Anda di halaman 1dari 23

ERA BPJSKesehatan-2014

Tantangan Komitmen Apoteker

alimashuda
Ketua DPW ASAPIN JAWA BARAT

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Landasan Hukum
A. UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 23 ayat 1
Manfaat jaminan kesehatan diberikan pada Fasilitas
Kesehatan milik pemerintah atau swasta yang
menjalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.

Penjelasan:
Fasilitas kesehatan meliputi : (1) Rumah sakit, (2) dokter
praktek, (3) klinik, (4) laboratorium, (5) apotek dan (6)
fasilitas kesehatan lainnya.

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Perpres No 12 Tahun 2013

B. Perpres No.12 Th 2013


Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
Masyarakat.

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Pasal 22 (Perpres 12/2013)
Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:
a) pelayanan kesehatan Tingkat Pertama, meliputi pelayanan kesehatan
non spesialistik yang mencakup:
1. administrasi pelayanan;
2. pelayanan promotif dan preventif;
3. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif;
5. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
6. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratoriumtingkat pratama;
dan
8. rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

Memberikan “Pelayanan Obat” adalah Keputusan Profesi


 bukan semata bagian dari Rantai Mekanisme Pelayanan
Fasilitas Kesehatan.
13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor
Pasal 30

(1) Fasilitas Kesehatan WAJIB MENJAMIN Peserta yang dirawat inap


mendapatkan obat dan bahan medi habis pakai yang dibutuhkan
sesuai dengan indikasi medis.

(2) Fasilitas Kesehatan rawat jalan yang tidak memiliki sarana


penunjang, WAJIB MEMBANGUN JEJARING dengan Fasilitas
Kesehatan penunjang untuk menjamin ketersediaan obat,
bahan medis habis pakai, dan pemeriksaan penunjang yang
dibutuhkan.

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Pasal 32
(1) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk
Peserta Jaminan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan
berpedoman pada Daftar dan Harga Obat, dan Bahan
Medis Habis Pakai yang DITETAPKAN OLEH
MENTERI.

(2) Daftar dan harga obat dan bahan medis habis pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali
paling lambat 2 (dua) tahun sekali

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Pasal 36
(1) Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas
Kesehatan yang menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
(2) Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah
yang memenuhi persyaratan WAJIB BEKERJASAMA dengan BPJS
Kesehatan.
(3) Fasilitas Kesehatan milik swasta yang memenuhi persyaratan
dapat menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
(4) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dilaksanakan dengan membuat Perjanjian Tertulis.
(5) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Menteri.

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


APOTEK BEKERJASAMA
DENGAN BPJS

KLINIK
ASOSIASI
+
BAT KLINIK
JEJARING
O
O N
S IN
ITA
P
KA

BPJS
KA
P ITA
SI
PA
RS
IA
L
ASOSIASI
APOTEK APOTEK

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Manfaat
 BPJS dapat menerapkan sistem kendali mutu dan kendali biaya untuk mencegah
penyalahgunaan pelayanan kesehatan.
(UU No. 40 /2004 Pasal 24 ayat 3)
 BPJS dapat mengevaluasi kinerja apotek berdasarkan standar yang sudah
ditentukan meliputi aspek pengelolaan dan pelayanan
 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk Peserta Jaminan Kesehatan
pada Fasilitas Kesehatan berpedoman pada daftar dan harga obat, dan bahan
medis habis pakai yang ditetapkan oleh Menteri
 Kementrian Kesehatan dapat turut memantau penggunaan obat yang rasional,
dan memanfaatkan informasi penggunaan obat untuk bahan perencanaan
kebutuhan obat serta kebijakan obat secara umum
 Peran Apoteker/Apotek tidak terbatas pada pelayanan obat akan tetapi didorong
pada fungsi kuratif dan Promotif sebagai :
1. Care giver
2. Communicator
3. Melakukan Monitoring terhadap kepatuhan pasien
4. Melakukan MESO
 

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Konstruksi Sosial
Kab/Kota Wilayah (KM2) Penduduk
Bogor Kabupaten 2.071,21 3.489.223
Sumber : BPS Jabar, 2012
40% tercover BPJS, 2014

10.000 peserta/apoteker
1,4 juta 140 Apoteker Aktif
Sebaran dan Cakupan
Wilayah ?

Puskesmas
(%?)
Apotek
(%?) ASAPIN Dinas BPJS
Klinik Pratama
(%?)
13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor
Konstruksi Pelayanan
BPJS

Pay Pay
OBAT (Fornas)

RESEP APOTEK
IUR DOKTER IUR
(ER)
Definisi Definisi
Promotif Sakit Obat Promotif
, No pay No pay ,
PASIEN Preventif
Preventif

PESERTA ASURANSI

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Konstruksi Pelayanan
MoU ASAPIN
BPJS Besaran PUSAT Komitmen
MENKES
Kapitasi Ketercuku
 Syarat pan  Std.
DPW ASAPIN
Fasilitas Akreditasi Pelayanan
 Syarat Sistem Pelatihan /  Fornas
Apoteker Kredensia
DPD ASAPIN
l Dinkes
Pelatihan
Kerjasama TTK
REKOME Peraturan/
Penyelenggara NDASI GPP
Anggota
an Pedoman2
ASAPIN

PESERTA ASURANSI

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Konstruksi Pelayanan Apoteker
1 Apoteker
Mb = 15%
= 1.500 pasien/bl (60 ps/hari)
10.000
peserta

Ls. Ruang Tunggu ? Obat/Perbekalan ? SDM ?

Durasi Layan ?
Apoteker ? (OK)
Non-Apoteker ? (OK)
Tidak Standar, melanggar UU36/2009 dan PP51/2009

1 pasien = 10 menit  60 pasien = 600 menit = 10 jam


1 pasien = 5 menit  60 pasien = 300 menit = 5 jam ?
13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor
Konstruksi Biaya
Sistem Kapitasi :
Sistem pembayaran Asuransi kepada Penyelenggara Pelayanan
untuk sejumlah peserta tertentu dengan cara dibayar di muka
(Pra-Upaya)

CONTOH :
1 peserta  kapitasi obat = Rp 3.500,-
10.000 peserta  Rp 35.000.000,-

Pemanfaatannya terserah sepenuhnya kepada Penyelenggara


(Untung atau Rugi; Sisa atau nombok)
BPJS tidak campur tangan
13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor
Konstruksi Biaya
10.000 x Rp
3.500 1.500 OBAT
= pasien Rp 22.500.000
Rp R/ rata2 = Rp
15.000
35.000.000 Return ?

Sewa tempat ? Gajih SDM ? Variabel lain ?

Pendapatan Apoteker ?

Sesuai FORNAS
• Ketidak hadiran Apoteker  Biaya tak
Faktor Dokter ? terkendali  Ancaman kelangsungan Apotek
Faktor Perilaku Pasien ? • Apoteker tidak melakukan upaya Promotif +
Faktor Lingkungan/Musim Preventif  Pasien meningkat  Jatuh
? Rugi !
Faktor2 tak terduga
13/03/2023 lainnya ? alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor
Peran ASAPIN
 Mewakili apotek untuk menjalin kerjasama dengan BPJS
 Membantu BPJS didalam proses administratif klaim agar
efisien dan efektif
 Mempersiapkan Apotek sesuai standar/credentiale yang
ditetapkan
 Mempersiapkan aplikasi IT untuk Apotek yang
melaksanakan pelayanan BPJS
 Membangun virtual stock centre

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Nilai Kapitasi Parsial ?
(masih dilakukan perhitungan)
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek :
 BPJS lebih efisien
 Faskes primer menjadi lebih efektif dan efisien
 Agar pelayanan obat dapat rasional dan cost
effectiveness
 Besar Kapitasi (40%, 50%, 55% dari kapitasi primer)
 Membangun profesionalitas Apotek/Apoteker dalam
memberikan pelayanan sesuai Standar-standar yang
berlaku

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


 Pelayanan kefarmasian di apotek yang dilaksanakan oleh
apoteker terdiri dari manajerial/pengelolaan dan pelayanan
farmasi klinik

 Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan:


 Pelayanan resep
 PIO
 Konseling
 Swamedikasi
 Pemantauan Terapi Obat
 Monitoring ESO
 Home pharmacy care

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Matriks Perbandingan Bentuk Kerjasama Apotek
dengan BPJS/PPK 1

Kerjasama BPJS -Fasyankes Kerjasama BPJS- PPK


NO (Apotek) (Klinik/Dok)

1 BPJS dapat menerapkan sistem kendali Kerjasama antara fasyankes dan


mutu dan kendali biaya untuk fasyankes dan tidak melibatkan BPJS:
mencegah penyalahgunaan pelayanan BPJS tidak dapat menerapkan sistem
kesehatan. (UU No. 40 /2004 Pasal 24 kendali mutu dan kendali biaya untuk
ayat 3) mencegah penyalahgunaan pelayanan
kesehatan (tidak sesuai UU No. 40 /2004
Pasal 24 ayat 3)

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Matriks Perbandingan Bentuk Kerjasama
Apotek dengan BPJS/PPK 1
Kerjasama BPJS -Fasyankes Kerjasama BPJS- PPK
NO
(Apotek) (Klinik/Dok)

2 BPJS dapat mengevaluasi kinerja Tidak ada sistem evaluasi kinerja apotek
apotek berdasarkan standar yang sehingga dapat membuka peluang tindakan
sudah ditentukan meliputi aspek
pengelolaan dan pelayanan. yang tidak sesuai dengan kebutuhan medik
dapat menimbulkan moral hazard, contoh:
-Peresepan obat sub terapetik untuk
mendapatkan/ meningkatkan keuntungan
-Tidak memberikan obat sesuai indikasi,
terutama untuk obat dengan biaya yang
relatif mahal walaupun dibutuhkan
-Pasien yang tidak mendapatkan pengobatan
yang sesuai kebutuhan akan memperburuk
kondisi pasien.
-Kondisi pasien yang memburuk
membutuhkan pelayanan kesehatan rujukan
sehingga menambah biaya kesehatan

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Matriks Perbandingan Bentuk Kerjasama
Apotek dengan BPJS/PPK 1
Kerjasama BPJS -Fasyankes Kerjasama BPJS- PPK
NO (Apotek) (Klinik/Dok
3 Metode pembayaran obat dapat Apotek akan dibayar oleh dokter sesuai
berdasarkan klaim apotek ke BPJS. dengan klaim yang diajukan oleh apotek.
Sedangkan biaya klaim obat berasal Proses administrasi keuangan ini akan
dari sub kapitasi yang dikelola oleh menambah beban pekerjaan dokter.
BPJS.

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


Matriks Perbandingan Bentuk Kerjasama
Apotek dengan BPJS/PPK 1

Kerjasama BPJS -Fasyankes (Apotek) Kerjasama BPJS- PPK


NO
(Klinik/Dok)
4 Apotek yang melakukan kerjasama PPK melakukan kerjasama dengan apotek
dengan BPJS harus memenuhi standar berdasarkan MoU. BPJS perlu melakukan
yang telah ditetapkan oleh undang- credensialing terhadap apotek yang
undang atau peraturan yang berlaku. melakukan kerjasama dengan PPK.
Untuk itu perlu dilakukan credensialing
terhadap sarana apotek.
5 Apotek dapat menghitung langsung biaya PPK perlu mengevaluasi klaim yang
obat dan jasa profesi. disampaikan oleh apotek

13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor


TERIMA KASIH
Sekretariat DPW ASAPIN JAWA BARAT

GRAND SUCORE
Jl. PHH. MUSTOFA No.39 BANDUNG
Telp/Fax. 022-87241408
HP. 0812 844 023 55 (alimashuda)
www.asapinjabar.blogspot.com
Surel : asapinjabar@gmail.com
13/03/2023 alimashuda - asapinjabar - iai kabupaten bogor

Anda mungkin juga menyukai