Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SIGI

PUSKESMAS BANPRES
KECAMATAN PALOLO
Alamat : Jl. Trans PaluNapu, DesaUenuni, Kec.Palolo
Email:pkmbanpres@gmail.com. Kode Pos: 94364

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BANPRES
NOMOR :

TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS BANPRES;

Menimbang : a. bahwa obat merupakan komponen utama dalam intervensi mengatasi


masalah kesehatan maka obat publik dan pembekalan kesehatan perlu
dijamin ketersediaannya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point 1,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Banpres Tentang
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat.A

Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.1121/Menkes/SK/XII/2008 Tentang
Pedoman teknis pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan untuk
pelayanan kesehatan dasar;
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014
Tentang penggunaan dana kapitasi jaminan kesehatan nasional (JKN)
untuk pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan HK .02.02/menkes0068/1/2010 Tentang
kewajiban penggunaan obat generik di fasilitas kesehatan.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT.


Kesatu : Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat di puskesmas Banpres
sebagaimana rincian dalam lampiran keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan /
perubahan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Uenuni
Pada tanggal :

Kepala Puskesmas Banpres,

Dina
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR :
TENTANG : PENYEDIAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan


pengendalian obat Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, yang terdiri dari:

1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh


unit pelayanan.
2. Menentukan:
- Stok optimum
- Stok pengaman/penyangga (bufferstock)
3. Menentukan waktu tunggu.

Pengendalian batter diri dari:


1. Pengendalian Persediaan.
2. Pengendalian Penggunaan.
3. Penanganan Obat Hilang.

1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok kerja,
stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
perlu diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau
jika dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan
dengan rumus:

Q = Dx12 + SP + (WT x D) – SS

Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata – rata per minggu/ per bulan

Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi apabila terdapat pemakaian
yang melebihi rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak.
Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu
stok obat dengan fisikn obat, yaitu jumlah setiap jenis obat.Pemeriksaan ini dilakukan
setiap bulan.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.

3. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa


a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti
pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat saat itu.
Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat penyimpanannya
ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok. Pengujian silang antara
jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan catatan sisa stok dilakukan secara
berkala satu tahun sekali oleh Kepala Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah – langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang untuk
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sigi disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada Kartu
Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka
petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Sigi dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada Kepolisian.

b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien dari
efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu Stok
oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
4. Petugas pengelola obat melaporkan dan mengirimkan kembali obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi.
5.

Ditetapkan di : Uenuni
Padatanggal :
Kepala Puskesmas Banpres

Dina

Anda mungkin juga menyukai