Mual 1 2 3 4 5 o Gunakan pakaian longgar
o Tapa merintih / menangis Menangis 1 2 3 4 5 o Gunakan nada suara lembut dengan irama
o Pola eliminasi berubah Iritasbilitas 1 2 3 4 5 lambat dan berirama
o Postur tubuh berubah Menyalahkan 1 2 3 4 5 o Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
o Iritabilitas diri sendiri o Dengarkan masalah, perasaan dan pertanyaan
Konfusi 1 2 3 4 5 keluarga
Rondisi Klinis Terkait Konsumsi 1 2 3 4 5 o Fasilitasi ungkapan perasaan antara pasien dan
o Penyakit kronis alcohol keluarga
o Kehamilan Penggunaan 1 2 3 4 5 o Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
zat ketrampilan dan peralatan yang diperlukan
Memburuk Cukup Sedan Cukup Membaik untuk mempertahankan keputusan perawatan
memburuk g membaik pasien
131
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Memori masa 1 2 3 4 5 o Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif
lalu yang digunakan.
Suhu ruangan 1 2 3 4 5 o Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
Pola eliminasi 1 2 3 4 5 kesepakatan
Postur tubuh 1 2 3 4 5 o Beri kesempatan untuk bertanya
Kewaspadaan 1 2 3 4 5
Pola Hidup 1 2 3 4 5 Edukasi
Pola tidur 1 2 3 4 5 o Jelaskan tujuan manajemen lingkungan
o Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera, jika
perlu
o Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi,
napas dalam, relaksasi tot progresif
o Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
dipilih
o Anjurkan mengambil posisi nyaman
o Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
o Anjurkan sering mengulang atau melatih tehnik
yang dipilih
o Demonstrasikan dan latih tehnik relaksasi (mis.
o napas dalam, peregangan atau imajinasi
terbimbing)
o Ajarkan latihan asertif
o Anjurkan aktifitas menyenangkan diri sendiri
(mis. hobi, bermain musik, mengecat kuku)
o Anjurkan tertawa untuk melepas stress dengan
membaca atau menonton klip video lucu
o Anjurkan menjalin komunikasi dengan keluarga
dan profesi pemberi asuhan
o Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Kolaborasi
o Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
132
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
133
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
pengembalian ukuran Rahim ke episiotomi o Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
ukuran semula Kontraksi 1 2 3 4 5 o Identifikasi Teknik relaksasi yang pernah efektif
o Pembengkakan payudara di uterus digunakan
mana alveoli mulai terisi ASI Berkeringat 1 2 3 4 5 o Identifikasi kesediaan, kemampuan dan
o Kekurangan dukungan dari Menangis 1 2 3 4 5 penggunaan Teknik sebelumnya
keluarga dari tenaga Kesehatan Merintih 1 2 3 4 5 o Periksa ketegangan otot, frel:uensi nadi,
o Ketidaktepatan posisi duduk Haemorroid 1 2 3 4 5 tekanan darah dan suhu sebelum dan sesudah
o Faktor budaya Meningkat Cukup Seda Cukup Menurun latihan
meningkat g menurun o Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
d.dgejala dan tanda Kontra 1 2 3 4 5 sudah diberikan
Mayor: si uterus o Monitor efek samping penggunaan analgetik
Subyektif Payudara 1 2 3 4 5 o Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah
o Mengeluh tidak nyaman bengkak mengubah posisi
Tekanan darah 1 2 3 4 5 o Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Obyektif Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
o Tampak meringis Terapeutik
o Terdapat kontraksi uterus o Ciptakan lingkungan tenang dan tapa gangguan
o Luka episiotomy dengan pencahayaan dan suhu ruangan yang
o Payudara bengkak nyaman, jika memungkinkan
o Uterus teraba membulat o Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
Minor: prosedur teknik relaksasi
Subyektif o Tempatkan pada posisi terapeutik
o (tidak tersedia) o Atur posisi tidur yang disukai
o Berikan Teknik non farmakologis untuk
Obyektif mengurangi nyer (mis.TENS, hipnosis,
o Tekanan darah meningkat acupressure, terapi musik, biofeedback. terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
o Frekuensi nadi meningkat
kompes hangat/dingin)
o Berkeringat berlebihan
o Kontrol ungkungan yang meperberat nyeri (mis
o Menangis/merintih
suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
o Haemorroid
Edukasi
o Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
o Jelaskan strategi meredakan nyeri
o Jelaskan tujuan, manfaat batasan dan jenis
relaksasi yang tersedia (mis. musik, meditasi,
napas dalam, yoga, pemijatan, relaksasi tot
progresif)
o Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
134
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
dipilih
o Anjurkan mengambil posisi nyaman
o Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
o Anjurkan menggunakanan analgetik secara tear
o Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyen
o Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
o Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
(mis.napas dalam, peregangan atau imajinasi
terbimbing)
o Perawatan perineum
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
135
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Uremia, ketoasidosis diabetik) Kemampuan 1 2 3 4 5 Identifikasi antiemetik untuk mecegah mual
Gangguan pada esolagus mengenali Monitor mual
Distensi lambung penyebab / Monitor asupan nutrisi dan kalori
Gangguan pankreas pemicu Identifikasi karakteristik muntah
Peregangan kapsul limpa Kemampuan 1 2 3 4 5 Periksa volume muntah
Tumor terlokalisasi (mis. melakukan Identifikasi riwayat diet
Neuroma akustik, tumor otak tindakan untuk Identifikasi faktor penyebab muntah
primer atau sekunder, mengontrol Monitor keseimbangan cairan dan elekrolit
metastasis tulang di dasar mual/muntah
tengkorak) Melaporkan mual 1 2 3 4 5 Terapeutik
Peningkatan tekanan dan muntah Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
intraabdominal (mis. Keganasan terkontrol Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab
intrabdomen) Menghindari 1 2 3 4 5 mual
Peningkatan tekanan faktor Berikan makanan dalam jumlah kecil dan
intrakranial penyebab/pemicu menarik
Peningkatan tekanan Mencatat 1 2 3 4 5 Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah
intraorbital (mis. Glaucoma) pemantauan Kurangi tau hilangkan keadaan penyebab
Mabuk perjalanan gejala muntah
Kehamilan Menghindari bau 1 2 3 4 5 Atur posisi untuk mencegah aspirasi
Aroma tidak sedap tidak enak Pertahankan kepatenan jalan napas
Rasa makanan/ minuman yang Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Bersihkan mulut dan hidung
tidak enak meningkat menurun Berikan dukungan fisik saat muntah
Stimulus penglihatan tidak Perasaan ingin 1 2 3 4 5 Berikan kenyamanan selama muntah
menyenangkan muntah Berikan cairan yang tidak mengandung
Faktor psikologis (mis. Perasaan asam di 1 2 3 4 5 karbonasi minimal 30 menit setelah muntah
Kecemasan, ketakutan, stress) mulut
Efek agen farmakologis Sensasi dingin 1 2 3 4 5
Edukasi
Efek toksin Diaphoresis 1 2 3 4 5
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Takikardia 1 2 3 4 5
Anjurkan sering membersihkan mulut
d.d gejala dan tanda Antiemetik 1 2 3 4 5
Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan
Mayor: Melaporkan 1 2 3 4 5 rendah lemak
Subyektif: kegagalan
Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis
Mengeluh mual pengobatan
untuk mengatasi mual
Merasa ingin muntah antiemetik
Anjurkan untuk memperbanyak istirahat
Tidak berminat makan Melaporkan efek 1 2 3 4 5
Ajarkan penggunaan Teknik non formakologis
Obyektif: samping obat
untuk mengelola muntah
Melaporkan 1 2 3 4 5
Minor: gejala yang tidak
terkontrol Kolaborasi
Subyektif
Kolaborasi pemberian antiemetic
136
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Merasa asam dimulut Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
o Sensasi panas/ dingin memburu membaik
o Sering menelan k
o Pucat Pucat 1 2 3 4 5
o Diafosesis Dilatasi pupil 1 2 3 4 5
o Pupil dilatasi Nafsu makan 1 2 3 4 5
Jumlah saliva 1 2 3 4 5
Frekuensi 1 2 3 4 5
menelan
137
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
berintensitas ringan hingga beral nyeri o Identifikasi faktor pencetus dan pereda yer
yang berlangsung kurang dari 3 terkontrol o Identifikasi respons nyeri non verbal
bulan. Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi faktor yang memperberat dan
mengenali memperingan nyeri
b.d onset o Monitor efek samping penggunaan analgetik
o Agen pencedera fisiologis (mis. nyeri 1 2 3 4 5 o Identifikasi karekteristik nyeri
inflamasi, iskemia, neoplasma) Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi faktor yang memperberat dan
o Agen pencedera kimiawi (mis. mengenali memperingan nyeri
Terbakar, bahan kimia intan) penyebab o Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
o Agen pencedera fisik (mis. Abses, nyer: nyeri
amputasi, terbakar, terpotong, Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
o Mengangkat berat, prosedur menggunakan o Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
operasi, trauma, latihan fisik teknik non pemberian analgesik
berlebihan) farmakologis o Monitor efektifitas analgetik
Dukungan 1 2 3 4 5 o Identifikasi pilihan teknik distraksi yang
d.d gejala dan tanda orang dinginkan
Mayor: terdekat
Sabyektif Kemampuan Terapeutik
o Mengeluh nyeri menuntaskan o Berikan teknik non farmakologis untuk
o Obyektif aktivitas mengurangi rasa nyeri
o Tampak meringis Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
o Bersikap protektif (mis. meningkat menurun nyeri
Waspada, posisi menghindari Keluhan nyeri 1 2 3 4 5 o Fasilitasi istirahat dan tidur
o nyeri) Penggunaan 1 2 3 4 5 o Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
o Gelisah analgetik kondisi pasien
o Frekuensi nadi meningkat Meringis 1 2 3 4 5 o Tetapkan target efektifitas analgetik untuk
o Sulit tidur Sikap 1 2 3 4 5 mengoptimalkan respons pasien
protektif o Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau
Gelisah 1 2 3 4 5 bolus opoid untuk mempertahankan kadar
Minor:
Kesulitan 1 2 3 4 5 dalam serum
Subyektif
tidur o Dokumentasikan respons terhadap efek
Menarik diri 1 2 3 4 5 analgetik dan elek yang tidak dinginkan
Obyektif Berfokus 1 2 3 4 5 o Gunakan teknik distraksi menonton televisi,
o Tekanan darah meningkat pada diri bermain, (membaca aktivitas buku, terapi,
o Pola napas berubah sendiri membaca cerita, bernyanyi)
o Nasu makan berubah Diaphoresis 1 2 3 4 5
o Proses berfikir terganggu Ketegangan 1 2 3 4 5
o Menarik diri Edukasi
otot
o Berfokus pada diri sendiri o Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik o Jelaskan strategi meredakan nyeri
o Diaforesis
138
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
memburu membaik o Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
k o Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Tekanan 1 2 3 4 5 o Ajarkan teknik
darah o non
Pola tidur 1 2 3 4 5 o farmakologis untuk
o mengurangi rasa nyeri
o Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
o Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca
indera (mis. Musik, penghitungan, televisi, baca,
video)
o Anjurkan membuat daftar altivitas yang
menyenangkan
o Anjurkan berlatih Teknik distraksi
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian analgetic
o Kolaborasi pemberian dosisi dan jenis analgetik
139
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
dengan onset mendadak atau lambat KRITERIA Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat o Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dan berintensitas ringan hingga berat HASIL menurun meningkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, penyebaran
dan konstan, yang berlangsung lebih Melaporkan 1 2 3 4 5 nyeri
dari 3 bulan. nyeri o Identifikasi faktor pencetus dan pereda yer
terkontrol o Identifikasi respons nyeri non verbal
b.d Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi faktor yang memperberat dan
o Kondisi muskuloskeletal kronis mengenali memperingan nyeri
o Kerusakan sistem saraf onset o Monitor efek samping penggunaan analgetik
o Penekänan saraf nyeri 1 2 3 4 5 o Identifikasi karekteristik nyeri
o Infiltrat tumor Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi faktor yang memperberat dan
o Ketidakseimbangan mengenali memperingan nyeri
neurotransmitter, penyebab o Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
neuromodulator, dan reseptor nyer: nyeri
o Gangguan imunitas (mis. Kemampuan 1 2 3 4 5 o Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Neuropatiterkait HIV, virus menggunakan o Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
varicella-zoster) teknik non pemberian analgesik
o Gangguan fungi metabolik farmakologis o Monitor efektifitas analgetik
o Riwayat posisi kerja statis Dukungan 1 2 3 4 5 o Identifikasi pilihan teknik distraksi yang
o Peningkatan indeks massa tubuh orang dinginkan
o Kondisi paska trauma terdekat
o Tekanan emosional Kemampuan Terapeutik
o Riwayat penganiayaan (mis. Fisik, menuntaskan o Berikan teknik non farmakologis untuk
psikologis, seksual) aktivitas mengurangi rasa nyeri
o Riwayat penyalahgunaan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
obat/zat meningkat menurun nyeri
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5 o Fasilitasi istirahat dan tidur
Penggunaan 1 2 3 4 5 o Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
d.d gejala dan tanda
analgetik kondisi pasien
Mayor:
Meringis 1 2 3 4 5 o Tetapkan target efektifitas analgetik untuk
Subyektif
Sikap 1 2 3 4 5 mengoptimalkan respons pasien
Mengeluh nyeri
protektif o Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau
Merasa depresi (tertekan)
Gelisah 1 2 3 4 5 bolus opoid untuk mempertahankan kadar
Kesulitan 1 2 3 4 5 dalam serum
Obyektif
tidur o Dokumentasikan respons terhadap efek
Tampak meringis
Menarik diri 1 2 3 4 5 analgetik dan elek yang tidak dinginkan
Gelisah
Berfokus 1 2 3 4 5 o Gunakan teknik distraksi menonton televisi,
Tidak mampu menuntaskan
pada diri bermain, (membaca aktivitas buku, terapi,
aktivitas
sendiri membaca cerita, bernyanyi)
Diaphoresis 1 2 3 4 5
Minor:
140
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Subyektif Ketegangan 1 2 3 4 5 Edukasi
o Merasa takut mengalami cedera otot o Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
berulang Perasaan 1 2 3 4 5 o Jelaskan strategi meredakan nyeri
o Pola tidur berubah depresi o Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
o Anoreksia Anoreksia 1 2 3 4 5 o Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
o Fokus menyempit Memburuk Cukum Sedang Cukup Membaik o Ajarkan Teknik rion farmakologis untuk
o Berfokus pada diri sendiri memburu membaik mengurangi rasa nyeri
k o Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Frekuensi 1 2 3 4 5 o Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca
nadi indera (mis. Musik, penghitungan, televisi, baca,
Pola nafas 1 2 3 4 5 video)
Tekanan 1 2 3 4 5 o Anjurkan menggunakan Teknik sesuai teknik
darah energi. kemampuan, usia, dengan tingkat
Pola tidur 1 2 3 4 5 perkembangan
Perilaku 1 2 3 4 5 o Anjurkan meinbuat daftar aktifitas yang
menyenangkan
o Anjurkan berlatih teknik distraksi
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian analgetik
o Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgetik
141
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
sampai tidak menyenangkan yang Cukup kualitas intensitas nyeri
KRITERIA Cukup Meningka
berhubungan dengan persalinan Menurun Sedang meningka o Identifikasi skala nyeri
HASIL menurun t
t o Identifikasi respon nyeri non verbal
b.d Kemampuan o Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
- Dilatasi serviks menuntaska 1 2 3 4 5 nyeri
