Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATIMUAN
JalanJenderalSudirman No.15.B Telepon: (0280) 52600620
E_mail : pusk.patimuan@yahoo.com
PATIMUAN
KodePos 53264

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PATIMUAN


NOMOR :445.4 / 089 / UKP / SK / 2018

TENTANG

PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT


UPTD PUSKESMAS PATIMUAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS PATIMUAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di


Puskesmas perlu ditunjang dengan ketersediaan obat yang memadai;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a, maka dibuatlah
standar prosedur operasional penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat di puskesmas yang ditetapkan dengan Keputusan
Kepala UPTD Puskesmas Patimuan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Peraturan Mentri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PATIMUAN TENTANG


PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBATUPTD
PUSKESMAS PATIMUAN.

Kesatu : Mengatur peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat di UPTD


Puskesmas Patimuan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
Kedua : Peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat di UPTD Puskesmas
Patimuan seperti dimaksud dalam diktum Kesatu dilaksanakan oleh
Apoteker penanggung jawab Puskesmas.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Patimuan
Tanggal : 12 Pebruari 2018

Plt.KEPALA UPTD PUSKESMAS PATIMUAN


PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT MUDA,

MAMI ELMI KUSMIATI,SKM.MM


Penata Tingkat I
NIP. 196504171986032019
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
PATIMUAN
NOMOR : 445.4 / 089 / UKP / SK / 2018
TANGGAL : 12 Pebruari 2018
TENTANG : PERESEPAN, PEMESANAN, DAN
PENGELOLAAN OBAT
UPTD PUSKESMAS PATIMUAN

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT


UPTD PUSKESMAS PATIMUAN

A. PERESEPAN

a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan
praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas Patimuan untuk
menyediakan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana
komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus
rasional.

Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:

1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.


2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis),
sehingga resep obat yang ditulis dalamb ahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.

Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap di UPTD Puskesmas Patimuan harus tercantum:

1. Tanggal penulisan resep.


2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan.
8. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
9. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
10. Kode pasien Umum dan BPJS

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak
tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat
kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT

Sumber penyediaan obat di UPTD Puskesmas Patimuan berasal dari Dinas


Kesehatan Kabupaten Cilacap. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di UPTD
Puskesmas Patimuan adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas Patimuan
diajukan oleh Kepala UPTD Puskesmas Patimuan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Cilacap dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub
unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPTD
Puskesmas Patimuan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan
Padaherang.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Cilacap untuk UPTD Puskesmas Patimuan.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan


menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS
Keterangan:

SO = Stok Optimum

SK= StokKerja (stokpadaperiodeberjalan)

SWK = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktukekosonganobat

SWT = Jumlah yang dibutuhkanpadawaktutunggu (Lead Time)

SP = StokPenyangga

SS = SisaStok

Stok Kerja Pemakaian rata – rata periode distribusi.


Waktu Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
Kekosongan
Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh UPTD Puskesmas Patimuan
sampai dengan penerimaan obat di UPTD Puskesmas Patimuan.
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan Gudang Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di UPTD Puskesmas Patimuan pada
akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak
terjadi kekosongan.

C. PENGELOLAAN OBAT

Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

Plt.KEPALA UPTD PUSKESMAS PATIMUAN


PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT MUDA,

MAMI ELMI KUSMIAATI,SKM.MM


Penata Tingkat I
NIP : 196504171986032019

Anda mungkin juga menyukai