Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEMAN
JL. Raya Kabupaten Desa Keman Kec. Pampangan Kab. OKI 30654
Email : puskesmaskeman@gmail.com

KEPUTUSAN
PIMPINAN PUSKESMAS KEMAN
NOMOR : 440 / / SK-PKMKMN/I/ 2017

TENTANG

PELAYANAN FARMASI

PIMPINAN PUSKESMAS KEMAN

Menimbang : a. Bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Puskesmas untuk melayani keperluan pasien dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada petugas yang
berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian obat yang kadaluarsa;

b. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang berorientasi


kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja harus diatur tentang
peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang meliputi persyaratan
petugas yang berhak memberi resep dan meresepkan obat narkotik dan
psikotropik, ketentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan dan pelaporan
ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa serta ketentuan
tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan


Keputusan Pimpinan Puskesmas tentang Pelayanan Farmasi di Puskesmas
Keman;

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
5. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 3781);
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Pimpinan Puskesmas Keman Tentang Pelayanan Farmasi;


KEDUA : Pelayanan Farmasi di Puskesmas Keman meliputi:
1. Metode untuk menilai ,mengendalikan penyediaan dan pengunaan obat
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
3. Pelayanan farmasi selama hari kerja
4. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
5. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
6. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyedian obat jika
petugas yang memenuhi syarat tidak ada
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat –obat
psikotropika dan narkotika
8. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
9. Persyaratan penyimpanan obat
10. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
11. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
12. Ketentuan tentang penyedian obat di unit pelayanan
13. Peresepan,pemesanan dan pengelolaan obat

Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana terlampir dan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Puskesmas Keman


Pada Tanggal : Januari 2017

Plh. Pimpinan Puskesmas Keman

Yuniarti Andisavitri

Lampiran : Keputusan Pimpinan Keman


Nomor : 440 / / SK-PKMKMN/I / 2017
Tanggal : 2017

PELAYANAN FARMASI

1. Metode untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat Puskesmas


Keman berdasarkan Standar Operasinal yang dilakukan.
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas Keman harus
mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin
ketersediaan obat untuk Puskesmas Keman
3. Puskesmas Keman memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang
datang di Puskesmas Keman.
Jam kerja:
a) Senin – Kamis : 08.00 – 13.00 WIB
b) Jumat : 08.00 - 11.00 WIB
c) Sabtu : 08.00 - 12.00 WIB
4. Persyaratan patugas yang berhak memberi resep bagi pasien di Puskesmas Keman
antara lain :
a) Dokter umum yang memiliki izin praktek dokter di Puskesmas Keman
b) Perawat umum yang telah memiliki izin keperawat di Puskesmas Keman
c) Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di Puskesmas Keman
d) Bidan yang memiliki izin praktek bidan di Puskesmas Keman
5. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pasien di Puskesmas Keman
antara lain:
a) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin kerja Asisten Apoteker
(SIKAA) di Puskesmas Keman;
b) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung asisten apoteker;
6. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia
tenaga yang berkompetensi dilakukan secara ekternal Puskesmas Keman yang
dilakukan Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten OKI.
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien sudah memuat ketentuan petugas
yang berhak meresepkan obat-obat Psikotropika dan Narkotika antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di Puskesmas Keman
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/
dokter gigi penulis resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di Puskesmas Keman
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter
penulis resep
8. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasein/keluarganya
antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari
Apoteker Puskesmas Keman
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di Puskesmas
Keman
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda
dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi
obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien
9. Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari Gufa dengan memeriksa keadaan obat yang diterima
antara lain : kesesuaian jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin dan
melakukan kontrol suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Puskesmas dan Buku
Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan kedalam kartu stok
obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan Gudang Farmasi
Kabupaten OKI.
10. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat Puskesmas
Keman.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat
sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan Kontrol rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah
dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah
Terima Obat Kadaluwarsa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten OKI.
11. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat (MESO) kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat Puskesmas Keman.
g. Pimpinan puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan Monitoring Efek
Samping Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Monitoring Efek
Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas
Kesehatan KAB OKI.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.
12. Ketentuan tentang Penyediaan Obat di unit pelayanan sesuai dengan standar
Operasional Prosedur yang dibuat
13. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan sIstem informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
SASARAN :
a. Puskesmas
b. Polindes/Poskesdes
c. Posyandu
d. PengobatanLansia

BENTUK KEGIATAN :
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang
diberikewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas
2) Farmasi atau gudang obat puskesmas
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian,
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.

Ditetapkan di: Puskesmas Keman


Pada Tanggal: Januari 2017

Plh.Pimpinan Puskesmas Keman

Yuniarti Andisavitri

Anda mungkin juga menyukai