-Pengeluaran janin n aktivitas o Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
Cukup nyeri
Meningka Cukup
d.d gejala dan tanda meningka Sedang Menurun o Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
t menurun
t o Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
Keluhan digunakan
Mayor : 1 2 3 4 5
nyeri o Identifikasi kesediaan , kemampuan, dan
Subyektif
Meringis 1 2 3 4 5 penggunaan teknik sebelumnya
Mengeluh nyeri
Ketegangan o Periksa ketegangan otot,frekuensi nadi, tekanan
Perineum merasa tertekan 1 2 3 4 5
otot darah dan suhun sebelum dan sesudah latihan
Obyektif
Sikap o Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
Ekspresi wajah meringis 1 2 3 4 5
protektif sudah diberikan
Berposisi meringankan nyeri
Gelisah 1 2 3 4 5 o Monitor efek samping penggunaan analgetik
Uterus terasa membulat
Kesulitan o Monitor status oksigenasi sebelum dan sesudah
1 2 3 4 5
tidur mengubah posisi
Minor :
Menarik diri 1 2 3 4 5 o Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Subyektif
Berfokus Terapeutik :
Mual
pada diri 1 2 3 4 5 o Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
Nafsu makan menurun/meningkat
sendiri dengan pencahayaan dan suhu ruangan yang
Obyektif
Diaphoresis nyaman, jika memungkinkan
o Tekanan darah meningkat 1 2 3 4 5
o Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
o Frekuensi nadi meningkat Perasaan prosedur teknik relaksasi
o Identifikasi riwayat obstetrik depresi 1 2 3 4 5 o Tempatkan pada posisi terapeutik
o Ketegangan otot meningkat (tertekan) o Atur posisi tidur yang disukai
o Pola tidur berubah Perasaan o Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
o Diaphoresis takut nyeri (mis : TENS,hypnosis, acupressure, terapi
o Gangguan perilaku mengalami 1 2 3 4 5 music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
o Perilaku ekspresif cedera teknik imajinasi terbimbing , kompresw
o Pupil dilatasi berulang hangat/dingin)
o Muntah Anoreksia 1 2 3 4 5 o Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri ( mis :
o Fokus pada diri sendiri Perineum suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
terasa 1 2 3 4 5 o Fasilitas istirahat tidur
tertekan Edukasi :
Uterus 1 2 3 4 5 o Jelaskan penyebab , periode, dan pemicu nyeri
teraba o Jelaskan strategi meredakan nyeri
142
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
membulat o Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Ketegangan o Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
1 2 3 4 5
otot o Anjurkan teknik non farmakologis untuk
Pupil dilatasi 1 2 3 4 5 mengurangi rasa nyeri
o Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
o Jelaskan manfaat dan jenis ditraksi bagi panca
indera (mis : music, perhitungan, televise, baca,
video)
o Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan
teknik energy, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
o Anjrukan membuat daftar aktivitas yang
menyenangkan
o Anjurkan berlatih teknik distraksi
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian analgetik
o Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgetik
143
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Definisi : Dukungan pelaksanaan ibadah (I.09262)
Kondisi emosi dan pengalaman Tingkat ansietas (L.09093) Terapi Relaksasi
subyektif individu terhadap objek Cukup
yang tidak jelas dan spesifik akibat KRITERIA Cukup Meningka
Menurun Sedang meningka Observasi :
antisipasi bahaya yang HASIL menurun t
t o Identifikas saat tingkat ansietas berubah
memungkinkan individu melakukan Verbalisasi o Identifikasi kemampuan saat mengambil
tindakan untuk menghadapi 1 2 3 4 5
kebingungan keputusan
ancaman. Verbalisasi o Monitor tanda – tands ansietas
khawatir o Identifikasi kondisi umum pasien
b.d 1 2 3 4 5
akibat kondisi o Identifikasi penurunan tingkat energi,
Krisis situasional yang dihadapi ketidakmampuan berkonsentrasi atau gejala lain
Kebutuhan tidak terpenuhi Perilaku yang mengganggu kemampuan kognitif
Krisis maturasional 1 2 3 4 5
gelisah o Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
Ancaman terhadap konsep diri Perilaku digunakan
1 2 3 4 5
Ancaman terhadap kematian tegang o Identifikasi kesediaan , kemampuan, dan
Kekhawatiran mengalami Keluhan penggunaan teknik sebelumnya
kegagalan 1 2 3 4 5
pusing o Periksa ketegangan otot,frekuensi nadi, tekanan
Disfungsi system keluarga Anoreksia 1 2 3 4 5 darah dan suhun sebelum dan sesudah latihan
Hubungan orang tua – anak tidak Diaphoresis 1 2 3 4 5 o Monitor respon terhadap terapi relaksasi
memuaskan Tremor
Faktor keturunan (temprammen 1 2 3 4 5
Terapeutik :
mudah teragitasi sejak lahir ) Pucat 1 2 3 4 5 o Ciptakan suaana teraupetik untuk menumbuhkan
Penyalahgunaan zat Cukup kepercayaan
Memburu Cukup
Terpapar bahaya lingkungan (mis : Memburu Sedang Membaik o Pahami situasi yang membuat ansietas
k membaik
Toksin, polutan, dan lain-lain) k o Dengarkan dengan penuh perhatian
Kurang terpapar informasi Konsentrasi o Gunakan pendekataan yang tenang dan
1 2 3 4 5
menyenangkan
d.d gejala dan tanda Pola tidur
1 2 3 4 5 o Pastikan kelengkapan dokumen pre operasi (
inform concenthasil pemriksaan penunjang)
Frekeunsi
Mayor : 1 2 3 4 5 o Ajarkan cara mandi antiseptic
napas
Subyektif o Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Merasa bingung agama yang dianut
Tekanan
Merasa khawatir dengan akibat 1 2 3 4 5 o Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk
darah
dari kondisi yang dihadapi pelaksanaan ibadah
Sulit tidur Kontak mata 1 2 3 4 5
o Fasilitas penggunaan ibadah sebagai sumber
Obyektif Pola berkemih
1 2 3 4 5 koping
Tampak gelisah o Fasilitasi kebutuhan diet sesuai agama yang dianut
Tampak tegang Orientasi 1 2 3 4 5
o Fasilitasi pemenuhan ritual pada situasi khusus
Sulit tidur ( menuntun syahadat saat sakaratul maut )
144
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Fasilitasi penuntutan ibadah oleh keluarga atau
Minor : rohaniawan
Subyektif o Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
Mengeluh pusing gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
Anoreksia yang nyaman
Palpitasi o Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
Merasa tidak berdaya prosedur teknik relaksasi
o Gunakan pakaian longgar
Obyektif o Gunakan nada suara lembut dengan irama lembut
o Frekuensi napas meningkat dan berirama
o Frekuensi nadi meningkat o Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
o Tekanan darah meningkat dengan analgetik atau tindakan medis lain
o Diaforesis
o Tremor Edukasi :
o Muka tampak pucat o Jelaskan prosedur
o Suara bergetar o Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
o Kontak mata buruk pengobatan, dan prognosis
o Sering berkemih o Jelaskan tentang prosedur, waktu dan lamanya
o Berorientasi pada masa lalu operasi
o Jelaskan waktu puasa dan pemberian obat pre
medikasi ( jika ada )
o Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia ( mis : music, meditasi,
napas dalam, relaksasi otot progresif)
o Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
dipilih
o Anjurkan mengambil posisi nyaman
o Anjurkan rileks dan melaksanakan sensasi
relaksasi
o Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
yang dipilih
o Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis:
napas dalam, peregangan , atau imajinasi
perdinding )
Kolaborasi :
o Fasilitasi konsultasi medis dan tokoh agama
terhadap prosedur khusus
o Konsultasikan medis terkait pelaksanaan ibadah
145
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
146
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Berduka Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan Tingkat Dukungan Proses Berduka (L.09274), dan Dukungan
(D.0081) berduka membaik dengan kriteria hasil: emosional (L.09256)
Definisi :
Respon psikososial yang ditunjukkan Tingkat Berduka (L.09094) Observasi :
oleh klien akibat kehilangan (orang, Cukup o Identifikas kehilangan yang dihadapi
obyek, fungsi, status, bagian tubuh KRITERIA Cukup Meningka
Menurun Sedang meningka o Identifikasi proses berduka yang dialami
atau hubungan). HASIL menurun t
t o Monitor tanda – tands ansietas
Verbalisasi o Identifikasi keterikatan pada benda yang hilang
b.d menerima 1 2 3 4 5 atau orang yang meninggal
Kematian keluarga atau orang kehilangan o Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
yang berarti Verbalisasi
1 2 3 4 5
Antisipasi kematian keluarga atau harapan Terapeutik :
orang yang berarti kehilangan Verbalisasi o Tunjukkan sikap menerima dan empati
(orang, obyek, fungsi, status, perasaan 1 2 3 4 5 o Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
bagian tubuh atau hubungan). berguna ( menerangkan / menepuk-nepuk)
Antisipasi kehilangan (orang, Cukup
Meningka Cukup o Tetap bersama pasien dan pastikan keamanan
obyek, fungsi, status, bagian tubuh meningka Sedang Menurun
t menurun selama ansietas
atau hubungan). t o Fasilitasi untuk mengungkapkan perasaan
Verbalisasi kehilangan,cemas, marah, atau sedih
d.d gejala dan tanda perasaan 1 2 3 4 5 o Motivasi untuk menguatkan dukungan keluarga
sedih atau orang terdekat
Mayor : Verbalisasi o Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuaimdengan
Subyektif perasaan budaya, agama, dan norma social
Merasa sedih bersalah atau 1 2 3 4 5 o Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara
Merasa bersalah atau menyalahkan yang nyaman (misalnya membaca buku, menulis,
menyalahkan orang lain orang lain menggambar, atau bermain)
Tidak menerima kehilangan orang Menangis 1 2 3 4 5 o Kurangi tntunan berpikir saat sakit atau lelah
lain Verbalisasi o Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
1 2 3 4 5
Merasa tidak ada harapan mimpi buruk
Obyektif Fobia 1 2 3 4 5
Edukasi ( pasien dan keluarga )
Menangis Marah o Proses berduka dan cara melewatinya secra
Pola tidur berubah Panik bertahap
Tidak mampu berkonsentrasi 1 2 3 4 5
o Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa
Minor : Cukupan bersalah dan malu
Subyektif Memburu Sedang
memburu Sedang Membaik o Cara mengungkapkan perasaan – perasaan yang
Mimpi buruk atau pola mimpi k membaik
k dialami
berubah Pola tidur 1 2 3 4 5 o Penggunaan mekanisme ketahan yang tepat
Merasa tidak berguna Konsentrasi 1 2 3 4 5
Fobia Imunitas 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
147
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Rujuk atau konseling bila perlu
Obyektif
o Marah
o Tampak panic
o Fungsi imunitas teganggu
o
148
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Diagnose keperawatan Luaran keperawatan Interventi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan citra Promosi citra tubuh (I.09305)
(D.0083) tubuh&status koping membaik dengan kriteria hasil: Promosi koping (I.09312)
Definisi :
Perubahan persepsi tentang Tingkat Berduka (L.09094) Observasi :
penampilan , struktur dan fungsi fisik Cukup o Identifikasi harapan citra tubuh
individu KRITERIA Cukup Meningka
Menurun Sedang meningka o Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan
HASIL menurun t
t umur terkait citara tubuh
b.d Kemampuan o Identifikasi perubahan citra tubuh yang
Perubahan struktur atau bentuk memenuhi mengakibatkan isolasi soaial
1 2 3 4 5
tubuh ( mis. Amputasi, trauma, peran sesuai o Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri
luka bakar, obesitas , jerawat) usia sendiri
Perubahan fungsi tubuh ( mis, Perilaku o Monitor apakah pasien bias melihat bagian tubuh
1 2 3 4 5
proses penyakit, kehamilan , koping adaftif yang berubah
kelumpuhan) Verbalisasi o Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
Perubahan fungsi kognitif kemampuan sesuai tujuan
1 2 3 4 5
Ked\tidaksesuaian budaya, mengatasi o Identifikasi kemampuan yang dimiliki
keyakinan atau system nilai masalah o Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
Transisi perkembangan Verbalisasi memenuhi tujuan
Gangguan psikososial kelemahan o Identifikasi pemahaman proses penyakit
Efek tindakan/pengobatan diri 1 2 3 4 5
o Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
(mis,Pembedahan, kemoterapi, memenuhi tujuan
terapib radiasi) Perilaku o Identifikasi pemahaman proses penyakit
1 2 3 4 5
asertif o Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
d.d gejala dan tanda Partisipasi hubungan
1 2 3 4 5
social o Identifikasi metode penyelesaian masalah
Mayor : Tanggung o Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
1 2 3 4 5
Subyektif jawab diri dukungan sosial
Mengucapkan kecacatan bagian Orientasi
1 2 3 4 5
tubuh realitas Terapeutik :
Obyektif Minat o Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Kehilangan bagian tubuh mengikuti o Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
1 2 3 4 5
Fungsi/ struktur tubuh berubah / perawatan/pe harga diri
hilang ngobatan o Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi citra
Kemampuan tubuh
Minor : membina 1 2 3 4 5 o Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
Subyektif hubungan tubuh secara realistis
Tidak mau mengungkapkan Meningka Cukupan Sedang Cukup Menurun o Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang
149
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
kecatatan/kehilangan bagian meningka perubahan citra tubuh
t menurun
tubuh t o Latih fungsi tubuh yang dimiliki
Mengungkapkan perasaan Verbalisasi o Latih peningkatan penampilan diri
negative tentang perubahan tubuh perasaan o Latih pengungkapan kemampuan diri kepada
Mengungkapkan kekhawatiran negative orang lain
1 2 3 4 5
pada penolakan / reaksi orang lain tentang o Diskusikan perubahan peran yang dialami
Mengungkapkan perubahan gaya perubahan o Gunakan pendekatan yang tenang dan
hidup tubuh meyakinkan
Verbalisasikek o Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
hawatiran o Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman
Obyektif pada
1 2 3 4 5
o Menyembunyikan / menunjukan penolakan /
reaksi orang
bagian tubuh secara berlebihan
lain
o Menghindari melihat dan/atau
menyentuh bagian tubuh
150
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Rencana Asuhan Keperawatan (D.0085)
Diagnose keperawatan Luaran keperawatan Interventi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Gangguan Persepsi Sensori (D.0085) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan gangguan Manajemen Halusinasi (L.09288), Minimalisasi
Definisi : pesepsi sensori menurun dengan kriteria hasil: Rangsangan (L.9296), Pengekangan Kimiawi (L.09301)
Perubahan terhadap stimulus baik
internal maupun eksternal yang Gangguan Persepsi Sensori (D.0085) Observasi :
disertai dengan respon yang o Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi
berkurang,berlebihan atau terdistori. o Monitor dan sesuaikan tingkat aktifitas dan
Cukup
KRITERIA Cukup Meningka stimulasi lingkungan
Menurun Sedang meningka
b.d HASIL menurun t o Monitor isi halusinasi (mis : kekerasan atau
t
o Gangguan penglihatan Verbalisasi membahayakan diri)
o Gangguan pendengaran 1 2 3 4 5 o Periksa status mental, status sensori , dan tingkat
mendengar
o Gangguan penghidupan Verbalisasi kenyamanan (mis : nyeri, kelelahan)
o Gangguan perabaan melihat 1 2 3 4 5 o Identifikasi kebutuhan untuk dilakukan
o Hipoksia serebral bayangan pengekangan (mis : agitasi, kekerasan)
o Penyalahgunaan zat Verbalisasi o Monitor riwayat pengobatan dan alergi
o Usia lanjut merasakan o Monitor respon sebelum dan sesudah pengkengan
o Pemajanan toksin lingkungan ssuatu melalui 1 2 3 4 5 o Monitor tingkat kesadaran, tanda-tanda vital,
indra warna kulit, suhu, sesasi, dan kondisi secara
d.d gejala dan tanda perabaan berkala
Mayor : Verbalisasi o Monitor kebutuhan nutrisi, cairan, dan eliminasi.
Subyektif merasakan
sesuau melalui 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Mendengar suara bisikan atau indra o Pertahankan lingkungan yang aman
melihat bayangan penciuman o Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat
o Merasakan sesuatu melalui indra Verbalisasi mengontrol perilaku (mis : limit setting,
perabaan, penciuman, merasakan pembatasan wilayah, pengekangan fisik, seklusi)
pengecapan. sesuau melalui 1 2 3 4 5 o Diskusikan perasaan dan respon terhadap
indra halusinasi
pengecapan o Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi
Obyektif
Distori sensori 1 2 3 4 5 o Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban
o Distori sensori
Perilaku sensori (mis : bising , terlalu terang )
o Respons tidak sesuai 1 2 3 4 5
halusinasi o Batasi stimulus lingkungan (mis : cahaya, suara,
o Bersikap seolah melihat,
Menarik diri 1 2 3 4 5 aktifitas )’
mendengar, mengecap, meraba,
Melamun o Jadwalkan aktifitas harian dan waktu istirahat
atau mencium sesuatu 1 2 3 4 5
o Kombinasikan prosedur / tindakan dalam satu
Curiga 1 2 3 4 5 waktu, sesuai kebutuhan
Minor : Mondar 1 2 3 4 5 o Lakukan supervisi dan survelensi dalam
151
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Subyektif mandir memonitor tindakan
o Menyendiri Cukup o Beri posisi nyaman untuk menvegah aspirasi dan
Memburu Cukup
o Melamun memburu Sedang Membaik kerusakan kulit
k membaik
o Konsentrasi buruk k o Ubah posisi tbuh secara periodic
o Disorientasi waktu, tempat 1 2 3 4 5 o Libatkan pasien dan atau keluarga dalam
orang, atau situasi Respon sesuai membuat keputusan
o Curiga 1 2 3 4 5
stimulus
o Melihat ke satu arah Orientasi 1 2 3 4 5 Edukasi :
o Mondar mandir o Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadi
o Bicara sendiri halusinasi
o Kondisi klinis terkait : o Anjurkan bicara pada orang yang dipercaya untuk
o Glaucoma memberi dukungan dan umpan balik korektif
o Katarak terhadap halusinasi
o Gangguan refraksi (myopia, o Anjurkan melakukan distraksi (mis :
hyperopia, astigmatisma, mendengarkan music, melakukan aktifitas dan
presbyopia ) teknik relaksasi)
o Trauma okuler o Ajarkan cara meminimalisasi stimulus ( mis :
o Trauma pada syaraf kranial II.III, mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi
IV, dan VI akibat stroke, kebisingan, membatasi kunjungan)
aneurisma intracranial, trauma / o Jelaskan tujuan dan prosedur pengekangan
tumor otak) o Lebih rentang gerak sendiri sesuai kondisi pasien
o Infeksi okuler
o Presbikusia Kolaborasi :
o Malfungsi alat bantu dengar o Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan
o Delirium antiansitas, jika perlu
o Demensia o Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/
o Gangguan amnestic tindakan
o Penyakit terminal o Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi
o Gangguan psikotik persepsi stimulus
o Kolaborasi pemberian agen psikotropika untuk
pengekangan kimiawi.
152
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN :HARGA DIRI SITUASIONAL (HDRS)
153
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Postur tubuh menunduk berbicara dibutuhkan
Perilaku o Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
1 2 3 4 5
Minor : asertif o Hindari mengambil keputusan saat pasien berada
Subyektif Kemampuan di bawah tekanan
o Sulit berkonsentrasi membuat 1 2 3 4 5 o Motivasi dalam kegiatan social
keputusan o Motivasi mengidentifikasi system pendukung yang
Obyektif Cukupan tersedia
Meningka Cukup
o Kontak mata kurang meningka Sedang Menurun o Damping saat berduka
t Menurun
o Lesu dan tidak bergairah t o Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
o Pasif Perasaan malu 1 2 3 4 5 o Diskusikan dan bantu tetapkan jadwal harian
o Tidak mampu membuat Perasaan o Tingkatkan aktifitas fisik sesuia kemampuan
1 2 3 4 5
bersalah o Batasi jumlah pengunjung
keputusan
Perasaan tidak o Lakukan kegiatan pengalihan terhadap sumber
mampu agitasi
1 2 3 4 5
melakukan o Cegah perilaku pasif dan agresif
apapun o Beri penguatan positif terhadap keberhasilan
Meremehkan mengendalikan perilaku
kemampuan o Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi
1 2 3 4 5
mengatasi o Hindari sikap mengancam dan berdebat
masalah o Hindari sikap menyudutkan dan menghentikan
Ketergantunga pembicaraan
n pada o Hindari berdebat atau menawar batas perilaku
penguatan 1 2 3 4 5 yang telah ditetapkan
secara o Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk
berlebihan diri sendiri
Pencarian o Motivasi untuk menerima tantangan atau hal baru
penguatan o Diskusikan pernyataan tentang harga diri
1 2 3 4 5
secara o Diskusikan kepercayaan terhadap nilai diri
berlebihan o Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga
diri
o Diskusikan penetapan tujuan yang realistis untuk
mecapai harga diri yang lebih tinggi
o Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
harapan dan batasan yang jelas
o Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
o Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
154
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Edukasi ( pasien dan keluarga )
o Proses berduka dan cara melewatinya secara
bertahap
o Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
o Cara mengungkapkan perasaan yang dialami
o Penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
o Latiham self talk positif
o Latihan mengidentifikasi kekatan yang dimiliki
o Cara mengatasi bullying
o Latihan bersyukur
o Latihan peningkatan tanggung jawab untuk diri
sendiri
Kolaborasi :
o Rujuk / konseling bila perlu
155
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
156
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Sulit tidur k o Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya
Selera makan menurun Pola tidur 1 2 3 4 5 pada diri sendiri
Obyektif o Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
Berperilaku pasif dibutuhkan
Kurang inisiatif o Pandu mengingat kembali kenangan yang
Meninggalkan lawan bicara menyenangkan
Mengangkat bahu sebagai o Fasilitasi dukungan kelompok
respon o Fasilitasi kebutuhan spiritual
pada lawan bicara o Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
o Tinjau kemampuan pengambilan keputusan
o Motivasi untuk mengikuti kegiatan social
o Motivasi mengidentifikasi system pendukung
yang tersedia
o Dukung penggunaan mekanisme koping yang
tepat
Kolaborasi :
o Rujuk/konseling bila perlu
157
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
158
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Menyangkal adanya masalah Orientasi o Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
1 2 3 4 5
Menyangkal kelemahan diri realitas o Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
Merasionalisasi kegagalan Minat harga diri
Obyektif mengikuti o Diskusikan persepsi negatif diri
1 2 3 4 5
Hipersensitif terhadap kritik pengobatan/p o Diskusikan alas an mengkritik diri atau rasa
erawatan bersalah
Minor : Kemampuan o Diskusikan penetapan tujaun realistis untuk
Subyektif membina 1 2 3 4 5 mencapai harga diri yang lebih tinggi
Meremehkan orang lain hubungan o Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan
Obyektif Cukup harapan dan batasan yang jelas
Cukup
Melemparkan tanggung jawab Meningkat mening Sedang Menurun o Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang
menurun
Tawa permusuhan sikap superior kat meningkatkan harga diri
terhadap orang lain Verbalisasi o Dampingi saat berduka
Tidak dapat membedakan realistis menyalahkan 1 2 3 4 5
Kurang minat mengikuti perasaan/ orang lain Edukasi (paien dan keluarga) :
pengobatan Verbalisasi o Latihan mengidentifikasi kekuatan dan
Sulit membangun atau rasionalisasi 1 2 3 4 5 kemampuan diri
mempertahan kegagalan o Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri
kan hubungan Hipersensitif
1 2 3 4 5 sendiri
terhadap kritik o Latih cara berfikir dan berperilaku positif
Cukup o Latih kemampuan positif yang dimiliki
Cukup
Memburuk membu Sedang Membaik o Latih teknik relaksasi
membaik
ruk o Latih keterampilan sosial
Perilaku
penyalahguna 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
an zat o Rujuk/konseling bila perlu
Perilaku
1 2 3 4 5
manipulatif
Perilaku
1 2 3 4 5
superior
159
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
160
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Kerentanan personalitas
o Ketidakpastian Perilaku social o Terapeutik :
d.d gejala dan tanda 1 2 3 4 5
o Diskusikan perubahan peran yang dialami
Mayor : Tanggung Gunakan pendekatan yang tenang dan
Subyektif 1 2 3 4 5
jawab diri meyakinkan
Mengungkapkan tidak mampu Orientasi o Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan
mengatasi masalah 1 2 3 4 5
realitas yangmembantu membuat pilihan
Minat Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari
Obyektif mengikuti setiapsolusi
1 2 3 4 5
Tidak mampu memenuhi peran pengobatan/p o Fasilitasi melihat situasi secara realistik
yang diharapkan (sesuai usia) erawatan Motivasi mengungkapkan tujuan
Menggunakan mekanisme koping Kemampuan perawatan yangdiharapkan
yang tidak sesuai membina 1 2 3 4 5 o Fasilitasi pengambilan keputusan secara
hubungan kolaboratif Hormati hak pasien untuk
Minor : Cukup menerima atau menolakinformasi
Cukup
Subyektif Meningkat mening Sedang Menurun o Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada
menurun
Tidak mampu memenuhi kebutuhan kat orang lain,jika perlu
dasar Verbalisasi o Fasilitasi hubungan antara pasien,
Obyektif menyalahkan 1 2 3 4 5 keluarga, dantenaga kesehatan lainnya.
Penyalahgunaan zat orang lain o Fasilitasi adaptasi peran keluarga
Memanipulasi orang lain untuk Verbalisasi terhadapperubahan yang tidak diinginkan
memenuhi keinginannya sendiri rasionalisasi 1 2 3 4 5 o Fasilitasi bermain peran dalam
P erilaku tidak sensitive kegagalan mengantisipasi reaksi orang lain terhadap
Partisipasi sosial Hipersensitif perilaku
1 2 3 4 5
terhadap kritik o Fasilitasi diskusi perubahan peran anak
Cukup terhadapbayi baru lahir, jika perlu
Cukup o Fasilitasi diskusi tentang peran orang tua
Memburuk membu Sedang Membaik
membaik jika perlu
ruk
o Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga
Perilaku dalam peran timbal balik
penyalahguna 1 2 3 4 5 o Diskusikan dampak penyakit terhadap
an zat
konsep din
Perilaku o Diskusikan perubahan peran yang dialami.
1 2 3 4 5
manipulatif
o Gunakan pendekatan yang tenang dan
Perilaku
1 2 3 4 5 meyakinkan
superior
o Diskusikan risiko yang memmbulkan
bahaya padadiri sendiri
o Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif
untuk diri sendiri
161
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Motivasi menerima tantangan atau hal
baru.
o Diskusikan pernyataan tentang harga diri
o Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian
din
o Diskusikan pengalaman yang
meningkatkan harga diri
o Diskusikan persepsi negatif diri
o Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa
bersalah
o Diskusikanpenetapan tujuan realistis untuk
mencapai harga diri yang lebih tinggi
o Diskusikan bersama keluarga untuk
menetapkan harapan dan batasan yang
jelas
o berikan umpan balik positif atas
peningkatan mencapai tujuan
o Fasilitasi lingkungandan aktivitas yang
meningkatkan harga diri
o Dampingi saat berduka
162
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kolaborasi :
o Rujuk/konseling terkait peran baru, bila
perlu
163
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Mayor : Verbalisasi o Motivasi untuk menguatkan dukungan
1 2 3 4 5
Subyektif perasaan keluarga/orang terdekat
Mengungkapkan secara berlebihan Menunjukan o Fasilitasi melakukan kebiasaan sesuai dengan
atau menghindari pembicaraan harga diri yang 1 2 3 4 5 budaya, agama, dan norma sosial
kejadian trauma positif o Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan
Merasa cemas Mengambil cara yang nyaman (membaca buku, menulis,
Teringat kembali kejadian tanggung 1 2 3 4 5 menggambar, atau bermain)
traumatis jawab o Diskusikan strategi koping yang dapat digunakan
Obyektif Mencari o Ciptakan suasana terapeutik yang
Memori masa lalu terganggu dukungan 1 2 3 4 5 menumbuhkan kepercayaan
Mimpi buruk berulang emosional o Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
Ketakutan berulang Menganggap jika memungkinkan
Menghindari aktifitas, tempat atau kesulitan o Pahami situasi yang membuat ansietas
orang yang membangkitkan trauma 1 2 3 4 5
sebagai o Dengarkan dengan penuh perhatian
Minor : tantangan o Gunakan pendekatan yang tenang dan
Subyektif Menggunakan meyakinkan
Tidak Percaya pada orang lain strategi untuk o Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
Menyalahkan diri sendiri 1 2 3 4 5
meningkatkan kecemasan
Obyektif keamanan o Disuksikan perencanaa realistis tentang
Minat berinteraksi dengan orang lain Menggunakan peristiwa yang akan terjadi
menurun strategi untuk
Konfusi atau disosiasi 1 2 3 4 5
menghindari Edukasi :
Gangguan interpretasi realitas Sulit bahaya
berkonsentrasi o Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
Menghindari sikap mengingkari, marah, tawar menawar,
Waspada berlebihan penyalahguna 1 2 3 4 5
Pola hidup terganggu Tidur depresi, dan menerima adalah wajar dalam
an obat menghadapi kehilangan
terganggu Menghindari o Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar
penyalahguna 1 2 3 4 5 pada kehilangan
an zat o Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang
Menahan diri kehilangan
dari menyakiti 1 2 3 4 5 o Ajarkan melewati proses berduka secara
orang lain bertahap
Mengidentifik o Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
asi sumber mungkin dialami
1 2 3 4 5
daya o Informasikan secara factual mengenai diagnostik
dikomunitas
pengobatan dan prognosis
Verbalisasi o Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,
kesiapan 1 2 3 4 5
jika perlu
untuk belajar
o Anjurkan melakukan kegiatan yang kompetitif
164
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
o Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
o Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri
yang tepat
o Latih teknik relaksasi
Kolaborasi :
o Kolaborasi pemberian obat anti ansietas, jika
perlu
165
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
orang terdekat perkembangan optimal
o Defisiensi stimulus Respon sosial o Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
1 2 3 4 5
d.d gejala dan tanda Kontak mata Edukasi :
1 2 3 4 5
o Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
Mayor : Berat badan
1 2 3 4 5
Subyektif sesuai usia Promosi perkembangan anak (I.10340)
- Panjang atau Observasi :
Obyektif tinggi sesuai 1 2 3 4 5 o Identifikasi kebutuhan khusus anak dengan
Tidak mampu melakukan usia teman sebaya
keterampilan atau perilaku khas Lingkar kepala
1 2 3 4 5
sesuai usia (fisik, bahasa, motorik, Terapeutik :
psikososial) Kecepatan
pertambahan 1 2 3 4 5 o Fasilitasi hubungan anak dengan teman sebaya
Pertumbuhan fisik terganggu o Dukung anak berinteraksi dengan anak lain
Minor : berat
Kecepatan o Dukung anak mengekspresikan perasaannya
Subyektif
pertambahan secara positif
- 1 2 3 4 5
panjang/tinggi o Dukung anak dalam bermimpi/berfantasi
Obyektif
badan o Dukung partisipasi anak disekolah,
Tidak mampu melakukan
Indeks massa ekstrakurikuler dan aktifitas komunitas
perawatan diri sesuai usia 1 2 3 4 5
tubuh o Berikan mainan yang sesuai dengan usia anak
Afek datar
Asupan nutrisi o Bacakan dongeng/cerita untuk anak
Respon sosial lambat 1 2 3 4 5 o Sediakan kesempatan dan alat-alat untuk
Kontak mata terbatas
Nafsu makan menurun Cukup menggambar, melukis, dan mewarnai
Meningka Cukup o Sediakan mainan berupa puzzle dan maze
Lesu meningka Sedang Menurun
t menurun
Mudah marah t
Regresi Kemerahan Edukasi :
1 2 3 4 5
Pola tidur terganggu o Jelaskan nama-nama benda obyek yang ada
Regresi 1 2 3 4 5 dilingkungan sekitar
Cukup o Ajarkan pengasuh milestones perkembangan
Memburu Cukup
memburu Sedang Membaik dan perilaku yang dibentuk
k membaik
k o Ajarkan sikap kooperatif, bukan kompetisi
Afek 1 2 3 4 5 diantara anak
Pola tidur 1 2 3 4 5 o Ajarkan anak cara meminta bantuan dari anak
lan, jika perlu
o Ajarkan teknik asetif pada anak dan remaja
o Demonstrasikan kegiatan yang meningkatkan
perkembangan pada pengasuh
166
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Kolaborasi :
o Rujuk untuk konseling, jika perlu
167
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Keterlambatan perawatan Kemampuan o Dukung partisipasi anak disekolah,
prenatal melakukan ekstrakurikuler dan aktifitas komunitas
o Usia hamil dibawah 15 tahun perawatan diri 1 2 3 4 5 o Berikan mainan yang sesuai dengan usia anak
o Usia hamil diatas 35 tahun o Bacakan dongeng/cerita untuk anak
o Kehamilan tidak terencana Respon sosial o Sediakan kesempatan dan alat-alat untuk
1 2 3 4 5
o Kehamilan tidak diinginkan menggambar, melukis, dan mewarnai
o Gangguan endokrin Kontak mata o Sediakan mainan berupa puzzle dan maze
1 2 3 4 5
o Prematuritas
o Kelainan genetik/kongenital Cukup Edukasi :
Meningka Cukup
o Kerusakan otak (mis, perdarahan meningka Sedang Menurun o Jelaskan nama-nama benda obyek yang ada
t menurun
selama periode pasca natal, t dilingkungan sekitar
penganiyaan, kecelakaan) Kemerahan o Ajarkan pengasuh milestones perkembangan
1 2 3 4 5
o Penyakit kronis dan perilaku yang dibentuk
o Infeksi Regresi 1 2 3 4 5 o Ajarkan sikap kooperatif, bukan kompetisi
o Efek samping terapi (mis, Cukup diantara anak
Memburu Cukup
kemoterapi, terapi radiasi, agen memburu Sedang Membaik o Ajarkan anak cara meminta bantuan dari anak
k membaik
farmakologis) k
lan, jika perlu
o Penganiyaan (mis, fisik, Afek 1 2 3 4 5 o Ajarkan teknik asetif pada anak dan remaja
psikologis, seksual) Pola tidur 1 2 3 4 5 o Demonstrasikan kegiatan yang meningkatkan
o Gangguan pendengaran perkembangan pada pengasuh
o Gangguan penglihatan
o Penyalahgunaan zat
o Anak adopsi
Kolaborasi :
o Kejadian bencana
o Rujuk untuk konseling, jika perlu
o Ekonomi lemah
Kondisi klinis terkait
o Hipotiroidisme Promosi perkembangan remaja (I.10341)
Observasi :
o Syndrme gagal tumbuh
o Identifikasi tahap perkembangan remaja
o Leukimia
o Defesiensi hormon pertumbuhan
o Demensia Terapeutik :
o Belirium o Sediakan bimbingan dan konseling kesehatan
o Kelainan jantung bawaan remaja pada remaja dan keluarga/oran
o Penyakit kronis tua/pengasuh
o Tingkatkan personal hygine dan penampilan diri
o Gangguan kepribadian
o Dukung partisipasi dalam olahraga yang aman
(personality disorder)
secara teratur
o Fasilitasi kemampuan pembuatan keputusan
o Dukung keterampilan komunikasi
168
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Dukung keterampilan sikap asertif
o Fasilitasi rasa tanggung jawab pada diri dan
orang lain
o Dukung respons anti kekerasan dalam
menyelesaikan konflik
o Dukung perkembangan dan pertahankan
hubungan sosial
o Dukung aktifitas ekstraseluler
Edukasi :
o Jelaskan perkembangan normal remaja
o Ajarkan untuk mengenali masalah kesehatan
dan enyimpangan pada masa remaja (mis,
anemia, masalah kesehatan gigi, kematangan
seksual abnormal, alkohol, rokok,
penyalahgunaan obat-obatan, gangguan citra
tubuh, harga diri rendah)
o Ajarkan strategi pencegahan penyalahgunaan
obat, alkohol, dan rokok
Kolaborasi :
o Rujuk untuk konseling, atau hipnoterapi jika
perlu
169
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Ketidakadekuatan nutrisi Panjang / 1 2 3 4 5 dan akurat
o Penyakit kronis tinggi badan o Lakukan anamesis Riwayat Kesehatan,factor
o Nafsu makan tidak terkontrol sesuai usia risiko,dan pengobatan
o Prematuritas Lingkar 1 2 3 4 5 o Lakukan pemeriksaan fisik
o Terpapar teratogen kepala
o Ketidakadekuatan nutrisi maternal Kecepatan 1 2 3 4 5 Edukasi
o Perilaku makan maladaptip pertambahan o Jelaskan tujuan dan prosedur skrining Kesehatan
o Penyalahgunaan zat berat badan o Informasikan hasil skrining Kesehatan
o Kelaianan genetic / kongenital Kecepatan 1 2 3 4 5
o Penganiayaan (mis. Fisik, pertambahan
Kolaborasi :
fisikologis, seksual) Panjang /
o Rujuk untuk pemeriksaan diagnostik lanjut
o Ekonomi lemah tinggi badan
Indeks masa 1 2 3 4 5
tubuh Management nutrisi (I.10340)
Kondisi klinis terkait : Observasi
o Hipotiroidisme Asupan 1 2 3 4 5
nutrisi oIdentifikasi status nuttrisi
o Sindrom gagal tumbuh oIdentifikasi alegi dan intolerasi makanan
o Leukimia oIdentifikasi makanan yang disukai
o Defisiensi hormon pertumbuhan oIdentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
o Demensia oMonitor asuhan makanan, berat badan
o Delirium oMonitor hasil pemeriksaan laboraterium
o Kelainan jantung bawaan
o Penyakit kronis Teraupetik
o Gangguan kepribadian (personality o Lakukan oral hygiene sebelum makan , jika perlu
disorder) o Fasilitasi menentukan pedoman diet
o Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
o Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
o Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
o Berikan suplemen makanan, jika perlu
o Hentikan pemberian makanan melalu selang
nasogastrik jika oralm oral dapat di tolerani
Edukasi
o Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
o Pemberian medikasi sebelum makan (missal
170
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
antiemetic)
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrien yang dibutuhkan
171
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
b.d : Cukup
KRITERIA Cukup Meningka
o Gangguan muskoloskeletal Menurun Sedang meningka Observasi :
HASIL menurun t
o Gangguan neuromuskuler t o Identifikasi kebiasaan aktivitas perawtan diri
o Kelemahan Kemampuan sesuai usia
1 2 3 4 5
o Gangguan psikologis dan / atau mandi o Monitor tingkat kemandirian
psikotik Kemampuan o Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan
o Penurunan motivasi/minat mengenakan 1 2 3 4 5 diri,berpakaian ,berhias dan makan
pakaian o Identifikasi kebiasaan bab/bak sesuai usia
d.d gejala dan tanda Mayor : Kemampuan o Monitor integritas kulit pasien
1 2 3 4 5
makan o Identifikasi usia dan budaya dalam membantu
Kemampuan berpakaian /berhias
subjektif
ke toilet 1 2 3 4 5 o Identifikasi diet yang dianjurkan
menolak melakukan perawatan diri
(BAB/BAK) o Monitor kemampuan menelan
Obyektif :
Verbalisasi o Monitor status hidrasi pasien
Tidak mampu
keinginan o Identifikasi usia dan budaya dalm membantu
mandi/mengenalkan 1 2 3 4 5
melakukan kebersihan diri
pakaian /makan/ke toilet/
perawatan diri o Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
berhias secara mandiri
Minat melakukan perawtan diri Minat o Monitor kebersihan tubuh (mis : rambut, mulut ,
kurang melakukan 1 2 3 4 5 kulit dan kuku)
Tidak Minor : perawatan diri o Monitor integritas kulit
Mempertahan
kan
Subyektif 1 2 3 4 5 Terapeutik :
kebersihan
o diri o Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis :
Obyektif : Mempertahan suasan hangat, rileks ,privasi )
o kan o Siapkan keperluan pribadi
1 2 3 4 5 o Damping dalam meklakukan perawtan diri
kebersihan
mulut sampai mandiri
o Fasilitasi untuk meneriman keadaan
ketergantungan
o Fasilitasi kemandirian bantu jika tidak mampu
melakukan perawtan diri
o Jadwalkan rutinitas perawtan diri
o Buka pakaian yang diperlukan untuk
memudahkan eliminasi
o Dukung penggunaan
toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
o Jaga rivasi selama eliminasi
o Ganti pakaian setelah eliminasi
o Bersihkan alat bantu bab/bak setelah digunakan
172
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Sediakan alat bantu
o Sediakan pakaiana pada tempat yang mudah di
jangkau
o Sediakan pakaian pribadi sesuai kebutuhan
o Fasilitasi menggunakan pakaian
o Fasilitasi berhias ( mis : menyisir rambut,
merapihkan kumis jenggot )
o Jaga privasi selama berpakaian
o Berikan pujian terhadap kemampuan
berpakaian secara mandiri
o Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
selama makan
o Atur posisi yang nyaman untuk makan/inu
o Lakukan oral hygiene sebelum makan/minum
o Lakukan oral hygiene sebelum makan
o Letakakn makanan disisi mata yang sehat
o Sediaakna sedotan untuk minum sesuai
kebutuhan
o Siapakan makanan dengan suhu yang
meningkatkan nafsu makan
o Sediakan makanan dan minuman yang disukai
o Berikan bantuan saat makan /minum sesuai
tingkat kemandirian
o Motivasi untuk makan di ruang makan
o Sediakan peraltan mandi (mis : sabun, sikat gigi,
shampoo, pelembab kulit )
o Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
o Fasilitasi menggosok gigi
o Fasilitasi mandi
o Pertahankan kebiasaan kebersihan diri
o Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian
Edukasi :
o Anjurkan melakukan perawtan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
o Anjurkan BAB/BAK secara rutin
o Anjurkan ke kamar mandi/toilet
o Ajarkan mengenakan pakaian
o Jelaskan posisi makanan pada pasien yang
173
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
mengalami gangguan penglihatan dengan
menggunakan arah jarum jam
o Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak
mandi terhadap kesehatan
o Ajarkan kepada keluarga cara memandikan
pasien
174
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Ketiadaan atau kurangnya infotrmasi Proses keluarga (L.13123) o Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
kognitif yang berkaitan dengan topic informasi
tertentu Cukup o Identifikasi factor-faktor yang dapat
KRITERIA Cukup Meningka meningkatkan dan menurunkan motivasi
Menurun Sedang meningka
HASIL menurun t perilaku hidup bersih dan sehat
b.d : t
keterbatasan kognitif Perilaku sesuai
1 2 3 4 5
gangguan fungsi kognitif anjuran Terapeutik :
kekeliruan mengikuti anjuran Cukup o Sediakan materi dan media pendidikan
Meningka Cukup
kurang terpapar informasi meningka Sedang Menurun kesehatan
t sedang
kurang minta dalam belajar t o Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kurang mampu mengingat Verbalisasi kesepakatan
ketidaktahuan menemukan minat dalam o Beriakn kesempatan untuk bertanya
sumber informasi belajar 1 2 3 4 5
Edukasi :
d.d gejala dan tanda o Jelaskan factor risiko yang dapat mempengaruhi
Mayor : Kemampuan kesehatan
subjektif menjelaskan o Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehata
Menanyakan masalah yang dihadapi pengetahuan 1 2 3 4 5 o Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
Obyektif : tentang suatu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Menunjukkan perilaku tidak topik
sesuai anjuran Kemampuan Materi edukasi terlampir
Menunjukkan persepsi yang menggambark
keliru terhadap masalah an
Minor : pengalaman 1 2 3 4 5
Subyektif sebelumnya
Tidak tersedia yang sesuai
Obyektif : dengan topik
o Menjalani pemerikasaan yang Perilaku sesuai
tidak tepat dengan 1 2 3 4 5
o Menujukkan perilaku berlebihan pengetahuan
(mis : apatis , bermusuhan,
agitasi, hysteria )
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : KETIDAKPATUHAN
175
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Perilaku individu dan / atau pemberi Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
asuhan tidak mengikuti rencana Tingkat kepatuhan (L.12110) (I.09277)
keperawatan /pengobatan yang di Promosi kesadaran diri (L.09311)
sepakati dengan tenaga kesehatan,
Cukup
sehingga menyebabkan hasil KRITERIA Cukup Meningka Observasi :
Menurun Sedang meningka
perawatan / pengobatan tidak efektif HASIL menurun t o Identifikasi kepatuahn menjalani program
t
Adverbalisasi pengobatan
b.d : kemauan o Identifikasi persepsi tentang masalah kesehatan
Disabilitas (mis : penurunan mematuhi o Identifikasi keadaan emosional saat ini
daya ingat ,deficit sensorik 1 2 3 4 5 o Identifikasi respons yang ditunjukkan berbagai
program
/motoric ) perawtan atau situasi
Efek samping program perawtan pengobatan
/pengobatan Verbalisasi Terapeutik :
Lingkungan tidak terapeutik mengikuti 1 2 3 4 5 Buat komitmen menjalani pengobatan dengan
Program terapi kompleks dan / anjuran baik
atau lama Cukup Buat jadwal pendampingan keluarga untuk
Hambtan mengakses pelayanan Mengikuti Sedang Cukup Menurun
meningka bergantian menemani pasien selama menjalani
kesehatan (mis : gangguan menurun
t program pengobatan
mobilisasi, masalah Risiko Dokumentasikan aktifitas selama menajalni
transportasimketiadaan orang komplikasi program pengobatan
merawat anak di rumah ,cuaca penyakit/mas 1 2 3 4 5 Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau
tidak menentu ) alah menghambat berjalannya program pengobatan
Program terapi tidak ditanggung kesehatan Libatkan keluarga untuk mendukung program
asuransi Cukup pengobatan yang dijalani
Ketidakadekuatan pemahaman Memburu Cukup
memburu Sedang Membaik Tingkatkan rasa tanggung jawab atas oerilaku
(sekunder akibta deficit kognitif, k membaik
k sendiri
kecemasan, gangguan Perilaku Hindari berdebat atau tawr –menawar tentang
penglihatan / mengikuti perannya di ruang erawatan
pendengaran ,kelelahan ,kurang program 1 2 3 4 5 Berikan penguatan dan umpan balik positif jika
motivasi ) perawatan melaksanakan tanggung jawab mengubah
d.d gejala dan tanda Mayor : /pengobatan perilaku
subjektif Perilaku Diskusikan nilai-nilai yang berkonstruksi
o Menolak menjalani menjalanakan 1 2 3 4 5 terhadap konsep diri
perawatan /pengobatan anjuran Diskusikan tentang pikiran,perilaku, atau
o Menolak mengikuti anjuran Tanda dan respons terhadap kondisi
Obyektif : gejala 1 2 3 4 5 Diskusikan dampak penyakit pada konsep diri
Perilaku tidak mengikuti penyakit Motivasi dalm meningkatkan kemampuan
program perawatan belajar
/pengobatan
Perilaku tidak menjalankan
176
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
anjuran Edukasi :
Informasikan program pengobatan yang harus
Minor : dijalani
Subyektif Informasikan manfaat yang akan di peroleh jika
o Tidak tersedia teratur menjalani program pengobatan
Obyektif : Anjurkan keluarga untuk pendampingan dan
o Tampak tanda/gejala penyakit/ merawta pasien selama menjalani program
masalah kesehatan masih ada pengobatan
atau meningkat Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
o Tampak komplikasi konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat,
penyakit/masalah kesehatan jika perlu
menetap atau meningkat Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan
tentang diri
Anjurkan menyadari bahwa setiap orang unik
Anjurkan mengungkapkan perasaan
Anjurkan meminta bantuan orang lain sesuai
kebutuhan
Anjurkan mengubah pandangan diri sebagai
korban
Anjurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
Anjurkan mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
Anjurkan mengevaluasi kembali persepsi
negative tantang diri
Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan
kelompok sebaya
Ajarkan cara membuat prioritas hidup
Latih kemampuan positif diri yang dimiliki
177
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
GANGGUAN KOMUNIKASI VERBAL Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam, diharapkan gangguan Promosi komunikasi efektif (I.13491)
(D.0119) komunikasi verbal dalam perbaikan dengan kriteria hasil: Promosi deficit bicara (II.13492)
Definisi : Promosi komunikasi defisit visual (L.13494)
Penurunan ,keterlambatan atau Proses keluarga (L.13123)
ketiadaan kemampuan untuk Observasi :
menerima,memproses,mengirim dan o Monitor
Cukup
atau menggunakan system symbol. KRITERIA Cukup Meningka kecepatan,tekanan ,kwantitas,volume ,dan diksi
Menurun Sedang meningka
HASIL menurun t bicara
t
b.d : Kemampuan o Monitor proses kognitif, antomis dan fisiologis
o Penurunan sirkulasi cerebral 1 2 3 4 5 yang berkaitan dengan baca ( mis :
berbicara
o Gangguan neuromuskuler Kemampuan memori,pendnegaran dan bahasa )
o Gangguan pendengaran 1 2 3 4 5 o Monitor akumulasi cerumen berlebihan
mendengar
o Gangguan musculoskeletal Kesesuain o Identifikasi kemampuan pendnegaran
o Kelainan palatum ekspresi 1 2 3 4 5 o Identifikasi prioritas metode komunikasi yang
o Hambatan fisik ( mis : terpasang wajah/tubuh digunakan sesuai dengan kemampuan
trakhestomi , Kontak mata 1 2 3 4 5 o Identifikasi sumber pesan secara jelas
intubasi,krikotiroidektomi ) Cukup o Periksa kemampuan penglihatan
o Hambatan individu ( mis : Meningka Cukup Menurun o Monitor dampak gangguan penglihatan ( mis :
meningka Sedang
ketakutan, kecemasan,merasa t menurun resiko cedera , depresi,kegelisahan, kemampuan
t
malu, emosional ,kurnag privasi ) Afasia 1 2 3 4 5 melakukan aktifitas sehari-hari)
o Hambatan psikologis (mis : Disfasia 1 2 3 4 5 Terapeutik :
gangguan psikotik ,gangguan Apraksia 1 2 3 4 5 o Fasilitasi mengungkapan isi pesan dengan jelas
konsep diri,harga diri Disleksia o Fasilitasi penyampaian struktur pesan dengan
rendah,gangguan emosional ) 1 2 3 4 5 secara logis
hambatan lingkungan ( mis : Disatria o Gunakan metode komunikasi alternative (mis :
ketidakcukupan 1 2 3 4 5 menulis ,mata berkedip , papan komunikasi
infosmasi ,ketiadaaan orang dengan gambar dan huruf,isyarat tangan dan
Afonia
terdekat,ketidaksesuain 1 2 3 4 5 computer)
budaya ,bahasa asing ) o Sesuaikan haya komunikasi dengan kebutuhan
Dislalia o Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
1 2 3 4 5
d.d gejala dan tanda bantuan
Mayor : Pelo gagap o Ulangi apa yang di smapaikan pasien
1 2 3 4 5
subjektif o Berikan dukungan psikologis
tidak tersedia Memburu Cukup o Guankan bahasa sederhana
Sedang Cukup Membaik
Obyektif : k memburu o Gunakan bahsa isyarat, jika perlu
membaik
o Tidak mampu berbicara dan k o Verifikasi apa yang dikatakan atau di tulis pasien
mendengar Respon prilaku 1 2 3 4 5 o Fasilitasi alat bantu dengar
o Menunjukkan respon tidak Pemahaman 1 2 3 4 5 o Fasilitasi peningkatan stimulasi indra lainnya
sesuai komunikasi (mis : aroma, rasa, tekstur makanan )
178
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Pasakan kacamata atau lensa kontak berfungsi
Minor : dengan baik
Subyektif o Sediakan pencahayaan cukup
o Tidak tersedia o Berikan bacaan dengan huruf besar
Obyektif :
o Afasia Edukasi :
o Disfasia o Jelaskan perlunya komunikasi efektif
o Apraksia o Ajarkan memformulasikan pesan dengan tepat
o Disleksia o Anjurkan berbicara perlahan
o Disartria o Ajarkan pasien dan keluarga proses
o Afonia kognitif ,anatomis,dan fisiologis yang
o Dislalia berhubungan dengan kemampuan berbicara
o Pelo
o Gagap Kolaborasi :
o Tidak ada kontak mata Rujuk ke terapi wicara
o Sulit memahami komunikasi
o Sulit mempertahankan
komunikasi
o Sulit menggunakan ekspresi
wajah atau tubuh
o Tidak mampu menggunakan
ekspresi wajah atau tubuh
o Sulit menyusun kalimat
o Verbalisasi tidak tepat
o Sulit mengungkapkan kata –kata
o Disorientasi orang,ruang,waktu
o Deficit penglihatan
o Delusi
179
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Diagnosa keperawatan Luaran keperawatan Intervensi Keperawatan Nama &
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
GANGGUAN PROSES KELUARGA Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama X jam,proses keluarga membaik Dukungan koping keluarga (I.09260)
(D.0067) dengan kriteria hasil : Promosi proses efektif keluarga (I.13496)
Definisi : Pencegahan Cedera (L.09322)
Perubahan dalam hubungan atau Proses keluarga (L.13123)
fungsi keluarga. Observasi :
Cukup o Identifikasi respon emosional terhadap kondisi
b.d : KRITERIA Cukup Meningka saat ini
Menurun Sedang meningka
o Perubahan status kesehatan HASIL menurun t o Identifikasi beban prognosis secara psikologis
t
anggota keluarga Adaptasi o Identifikasi pemahaman tentang keputusan
o Perubahan finansial keluarga keluarga perawatan setelah pulang
o Perubahan status social keluarga 1 2 3 4 5 o Identifikasi kesesuaian antara harapan
terhadap
o Perubahan interaksi dengan situasi pasien,keluarga,dan tenaga kesehatan
masyarakat Kemampuan o Identifikasi tipe proses keluarga
o Krisi perkembangan keluarga o Identifikasi masalah atau gangguan dalam
o Peralihan pengambil keputusan berkomunikasi proses keluarga
dalam keluarga si secara o Identifikasi kebutuhan perawatan mandiri di
o Perubahan peran keluarga 1 2 3 4 5
terbuka di rumah untuk klien dan tetap beradaptasi
o Krisis situasional antara dengan pola hidup keluarga
o Transisi situasional anggota o Identifikasi riwayat kesehatan keluarga
keluarga o Identifikasi pola komunikasi keluarga
d.d gejala dan tanda Mayor : Kemampuan o Identifikasi cara keluarga memecahkan masalah
subjektif keluarga o Identifikasi pembuatan keputusan dalam
tidak tersedia memnuhi keluarga
1 2 3 4 5
Obyektif : kebutuhan o Identifikasi kekuatan/sumber daya keluarga
o Kelaurga tidak mampu fisik anggota o Identifikasi peran setiap anggota keluarga dalam
beradaptasi terhadap situasi keluarga system keluarga
o Tidak mampu berkomunikasi Kemampuan o Identifikasi gangguan spesifik terkait harapan
secara terbuka diantara anggota keluarga peran
keluarga memenuhi o Identifikasi kebutuhan dan harapan dalam
kebutuhan 1 2 3 4 5 keluarga
emosional o Monitor respons merugikan terhadap terapi
anggota
keluarga
Kemampuan 1 2 3 4 5
keluarga Terapeutik :
Minor :
mencari o Dengarkan masalah,perasaan dan pertanyaan
Subyektif
bantuan keluarga
o Keluarga tidak mampu
o Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang
180
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
mengungkapkan perasaan secara tepat tidak menghakimi
secara leluasa Aktivitas o Diskusikan rencana medis dan perawatan
Obyektif : endukung o Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien
o Keluarga tidak mampu keselamatan 1 2 3 4 5 dan keluarga atau antar anggota keluarga
memenuhi kebutuhan anggota o Fasilitasi anggota keluarga dalam
fisik/emosional/spiritual keluarga mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
anggota keluarga Sikap respek o Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga
o Keluarga tidaka mampu mencari antara o Fasilitasi anggota keluarga melalui proses
1 2 3 4 5
atau menerima bantuan secara anggota kematian dan berduka
tepat keluarga o Fasilitasi memperoleh
Minat pengetahuan,ketrampilan danperlahan yang
keluarga diperlukan mempertahankan keputusan
melakukan perawatan pasien
aktivitas yang 1 2 3 4 5
o Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
positif menenangkan pasien dan atau jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
o Hargai dan dukung mekanisme koping adaktif
yang digunakan
o Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota
keluarga
o Susun jadwal aktivitas perawatan mandiri
dirumah untuk mengurangi gangguan rutinitas
keluarga
o Fasilitas diskusi keluarga
o Fasilitasi strategi menurunkan stress
o Diskusikan cara terbaaik dalam menagani
disfungsi perilaku dalam keluarga
o Diskusikan strategi penyelesaian masalah yang
konstruktif
Edukasi :
Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Informasikan fasilitasi perawatan kesehatan
yang tersedia
Jelaskan strategi mengembalikan kehidupan
keluarga yang normal kepada anggota keluarga
Latih keluarga manajemen waktu jika
perawatan dirumah dibutuhkan
Anjurkan berkomunikasi lebih efektif
181
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Anjurkan anggota memprioritaskan dan
memilih masalah keluarga
182
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN : Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
183
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Kebutuhan fisik dan emosi dengan o Fasilitasi penggunaan kontrasepsi
anak/anggota keluarga terpenuhi lingkungan
Edukasi :
o Jelaskan perkembangan dan perilaku yang normal
kepada keluarga
Kolaborasi :
o Kerjasama dengan tenaga Kesehatan terkait lain
nya, jika perlu
184
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
185
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
minor
Objektif
o Sulit melakukan dan
menyelesaikan tugas
menyelesaikan tugas
186
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
187
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
188
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
189
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Drainase 1 2 3 4 5
Minor : purulent
Subyektif
-
Objektif
o Nyeri
o Perdarahan
o Hematoma
190
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
191
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Obyektif ○B
○ Suhu tubuh diatas nilai normal rikan cairan oral
○ Ganti linen setiap hari atu lebih sering jika
Minor : mengalami hyperhidrosis
Subyektif (keringat berlebih)
○ Lakukan pendinginan eksternal
Obyektif ○ Berikan oksigen bila perlu
○ Kulit merah ○ Pasang alat pemantau suhu k
○ Kejang ntinu
○ Takikardia ○ Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
○ Takipnea adekuat
○ Kulit terasa hangat ○ Gunakan kasur pendingin, water circulating
blankets, ice pack
atau gel pad dan intravascular cooling
chateterization untuk
menurunkan suhu tubuh
○ Sesuaikan suhu lingkungan dengan
kebutuha
pasien
○ Sediakan materi dan media Pendidikan
Kesehatan
○ Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
kesepakatan
○ Berikan kesempatan untuk bertanya
○ Dokumentasikan hasil pengukuran suhu
Eduka
i
○ Anjurkan tirah baring
○ Jelas
an cara pencegahan heat exhaustion dan heat stroke
○ Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
○ Anjurkan terus memegang bahu dan
menahan dada saat pengukuran aksila
○ Ajarkan cara membaca hasil thermometer
raksa dan atau elektronik
○ Ajarkan
kompres hangat jika demam
○ Anjurkan penggunaan pakaian yang dapat
menyerap keringat
192
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
○ Anjurkan tetap memandikan pasien
○ Anjurkan pemberian antipiretik
○ Anjurkan menciptakan lingkungan yang
nyaman
○ Anjurkan memperbanyak minu
193
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
○ Efek agen farmakologis Hipoksia 1 2 3 4 5 terapi (mis.
○ Kurang terpapar info tentang pencegahan hipotermia Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik penurunan sirkulasi)
memburuk membaik ○ Monitor suhu alat terapi
d.d gejala dan tanda Suhu Tubuh 1 2 3 4 5 ○ Monitore kondisi kulit selama terapi
Mayor : Suhu Kulit 1 2 3 4 5 ○ Monitor kondisi umum, kenyamanan dan
Subyektif Kadar 1 2 3 4 5 keamanan
Glukosa selama terapi
Obyektif Darah ○ Monitor respon pasien terhadap terapi
○ Kulit teraba dingin Pengisian 1 2 3 4 5
○ Menggigil Kapiler Terapeutik
○ Suhu tubuh dibawah nilai normal Ventilasi 1 2 3 4 5 ○ Sediakan lingkungan yang hangat (atur
Tekanan 1 2 3 4 5 suhu ruangan,
Minor : Darah inkubator)
Subyektif ○ Ganti pakaian dan/atau linen yang basah
○ Lakukan penghangatan pasif (mis: selimut
Obyektif penutup kepala,
○ Akrosianosia pakaian tebal)
○ Bradikardi ○ Lakukan penghangatan aktif eksternal
(mis: kompres hangat,
botol hangat, selimut hangat, perarwatan metode kangguru)
○ Lakukan penghangatan aktif internal
(mis: infus cairan hangat,
oksigen hangat, lafase peritoneal dengan
cairan hangat)
○ Pilih metode stimulasi yang nyaman dan
mudah didapatkan
(mis: botol air panas, bantal panas listrik, lilin paraffin, lampu)
○ Pilih lokasi stimulasi yang sesuai
○ Bungkus alat terapi dnegan menggunakan
kain
○ Gunakan kain lembab di sekitar area
terapi
○ Tentukan durasi terapi sesuai dengan
respon pasien
○ Hindari melakukan gterapi pada daerah
yang mendapatkan
terapi radiasi
Edukasi
194
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
○ Anjurkan makan/minum hangat
○ Ajarkan cara mencegah kerusakan
jaringan
○ Anjarkan cara menyesuaikan suhu
secara mandiri
195
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
○ Sengatan serangga Edema lokal 1 2 3 4 5 ○ Jadwalkan Pendidikan kesehatan sesuai
Edema laring 1 2 3 4 5 kesepakatan
Kondis Dyspnea 1 2 3 4 5
○ Fasilitasi mengenai penyebab
klinis terkait : Wheezing 1 2 3 4 5
alergi
○ Kondisi penurunan imunitas Stridor 1 2 3 4 5
○ Riwayat pembedahan Bunyi napas ○ Berikan kesempatan pasien dan keluarga
1 2 3 4 5 bertanya
○ Riwayat alergi sebelumnya tanbahan
○ Asma Takikardia 1 2 3 4 5 ○ Berikan tanda alergi pada rekam
Penurunan TD 1 2 3 4 5 medis
Disritmia 1 2 3 4 5 ○ Pasang gelangtanda alergi pada
Edema paru 1 2 3 4 5 lengan
Penurunan ○ Hentikan paparan allergen
1 2 3 4 5
kesadaran ○ Lakukan tes alergi sebelum
Sekresi mucus 1 2 3 4 5 pemberian
Gatal seluruh obat
1 2 3 4 5
tubuh
Bintik-bintik Edukasi :
1 2 3 4 5
merah ○ Jelaskan definisi, penyebab, gejala dan
Petekie 1 2 3 4 5 tanda alergi
Eritema local 1 2 3 4 5
○ Jelaskan cara menghindari
Peningkatan suhu 1 2 3 4 5
allergen
kulit
○ Anjurkan pasien dan keluarga
Demam 1 2 3 4 5
menyediakan
Mual 1 2 3 4 5 obat
Muntah 1 2 3 4 5
Diare 1 2 3 4 5 ○ Ajarkan mengindari dan mencegah
Kram abdomen 1 2 3 4 5 paparan
Kadar bilirubin 1 2 3 4 5 alergen
Nyeri sendi 1 2 3 4 5
Nyeri otot 1 2 3 4 5 Kolaborasi :
Syok anafilaktik 1 2 3 4 5
○ Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan dalam
pencegahan alergi
196
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
197
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
○ Terpapar patogen Toleransi ○ Identifikasi area lingkungan yang
○ Terpapar zat kimia toksik aktivitas 1 2 3 4 5 berpotensi
○ Terpapar agen nosokomial Nafsu makan 1 2 3 4 5 menyebabkan cedera.
○ Ketidakamanan transportasi Toleransi ○ Identifikais kesesuaian alas kaki atau
○ Ketidaknormalan transportasi makanan 1 2 3 4 5 stocking elastis
○ Ketidaknormalan profil darah Men pada ekstremitas bawah.
Meningkat Cukup Sedang Cukup
○ Perubahan orientasi efektif urun ○ Identifikasi obat yang berpotensi
○ Perubahan sensasi meningkat menurun menyebabkan cedera.
○ Disfungsi autoimun Kejadian
○ Disfungsi bio cidera 1 2 3 4 5 Terapeutik :
imia Luka/lecet 1 2 3 4 5 ○ Hilangkan bahaya keselamatan
○ Hipoksia jaringan Ketegangan lingkungan (mis: fisik,
○ Kegagalan mekanisme pertahanan otot 1 2 3 4 5 biologi dan kimia)
tubuh Fraktur 1 2 3 4 5 ○ Modifikasi lingkungan untuk meminim
○ Malnutrisi Perdarahan 1 2 3 4 5 alkan bahaya
○ Perubahan fungsi psikomotor Ekspresi dan risiko.
○ Perubahan fungsi kognitif wajah 1 2 3 4 5 ○ Sediakan alat bantu keamanan
kesakitan lingkungan (mis:
Kondisi klinis terkait : Agitasi 1 2 3 4 5 commode chair dan pegangan tangan
Iritabilitas 1 2 3 4 5 ○ Gunakan perangkat pelindung (mis:
○ Kejang
Gangguan pengekangan fisik,
○ Sinkop
mobilitas 1 2 3 4 5 rel samping, pintu terkunci, paga
○ Vertigo
).
○ Gangguan penglihatan Gangguan
○ Hubungi pihak berwenang sesuai
○ Gangguan pendengara kognitif 1 2 3 4 5
masalah komunitas
○ Penyakit parkinson Men
Meningkat Cukup Sedang Cukup (mis. Puskesmas, polisi, damkar).
○ Hipot urun
○ Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang
nsi meningkat menurun
aman.
○ Kelainan nervus vestibularis Tekanan
○ Lakukan program skrining bahaya
○ Retardasi mental darah 1 2 3 4 5
lingkungan
Frekuensi
(mis. Timbal).
nadi 1 2 3 4 5
○ Sediakan pencahayaan yang
Frekuensi
memadai.
napas 1 2 3 4 5
○ Gunakan lampu tidur selama jam
Denyut tidur.
jantung apikal 1 2 3 4 5 ○ Sosialisasikan pasien dan keluarga
Denyut 1 2 3 4 5 dengan lingkungan
ruang rawat (mis. Penggunaan
telepon, tempat tidur,
penerangan ruangan, dan lokasi
198
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
tempat tidur).
○ Gunakan alas lantai jika beresiko
mengalami cedera
serius.
○ Sediakan alas kaki anti slip.
○ Sedikan pispot atau urinal untuk
eliminasi di tempat
tidur, jika perlu.
○ Pastikan bel panggilan atau telepon
mudah dijangkau.
○ Pastikan barang-barang pribadi
mudah dijangkau.
199
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
o Besarnya ukuran janin Toleransi 1 2 3 4 5 o Identifikasi Riwayat obstetric (mis. Prematuritas,
o Malposisi janin (posisi posterior) makanan postmaturitas, preeklamsia, kehamilan multifetal)
o Induksi persalinan meningka Cukup sedang Cukup menurun o Identifikasi social dan demografi (mis. Usia ibu,
o Persalinan lama kala I, II dan III t meningkat menurun ras, kemiskinan, terlambat atau tidak perawatan
o Disfungsi uterus Kejadian cidera 1 2 3 4 5 prenatal, penganiayaan fisik dan penyalahgunaan
o Sekresi yang tertahan Luka/ lecet 1 2 3 4 5 obat)
o Efek metode/ intervensi bedah Ketegangan 1 2 3 4 5 o Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
selama persalinan otot menyebabkan cedera
o Kurangnya dukungan keluarga dan fraktur 1 2 3 4 5 o Identifikasi kondisi umum pasien
orangtua perdarahan 1 2 3 4 5 o Identifikasi posisi janinndengan USG
o Kurang adekuatnya observasi dan Ekspresi wajah 1 2 3 4 5 o Identifikasi perdarahan pascampersalinan
antisipasi kesakitan o Monitor status fisik dan psikososial selama
o Keterlambatan pengambilan Agitasi 1 2 3 4 5 kehamilan
keputusan dan manajemen iritabilitas 1 2 3 4 5 o Monitor tanda tanda vital
o Skrining dan perawatan prenatal Gangguan 1 2 3 4 5 o Monitor kelaianan tanda vital pada ibu dan janin
yang tidak adekuat mobilitas
o Kecemasan yang berlebihan pada Gangguan 1 2 3 4 5 o Terapeutik :
proses persalinan kognitif o Diskusikan seksualitas yang aman selama hamil
o Usia ibu (<15 tahun atau >35 o Diskusikan ketidak nyamanan selama hamil
tahun) o Diskusikan persiapan persalinan dan kelahiran
o Paritas banyak o Siapkan peralatan yang esuai termasuk monitor
o Perubahan hormonal janin, ultrasound, resusitasi neonatal)
o Perubahan postur tubuh o Dukungan orang terdekat mendampingi pasien
o Ketuban pecah o Gunakan Tindakan pencegahan universal
o Proses infeksi o Damping ibu saat merasa cemas
o Penyakit penyerta o Fasilitasi ibu pulih dari anastesi (jika perlu)
o Masalah kontraksi o Motivasi interaksi orangtua dengan bayi baru lahir
segera setelah persalinan
o Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan
pasien sesuai kebutuhan
Edukasi :
o Ajarkan individu keluarga dan kelompok risiko
tinggi bahaya lingkungan
o Jelaskan alas an intervensi pencegahan jatuh ke
pasien dan keluarga
o Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan
duduk selama beberapa menit sebelum berdiri
200
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
201
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
HASIL menurun meningkat o Identifikas area lingkungan yang
Faktor resiko : Toleransi menyebabkan cedera
1 2 3 4 5
o Besarnya ukuran janin aktivitas o Identifikasi status obstetrik
o Malposisi janin Toleransi o Identifikasi riwayat obstetrik
1 2 3 4 5
o Induksi persalinan makanan o Identifikasi adanya pemakaian obat, diet
o Persalinan lama kalai I, II, dan III Cukup dan merokok
Meningka Cukup
o Disfusngsi uterus meningka Sedang Menurun o Identifikasi pemeriksaan kehamilan
t menurun
o Kecemasan yang berlebihan t sebelumnya
tentang proses persalinan Kejadian o Identifikasi pengetahuan dan
1 2 3 4 5
o Riwayat persalinan sebelumnya cedera kemampuan ibu menghitung gerakan
o Usia ibu (<15 tahun atau >35 Luka/lecet 1 2 3 4 5 janin
tahun) Ketegangan o Periksa denyut jantung janin selama 1
1 2 3 4 5
o Paritas banyak otot menit
o Efek metode/intervensi bedah Fraktur 1 2 3 4 5 o Meonitor denyut jantung janin
selama persalinan Perdarahan 1 2 3 4 5 o Monitor gerakan janin
o Nyeri pada abdomen Ekspresi wajah o Monitor tanda vital ibu
1 2 3 4 5
o Nyeri pada jalan lahir kesakitan
o Pengunaan alat bantu persalinan Agitasi 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Kelelahan Iritabilitas 1 2 3 4 5 o Atur posisi pasien
o Merokok Gengguan o Lakukan maneuver lepold untuk
1 2 3 4 5
o Efek agen farmakologis mobilitas mennetukan posisi janin
o Pengaruh budaya Gangguan o Hitung dan catat gerakan janin (minimal
1 2 3 4 5
o Pola makan yang tidak sehat kognitif 10 kali dalam 12 jam)
o Faktor ekonomi Cukup o Lakukan pemeriksaan CTG
Memburu Cukup
o Konsumsi akohol memburu Sedang Membaik (Cardiotocography) untuk mengetahui
k membaik
o Terpapar agen teratogen k frekuensi dan keteraturan denyut
1 2 3 4 5 jantung janin dan kontraksi Rahim ibu
Tekanan o Catat jumlah gerkanan janin dalam 12
1 2 3 4 5 jam perhari
Darah
Frekuensi o Berikan oksigen 2-3 liter/menit jika
1 2 3 4 5 gerakan janin belum mencapai 10 kali
Nadi
Frekuensi dalam 12 jam
1 2 3 4 5
Napas
Pola Edukasi :
1 2 3 4 5
Istirahat/Tidur o Jelaskan tujuan dan prosedur
Nafsu Makan 1 2 3 4 5 pemantauan
o Jelaskan manfaat menghitung gerakan
janin
o Informasikan hasil pemantauan, jika
202
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
perlu
o Anjurkan ibu memenuhi kebutuhan
nutrisi sebelum menghitung gerakan
janin
o Anjurkan posisi janin
o Anjurkan posisi miring kiri saat
menghitung gerakan janin
o Anjurkan ibu segera memberitahu
perawat jika gerakan janin tidak
mencapai 10 kali dalam 12 jam
o Ajarkan ibu cara menghitung gerakan
janin
Kolaborasi :
o Kolaborasi dengan tim medis jika
ditemukan gawat janin
203
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Berisiko mengalami kerusakan kulit KRITERIA Cukup Cukup ( mis perubahan sirkulasi, perubahan status
Menurun Sedang Meningkat
(dermis dan / atau epidermis) atau HASIL menurun meningkat nutrisi, penurunan kelembapan, suhu
jaringan (membran mukosa, kornea, Elastisitas 1 2 3 4 5 lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
fasia, otot, tendon, tulang, kartilago, Hidrasi 1 2 3 4 5
kapsul, sendi dan / atau ligamen) Perfusi Terapeutik :
Faktor Resiko : 1 2 3 4 5
jaringan o Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
o Perubahan sirkulasi Cukup Cukup o Lakukan pemijatan pada area penonjolan
o Perubahan status nutrisi Meningkat Sedang Menurun
meningkat menurun tulang, jika perlu
( kelebihan atau kekurangan ) Kerusakan o Bersihkan perineal dengan air hangat,
o Kekurangan / kelebihan volume 1 2 3 4 5
jaringan terutama selama periode diare
cairan Kerusakan o Gunakan produk berbahan petrolium atau
o Penurunan mobilitas 1 2 3 4 5
lapisan kulit minyak pada kulit kering
o Bahan kimia iritatif Nyeri 1 2 3 4 5 o Gunakan produk berbahan ringan / alamidan
o Suhu lingkungan yang ekstrem Perdarahan 1 2 3 4 5 hipoalergik pada kulit sensitive
o Faktor mekanis ( mis. Kemerahan 1 2 3 4 5 o Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
Penekanan, gesekan) atau Hematoma 1 2 3 4 5 kulit kering
faktor elektris (elektrodiatermi, Pigmentasi
energi listrik bertegangan 1 2 3 4 5
abnormall Edukasi :
listrik) Jaringan parut 1 2 3 4 5 o Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion,
o Terapi radiasi Nekrosis 1 2 3 4 5 serum)
o Kelembaban Abrasi kornea 1 2 3 4 5 o Anjurkan minum air yang cukup
o Proses penuaan Cukup Cukup o Anjuran meningkatkan asupan nutrisi
o Neuropati perifer Memburuk Sedang Membaik
memburuk membaik o Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
o Perubahan pigmentasi Suhu kulit 1 2 3 4 5 o Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
o Perubahan hormonal Sensasi 1 2 3 4 5 o Anjurkan menggunakan tabir surya SPF
o Penekanan pada tonjolan Tekstur 1 2 3 4 5 minimal 30 saat berada di luar rumah
tulang Pertumbuhan o Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
o Kurang terpapar informasi 1 2 3 4 5
rambut secukupnya
tentang upaya
mempertahankan / melindungi
integritas jaringan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN : RISIKO HIPOTERMIA
204
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
termoregulasi yang dapat Pemulihan Pasca bedah (L.14134) Observasi :
mengakibatkan suhu tubuh berada di o Monitor suhu tubuh sampai stabil (36.5 – 37.5)
bawah rentang normal Cukup tiap dua jam, jika perlu
KRITERIA Cukup o Monitor tekanan darahl, frekuensi pernafasan
Menurun Sedang meningka Meningkat
HASIL menurun dan nadi
b.d t
o Berat badan ekstrem Mengigil 1 2 3 4 5 o Monitor warna dan suhu kulit
o Kerusakan hipotalamus Kulit merah 1 2 3 4 5 o Identifikasi penyebab hipotermia (mis:
o Konsumsi alkohol Kejang 1 2 3 4 5 terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis,
o Kurangnya lapisan lemak Akrosianosis 1 2 3 4 5 kerusakan hipotalamus, penurunan laju
subkutan Konsumsi metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
o Suhu lingkungan rendah 1 2 3 4 5 o Monitor dan catat tanda dan gejala akibat
oksigen
o Malnutrisi Piloereksi 1 2 3 4 5 hipotermia (hipotermia ringan : takipnea,
o Pemakaian pakaian yang tipis Vasokontriks disartria, menggigil, hipertensi, diuresis,
1 2 3 4 5 hipotermia sedang : aritmia, hipotermia berat :
o Penurunan laju metabolisme i perifer
o Terapi radiasi oliguria, reflex menghilang, edema paru, asam-
Kutis
1 2 3 4 5 basa abnormal)
o Tidak beraktivitas memorata
o Transfer panas (mis: konduksi, Pucat 1 2 3 4 5
konveksi, evaporasi, radiasi) Takikardia 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Trauma Takipnea 1 2 3 4 5 o Sediakan lingkungan yang hangat (misa:atur
o Prematuritas Bradikardi 1 2 3 4 5 suhu ruangan, incubator)
o Penuaan Dasar kuku o Ganti pakaian dan atau linen yang basah
1 2 3 4 5 o Lakukan penghangatan pasif
o Bayi baru lahir sianotik
o Berat badan lahir rendah Hipoksia 1 2 3 4 5 ( misa :selimut,menutup kepala, pakaian tebal)
o Kurang terpapar informasi Cukup Cukup o Lakukan penghangatan aktif eksternal
Memburuk Sedang Membaik (mis:kompres hangat, botol hangat, selimit
tentang pencegahan memburuk membaik
hipotermia hangat, matras penghangat, perawatan
Suhu Tubuh 1 2 3 4 5
o Efek agen farmakologis metode kangguru)
Suhu Kulit 1 2 3 4 5
o Lakukan penghangatan aktif internal (mis: infus
Kadar
cairan hangat, oksigen hangat, lavase
glukosa 1 2 3 4 5
peritoneal dengan cairan hangat)
darah
o Pasang alat pemantau suhu kontinu, jika perlu
Pengisian
1 2 3 4 5 o Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang
kapiler
adekuat
Ventilasi 1 2 3 4 5
o Bedong bayi segera setelah lahir untuk
Tekanan
1 2 3 4 5 mencegah kehialngan panas
darah
o Masukan bayi BBLR ke dalam plastic segera
setelah lahir (mis : bahan plythylene,
polyurethane)
o Tempatkan bayi baru lahir dibawah radiant
205
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
warmer
o Pertahankan kelembaban incubator 50% atau
lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena proses evaporasi
206
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
pembedahan hingga 24 jam setelah Cukup terpapar suhu lingkunganrendahh, pakaian
KRITERIA Cukup
pembedahan. Menurun Sedang meningka Meningkat tipis, kerusakan, hipotalasmus, penurunan laju
HASIL menurun
b.d t metabolism kekurangan lemak subkutan)
prosedur pembedahan Mengigil 1 2 3 4 5
kombinasi anesta regional Kulit merah 1 2 3 4 5 Terapeutik :
dan umum Kejang 1 2 3 4 5 Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu
skor American society of Akrosianosis 1 2 3 4 5 ruangan, inkubator)
anasestesioloist (ASA) > Konsumsi Ganti pakaian dan ?/ atau linen yang basah
Suhu pra operasi rendah (< 1 2 3 4 5
oksigen Lakukan penghangatan pasif ( missal selimut,
36 ceslisu ) Piloereksi 1 2 3 4 5 penutup kepala, pakaian tebal)
berat badan rendah Vasokontriks Lakukan penghangatan aktif eksternal (missal:
neuropati diabetik 1 2 3 4 5 kompres air hangat , botol hangat, selimut
i perifer
komplikasi kardiovaskuler Kutis hangat, perawatan metode kanguru
suhu lingkngan rendah 1 2 3 4 5 Lakukan penghangatan aktif internal(missal:
memorata
transfer panas (misalnya Pucat 1 2 3 4 5 infus cairan hangat, oksigen,lafase,peritoneal
volume tinggi infus tidak di Takikardia 1 2 3 4 5 denagan cairan hangat)
hangatkan, irigasi > 2 liter Takipnea 1 2 3 4 5
yang tidak di hangatkan). Bradikardi 1 2 3 4 5 Edukasi
d.d gejala dan tanda Anjurkan makan/minum hangat
Dasar kuku
Mayor : 1 2 3 4 5
sianotik
Subyektif:
Hipoksia 1 2 3 4 5 Kolaborasi
Obyektif:
Cukup Cukup
Kulit terasa dingin Memburuk Sedang Membaik
memburuk membaik
Mengigil
Suhu Tubuh 1 2 3 4 5
suhu tubuh di bawah nilai
Suhu Kulit 1 2 3 4 5
normal
Kadar
MIinor:
glukosa 1 2 3 4 5
Subyektif:
darah
Obyektif:
Pengisian
Akrosianosis 1 2 3 4 5
kapiler
Bradikardi
Ventilasi 1 2 3 4 5
Dasar kuku sianotik
Tekanan
Hipoglikemia 1 2 3 4 5
darah
Hipoksia
Pengisian kapiler > 3 detik
Konsumsi oksigen
mengingkat
Ventilasi menurun
Piloereksi
Takikardia
207
