DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MANGGIS I
Alamat :Jalan raya Ulakan Kec. Manggis, Telp;(0363) 41625 Kode Pos; 80871
e-mail:puskesmasmanggis1@gmail.com
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN,DAN PENGELOLAAN OBAT
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Ulakan
Pada tanggal : 5 Januari 2017
1. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan
praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas Manggis I untuk
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana
komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan. Adapun kriteria resep yang tepat, aman dan rasional
yaitu :
1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai
bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat
yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir. Penulisan resep yang baik harus
lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di UPTD Puskesmas
Manggis I harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.
b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak
tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi
lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat
kepada pasien atau keluarga pasien.
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di UPTD Puskesmas Manggis I berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Karangasem. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di UPTD Puskesmas Manggis
I adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas Manggis I diajukan
oleh Kepala UPTD Puskesmas Manggis I kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem
dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas
dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPTD Puskesmas
Manggis I sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Manggis. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Karangasem untuk UPTD Puskesmas Manggis I.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila: kebutuhan meningkat, terjadi kekosongan
obat dan ada KLB atau Bencana.
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Karangasem.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode
sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK= Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT= Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat publik dan
perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. Perencanaan Obat
a. Menerima LPLPO dari masing-masing sub unit.
b. Mengkompilasi kebutuhan obat dari masing-masing sub unit.
c. Menghitung stok awal, penerimaan, persediaan, pengeluaran dan sisa stok di masing-masing
sub unit.
d. Menghitung rata-rata pengeluaran obat perbulan.
e. Menghitung total kebutuhan obat pertahun. Perencanaan diajukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana.
2. Permintaan Obat
a. Mengkompilasi sisa stok obat dari masing-masing sub unit.
b. Jika ada stok obat yang menipis,pengelola obat wajib mengisi form permintaan obat pada
LPLPO sesuai kebutuhan dengan memperhatikan stok optimum dan pemakaian rata-rata
obat pada bulan sebelumnya.
c. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana paling lambat tanggal
10 setiap bulannya.
3. Penerimaan Obat
a. Pengelola Obat menerima obat dari Gudang Farmasi Kabupaten
b. Melakukan pengecekan terhadap obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi :
No. LPLPO/SBBK
Jenis dan jumlah Obat
No. Batch
Bentuk Obat
Tanggalkedaluarsa
c. Apabila obat yang diterima tidak memenuhi syarat, maka petugas penerima dapa
mengajukan keberatan.
4. Penyimpanan Obat
a. Pengelola obat Puskesmas mencatat penerimaan pada buku register obat sesuai format
register.
b. Mencatat penerimaan pada kartu stok dimasing-masing item obat.
c. Semua obat/bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya seperti reagen dan vaksin yang membutuhkan suhu dingin
disimpan di lemari pendingin.
d. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas terapi obat
serta disusun secara alfabetis
e. Pengeluaran obat memakai sistem FIFO (first in first out) dan FEFO (first expired first out).
5. Pendistribusian Obat
a. Pengelola Obat menyiapkan obat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sub unit yang
tertulis dalam LPLPO.
b. Pengamprahan obat setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan format LPLPO tetapi tidak
menutup kemungkinan bisa mengamprah obat lagi dengan menggunakan SBBK (Surat
Bukti Barang Keluar).
c. Petugas melayani permintaan sesuai dengan permintaan.
d. Petugas gudang obat mengadministrasikan laporan penggunaan obat dan alat kesehatan
sesuai prosedur yang berlaku.
6. Pengendalian Obat
a. Pengendalian persediaan
b. Pengendalian penggunaan
c. Penanganan Obat hilang dan kadaluarsa