Anda di halaman 1dari 14

EROSI PORTIO

OLEH :
NI PUTU JULIA LINDAYANI

10700051

PEMBIMBING :
DR. ACHMAD SLAMET MULYANTO, SP.OG

DEFINISI

Kelainan ini bukan erosi dalam arti sebenarnya, dan


bukan akibat luka atau radang akan tetapi epitel torak
endoservik dengan stroma vaskuler dibawahnya tumbuh
sampai diluar ostium uteri eksternum dengan mendesak
epitel yang normal ditemukan ditempat tersebut.

adalah hilangnya sebagian/seluruh permukaan epitel


gepeng (squamo) berlapis dari ektoserviks dan diganti
oleh epitel silindris (columnar) selapis dari kanalis
servikalis, oleh karena itu portio menjadi berwarna
merah, granuler, dan lebih mudah terkena infeksi.

Anggapan sekarang ialah apa yang tampak sebagai


erosi sebenarnya ialah servisitis kronika.

ETIOLOGI
Terpapar suatu benda pada saat pemasangan AKDR

volume haid dan lama haid bertambah gampang terjadi


infeksi
Infeksi pada masa reproduktif gampang terjadi erosi

pada porsio (hubungan seksual).


Pada masa reproduktif mudah terjadinya perpindahan

infeksi (cervicitis, kolpitis)


Pengaruh hormon estrogen

Erosi porsio sangat umum ditemukan dalam kehamilan

karena level estrogen yang tinggi


Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB estrogen
Pada bayi baru lahir : erosi porsio ditemukan pada 1/3 dari

bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak


respon maternal saat bayi berada di dalam rahim
Wanita yang menjalani HRT ( Hormon Replacement

Therapy )

PATOGENESA
Rangsangan dari luar ( IUD )
IUD mengandung polyethilien

berkarat membentuk ion Ca


ion sel sehat PO4
denaturasi / koalugasi membrana sel
erosi portio

(sekret bercampur darah, metrorrhagia, ostium uteri eksternum tampak kemerahan, sekret juga
bercampur dengan nanah, ditemukan ovulasi nobathi.)

KLASIFIKASI

Erosi ringan : meliputi 1/3 total area serviks


Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks
Erosi berat : meliputi 2/3 total area serviks.

GEJALA
Sekret bercampur darah setelah bersenggama
Dapat menimbulkan pendarahan kontak atau

metrorarhagia.
Pada Erosi sering di ketemukan ovula nobathii.
Serviks kelihatan normal; hanya pada pemeriksaan

mikroskopik ditemukan infiltrasi leukosit dalam stroma


endoserviks. Pengeluaran sekret yang agak putihkekuningan

porsio

uteri disekitar ostium uteri eksternum

tampak daerah kemerah-merahan


sekret

yang

dikeluarkan

terdiri

atas

mucus

bercampur nanah.
Sobekan pada serviks uteri disini lebih luas dan

mukosa endoserviks lebih kelihatan dari luar


(ekstropion).

PENATALAKSANAAN

Pada

pemeriksaan

pasca

persalinan

(masa

puerperium) yaitu hari ke-42 (enam minggu) karena


perlukaan serviks (portio uteri) setelah persalinan
dapat menjadi titik awal degenerasi ganas mulut
rahim.

Mulut rahim yang luka perlu diobati dengan :


Nitrasargenti tingtura
Albuthyl tingtura Menyebabkan nekrose Epitel silinderis

dengan harapan bahwa kemudian diganti dengan Epitel


squamous
Termokauter komisasi pembakaran dengan pisau listrik
Dianjurkan untuk pemeriksaan pap smear

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai