Anda di halaman 1dari 23

TUTORIAL

KLINIK

BIPOLAR
DISORDER
(F31)
Himatul Mahmudah

Pembimbing
dr. Vista Nurasti Pradanita, Sp.KJ
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Definition of Bipolar disorder (F31)
 Gangguan afektif yang bersifat episode berulang
(Sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien
dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu
tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktifitas (mania atau hipomania),
dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai
pengurangan energi dan aktifitas (depresi).
 Khas : terdapat penyembuhan sempurna antar episode.
Episode manik dimulai dengan tiba-tiba dan berlangsung
antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi
cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata 6 bulan)
meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali pada orang usia
lanjut.
Definition

• situasi emosi internal yang persisten dan


bertahan lama
• Ex: disforik, eutimik, iritable, euphori
Mood

• ekspresi emosi yang dapat diobservasi, durasi lebih


singkat
Afek • Ex: apropiate, inapropiate, menyempit, tumpul,
datar.
Epidemiology
 Lebih dari 2 juta orang di AS (1%) berusia 18 tahun
keatas menderita gangguan bipolar
 Umumnya berkembang pada masa akhir remaja
atau awal dari masa dewasa, namun ada juga
beberapa kasus terjadi pada anak-anak
 Menurut American Psychiatric Association
gangguan afektif bipolar I mencapai 0.8% dari
populasi dewasa (prevalensi pria dan wanita sama)
 Gangguan bipolar II mempengaruhi sekitar 0,5%
dari populasi (wanita lebih banyak)
Etiologi
• memiliki resiko genetik lebih besar dibanding
penyakit depresi mayor

Genetik
• 80 – 90 % pasien bipolar memiliki keluarga (orang
tua, anak, saudara kandung) yang memiliki
gangguan mood
• Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa
terjadi belum diketahui

• Telah lama diamati bahwa peristiwa yang


menyebabkan stress sering menyebabkan
perpanjangan waktu pemulihan dari gangguan
Psikososial mood. Kehamilan juga merupakan stress tertentu
untuk wanita dengan riwayat penyakit mania-
depresif dan dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya psikosis postpartum.
Patofisiologi
Teori neurobiologik/ neurotransmiter
 Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP.
 Kelebihan senyawa amin (NE -norepinefrin dan dopamin) 
mania;
 kekurangan NE (norepinefrin) , Dopamin, 5-HT  depresi
 ketidakseimbangan antara aktivitas/rasio DA dan NE (
(norepinefrin)  perubahan mood dari depresi ke mania.
 Jika NE (norepinefrin) turun  dopamin mendominasi  switch
ke hipomania atau mania
Manifestasi
Klasifikasi DSM V
Gangguan bipolar tipe I
• 1 episode manik atau bercampur depresi mayor (yang berat)

Gangguan bipolar tipe II


• 1 episode depresi yang berat diikuti adanya episode
hipomanik (tidak sampai episode manik seluruhnya)

Cyclothymia
• Beberapa periode hipomanik dan gejala depresi (disforik
nonmayor) selama 2 tahun (tidak pernah episode depresi
mayor atau episode manik)

Gangguan bipolar tidak spesifik


• Beberapa gejala klinis tidak memenuhi ketentuan gangguan
bipolar spesifik tertentu, misalnya gangguan bipolar yang
muncul akibat kondisi suatu terapi pengobatan
PPdgj III
F 31.0 • Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk hipomania.
Gangguan • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain
Bipolar, Episode ( hipomanik, manik, depresif atau campuran ) di
Kini Hipomanik masa lampau

F 31.1 • Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria


Gangguan untuk mania tanpa gejala psikotik.
Bipolar, Episode • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain
Kini Manik tanpa ( hipomanik, manik, depresif atau campuran ) di
Gejala Psikotik masa lampau.

F 31.2
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
Gangguan untuk mania dengan gejala psikotik.
Bipolar, Episode • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain
Kini Manik ( hipomanik, manik, depresif atau campuran ) di
dengan Gejala masa lampau.
Psikotik
PPdgj III
F 31.3
• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
Gangguan Bipolar, episode depresif ringan atau sedang.
Episode Kini • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode hipomanik,
Depresif Ringan manik atau campuran di masa lampau.
atau Sedang
F 31.4
Gangguan Bipolar, • Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
Episode Kini episode depresif berat tanpa gejala psikotik.
Depresif Berat • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode hipomanik,
tanpa gejala manik atau campu ran di masa lampau.
Psikotik
F 31.5
Gangguan Bipolar, • Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk
Episode Kini episode depresif berat dengan gejala psikotik.
Depresif Berat • Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode hipomanik,
dengan gejala manik atau campuran di masa lampau.
Psikotik
PPdgj III
• Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya 1 episode manik,
hipomanik atau campuran di masa lampau,
F 31.6
• Sekarang sedang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik
Gangguan Bipolar, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat.
Episode Kini
• Pasien pernah mengalami sekurang-kurangnya 1 episode
Campuran
manik/hipomanik/campuran di masa lampau + 1 episode
depresif/manik/hipomanik/campuran.
F 31.7 • sekarang tidak menderita gangguan mood yang nyata dan tidak
Gangguan Bipolar, menderitanya selama beberapa bulan terakhir ini. Namun pasien
Episode Kini dalam mungkin sedang mendapat pengobatan untuk mengurangi
Remisi resiko timbulnya episode di masa mendatang.

F 31.8
Gangguan Bipolar • Termasuk : Gangguan Bipolar II, Episode manik berulang
Lainnya
F 31.9
Gangguan Bipolar
yang Tidak
Tergolongkan
Perkembangan Episode Gangguan
Bipolar
American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical
manual of Mental Disorders
Therapy

Psikoterapi

Electroconvulsi
ve Therapy Farmakoterapi
(ECT)
Psikoterapi
Farmakoterapi Yang Umum Pada
Gangguan Bipolar

• Bupropion
• Monoamine oxide
inhibitors (MAOIs)
• Selective serotonin
Antipsikotik reuptake inhibitors Antipsikotik
atipik (SSRIs) tipik
• Lithium
• Serotonin and
• Divalproex • Haloperidol
• Aripiprazole norepinephrine
• Lamotrigine reuptake inhibitors • Chlorpromazine
• Carbamazepine • Clozapine
(SNRIs) • Thiothixine
• Olanzapine
Mood Stabilisers • Quetiapine Antidepresan
Tradisional • Risperidone
• Ziprasidone
CANMAT Update 2007
(Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments)
Recommendations for pharmacological treatment of
acute bipolar mania
CANMAT Update 2007
(Canadian Network for Mood and Anxiety Treatments)
Recommendations for pharmacological treatment of
acute bipolar I depression
Komplikasi

Gangguan emosi atau gangguan neurologik

Suicide 50%  attempt or completion

Masalah memori dan berpikir

Efek perilaku dan emosional saat fase manik pada pasien


Penyalahgunaan zat
Prognosis
 Bipolar tipe I memiliki prognosis lebih buruk dibandingkan
gangguan depresif mayor.
 Sekitar 40-50% pasien dengan gangguan bipolar tipe I dapat
mengalami episode manik kedua, 2 tahun setelah episode yang
pertama.
 Pasien bipolar dengan premorbid status pekerjaan yang tidak
mendukung, ketergantungan alkohol, gejala psikotik, gejala
depresi dan jenis kelamin laki-laki juga mempengaruhi prognosis
yang kurang baik.
 Pada follow up jangka panjang 15% dari seluruh pasien dengan
bipolar tipe II dapat hidup dengan baik, 45% hidup dengan baik
namun memiliki multirelaps, 30% pasien dengan remisi parsial,
dan 10% pasien dengan sakit kronis.
 7 % bipolar tipe I tidak mengalami kekambuhan.
 Sekitar 45% akan mengalami lebih dari 1 episode dan 40% akan
mengalami gangguan kronik. Rata-rata pasien akan mengalami
episode manik sebanyak 9 kali.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai