Keperawatan Pasien
dengan Gangguan
Oksigen Patologis
Sistem Pernafasan
dan Kardiovaskular
ISPA & COPD
KELOMPOK 1
Alandra Tyas Ananda
Dahlia
Devi Adriani
Dewi Okta Viani
EvaYuliana
Joza Yolanda
M Iqbal Syaputra
M Maruly Tegar Prawira
Olgeta Almufenza
Regina Dyah Aulia
Rina Ikromatussurur
Wilona Rosy Aulia
I S P A
DEFINISI
Penyebab ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri dan/atau virus yang masuk ke
saluran nafas. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptokokus,
stafilokokus, pneumokokus, hemofillus, bordetelia, dan korinebakterium. Virus
penyebab ISPA antara lain adalah golongan microvirus, adnovirus, koronavirus,
pikornavirus, herpesvirus, dll
A. Keadaan Umum
1. Keadaan sakit
Klien tampak sakit sedang; pucat tapi aktif bergerak. Riwayat kesehatan sekarang:
Batuk/ flu selama 4 hari, sekret pada hidung, demam naik turun ± 4 hari yang diukur
dengan termometer. BAB 1 x tadi pagi, konsistensi lunak, warna kekuningan.
2. TTV
a. Kesadaran : Compos mentis c. Suhu : 36ºC (Axilaris)
b. Nadi : 114x/m (teratur) d. Respirasi : 24 x/m (Irama: teratur,
Jenis :Pernafasan dada)
Data Subjektif Data Objektif
DO:
- Klien batuk/ flu
- Terdapat sekret di hidung
- TTV:
· N : 114x/menit
· R : 24x/menit
· SB : 36ºC
INTERVENSI, IMPLEMENTASI, dan EVALUASI
PERENCANAAN
Tujuan
N dan
DIAGNOSA Intervensi Rasional IMPLEMENTASI EVALUASI
O
Kriteria
Hasil
1 2 3 4 5 6 7
1. Untuk 1. Mengkaji S:
1 Bersihan Setela Mandiri : melihat
jalan nafas frekuensi Orang tua
h sejauh
tidak efektif 1. Kaji dan pola klien
dilaku mana
Berhubung frekuensi pernafasan. mengataka
kan atau ketidaknya R: R = 24
an dengan n akan:
peningkata tinda kedalaman manan x/m, pola
klien - Membantu
n produksi kan pernafasan pernafasa
dalam klien Latihan
sekret dan n dada nafas sering
gerakan bernafas.
dada
Ditandai Kepera 2. Bantu 2.Untuk 2.Mengajarkan ibu -Membant
watan memudah klien untuk u klien
dengan: pasien
selama membantu klien Melakuka
DS: latian nafas kan
latihan nafas
15 menit ekspansi n batuk
Ibu klien sering. sering.
diharap paru R: ibu klien dapat produktif
mengataka kan 3.Tunjukan -Memberika
membantu mengajarkan teknik
n: bersiha atau bantu nafas dalam kepada n banyak
silia untuk
- Klien n jalan pasien klien minum air
3.Memperta
batuk/flu 4 nafas mempelajari 3. Menganjurkan hangat pada
hari hankan
efektif melakukan klien
-Klien jalan nafas orang tua klien
batuk efektif. paten
demam untuk memberi
naik turun
klien banyak
4hari
minum air hangat.
R: ibu klien
mengatakan akan
memberi klien
banyak minum air
hangat
DO: Dengan 4. Anjurkan 4. Untuk 5.Menganjurka O:
Kriteria klien untuk mencegah n kepada orang
-Klien batuk/ hasil: mengguna penularan tua klien untuk R klien: 24
flu - Jalan nafas kan masker terhadap memakaikan x/m dengan
-Terdapat paten individu masker kepada
sekret di lain. klien. pola
dengan
hidung R: ibu klien pernafasan
bunyi nafas
-TTV: mengatakan
bersih dada
akan
-N : -Meningkat membelikan
114x/mnt nya masker untuk A: Masalah
-R : pengeluaran klien. teratasi
24x/mnt sekret
-SB : 36ºC P: tidak ada
intervensi
lanjut
PPOK/COPD
DEFINISI
PPOK/COPD (CRONIC OBSTRUCTION
PULMONARY DISEASE) merupakan istilah
yang sering digunakan untuk sekelompok
penyakit paru yang berlangsung lama dan
ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap
aliran udara sebagai gambaran patofisiologi
utamanya. Sedangkan PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) adalah suatu
kondisi kronis yang berkaitan dengan
sekelompok penyakit : emfisema, asma dan
bronchitis
ETIOLOGI
Faktor – faktor yang menyebabkan
timbulnya Penyakit Paru Obstruksi
Kronis
1. Merokok merupakan > 90% resiko
untuk PPOK dan sekitar 15% perokok
menderita PPOK. Beberapa perokok
dianggap peka dan mengalami
penurunan fungsi paru secara cepat.
Pajanan asap rokok dari lingkungan telah
dikaitkan dengan penurunan fungsi paru
dan peningkatan resiko penyakit paru
obstruksi pada anak.
2. Polusi udara dan kehidupan perkotaan
berhubungan dengan peningkatan resiko
morbiditas PPOK.
PATOFISIOLOGI
Saluran napas dan paru berfungsi untuk
proses respirasi yaitu pengambilan
oksigen untuk keperluan metabolisme
dan pengeluaran karbondioksida dan air
sebagai hasil metabolisme. Proses ini
terdiri dari tiga tahap, yaitu ventilasi,
difusi dan perfusi. Ventilasi adalah
proses masuk dan keluarnya udara dari
dalam paru. Difusi adalah peristiwa
pertukaran gas antara alveolus dan
pembuluh darah, sedangkan perfusi
adalah distribusi darah yang sudah
teroksigenasi.
PENATALAKSANAAN