DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BOJONG
Jl. Raya Saketi-Malimping Km.10 Bojong 42274 email : puskesmas.bojong@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS BOJONG
NOMOR : 800/ /PKM BJG/I/2021
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
DI UPT PUSKESMAS BOJONG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BOJONG TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DI
PUSKESMAS BOJONG.
Ditetapkan di : Bojong
Pada Tanggal : 2021
KEPALA UPT PUSKESMAS BOJONG,
ITA ROSIAWATI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BOJONG
NOMOR : 800/ /PKM BJG/I/2021
TENTANG : PERESEPAN, PEMESANAN, DAN
PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS BOJONG
1. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Bojong
untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar
obat berhasil resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
1) Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakit.
2) Tepat indikasi penyakit.
3) Tepat pemilihan obat.
4) Tepat dosis.
5) Tepat cara pemberian obat.
6) Tepat pasien.
Di dalam resep untuk pasien di UPT Puskesmas Bojong harus tercantum:
1) Tanggal penulisan resep.
2) Nama pasien.
3) Umur pasien.
4) Alamat pasien.
5) Diagnosis penyakit.
6) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7) Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan.
8) Nama terang petugas penulis resep.
9) Kode pasien Umum, BPJS.
b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1) Nama dan umur pasien
2) Nama obat
3) Jenis dan bentuk sediaan obat
4) Dosis
5) Cara pemakaian dan aturan pemberian
6) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7) Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak
tersedia
8) Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat yang di puyer
9) Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2) Pemberian obat melalui loket obat
3) Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4) Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping
obat (bila ada) kepada pasien atau keluarga pasien.
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat dan bahan medis habis pakai di UPT Puskesmas Bojong
berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di UPT Puskesmas Bojong adalah obat – obat yang tercantum dalam
Formularium UPT Puskesmas Bojong yang telah ditetapkan oleh UPT Puskesmas Bojong
berdasarkan Formularium Nasional dan berdasarkan LPLPO, disesuiakan dengan
ketersediaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang.
Permintaan obat dan bahan medis habis pakai untuk mendukung pelayanan obat di
UPT Puskesmas Bojong diajukan oleh Penanggung jawab Obat UPT Puskesmas Bojong
kepada Gudang Farmasi Kesehatan Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan format
LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Gudang Farmasi UPT Puskesmas Bojong
dilakukan secara setiap bulan menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat dan bahan medis habis pakai adalah untuk memenuhi
kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di UPT Puskesmas Bojong sesuai dengan
pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Bojong
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
a. Menentukan jenis permintaan obat
1) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang untuk Puskesmas Bojong
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
a) kebutuhan meningkat
b) terjadi kekosongan
c) ada KLB atau Bencana
b. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain :
1) Sisa stok obat bulan sebelumnya
2) Penerimaan obat
3) Data pemakaian obat
4) Sisa stok obat
5) Stok Optimum
6) Jumlah kunjungan resep.
c. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.
Permintaan = SO - SA
Keterangan:
SO = Stok Optimum
JP = Jumlah Pemakaian (dalam satu bulan)
JHK = Jumlah Hari Kerja
WT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SA = Stok Akhir
Jumlah Pemakaian Pemakaian dalam Satu bulan.
Jumlah Hari Kerja Rata- rata jumlah hari kerja dalam Satu bulan.
WaktuTunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Bojong
sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas Bojong (WT
10%)
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. (SP
sebesar 10 %)
Stok Akhir Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Bojong pada akhir
periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu
agar tidak terjadi kekosongan.
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan perencanaan
dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi, serta pencatatan dan pelaporan.
Ditetapkan di : Bojong
Pada Tanggal : Januari 2021
KEPALA UPT PUSKESMAS BOJONG