Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN,F

DENGAN PNEUMONIA DI RUANG ASTER


Disusun Oleh :
Miriam Selviana Mariang
202014201072A
PENGERTIAN
Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru tepatnya di Alveoli
yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme
seperti virus, bakteri, jamur, maupun
mikrorganisme lainnya(Kemenkes RI,2019)
ETIOLOGI
Pneumonia terjadi ketika bakteri, virus, atau jamur
masuk dan menginfeksi saluran pernapasan. Infeksi
tersebut memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi
sehingga menyebabkan kantung udara dalam paru-
paru (alveoli) meradang dan terisi nanah atau
cairan. Kemenkes 2022
TANDA DAN GEJALA
Menurut Kemenkes 2022) Tanda Dan Gejala sebagai Berikut :
1. Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk berdarah
2. Sesak napas
3. Demam
4. Menggigil
5. Berkeringat
6. Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk
7. Detak jantung meningkat
8. Hilang nafsu makan
9. Mual, muntah, atau diare
10. Tubuh terasa lemas
11. Nyeri otot dan sendi
12. Sakit kepala
13. Bau mulut
PATOFISIOLOGI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Merokok
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Mikrobiologi
2. Pemeriksaan Radiologis
3. Pemeriksaan Laboratorium
JENIS-JENIS GANGGUAN
1. Pneumonia Komunitas
2. Pneumonia Nosokomial
3. Pneumonia Aspirasi
4. Pneumonia pada Gangguan Imun
PENGKAJIAN
1. Identitas(Nama,Umur,Jenis,kelamin,Agama, Pendidikan,Pekerjaan)
2. Riwayat Kesehatan(Keluhan utama,Karakteristiknya,Waktunya)
3. Riwayat Penyakit Sekarang(Kronologis penyakit ,Pengaruh Penyakit
Terhadap Pasien,Bagaimana Sifat Gejala ,Lokasi Gejala Dimana dan
sifatnya bagaimana,Lamanya Keluhan Berlangsung)
4. Riwayat Penyakit Dahulu(Penyakit Masa Anak-anak ,Alergi,Pengalaman
sakit/dirawat sebelumnya )
5. Pemeriksaan
Fisik( Kepala,mata,telinga,hidung,mulut,leher,dada,abdomen,ekstremitas)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d spasme jalan nafas d.d sputum
berlebihan
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d hambatan upaya nafas d.d dispnea
3. Hipertermia b/d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal
4. Intoleransi aktivitas b/d Imobilisasi d.d dyspnea saat/setelah beraktivitas
INTERVENSI
1. Anjurkan Batuk Efektif
2. Anjurkan Minum Air Hangat
3. Ajurkan Posisi Semi fowler/fowler
4. Monitor Respirasi dan Spo2
5. Monitor Kemampuan Batuk
6. Monitor adanya Produksi Sputum
7. Monitor Suhu tubuh
8. Anjurkan Kompres Hangat
9. Anjurkan keluarga klien untuk membantu klien dalam beraktivitas
10. Kolaborasi Pemberian Terapi Obat
RASIONAL IMPLEMENTASI
1. Untuk mengurangi penumpukan secret 1. Menganjurkan Batuk Efektif
2. Untuk membantu mengeluarkan sputum 2. Menganjurkan Minum Air Hangat
3. Untuk membantu menurunkan upaya 3. Mengajurkan Posisi Semi
pernafasan fowler/fowler
4. Untuk mendeteksi tanda-tanda bahaya 4. Memonitor Respirasi dan Spo2
5. Untuk mengetahui kemampuan batuk 5. Memonitor Kemampuan Batuk
klien 6. Memonitor adanya Produksi Sputum
6. Untuk mengetahui produksi sputum 7. Memonitor Suhu tubuh
7. Untuk mengetahui suhu tubuh 8. Menganjurkan Kompres Hangat
8. Untuk menurunkan suhu tubuh 9. Menganjurkan keluarga klien untuk
9. Untuk mengurangi aktivitas klien membantu klien dalam beraktivitas
10. Untuk menyembuhkan keluhan klien 10. Mengkolaborasikan pemberian terapi
ASUHAN KEPEARAWATAN
A. Pengkajian Suku/Bangsa : Jawa,kei
1. Identitas Pasien Status Perkawinan : Menikah
Nama : Tn. T Golongan Darah : O
Umur : 35 Tahun No.Rm : 167364
Jenis kelamin: laki-laki Tanggal Masuk : 19/08/2022
Agama : Kristen Protestan Tanggal Pengkajian : 22/08/2022
Pendidikan : SMA Diagnosa : PNEUMONIA
Pekerjaan : Pegawai Swasta Alamat : Jl. Durian Kab.Sorong
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama : Sesak,Batuk
a. Karakteristiknya : Batuk,Sesak,Keringat malam hari
b. Waktunya : 3 bulan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Kronologis penyakit : Klien mengatakan bingung dengan penyakitnya,kenapa bisa terjadi, awalnya
klien pikir Cuma batuk biasa minum obat langsung sembuh,ternyata tidak sembuh-sembuh
b. Pengaruh Penyakit Terhadap Pasien : Aktivitas mobilisasi terganggu
c. Bagaimana Sifat Gejala : Terus-menerus
d. Lokasi Gejala Dimana dan sifatnya bagaimana : Menetap
e. Lamanya Keluhan Berlangsung : 3 Bulan
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit Masa Anak-anak : Tidak Ada
b. Alergi : Tidak Ada
c. Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran normal, penampilan lemah
1. Kepala
 Bentuk : Normal
 Keadaan umum : Lembab sedikit berketombe
 Warna Rambut : Hitam dan Putih

2. Mata
 kebersihan : normal
 Penglihatan : normal)
 Pupil : bulat)
 Reflek : baik)
 Skera : Bulat tidak ikterik)
 Konjungtiva : Tidak anemis)
1. Telinga
 Bentuk (kiri dan kanan normal)
 Kebersihan (Adasedikit kotoran)
 Sekret (tidak ada secret)
 Fungsi (normal)
 Nyeri telinga( tidak ada nyeri telinga)
2. Hidung
 Fungsi (penciuman baik)
 Polip (tidak ada polip)
 Sekret (cuping hidung dan produksi sekret,hidung tampak kotor karena adanya sekret)
 Nyeri (tidak ada nyeri)
3. Mulut
 Kemampuan bicara (Normal)
 Keadaan bibir (Lembab)
 Selaput mukosa (mukosa basa)
 Warna lidah (Pink)
1. Leher
 Bentuk (normal)
 Gerakan (normal)
 Pembesaran thyroid (tidak ada pembesaran thiroid)
 Kelenjar getah bening (tidak terdapat pembesaran kelenjar)
 Tonsil (tidak terdapat tonsil pada tenggorokan)
 Nyeri leher (tidak ada nyeri telan)
2. Dada
 Inspeksi (normal)
 Auskultasi (Dyspnea,suara abnormal wheezing)
 Perkusi (batas jantung dan paru (sonor))
 Palpasi (simetris/simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan

3. Ekstermitas
 Atas (tidak ada gangguan/normal)
 Bawah (tidak ada gangguan/normal)
DATA PENUNJANG
 Laboratorium : Hb(Rendah 12,5),Leukosit(Rendah
2,900),Trombosit(Rendah 147.000), Dan Hematokrit(Rendah 37,7)
 Radiologi : Brongko pneumonia suspek spesifik

 Mikrobiologi : Test Result : SARS-COV-2-NEGATIF


TERAPI YANG DIBERIKAN
No Hari/Tgl Nama Obat Dosis Cara Manfaaat
Pemberian
1 Senin IVFD Nacl 0,9% 20 t/m IV Pemenuhan cairan tubuh
22/08/2022
Farbion 1 amp/24jam DRIPS Meringankan rasa sakit yg disebabkan
oleh neuritis
Cetriaxone 2gr/24jam IV Mengobati sejumlah infeksi

Omeprazole 40mg/24jam IV Mengurangi produksi asam lambng

Dexametasone 1 amp/24jam IV Mengurangi peradangan

Nebu Meprovent 1 amp/8jam UAP Mengobati brongko spasme


N Symtom Etiologi Problem
o

1 Ds : Infeksi Bakteri 1. Bersihan jalan napas tidak efektif


• Klien mengeluh Sesak,batuk,tubuh terasa 2. Ketidak efektifan pola napas
lemas 3. Intoleransi aktifitas
Do : Bakteri mencapai alveolus
• Ku. Lemah
• Batuk(+),Sesak(+)
• Nampak sesak saat/setelah beraktivitas Terjadi reaksi antigen,antibody
• Td: 100/60,N:69,S:36,SPO2:90(-O2),RR:24

Bedistribusi ke Hypotalamus
(Respon Menggigil) dan juga
Terjadi Pengeluaran
mucus(Respon batuk,sesak)
PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi

Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Anjurkan Batuk 1. Untuk mengurangi 1. Menganjurkan


bersihan jalan napas tindakan 1 x 24 jam Efektif penumpukan secret Batuk Efektif
b/d spasme jalan diharapkan Besihan 2. Anjurkan Minum 2. Untuk membantu 2. Menganjurkan
napas d.d sputum jalan napas efektif Air Hangat mengeluarkan sputum Minum Air Hangat
berlebihan dengan kriteria hasil : 3. Ajurkan Posisi 3. Untuk membantu 3. Mengajurkan
DS: 1. RR :16-20 x/m Semi menurunkan upaya Posisi Semi
– Klien mengeluh 2. SPO2: 95-100% fowler/fowler pernafasan fowler/fowler
batuk berlendir 3. Pasien dapat 4. Monitor Respirasi 4. Untuk mendeteksi 4. Memonitor
dan sesak. mengeluarkan dan Spo2 tanda-tanda bahaya Respirasi dan
DO: dahak 5. Monitor 5. Untuk mengetahui Spo2
– Klien nampak 4. Produksi sputum Kemampuan kemampuan batuk 5. Memonitor
batuk menurun Batuk klien Kemampuan
– Lendir(+) 5. Batuk efektif 6. Monitor adanya 6. Untuk mengetahui Batuk
– Klien nampak Produksi Sputum produksi sputum 6. Memonitor adanya
sesak 7. Kolaborasi 7. Untuk Produksi Sputum
– Td:100/60,N:69, Pemberian Terapi menyembuhkan 7. Mengkolaborasi
S:36,SPO2:90(- Obat keluhan pasien pemberian terapi
O2),RR,24
Ketidak efektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Ajurkan 1. Untuk 1. Mengajurkan
pola napas b/d 1 x 24 jam diharapkan Posisi Semi membantu Posisi Semi
hambatan upaya Ketidak efektifan pola fowler/fowler menurunkan fowler/fowler
napas d.d sesak napas teratasi dengan 2. Monitor upaya 2. Memonitor
DS: kriteria hasil: Respirasi dan pernafasan Respirasi dan
• Klien mengeluh 1. RR :16-20 x/m Spo2 2. Untuk Spo2
batuk dan sesak 2. SPO2: 95-100% 3. Kolaborasi mendeteksi
DO: 3. Dyspnea Menurun Pemberian tanda-tanda 3. Mengkolaborasi
• Klien nampak Terapi Obat bahaya pemberian terapi
sesak 3. Untuk
• Td:100/60,N:69,S menyembuhkan
:36,SPO2:90(- keluhan pasien
O2),RR,24
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi ttv 1. Sebagai data 1. Mengopservasi Ttv
b/d ketidak 1 x 24 jam diharapkan 2. Anjurkan dasar untuk 2. Menganjurkan
seimbangan antara masalah intolerasi aktivitas keluarga klien menentukan keluarga klien
suplai dan teratasi dengan kriteria untuk masalah untuk membantu
kebutuhan O2 d.d hasil: membantu 2. Untuk klien dalam
dispnea saat/setelah 1. Mampu melakukan klien dalam mengurangi beraktivitas
beraktivitas aktivitas secara mandiri beraktivitas aktivitas klien 3. mengkolaborasi
DS: 2. Mampu berpindah 3. Kolaborasi 3. Untuk Pemberian Terapi
• Klien mengeluh tanpa bantuan Pemberian menyembuhkan Obat
batuk dan sesak keluarga/alat Terapi Obat keluhan pasien
DO:
• Klien nampak
sesak
saat/sesudah
beraktivisat
EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tgl/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi
Senin /22/08/2022 1 S:
13:00 • Klien mengeluh batuk,sesak,lemah badan
O:
• KU.Lemah
• IVFD Nacl + Farbion drips 20t/m
• Nampak batuk lendir(+),sesak
• Td:100/60,N:69,S:36,SPO2:90(-O2),R : 24
A:
• Bersihan jalan napas belum teratasi
P:
• Lanjutkan Intervensi
2 S:
• Klien mengeluh batuk,sesak,lemah badan
O:
• KU.Lemah
• IVFD Nacl + Farbion drips 20t/m
• Nampak batuk lendir(+),sesak
• Td:100/60,N:69,S:36,SPO2:90(-O2),R : 24
A:
• Ketidakefektifan pola napas belum teratasi
P:
• Lanjutkan Intervensi
EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tgl/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi

Senin /22/08/2022 3 S:
13:00 • Klien mengeluh batuk,sesak,lemah badan
O:
• KU.Lemah
• IVFD Nacl + Farbion drips 20t/m
• Nampak batuk lendir(+)
• Nampak sesak saat/setelah klien beraktivitas untuk makan sendiri
• Td:100/60,N:69,S:36,SPO2:90(-O2),R : 24
A:
• Intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
• Lanjutkan Intervensi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai