Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KRAS
Jl. Satya Bhakti No. 222 Kecamatan Kras. Telp. (0354) 476294
KEDIRI
Kode Pos 64172

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS


NOMOR : 188/C.SK.MT.077 /418.25.3.62.1/2017
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kefarmasian Puskesmas dilaksanakan


sesuai kebutuhan pelanggan;
b. bahwa pelayanan kefarmasian Puskesmas perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pelanggan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kras
tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997


tentang Psikotropika;
2. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004,
tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,
tentang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2015 Tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015, tentang Akreditasi Puskesmas, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN.
Kesatu : Kebijakan pelayanan kefarmasian di UPTD Puskesmas Kras
sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 25 Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS,

AGUS SETYONO
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS
NOMOR : 188/C.SK.MT.077/418.25.3.62.1/2017
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN
KEFARMASIAN

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT


1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium Puskesmas.
2. Obat harus tersedia dalam 6 (hari) dalam seminggu dan minimal 6 (enam)
jam dalam sehari.
3. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap 3 (tiga) bulan sekali.

PERSYARATAN PETUGAS

1. Yang berhak menulis resep adalah Dokter, Dokter gigi atau tenaga
kesehatan lain yang mendapat pendelegasian wewenang.
2. Yang berhak menyiapkan obat adalah Tenaga Apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian dengan kualifikasi minimal :
a. Tenaga Apoteker :
 Pendidikan Minimal Profesi Apoteker
 Telah memiliki STR dan SIP
b. Tenaga Teknis Kefarmasian /Asisten Apoteker :
 Pendidikan minimal SMF
 Telah memiliki STR
3. Apabila tenaga apoteker atau tenaga teknis kefarmasian tidak tersedia / tidak
ditempat, maka Kepala UPTD Puskesmas Kras menugaskan Dokter umum
sebagai penanggung jawab pelayanan obat .

LARANGAN PEMAKAIAN OBAT KADALUWARSA


1. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pelanggan.
2. Prosedur penanganan obat kadaluwarsa :
a. Petugas ruang farmasi melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan
mengirimkan kembali obat rusak/kadaluwarsa ke gudang obat
Puskesmas.
b. Petugas ruang farmasi Puskesmas menerima dan mengumpulkan
obat rusak/kadaluwarsa dalam gudang. Jika memang ditemukan obat
tidak layak pakai maka harus segera dikurangi dari catatan sisa stok
pada masing-masing kartu stok yang dikelolanya. Petugas kemudian
melaporkan obat rusak/kadaluwarsa yang diterimanya dari satuan
kerja lainnya, ditambah dengan obat rusak/kadaluwarsa dalam
gudang, kepada Kepala Puskesmas.
c. Kepala Puskesmas selanjutnya melaporkan dan mengirim kembali
obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas kesehatan Kabupaten
Kediri, dengan disertai berita acara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Apabila pemusnahan dilakukan di Puskesmas, maka kegiatan tersebut
harus disaksikan oleh pihak Dinas Kesehatan, dibuatkan berita acara
pemusnahan dan dilakukan dengan metode :
1) Obat sediaan padat sebaiknya dikubur di dalam tanah
2) Obat sediaan cair, semi cair sebaiknya dilarutkan dengan pelarut
yang sesuai
3) Sediaan farmasi bahan habis pakai sebaiknya dibakar

PENGATURAN OBAT JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA


1. Peresepan Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut :
a. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter /
dokter gigi / dokter spesialis
b. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter
pemeriksa
c. Apabila tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau harus konfirmasi
ke dokter yang menulis resep
d. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
e. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
2. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai berikut
a. Hanya tersedia di Puskesmas Induk.
b. Disimpan dalam Lemari Khusus Narkotika dan Psikotropika.
c. Kunci Lemari Narkotika dan Psikotropika menjadi tanggung jawab
apoteker dan Kepala UPTD Puskesmas Kras.

PENYEDIAAN, PENYIMPANAN DAN PENYAMPAIAN OBAT


1. Penyediaan obat dilakukan oleh tanaga farmasi atau tenaga tehnis
kefarmasian dengan memperhatikan higiene dan kebersihan.
2. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap
obat.
3. Penyampaian obat pada pelanggan harus disertai label yang berisi minimal:
nama pelanggan, tanggal lahir, nomor resep, aturan pakai, cara pemakaian,
waktu penggunaan obat.
4. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi,
interaksi obat, dan efek samping obat.

PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


1. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam
rekam medis.
2. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maupun keadaan nyaris cedera
(KNC) dalam pelayanan kefarmasian harus dilaporkan dan ditindak lanjuti.
3. Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan kesalahan dalam pemberian obat
maupun keadaan nyaris cedera (KNC) dalam pelayanan kefarmasian adalah
Penanggung jawab Ruang Farmasi.

KETERSEDIAAN OBAT EMERGENSI


1. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi
jika terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan.
2. Penanggung jawab ketersediaan Obat emergensi di UPTD Puskesmas Kras
adalah pengelola obat.
3. Penanggung jawab penyimpanan dan keamanan obat emergensi di ruang
pelayanan adalah penanggung jawab ruang pelayanan tersebut.
4. Prosedur keamanan dan ketersediaan obat emergensi adalah sebagai berikut
a. Penyimpanan obat emergensi harus dalam keadaan disegel pada
tempatnya.
b. Petugas yang memakai obat emergensi dan membuka segel wajib
melaporkan penggunaan obat tersebut kepada Pengelola Obat.
c. Pengelola obat wajib segera mengganti obat yang telah terpakai dan
menyegel kembali kotak obat emergensi.
d. Pengelola obat wajib memonitor pemakaian dan ketersediaan obat
emergensi secara berkala.
5. Jenis obat emergensi yang wajib tersedia di tiap ruangan adalah :
a. Epinefrin Injeksi
b. Aminophylin Injeksi
c. Dexametason Injeksi
d. Diphenhidramin Injeksi
e. Lidocain Injeksi
f. Asam Tranexamat Injeksi
g. Cairan Ringer Lactat
h. Cairan NaCl 0,9 %

KEPALA UPTD PUSKESMAS KRAS,

AGUS SETYONO

Anda mungkin juga menyukai