Anda di halaman 1dari 22

PAPER

HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
Oleh :
Hans Pangestu Simarmata 203307020012

Dokter Pembimbing :
dr. Dewi Levana Diandra, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan Ginekologi RS Royal Prima Marelan 2022
DEFINISI

Hipertensi adalah kondisi Tekanan darah sekurang-kurangnya


140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
(POGI, 2016)

Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran
Diagnosis dan Tata Laksana Pre- Eklampsia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.(2016)
EPIDEMIOLOGI
OUTREACH
o Global, AKI : perdarahan, hipertensi (preeklampsia/
eklampsia), infeksi, partus lama/macet dan abortus.
o AKI : KEMENKES 2019  306 AKI per 100.000
kelahiran hidup
o Profil Kesehatan SUMUT 2017, AKI 205 kematian,
lebih rendah dari tahun 2016 yaitu 239 kematian

Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi Sumatera Utara. Profil Kesehatan Sumatera Utara Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2017. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.(2018)
FAKTOR RESIKO
• Usia Ibu
• Primigravida
• Riwayat Hipertensi
• IMT Tinggi
• Hiperplasentosis
• Riwayat keluarga Preeklamsia/Eklamsia

Anggreni, Dhonna et all. Hipertensi Dalam Kehamilan. Penerbit Stikes Majapahit Mojokerto. (2018)
ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI
• Teori Kelainan Vaskularisasi Plasenta
• Teori Iskemia Plasenta, Pembentukan Radikal Bebas dan Disfungsi Endotel
• Teori Intoleransi Imunologik antara Ibu dan Janin
• Teori Adaptasi Kardiovaskular
• Teori Genetik
• Teori Defisiensi Gizi
• Teori Stimulus Infeksi

Sari, Wirda Elya. "Kehamilan dengan hipertensi gestasional." Jurnal Medula 4.3 (2016): 145-148
Anggreni, Dhonna et all. Hipertensi Dalam Kehamilan. Penerbit Stikes Majapahit Mojokerto. (2018)
KLASIFIKASI

Hipertensi
Hipertensi Hipertensi Hipertensi Kronik dengan Hipertensi
Gestasional Preeklampsia Eklampsia Superimposed Kronik
Preeclamsia

Andriana, Dorothea Dwi, Esti Dyah Utami, and Nia Kurnia Sholihat. "Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien pre-eklampsia rawat inap di RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto." Acta Pharmaciae Indonesia: Acta Pharm Indo 6.1 (2018): 29-39.
Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis dan Tata Laksana Pre- Eklampsia. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.(2016)
1. Hipertensi Gestasional
Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg untuk pertama kalinya setelah usia 20 minggu
usia gestasi tanpa adanya proteinuria.

2. Hipertensi Preeklamsia
Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg disertai proteinuria, terjadi setelah usia
kehamilan 20 minggu

Menurut Queensland Clinical Guideline (2015) :


Pre-eklampsia moderat (140-160/90-100 mmHg)
Pre-eklampsia berat (160/110 mmHg)
PREEKLAMPSIA PREEKLAMPSIA BERAT
Tekanan Darah : ≥140/90 mmHg Jika ada salah satu dari :

DAN (Minimal 1 dari gejala berikut ;)


 Tekanan Darah : ≥160/110 mmHg
 Proteinuria : dipstik > + 1 atau
 Proteinuria > +1
> 300mg/24 jam
 Serum kreatinin >1.1 mg/dl
 Serum kreatinin > 1.1 mg/dl
 Peningkatan enzim hati > 2 kali
 Edema Paru
 Trombosit < 100.000
 Peningkatan fungsi hati > 2 kali
 Edema Paru
 Trombosit > 100.000
 Nyeri Kepala, Nyeri epigastrium
 Nyeri Kepala, Nyeri epigastrium dan
dan gangguan penglihatan
gangguan penglihatan
3. Hipertensi Eklampsia
Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg dan terjadinya kejang.

4. HT Kronik + Superimposed Preeclamsia


Peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg dengan Proteinuria yang baru terjadi
setelah gestasi 20 minggu pada perempuan dengan hipertensi

5. Hipertensi Kronik
Tekanan darahnya ≥140/90 mmHg, terjadi sebelum kehamilan atau ditemukan
sebelum 20 minggu kehamilan
Alur Penanganan Hipertensi Dalam Kehamilan
Faskes Primer
ANAMNESA
 Keluhan Utama : (OLDCART)
 Riwayat Kesehatan Ibu (Personal; Riw. Penyakit Menular; RPO
 Riwayat Kesehatan Keluarga ( RPM; Kelainan Genetik, Hipertensi)
 Riwayat Perkawinan
 Riwayat Obstetri ( G..P..A..); Riw. Perdarahan, Hipertensi,
PEMERIKSAAN FISIK PEM. PENUNJANG
 KU : Lemah  Urinalisis (Proteinuria)
 Vital Sign : Tekanan Darah : ≥140/90  Darah Lengkap
mmHg; Nadi : Meningkat:  Pemeriksaan Fungsi Hati
 IMT  Radiologi
 Kepala : Sakit, Pusing
 Wajah : Edema
 Mata : Kongjutiva sub Anemis atau
edema palpebra, Gggn Penglihatan
 Abdomen : Nyeri Epigasstrium
 Genitourinaria : Oliguria dan Proteinuria
 Ektremitas : Edema
NON FARMAKOLOGI ACC/AHA 2017 :
• Pengurangan BB
• Diet Sehat (Pola Diet DASH)
• Diet Sodium Dianjurkan < 1.5 g/hari
• Diet Potasium (K) Dianjurkan 3.5-5 g/hari
• Aktivitas Fisik

Whelton, P.K., Carey, R.M., Aronow, W.S., Casey, D.E., et al., . 2017
ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and
Management of High Blood Pressure in Adults: A Report of the American College of Cardiology / American Heart Association
Task Force on Clinical Practice Guidelines. Hypertension. (2017). https://doi.org/10.1161/HYP.0000000000000065
FARMAKOLOGI
ANTI HIPERTENSI
Menurut ACC/AHA 2017 dan ESC/ESH 2018 obat antihipertensi pada kehamilan yang direkomendasikan
hanya Labetalol, Methyldopa dan Nifedipine.

Labetalol
Obat penurun hipertensi pada kehamilan. Labetalol adalah golongan Beta blockers—
combined alphaand beta-receptor, dosisnya 200-800 mg, diberikan 2 kali sehari

Whelton, P.K., Carey, R.M., Aronow, W.S., Casey, D.E., et al., . 2017
ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and
Management of High Blood Pressure in Adults: A Report of the American College of Cardiology / American Heart Association
Task Force on Clinical Practice Guidelines. Hypertension. (2017). https://doi.org/10.1161/HYP.0000000000000065
Methyldopa
Golongan central alpha 1- agonist and other centrally acting drugs,
dosisnya 250-500 mg, diberikan 2 kali sehari.

Nifedipine
Golongan CCB-dihydropyridines, yang dianjurkan adalah long acting
(Nifedipine LA / adalat oros ®) . Dosisnya 10-30 mg,
Anti Konsulvan \
Magnesium sulfat (MgSO4). Obat ini diberikan dengan dosis 10 cc MgSO4 40% secara
intravena loading dose dalam 4-5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan MgSO4 40%
sebanyak 15 cc dalam 500 cc ringer laktat (RL) selama 6 jam.

Kortikosteroid
Betametason 12 mg sebanyak dua dosis dengan selang waktu 24 jam atau
deksametason 6 mg sebanyak 4 dosis intramuskular dengan interval 12 jam.
Benazepril 10-40
Captopril 12.5-150
Enalapril 5-40
Obat Anti Hipertensi Oral Golongan
ACE dan ARB Yang Tidak Boleh
Fosinopril 10-40

Diberikan Pada Kehamilan.


Lisinopril 10-40
ACE Inhibitors Moexipril 7.5-30 ACC/AHA 2017 :
Perindopril 4-16
Quinapril 10-80
Ramipril 2.5-10
Trandolapril 1-4
Azilsartan 40-80
Candesartan 8-32
Eprosartan 600-800
ARBs Irbesartan 150-300
Losartan 50-100
Olmesartan 20-40
Telmisartan 20-80
PENCEGAHAN
Deteksi Prenatal Dini : Antenatal Care (ANC)
KOMPLIKASI
JANIN
• Eklampsia
• Preeklamsia Berat
• Sindrom HELLP • Terhambatnya
(Hemolisis, Elevated, Liver Pertumbuhan Janin
Enzymes, dan Low Platelet
Count) • Kelahiran Prematur
• Kematian • Asfiksia Neonatorum
• Kematiian
IBU
THANKS
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai