PETUNJUK
1. Persalinan sungsang dilakukan oleh mahasiswa secara individu
2. Baca dan pelajari job sheet yang tersedia
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur jika ada hal-hal yang kurang di mengerti
5. Bekerja dengan hati-hati
KESELAMATAN KERJA
1. Laksanakan tindakan sesuai dengan SOP
2. Perhatikan keadaan umum klien
3. Jaga privasi klien, sehingga klien betul-betul merasa nyaman
4. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dijangkau
5. Setiap langkah dikerjakan secara sistematis
6. Menggunakan prinsip kewaspadaan universal/baku
DASAR TEORI
Lampiran Materi
A. Pengertian
B. Jenis-Jenis
Letak sungsang dibagi sebagai berikut:
a. Letak bokong murni (frank breech) : bokong yang menjadi bagian depan, kedua tungkai
lurus keatas
b. Letak bokong kaki (complete breech) : disamping bokong teraba kaki, biasa disebut letak
bokong kaki sempurna jika disamping bokong teraba kedua kaki atau tidak sempurna jika
disamping bokong teraba satu kaki
c. Letak lutut
d. Letak kaki (incomplete breech presentation) : presentasi kaki. Janin dengan presentasi
kaki dan variannya direkomendasikan untuk tidak dilakukan percobaan persalinan
vagina.
C. Diagnosis
D. Etiologi
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak, dan
kepala anak relatif besar.
2. Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3. Placenta Previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
5. Panggul sempit.
6. Kelainan bentuk kepala: hydrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk PAP.
Setelah bokong lahir terjadi rotasi luar sehingga punggung berputar sedikit ke
depan dan supaya bahu dapat masuk dalam ukuran serong dari PAP. Sesudah bahu turun
terjadilah putaran paksi dari bahu sampai ukuran bisacromial dalam ukuran muka ke
belakang dari pintu bawah panggul. Karena itu punggung berputar lagi ke samping. Pada
saat bahu akan lahir maka kepala dalam keadaan fleksi masuk dalam ukuran melintang
pintu atas panggul. Kepala ini mengadakan putaran paksi sedemikian rupa hingga kuduk
terdapat di bawah symphyse dan dagu sebelah belakang. Berturut-turut lahir pada
perineum: dagu, mulut, hidung, dahi, dan belakang kepala.
7. Janin dalam posisi telungkup menghadap ke bawah, letakkan tubuhnya di tangan dan
lengan penolong sehingga kaki janin berada di kiri kanan tangan tersebut (atau bila
janin belum dalam posisi telungkup, gunakan tangan yang menghadap wajah janin)
8. Tempatkan jari telunjuk dan jari manis di tulang pipi janin.
9. Gunakan tangan yang lain untuk memegang bahu dari arah punggung dan dipergunakan
untuk malakukan traksi.
10. Buatlah kepala fleksi dengan cara menekan tulang pipi ke arah dadanya.
11. Bila belum terjadi paksi dalam, penolong melakukan gerakan putar paksi dengan tetap
menjaga kepala tatap fleksi dan traksi pad abahu mengikuti arah sumbu panggul.
12. Bila sudah terjadi putar paksi dalam, lakukan traksi ke bawah dengan suprasimpisis.
13. Setelah suboksiput lahir di bawah simpisis, badan janin sedikit demi sedikit dielevasi ke
atas (ke arah perut ibu) dengan suboksiput sebagai hipimoklion. Berturut-turut akan lahir
dagu, mulut, dan seluruh kepala.
G. Prognosa
Prognosa bagi ibu letak sungsang tak banyak berbeda dengan prognosa pada letak
kepala; mungkin ruptura perinei lebih sering terjadi. Sebaliknya prognosa bagi anak
dengan letak sungsang lebih buruk terutama kalau anaknya besar dan ibunya seorang
primigravida. Sebab-sebab kematian anak pada letak sungsang ialah:
1. Setelah pusat lahir, maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggul, sehingga
tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir
dalam 8 menit, sesudah pusat lahir supaya anak dapat lahir dengan selamat.
2. Pada letak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.
3. Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi prolapsus foeniculi, karena bagian depan kurang
baik menutup bagian bawah rahim.
2. BaK Instrumen isi (2 psg hand scoon, ½ Kocher, gunting episiotomy, benang tali pusat,
kasa steril, spuit, kateter nelaton)
6. Bak Instrumen isi: hand scoon, spuit, pinset, needle Holder, Nald otot, nald kulit
7. Tensi Meter
8. Stetoskop
9. Termometer
10. Leanec
13. Schort
14. Masker
15. Google
23. Patrograf
24. Baki isi: Cairan Infuse NaCl dan Rl, Abocath, 24. 24. Kassa, Plester, Gunting
NO LANGKAH GAMBAR
1. Persiapan Alat
Key point :
Pastikan alat
sudah
tersedia
lengkap
(Alat APN)
2. Letakkan handuk
bersih diatas perut
ibu
Key point :
Key Point :
Meletakkan kain
yang dilipat 1/3
bagian dibawah
bokong ibu
4. Buka partus set
Key Point :
Membuka partus set
5. Gunakan handscoon
steril
Key Point :
Menggunakan
handscoon steril
6. Saat bokong bayi
membuka vulva
dengan diameter 5-6
cm, biarkan bokong
keluar perlahan-
lahan
Key Point :
Jangan lakukan
intervensi, ikuti saja
proses keluarnya
janin
7. Longgarkan tali
pusat setelah lahirnya
perut dan sebagian
dada
Key Point :
Segera setelah
bokong lahir,
longgarkan tali pusat
setelah lahirnya
perut dan sebagian
dada
8. Badan janin lahir di
letakkan diatas
tangan kiri penolong
Key Point :
Segera setelah badan
janin lahir letakkan
diatas tangan kiri
penolong sehingga
posisi badan bayi
seperti menunggang
kuda
9. Jari tengah di
letakkan di fosa
canina, jari telunjuk
dan jari manis berada
di zigomatikum
Key Point :
Jari tengah
diletakkan di fosa
canina, jari telunjuk
dan jari manis
berada di
zigomatikum
10. Tangan kanan
memegang atau
mencengkeram bahu
dan tengkuk janin
Key Point :
cengkeram bahu dan
tengkuk janin dengan
tangan kanan
11. Minta seorang
asisten untuk
menekan supra
simfisis
Key Point :
asisten menekan
supra simfisis
12. Bersamaan dengan
adanya his, asisten
menekan supra
simfisis, penolong
melakukan tarikan
kebawah sesuai arah
sumbu jalan lahir
Key Point :
tarik badan janin
kebawah sesuai arah
sumbu jalan lahir
13. Bila sub oksiput
tampak dibawah
simfisis, kepala janin
dielevasi keatas
(mendekati perut
ibu)
Key Point :
Bila sub oksiput
tampak dibawah
simfisis, kepala janin
dielevasi keatas
(mendekati perut ibu)
sehingga berturut-
turut lahir dagu,
mulut, hidung, mata,
dahi lalu lahirlah
seluruh kepala janin
PENERAPAN
Mahasiswa mampu mempraktikan persalinan sungsang dibawah bimbingan dosen
EVALUASI
1. Mahasiswa dapat melakukan persiapan dengan baik
2. Mahasiswa dapat melakukan langkah-langkah pertolongan persalinan sungsang
secara individu
Mahasiswa dinilai oleh pembimbing dalam melakukan pertolongan persalinan sungsang
langkah demi langkah dengan berpedoman dengan daftar tilik.
NAMA PERASAT : MANAJEMEN AKTIF KALA III
REFERENSI :
Mahasiswa dapat :
1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk perasat manajemen aktif kala III.
2. Melaksanakan prosedur dan langkah-langkah manajemen aktif kala III secara sistematis.
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
PERALATAN
BAHAN :
PROSEDUR PELAKSANAAN
15.