Latar Belakang
Batuk merupakan penyakit yang pernah dialami oleh mayoritas manusia. Batuk
biasanya menyertai penyakit saluran pernapasan seperti asma, TBC, bronkitis dan lain-lain.
Hampir semua penyakit respiratorik memiliki gejala batuk. Batuk adalah pengeluaran sejumlah
volume udara secara mendadak melalui rongga toraks (Chung, 2003). Melalui mekanisme
tersebut dihasilkan aliran udara yang sangat cepat yang dapat melontarkan keluar material yang
ada di sepanjang saluran respiratorik, terutama saluran yang besar. Batuk mempunyai fungsi
penting sebagai salah satu mekanisme utama pertahanan respiratorik. Mekanisme lain yang
bekerja sama dengan batuk adalah bersihan mukosilier (mucociliary clearance). Batuk akan
mencegah aspirasi makanan padat atau cair dan berbagai benda asing lain dari luar. Batuk juga
akan membawa keluar sekresi berlebihan yang diproduksi di dalam saluran respiratorik,
terutama pada saat terjadi radang oleh berbagai sebab (Phelan, 1994).
Obat batuk diklasifikasikan berdasarkan jenis batuknya, yaitu antitusif dan
ekspektoran. Antitusif diperuntukkan bagi batuk kering. Batuk kering bukan mekanisme
pengeluaran zat asing pada saluran nafas seringga perlu ditekan dengan antitusif. Beberapa
obat yang termasuk jenis ini dan sering digunakan adalah dekstrometorfan, noskapin, dan
kodein. Sedangkan ekspektoran adalah obat yang bisa membantu pengeluaran dahak. Dahak
memang dirangsang agar keluar melalui batuk karena batuk berdahak adalah mekanisme tubuh
untuk mengeluarkan zat-zat asing dari saluran nafas. Batuk ini sebaiknya tidak ditekan, supaya
zat-zat asing itu bisa dikeluarkan. Contoh obat-obat ekspektoran adalah kalium iodida,
ammonium klorida, gliseril guaiakol, ipekak, dan lain-lain (Irwin, 2000).
B. Patofisiologi Batuk
Mekanisme
Rangsang
↓
Reseptor (serabut saraf non mielin halus di dalam laring, trakea, bronkus, bronkiolus)
↓
serabut aferen pada cabang nervus vagus mengalirkan dari laring, trakea, bronkus, bronkiolus,
alveolus
↓
Pusat batuk (di medula oblongata, dekat dengan pusat pernafasan dan pusat muntah) oleh
serabut eferen nervus vagus
↓
Efektor
Tahapan
1. Fase iritasi
Iritasi pada salah satu saraf sensori nervus vagus di laring,trakea, bronkus / serat afferen cabang
faring dari nervus glossopharingeus dapat menimbulkan batuk. Membawa impuls ke medula
oblongata
2. Fase inspirasi
Terjadi kontraksi otot abduktor kartilago arytenoideus yang mengakibatkan glotis secara
refleks terbuka lebar. Volume udara yang diinspirasi berkisar antara 200-3500 ml di atas
kapasitas residu fungsional
3. Fase kompres
Terjadi kontraksi otot adduktor kartilago arytenoideus yang mengakibatkan tertutupnya glotis
selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan di paru dan abdomen akan meningkat 50-100 mmHg.
Batuk dapat terjadi tanpa oenutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan
tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka
4. Fase ekspirasi
Glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi sehingga terjadilah
pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi disertai dengan pengeluaran
benda-benda asing
Macam
* Berdasarkan waktu
- Batuk Akut : adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari serta dalam satu episode.
- Batuk kronis : merupakan kelanjutan dari batuk akut. Terjadi jika sudah lebih dari 14 hari
sampai 3 bulan. Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena
asma, TB, dan pertusis.
* Berdasarkan faktor penyebab
a. Batu berdahak
o Batuk berdahak akut karena infeksi disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Misalnya
tubercolosa, influenza dan campak.
o Batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau karena
debu, juga bisa karena makanan yang merangsang tenggorokan.
b. Batuk kering
Tujuan dari pengobatan batuk adalah untuk mengurangi frekuensi, keparahan dan komplikasi
lebih lanjut dari batuk. Penentuan terapi batuk yang pertama adalah untuk mencari dan
mengobati peyebabnya, misalnya penggunaan antibiotika untuk infeksi bakteri di saluran
pernafasan. Kemudian dipertimbangkan perlunya pemberian terapi simptomatis untuk
menghilangkan atau meringankan gejala batuk.
C. Farmakoterapi
Strategi terapi pada batuk dilakukan dengan 2 cara, yaitu terapi non farmakologi (tanpa
menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan menggunakan obat) :
Cara Masuk RS :
1. Datang sendiri 4. Kasus polisi
2. Diantar keluarga √ 5. Cara lain
3. Diantar tetangga
Riwayat Pasien Masuk Rumah Sakit : Seorang anak diantar ke RS Poli Umum oleh orang tuanya dengan
keluhan batuk kering yang dideritanya sejak 3 hari terakhir, pasien diminum obat batuk anak Baby Chough
akan tetapi tidak memberikan hasil kesembuhan, sehingga pasien datang ke RS. Si anak senang sekali
minum sirup gula dan jajan es krim.
ANAMNESE
TD = 120/80
Pemeriksaan Tonsil : -
PEMERIKSAAN FISIK :
DIAGNOSA :
- Batuk kering
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
-
RIWAYAT ALERGI : -
CATATAN PERAWAT/PARAMEDIS
Tanggal/jam Pengobatan dan diet Catatan Tanda tangan
21/08/2018 Baby Cough 1x 1 tabl
Ciprofloxacin 3x1
tabl
Erytromicyn 3x1 tabl
Methyl prednisolon
3x1 tabl
Suhu Hari 1 Hari 2
badan
/ nadi
42/ 6 1 1 2 6 1 1 2 6 1 1 2 6 1 1 2 6 1 1 2
140 2 8 4 2 8 4 2 8 4 2 8 4 2 8 4
41/12
0
40 /
100
39/90
38/80
37/70
36/60
35
BB/TB
Parenteral
Muntah
Defekasi
Berkemih
Catatan
Data Laboratorium
Parameter Nilai Tanggal Pemeriksaan
Normal 16/10 17/10 18/10 19/10 20/10
Leukocytes 3500- 15550
10000
Hb 11.0- 12,7
16.5 %
Hematocrite 35.0- 26
50.0 %
Thombocytes 150000- 201000
390000
Glucose 60-110 94
Random mg/dl
Ureum/BUN 10-50 27,70
mg/dl
Creatinine 0.7-1.5 1,18
mg/dl
SGOT 11-41 40
U/I
SGPT 10-41 36
U/I
Albumin 3.5-5.0 4,28
g/dl
Na 135-145 138
mmol/l
Potassium/K 3.5-5.0 3,64
mmol/l
Chlorida/Cl 98-106 100
mmol/l
p.H 7.35- 7.36
7.45
p.CO2 35-45 32.0
p.O2 80-100 98.4
HCO3 21-28 22.9
O2 saturate >95% 98,9
Base excess (-)3-(+)3 (-)1
JAWAB:
Analisis Kasus 5 Metode SOAP (Subjectif, Objectif, Assesment, dan Plan)
1. Subjectif
Pasien An. Jk usia 8 tahun
Pasien dengan keluhan batuk kering sejak 3 hari terakhir
2. Objectif
Leukocytes 15550 = diatas normal
(Normalnya 3500-10000)
Tekanan darah 120/80 = normal
Suhu tubuh 380C
Hb 12,7 = normal
Hematocrite 26 = dibawah normal
(Normalnya 35-50%)
Thombocytes 201000 = normal
Glucose Random 94 mg/dl = normal
Ureum/BUN 27,70 mg/dl = normal
Creatinine 1,18 mg/dl = normal
SGOT 40 U/I = normal
SGPT 36 U/I = normal
Albumin 4,28 g/dl = normal
Na 138 mmol/l = normal
Potassium/K 3,64 mmol/l = normal
Chlorida/Cl 100 mmol/l = normal
p.H 7,36 = normal
p.CO2 32 = dibawah normal
(normalnya 35-45)
p.O2 98,4 = normal
HCO3 22,9 = normal
O2 saturate 98,9 = normal
Base excess (-) 1 = dibawah normal
3. Assesment
7. Monitoring :
1. Apabila terjadi efek samping yang berlebihan dari penggunaan obat pada resep maka
dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter
2. Dan apabila obat telah habis tetapi belum sembuh maka dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter lagi
3. 1 minggu setelah penerimaan resep, dianjurkan untuk tes laboratorium kembali untuk
mengetahui kondisi kesehatan.
FARM
- FINDING :
Subjectif
Pasien An. Jk usia 8 tahun
Pasien dengan keluhan batuk kering sejak 3 hari terakhir
Objectif
Leukocytes 15550 = diatas normal
(Normalnya 3500-10000)
Tekanan darah 120/80 = normal
Suhu tubuh 380C
Hb 12,7 = normal
Hematocrite 26 = dibawah normal
Thombocytes 201000 = normal
Glucose Random 94 mg/dl = normal
Ureum/BUN 27,70 mg/dl = normal
Creatinine 1,18 mg/dl = normal
SGOT 40 U/I = normal
SGPT 36 U/I = normal
Albumin 4,28 g/dl = normal
Na 138 mmol/l = normal
Potassium/K 3,64 mmol/l = normal
Chlorida/Cl 100 mmol/l = normal
p.H 7,36 = normal
p.CO2 32 = dibawah normal
p.O2 98,4 = normal
HCO3 22,9 = normal
O2 saturate 98,9 = normal
Base excess (-) 1 = dibawah normal
- ASSEMENT
Problem Medik Subyektif Obyektif Terapi DRP
Batuk kering Batuk kering 3 Baby cough 1 x 1 terapi kurang
hari terakhir tablet tepat
Batuk kering Batuk kering 3 Ciprofloxacin 3 Terapi kurang
hari x 1 tablet tepat
Batuk kering Batuk kering 3 Erytromisin 3 x 1 Terapi kurang
hari terakhir tablet tepat
- MONITORING
1. Apabila terjadi efek samping yang berlebihan dari penggunaan obat pada resep
maka dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter
2. Dan apabila obat telah habis tetapi belum sembuh maka dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter lagi
3. 1 minggu setelah penerimaan resep, dianjurkan untuk tes laboratorium kembali
untuk mengetahui kondisi kesehatan.
PAM
- PROBLEM :
Subjectif
Pasien An. Jk usia 8 tahun
Pasien dengan keluhan batuk kering sejak 3 hari terakhir
Objectif
Leukocytes 15550 = diatas normal
(Normalnya 3500-10000)
Tekanan darah 120/80 = normal
Suhu tubuh 380C
Hb 12,7 = normal
Hematocrite 26 = dibawah normal
Thombocytes 201000 = normal
Glucose Random 94 mg/dl = normal
Ureum/BUN 27,70 mg/dl = normal
Creatinine 1,18 mg/dl = normal
SGOT 40 U/I = normal
SGPT 36 U/I = normal
Albumin 4,28 g/dl = normal
Na 138 mmol/l = normal
Potassium/K 3,64 mmol/l = normal
Chlorida/Cl 100 mmol/l = normal
p.H 7,36 = normal
p.CO2 32 = dibawah normal
p.O2 98,4 = normal
HCO3 22,9 = normal
O2 saturate 98,9 = normal
Base excess (-) 1 = dibawah normal
- ASSEMENT :
- Problem Subyektif Obyektif Terapi DRP
Medik
Batuk kering Batuk kering 3 Baby cough 1 x 1 terapi kurang
hari terakhir tablet tepat
Batuk kering Batuk kering 3 Ciprofloxacin 3 Terapi kurang
hari x 1 tablet tepat
Batuk kering Batuk kering 3 Erytromisin 3 x 1 Terapi kurang
hari terakhir tablet tepat
1. Apabila terjadi efek samping yang berlebihan dari penggunaan obat pada resep
maka dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter
2. Dan apabila obat telah habis tetapi belum sembuh maka dianjurkan untuk
memeriksakan diri ke dokter lagi
3. 1 minggu setelah penerimaan resep, dianjurkan untuk tes laboratorium kembali
untuk mengetahui kondisi kesehatan.