Anda di halaman 1dari 17

Bipolar Disorder

HANS PANGESTU SIMARMATA


04.6.15.099
Gangguan Bipolar

Gangguan mood yang terdiri dari paling sedikit satu episode


manik, hipomanik, atau campuran yang biasanya disertai
dengan adanya riwayat episode depresi mayor.
( “Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorders – Text Revision” (DSM IV-TR)
• Menurut Regier dkk, pada studi
Epidemiological Catchment Area (ECA),
prevalensi satu bulan untuk gangguan bipolar
adalah 0,4 persen.

• Penilaian dari gangguan bipolar secara


signifikan lebih tinggi pada area perkotaan.

Epidemiologi
• Prevalensi pada pria dan wanita adalah sama. Beberapa
penelitian, tetapi tidak semua, menunjukkan bahwa prevalensi
dari penyakit bipolar meningkat pada tingkatan sosial yang
lebih tinggi.
• Perceraian meningkat pada pasien dengan gangguan bipolar,
hal ini dapat menjadi konsekuensi dari pengaruh kekacauan
dari hubungan perkawaninan.
• Disana ada beberapa fakta yang menunjukkan umur rata – rata
dari penyakit bipolar (sekarang sekitar 21 tahun) lebih rendah
dari pengukuran sebelumnya (25 – 30 tahun).
ETIOLOGI
• Peristiwa Kehidupan/ stressor psikososial
• Teori Biologi : Neurotransmiter
Teori neurotransmiter pada awalnya berkonsep pada depresi dan
mania yang merupakan rangkaian akhir yang berlawanan. Sebagai
contoh, hipotesis norepinefrin yang berpengaruh pada pusat
penyakit berada pada tersedianya norepinefrin pada tempat sinap,
yang mana norepinefrin yang sedikit akan mudah menyebabkan
terjadinya depresi, dan bila berlebih terdapat pada mania.
KLASIFIKASI
Kriteria DSM IV untuk Gangguan Bipolar :

• Periode tersendiri dari kelainan dan mood yang meninggi, ekspansif,


atau mudah tersinggung (irritable) secara persisten, berlangsung paling
sedikit satu minggu (atau durasi kapan saja bila diperlukan hospitalisasi).
• Selama periode gangguan mood, tiga (atau lebih) gejala berikut ini
adalah menetap (empat jika mood hanya mudah tersinggung) dan
ditemukan pada derajat yang bermakna :
a. Harga diri yang melambung atau kebesaran
b. Penurunan kebutuhan untuk tidur (misalnya, merasa telah beristirahat
setelah tidur hanya 3 jam)
c. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya,
obat yang disalah gunakan, suatu medikasi, atau terapi lain) atau suatu
kondisi medis umum (misalnya, hipertiroidisme)
d. Lebih banyak bicara dibanding biasanya atau tekanan untuk terus
berbicara
e. Gagasan yang melompat-lompat (flight of ideas) atau pengalaman
subyektif bahwa pikirannya berpacu
f. Mudah dialihkan perhatian (yaitu, atensi terlalu mudah oleh stimuli
eksternal yang tidak penting atau tidak relevan)
g. Peningkatan aktifitas yang diarahkan oleh tujuan (baik secara sosial,
dalam pekerjaan atau sekolah, atau secara seksual) atau agitasi
psikomotor
Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ III

• Gangguan Afektif Bipolar, episode kini hipomanik


• Gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
• Gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
• Gangguan Afektif Bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
• Gangguan Afektif Bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
Anti Mania:
 Mania Akut:
 Divalproex Natrium 3 x
250 mg/hari
 Profilaksis Mania:
Penatalaksanaan  Lithium Carbonate 250
– 500 mg/hari
Farmakologi Episode depresi : Obat
depresi
Gejala psikotik : obat anti
psikotik.
 Interpersonal and social r
hythm therapy (IPSRT)
Penatalaksanaan  Cognitive behavioral ther
Non-Farmakologi apy (CBT)
 Psychoeducation
Fase Pengobatan

 Fase Akut : 3-8 minggu


 Fase Continuation : 2-6 bulan
 Fase Maintenance : 1 tahun
Prognosis
 Prognosis tergantung frekuensi dan lama episode
serta respon terhadap pengobatan.

 Status pekerjaan yang buruk, ketergantungan alkohol,


gambaran psikotik, gambaran depresif, dan jenis
kelamin pria merupakan faktor yang mempengaruhi
prognosis.
Prognosis
 Pada pengamatan jangka panjang pasien yang menderita
bipolar 15% sembuh, 45% mengalami kekambuhan yang
multipe, 30% remisi sebagian, dan 10% menjadi kronis
tanpa mengurangi gejala.

 Pada pengamatan lanjutan pada pasien yang memiliki


gangguan bipolar, 15% pasien dapat sembuh total, 45%
akan sembuh tetapi mengalami beberapa kali
kekambuhan (partial remission), dan 10% akan mengalami
penyakit kronis tanpa pengurangan dari gejalanya.
Exam
Pasien datang dengan keluhan kurang nafsu makan, tidak
bersemangat, dan tampak selalu murung. Sebelumnya
pasien dilaporkan keluarganya mempunyai riwayat banyak
bicara, suka belanja, suka melakukan semua pekerjaan.
Kemungkinan diagnosis Pasien:

Gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik


ATAU
Gangguan Afektif Bipolar, episode kini Depresif
‘’ MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA BERSATU “
M.K.I.B

Anda mungkin juga menyukai