Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN BIPOLAR

PADA LANSIA
Latar Belakang

Gangguan bipolar yang dikenal sebagai manic-


depresive illness adalah penyakit medis yang
mengancam jiwa karena adanya percobaan
bunuh diri yang cukup tinggi pada populasi
bipolar, yaitu 10-15%.

Sebanyak 5-10% populasi lansia menderita


depresi yang memerlukan penanganan.
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah suatu gangguan suasana

perasaan yang ditandai oleh adanya riwayat berulang

(sekurang-kurangnya berlangsung dua riwayat) dimana

emosi/ suasana hati pasien dan tingkat aktivitas jelas

terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan

emosi disertai penambahan energi dan aktivitas (mania),

dan pada waktu lain berupa penurunan emosi disertai

pengurangan energi dan aktivitas (depresi).


Gangguan Bipolar Pada Lanjut Usia
Pada lanjut usia yang telah lama menderita
sakit sering mengalami tekanan jiwa (depresi).
Oleh karena itu, dalam pengobatannya tidak
hanya gangguan fisiknya saja yang diobati,
tetapi juga gangguan jiwanya yang justru sering
tersembunyi gejalanya. Jika yang mengobatinya
tidak teliti akan mempersulit penyembuhan
penyakitnya (Maryam dkk., 2008).
Epidemiologi
Prevalensi gangguan bipolar menurun seiring
pertambahan usia serta tingkat pendidikan dan
prevalensinya pada individu yang tidak bekerja
lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang
bekerja. Namun, prevalensi gangguan bipolar
tidak selalu berkaitan dengan jenis kelamin,
ras/etnis atau pendapatan (Merinkangas, et al.,
2011).
Gejala Gangguan Bipolar
Gejala utama gangguan bipolar ialah mania/hipomania
dan depresi.

Gejala dari episode mania diantaranya :

Abnormalitas suasana hati seperti euforia. Lebih banyak berbicara dibanding biasanya.

Peningkatan energi. Agitasi psikomotor.

Peningkatan harga diri. Memiliki penilaian yang buruk dan mengambil


keputusan secara impulsif yang mengarah pada
Penurunan kebutuhan tidur. perilaku berbahaya (Miklowitz and Gitlin, 2014).
Patofisiologi
Patofisiologi bipolar belum sepenuhnya dipahami. Teknik pencitraan seperti post
emission tomography (PET) dan functional magnetic resonance imaging (fMRI)
digunakan dalam penjelasan mengenai penyebab bipolar. Penelitianpenelitian
terdahulu befokus pada neurotransmitter seperti norepinefrin (NE), dopamine
(DA) dan serotonin.
Jenis-jenis Gangguan Bipolar
Mania Mania ditandai oleh rasa gembira yang berlebihan, sangat bersemangat atau
bertenaga dan banyak aktivitas. Tanda lainnya yaitu ia mudah tersinggung atau
uring-uringan, pembicaraannya banyak dan cepat serta melompat dari satu
topik ke topik lainnya.
Hipomania Hipomania ditandai dengan optimis yang tidak realistis, iritabilitas, menurunnya
keadaan mood yang ditandai dengan kesedihan, murung, anhedonia.
Campuran Bipolar campuran merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya
mania dan depresi secara simultan serta terdapat perasaan tidak berharga dan
ingin mencelakai diri sendiri.
Eutimia Pada periode eutimia, mood berada dalam keadaan stabil.
Mereka dapat kambuh dalam bentuk episode mania, hipomania, campuran
atau depresi.
Farmakoterapi
1. Fase Rumatan
Rekomendasi terapi rumatan pada gangguan bipolar I:

Lini I: Litium, Lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, quetiapin, litium atau divalproat+ quetiapin,
risperidon injeksi jangka panjang, aripiprazol

Lini II: karbamazepin, litium+divaproat, litium+karbamazepin, litium atau divalproat+olanzapin,


litium+risperidon, litium+lamotrigin, olanzapin+fluoksetin

Lini III: penambahan fenitoin, penambahan olanzapin, penambahan Electroconvulsive therapy, penambahan
topiramat, penambahan asam lemak omega3, penambahan okskarbazepin (Soetjipto, 2012).
Farmakoterapi
B. Mood Stabilizer
Presentasi Klinis Stabilisator mood yang Stabilisator mood
dianjurkan pilihan lain
Litium merupakan mood stabilizer utama
Mania dengan gejala Divalproat
psikotik Litium yang paling sering digunakan dan
Mania tipe disforik Divalproat
atau mania campuran Litium
dijadikan sebagai lini pertama
murni Karbamazepin pengobatan gangguan bipolar terutama
Mania tipe eforik Litium
Divalproat
untuk pasien dengan mania sebagai
Hipomania Litium episode yang mendominasi.
Divalproat
Farmakoterapi
C. Antipsikotik

Penambahan antipsikotik pada


stabilisator mood adalah terapi pilihan
pada mania dengan gejala psikotik dan
juga dapat membantu pada beberapa tipe
mania yang lain.
Simpulan
1. Gangguan bipolar merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan
adanya episode mania atau hipomania yang terjadi secara bergantian atau
bercampur dengan episode depresi.
2. Gejala utama gangguan bipolar ialah mania/hipomania dan depresi
3. Farmakoterapi untuk gangguan bipolar ialah Litium. Litium merupakan mood
stabilizer utama yang paling sering digunakan dan dijadikan sebagai lini
pertama pengobatan gangguan bipolar terutama untuk pasien dengan mania
sebagai episode yang mendominasi.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai