Anda di halaman 1dari 21

“Asuhan Keperawatan Kritis Aspirasi

Pneumonitis”
KELOMPOK 4
Andika s.Ardi 2019081024411
Hudayah kusuma 2020081024137
Gloria F. Mambrasar 20200810240
Norbertus 2020081024174
Hagisimijau
Ekaristi Y 2020081024141
Risman S. Payung 2017081024091
KONSEP PENYAKIT
DEFINISI
Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di
orofaring maupun isi lambung pada saat respirasi ke saluran napas
bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru.
Kerusakan paru akibat aspirasi tergantung pada volume dan
kandungan inokulum serta mekanisme pertahanan inang (Helwig et
al., 2019).
Secara konvensional aspirasi pneumonia didefinisikan sebagai
infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang kurang virulen, terutama
bakteri anaerob, yang biasanya merupakan flora normal pada inang
yang rentan mengalami aspirasi (Helwig et al., 2019).
ANATOMI & FISIOLOGI

● Sistem respiratorik pada manusia dibagi menjadi dua


bagian yaitu respiratorik atas dan respiratorik bawah.
Respiratorik atas mulai dari lubang hidung sampai
dengan faring dan respiratorik bawah mulai dari
laring sampai alveolus.
(Wahyu Baskoro, 2018)
ETIOLOGI
menurut (Nurarif, 2013)
• Demam.
● Pneumonia disebabkan oleh mikroorganisme,
• Meningismus
aspirasi dari cairan lambung, benda asing, • Anoreksiad.
hidrokarbon, bahan-bahan lipoid dan reaksi • Diare,
• Nyeri abdomen
hipersensivitas. Kuman penyebab pneumonia
• Sumbatan Keluaran nasal.
pada setiap usia berbeda-beda. Usia 3 minggu • Batuk.
hingga 3 bulan penyebabnya adalah • Bunyi pernafasan, seperti batuk, mengi,
C.Trachomatis dan M. Pneumonia untuk usia mengorok.
Auskultasi terdengar mengi, krekels.
5 sampai 15 tahun paling banyak ditemukan • Sakit tenggorokan
M.Pneumoniae. (Wahyu Baskoro, 2018). • Keadaan berat pada bayi tidak dapat
menyusu atau
makan/minum, atau memuntahkan semua,
kejang, letargis atau tidak sadar, distress
pernafasan berat.
PATOFISIOLOGI
Pneumonia adalah hasil dari poliferasi patogen mikrobial di alveolar dan
respons tubuh terhadap patogen tersebut. Banyak cara mikroorganisme
memasuki saluran pernapasan bawah. Salah satunya adalah melalui
aspirasi orofaring.Melalui droplet yang teraspirasi banyak patogen
masuk. Pneumonia sangat jarang tersebar secara hematogen.Faktor
mekanis host seperti rambut nares, turbinasi dan arsitektur
trakeobronkial yang bercabang-cabang mencegah mikroorganisme
dengan mudah memasuki saluran pernapasan.
PATHWAY
PEMERIKSAAN FISIK
menurut (Nurarif, 2013)

Keadaan umum Kepala,Leher,thoraks

Kesadaran Telinga,Mata,Hidung

TTV Mulut & Bibir

Abdomen Intergumen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Sinar X
Mengidentifikasi distribusi struktural (misal : lobar, bronchial), dapat juga menyatakan abses
luas/infiltrate, emplema (stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi (bacterial); atau
penyebaran/perluasan infiltrate nodul (lebih sering virus). Pada pneumonia mikoplasma sinar X dada
mungkin lebih bersih.
● GDA
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit paru yang ada.
● JDL Leukositosis
Biasanya ditemukan, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan
imun.
● LED meningkat
● Fungsi paru hipoksia, volume menurun, tekanan jalan napas meningkat dan complain menurun.
● Elektrolit Na dan Cl mungkin rendah.
● Bilirubin meningkat.
● Aspirasi biopsy jaringan paru
PENATALAKSANAAN

Kebanyakan penderita akan memberikan respons terhadap pengobatan dan keadaannya membaik
dalam waktu 2 minggu. Penatalaksanaan pada pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang
ditentukan oleh pemeriksaan sputum mencakup :
1. Oksigen 1-2 L/menit
2. IVFD dekstrose 10% : Nacl 0,9% = 3:1,+ KC110 mEq/500 ml cairan.
3. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi 4.
4. Jika sesak tidak terlalu berat dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang
nasogastrik dengan feeding drip.
5. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis
untuk memperbaiki transport mukolisier.
6. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit Antibiotik
• PROSES KEPERAWATAN
 B1 (Bretthing)
 B2 (Blood)
 B3 (Brain)
 B4 (Bladder)
 B5 (Bowel)
 B6 (Bone)
● DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif & Gangguan Pertukaran Gas
● INTERVENSI
a)Tujuan
-Melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan napas.
-Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi kondisi kekurangan
oksigen jaringan.
b) Rencana Keperawatan
ASUHAN
KEPERAWATAN KASUS
3.1. Identitas
Nama : Tn. A 3.4. Riwayat Masa Lalu
Alamat : Pemda III Melati 3.5. Tinjauan Sistem
a. Umum
TTL : 02-10-98
Keadaan umum klien composmentis, lemah.
Umur : 25 Tahun Klien tidak mengalami penurunan berat badan
Suku : Jawa dan tidak mengalami keringat dingin pada malam
f.Jenis Kelamin : Laki-laki hari.
g.Agama : Islam Tanda-tanda Vital:
h.Diagnosa Medis : Aspirasi Pneumonitis - N : 155x/menit
- S : 36,4oC
3.2.Keluhan Utama
- RR : 40x/menit
Keluarga mengatakan klien batuk
- SpO2 : 97%
3.3. Penyakit Sekarang b. Integumen
Klien dibawa ke IGD karena tiba-tiba lemas, Warna Kulit: klien mengalami sianosis pada
sianosis seluruh tubuh, tidak mau minum, batuk pilek seluruh tubuh, pucat.
sejak 3 hari yang lalu dan muntah cair 3 kali sejak Kelembapan: kulit klien teraba hangat
pagi. Setelah berada di IGD langsung diberikan Turgor Kulit: baik
tindakan pemasangan infus di lengan kanan.
c. Kepala : Klien tidak mengalami sakit kepala, pusing atau cedera
d. Mata
- Masalah penglihatan: tidak ada
- Mata silang (strabismus): tidak ada
- Infeksi mata: tidak ada
- Edema kelopak mata: tidak ada
- Air mata berlebihan: tidak ada
- Penggunaan kacamata atau lensa kontak: tidak ada
- Tanggal pemeriksaan mata terakhir: tidak ada
- Sklera ikterik: klien tidak mengalami sklera ikterik
- Refleks mata: reflek cahaya masih berfokus pada satu cahaya pada saat pertama kali klien melihat
e. Hidung
- Perdarahan hidung (epistaksis): klien tidak mengalami perdarahan hidung
- Hidung berair terus menerus atau sering: tidak ada
- Hidung tersumbat: hidung klien tersumbat karena terdapat sekret
- Obstruksi nasal (sulit bernapas): klien mengalami kesulitan saat bernafas
- Kemampuan membau: baik
- Simetris: hidung klien tampak simetris
f. Telinga j. Dada
- Simetris/tidak: telinga klien tampak simetris - Pembesaran payudara: tidak ada
- Sakit telinga: tidak ada - Rabas: tidak ada
- Rabas: tidak ada - Massa: tidak ada
- Pembesaran nodus aksila: tidak
g. Mulut
ada
- Pernapasan mulut: tidak ada k. Pernapasan
- Perdarahan gusi: klien tidak mengalami perdarahan - Batuk kronis: klien kadang batuk
gusi pada saat minum
- Kesulitan dengan gigi: tidak ada - Sering pilek: klien kadang pilek
h. Tenggorokan - Wheezing: suara nafas klien
terdengar wheezing
- Sakit tenggorok: tidak ada
- Napas pendek saat istirahat atau
- Kesulitan menelan: tidak ada pada saat kerja: tidak ada
- Tersedak: klien tersedak jika terlalu banyak minum - Kesulitan bernapas: klien
- Serak atau ketidakteraturan suara lain: tidak ada mengalami kesulitan bernafas karena adanya
i. Leher penumpukan sekret
- Nyeri: tidak ada - Produksi sputum: produksi sputum
- Kekakuan: tidak ada klien banyak
- Infeksi (pneumonia, tuberculosis):
- Kesulitan menahan kepala lurus (tortikolis): tidak
klien mengalami infeksi pada paru-paru yang
ada menyebabkan pneumonia
- Pembesaran tiroid: tidak ada
N
ANALISIS DATA
o Data Etiologi Masalah
1
DS: Keluarga Klien mengatakan klien Sekret menumpuk pada Ketidakefektifsn
lemas, batuk pilek sejak 3 hari yang lalu, bronkus bersihan jalan napas
muntah cair 3 kali sejak pagI
DO:
- Klien tampak lemas, tampak sianosis. Batuk, sesak napas,
- Bunyi napas wheezing dispnea
- Terdapat secret di jalan napas
2
DS: Keluarga klien mengatakan tubuh klien Penurunan difusi O2 Gangguan Pertukaran
kebiru-biruan Gas
DO:
- Klien tampak sianosis seluruh tubuh.
- Pernafasan tidak adekuat
- SpO2: 97%, RR: 40x/menit
- Bunyi napas wheezing
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan bersihan jalan napas


b/d secret menumpuk pada bronkus

Gangguan pertukaran gas b/d


penurunan difusi O2
INTERVENSI KEPERAWATAN
N
o SDKI SLKI SIKI
1

Ketidakefektifan Setelah dilakukan Tindakan Latihan Batuk Efektif (I.01006)


Observasi:
bersihan jalan napas keperawatan selama 2x24 jam jalan - Identifikasi kemampuan batuk
b/d secret menumpuk napas klien tidak tersumbat - Monitor adanya retensi sputum

pada bronkus Kriteria Hasil: - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
- Monitr input dan output cairan.
- Produksi sputum menurun
Teraupetik:
- Wheezing menurun
- Frekuensi napas membaik - Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
- Pola napas membaik
- Buang secret pada tempat sputum

Edukasi:- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif, -


Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,
ditahan selama 2 detik.-Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali.-Anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam yang ke-3.

Kolaborasi: ;Kolaborasi pemberian mukolitik atau


ekspektoran, jika perlu
THANKS

Anda mungkin juga menyukai