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Vasokontriksi perifer
Kutis ,memorata (pada
neonates)
208
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Observasi :
Definisi : Toleransi Aktivitas (L.05047) o berikan lingkungan dengan baik
Beresiko mengalami peningkatan Cukup o monitor tanda gejala infeksi local dan sistemika
KRITERIA Cukup Meningka o priksa lokasi insisi adanya
terserang organisme potogenik Menurun Sedang meningka
HASIL Menuruk t kemerahan ,bengkak,atau tanda dehisen atau
Dibuktikan dengan : t
o Penyakit kronis (mis.diabetes 1 2 3 4 5 eviserasi
militus) Kebersihan o monitor proses penyembuhan area insisi
o Efek prosedur invasive tangan o monitor tanda gejala infeksi
o malnutrisi Kebersihan 1 2 3 4 5
o peningkatan paparan organisme badan Terapeutik :
pathogen lingkungan Integritas 1 2 3 4 5 o batasi jumlah pengunjung
o ketidakadekuatan pertahanan kulit o cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
tubuh primer Integritas 1 2 3 4 5 perawatan pasien
o gangguan peristaltic mukosa o lakukan tindakan yang bersifat universal
o kerusakan integritas kulit 1 2 3 4 5 o jaga lingkungan aseptic saat mengganti tabung
Titer
o perubahan sekresi pH antibodi dan botol TPN
o penurunan kerja siliaris o pastikan penanganan aseptic dari semua saluran
o ketuban pecah lama intravena
o ketuban pecah sebeluh o batasi jumlah pengunjung
waktunya Cukup Cukup o berikan perawatan kulit
o merokok Meningkat Sedang Menurun o bersihkan area insisi dengan pembersihan yang
meningkat menurun
o statis cairan tubuh demam 1 2 3 4 5 tepat
kemerahan 1 2 3 4 5 o usap area insisi dengan pembersihan yang tepat
o ketidakadekuatan pertahanan nyeri 1 2 3 4 5 o usap area insisi dari area yang bersih menuju
tubuh skunder bengkak 1 2 3 4 5 area yang kurang bersih
penurunan vesikel 1 2 3 4 5 o berikan salep antiseptic
hemoglobin Sputum 1 2 3 4 5 o ganti balutan luka sesuai jadwal
imunosupresi berwarna
leukopenia hijau Edukasi
supresi respon Drainase o ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
1 2 3 4 5
inflamasi purulent o anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan
vaksinasi tidak adekuat pyuria 1 2 3 4 5 dengan tepat
Priode o anjurkan pengunjung untuk mencuci tangansaat
1 2 3 4 5 memasuki atau meninggalkan ruangan
malaise
Oeriode o jelaskan prosedur kepada pasien
1 2 3 4 5 o jelaskan cara merawat area insisi
menggigil
letargi 1 2 3 4 5
Infeksi 1 2 3 4 5
209
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
berulang
Tumor 1 2 3 4 5
Penurunan
1 2 3 4 5
berat badan
Fatigue
1 2 3 4 5
kronis
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
memburuk membaik
Kadar
1 2 3 4 5
leukosit
Kulutur
1 2 3 4 5
darah
Kultur urine 1 2 3 4 5
Kultur
1 2 3 4 5
sputum
Kultur area
1 2 3 4 5
luka
Kultur feses 1 2 3 4 5
Nafsu
1 2 3 4 5
makan
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
210
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
dan gangguan kesehatan akibat
terjatuh Tingkat jatuh (L.14138) Observasi
KRITERIA men Cukup sed Cukup men Identifikasi faktor risiko jatuh (misal usia > 65
Reiko Jatuh HASIL urun menur ang menin ingk tahun, penurunan tingkat kesadaran, defisit
un gkat at kognitif, hipotensi ortostatik, gangguan
keseimbangan, gangguan penglihatan,
Usia >65 tahun (pada dewasa) neuropati).
Jatuh dari tepat tidur 5 4 3 2 1
atau <2 tahun (pada anak). Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali setiap
Jatuh saat berdiri 5 4 3 2 1
Riwayat jatuh. shift atau sesuai dengan kebijakan institusi.
Jatuh saat duduk 5 4 3 2 1
Anggota gerak bawah prostesis Identifikasi faktor lingkungan yang
(buatan). Jatuh saat berjalan 5 4 3 2 1
meningkatkan risiko jatuh (misal: lantai licin,
Penggunaan alat bantu berjalan. Jatuh saat 5 4 3 2 1
penerangan kurang).
Penurunan tingkat kesadaran. dipindahkan
Hitung risiko jatuh dengan menggunakan skala
Perubahan fungsi kognitif. (misal: Fall Morse Scale, Humpty Dumpty Scale),
Lingkungan tidak aman (mis. jika perlu.
licin, gelap, lingkungan asing). Monitor kemampuan berpindah dari tempat
Kondisi pasca operasi. tidur ke kursi roda
Hipotensi ortostatik. Jatuh saat naik 5 4 3 2 1 Identifikasi kebutuhan keselamatan
Perubahan kadar glukosa darah. tangga Monitor perubahan status keselamatan
Anemia. Jatuh saat dikamar 5 4 3 2 1 lingkungan
Kekuatan otot menurun. mandi
Gangguan pendengaran. Jatuh saat 5 4 3 2 1 Terapeutik
Gangguan keseimbangan. membungkuk Orientasikan ruangan pada pasien dan
Gangguan penglihatan (mis. keluarga. Pastikan roda tempat tidur dan kursi
glaukoma, katarak, ablasio, roda selalu dalam kondisi terkunci.
retina, neuritis optikus). Pasang handrail temapt tidur.
Neuropati. Atur tempat tidur mekanis pada posisi
Efek agen farmakologis (mis. terendah.
sedasi, alkohol, anastesi umum). Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh dekat
dengan pantauan perawat dan nurse station.
Gunakan alat bantu berjalan (misal Kursi roda,
Walker).
Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan
pasien.
Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan
Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan
bahaya dan resiko
Sediakan alat bantu keamanan lingkungan
Gunakan perangkat pelindung.
211
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
edukasi
Anjurkan memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah.
Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak
licin.
Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.
Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk
meningkatkan keseimbangan saat berdiri.
Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil
untuk memanggil perawat.
Ajarkan individu, keluarga, dan kelompok
resiko tinggi bahaya lingkungan
212
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Risiko Perlambatan Pemulihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan tidak Dukungan mobilisasi (L.05173)
Pascah Bedah (D.0147) terjadi perlambatan pemulihan pasca bedah dengan kriteria hasil : Edukasi manajemen nyeri (I.12391)
Definisi :
Berisiko mengalami pemanjangan Pemulihan Pasca bedah (L.14129) Observasi :
jumlah hari pasca bedah untuk o Identifikasi kesiapan dan kemampuan
memulai dan melakukan aktivitas menerima informasi
KRITERIA Cukup Cukup
sehari-hari Menurun Sedang Meningkat o Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
HASIL menurun meningkat
Kenyamanan 1 2 3 4 5 lainnya
b.d Selera makan 1 2 3 4 5 o Identifikasi toleransi fisik melakukan
o Skor klasifikasi status fisik Mobilitas 1 2 3 4 5 pergerakan
American Society of o Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
Kemampuan
Anesthesiologists (ASA) > 3 sebelum memulai mobilisasi
melanjutkan 1 2 3 4 5
o Hiperglikemia o Monitor kondisi umum selama melakukan
pekerjaan
o Edema di lokasi pembedahan mobilisasi
Kemampuan
o Prosedur pembedahan ektensif 1 2 3 4 5
bekerja
( luas) Kemampuan Terapeutik :
o Usia ekstrem perawatan 1 2 3 4 5 o Sediakan materi dan media pendidikan
o Riwayat perlambatan diri kesehatan
penyembuhan luka Meningka Cukup Cukup o Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
o Gangguan mobilitas Sedang Menurun
t meningkat menurun kesepakatan
o Malnutirsi Waktu o Berikankesempatan untuk bertanya
o Obesitas 1 2 3 4 5
penyembuhan o Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
o Infeksi luka perioeratif Meningka Cukup Cukup (mis. Pagar tempat tidur)
o Mual / muntah persisten Sedang Menurun
t meningkat menurun o Libatkan keluarga untuk membantu pasien
o Respon emosional pasca Area luka 1 2 3 4 5 dalam meningkatkan pergerakan
operasi
o Pemanjangan proses operasi Edukasi :
o Gangguan psikologis pasca o Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
operasi o Anjurkan melakukan mobilisasi dini
o Kontaminasi bedah o Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus
o Trauma luka operasi dilakukan ( mis. Duduk ditempat tidur, duduk
o Efek agen farmakologis disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi )
o Jelaskan penyebab, periode, dan strategi
meredakan nyeri
o Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
o Anjurkan menggunakan analgesic secara tepat
o Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
213
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
214
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
(SDKI) (SLKI) (SIKI) TTD
Resiko termoregulasi tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam, diharapkan Edukasi pengkuran suhu tubuh (L.124414)
(D.0148) termoregulasi membaik Edukasi termoregulasi (L.12457)
Definisi :
Beresiko mengalami kegagalan termoregulasi (L.14134) Observasi :
mempertahankan suhu tubuh dalam KRITERIA Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun o Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
rentang normal HASIL meningka menurun informasi
t
Faktor resiko : Mengigil 1 2 3 4 5 Terapeutik :
o Cidera otak Kejang 1 2 3 4 5 o Sediakan materi dan media pendidikan
o Dehidrasi Hipoksia 1 2 3 4 5 kesehatan
o Pakaian yang tidak sesuai dengan Pucat 1 2 3 4 5 o Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
suhu lingkungan Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik kesepakatan
o Peningkatan area permukaan memburu membaik o Berikan kesempatan untuk bertanya
tubuh terhadap rasio berat badan k o Dokumentasikan hasil pengukuran suhu
o Kebutuhan oksigen meningkat Suhu 1 2 3 4 5 o Sediakan materi dan media pendidikan
o Proses penyakit (mis. Infeksi) tubuh kesehatan
o Perubahan laju metabolisme Suhu kulit 1 2 3 4 5
o Suhu lingkungan ekstrem Pengisian 1 2 3 4 5 Edukasi
o Suplai lemak subkutan tidak kapiler o Jelaskan prosedur pengukuran suhu tubuh
memadai o Anjurkan terus memegang dahi dan menahan
o Berat badan ekstrem dada saat pengukuran aksila
o Efek agen farmakologis (mis. o Ajarkan memilih lokasi pengukuran suhu aksila
Sedasi) o Ajarkan cara meletakkan ujung thermometer di
bawah lidah atau bagian tengah aksila
Kondisi klinik terkait : o Ajarkan cara membaca hasil thermometer raksa
Cidera otak akut dan atau elektronik
Dehidrasi o Anjurkan menciptakan lingkungan yang nyaman
Trauma
215
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Diagnose keperawatan Luaran keperawatan Interventi Keperawatan Nama
(SDKI) (SLKI) (SIKI) &TTD
Termoregulasi Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan suhu tubuh Regulasi Temperatur (I.14578)
(D.0149) membaik :
Observasi
Definisi : Cukup o Monitor suhu bayi dalam rentang
Kriteria Sedan Cukup
Kegagalan mempertahankan suhu Meningkat meningka Menurun normal (36,5 °c – 37,5 °c)
hasil g menurun
tubuh dalam rentang normal t o Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam,
Menggigil 1 2 3 4 5 jika perlu
b.d Kejang 1 2 3 4 5 o Monitor tekanan darah, frekuensi
o Stimulasi pusat termoregulasi Hipoksia 1 2 3 4 5 pernafasan dan nadi
hipotalamus Pucat 1 2 3 4 5 o Monitor warna dan suhu kulit
o Fluktuasi suhu lingkungan Cukup o Monitor dan catat tanda dan gejala
Sedan Cukup
Memburuk memburu Membaik hipotermia atau hipertermia
o Proses penyakit (mis. Infeksi) g membaik
k
o Proses penuaan Suhu 1 2 3 4 5 Terapeutik
o Dehidrasi tubuh o Pasang alat pemantau suhu kontinu,
o Ketidaksesuaian pakaian untuk Suhu kulit 1 2 3 4 5 jika perlu
suhu lingkungan o Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
Pengisian 1 2 3 4 5
o Peningkatan kebutuhan yang adekuat
kapiler o Gunakan topi bayi untuk mencegah
oksigen
kehilangan panas pada bayi baru lahir
o Perubahan laju metabolism
o Pertahankan kelembaban incubator
o Suhu lingkungan ekstrime 50% atau lebih untuk mengurangi
o Ketidaksesuaian suplai lemak kehilangan panas karena proses
subkutan evaporasi
o Berat badan ekstrim o Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
o Efek agen farmakologis (mis. o Gunakan matras penghangat, selimut
Sedasi) hangat, dan penghangat ruangan
untuk menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
d.d gejala dan tanda
o Sesuaikan suhu lingkungan dengan
Mayor :
kebutuhan pasien
Subyektif
o
Obsyektif
o Kulit dingin atau hangat Edukasi
o Menggigil o Jelaskan cara pencegahan hipotermia
o Suhu tubuh flutuaktif karena terpapar udara dingin
216
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT BHAKTI MULIA
Minor :
Subyektif Kolaborasi
o Fm o Kolaborasi pemberian antipiretik, jika
Obyektif perlu
o Piloereksi
o Pengisian kapiler >3 detik
o Tekanan darah meningkat
o Pucat
o Frekuensi nafas meningkat
o Takikardia
o Kejang
o Kulit kemerahan
o Dasar kuku sianotik
217