Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA
KECAMATAN SAHU TIMUR
Jl. Trans Goal Gang 12, Kode Pos 97753
Email : pkmgolagokusuma@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA


NOMOR : 096/SK/KAPUS/III/2019

TENTANG
PELAYANAN FARMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal


pengelolaan di Puskesmas Golago Kusuma untuk
melayani keperluan pelanggan dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan
kewenangan kepada petugas yang berhak untuk
menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi
pemberian obat yang kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien maka
pelayanan selama hari kerja harus diatur tentang
peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang
meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi
resep dan meresepkan obat narkotik dan
psikotropik, ketentuan tentang rekonsilasi obat,
pencatatan dan pelaporan ESO dan KTD,
penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa serta
ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa
sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a
dan b perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Pelayanan Farmasi di
Puskesmas Golago Kusuma;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang
Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas;
7. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jendral
Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GOLAGO


KUSUMA TENTANG PELAYANAN FARMASI.
KESATU : Pelayanan Farmasi di Puskesmas Golago Kusuma
meliputi:
1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan
obat.
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja.
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak
menyediakan obat.
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan
dalam penyediaan obat jika petugas yang
memenuhi syarat tidak ada.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi
resep.
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak
meresepkan obat-obat psikotropika dan
narkotika.
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat.
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh
pasien.
10. Persyaratan penyimpanan obat.
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat
kadaluarsa.
12. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping
Obat dan Kejadian Tidak Diinginkan.
13. Penyediaan obat emergensi di unit kerja
Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi
diatas sebagaimana terlampir dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan
ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan dengan ketentuan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan.

Ditetapkan di : Golago Kusuma


Pada tanggal : 28 Mei 2019 2019
KEPALA PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA

Novelheins Sakalaty
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA
NOMOR : 096/SK/KAPUS/III/2019
TANGGAL : 28 Mei 2019
TENTANG : PELAYANAN FARMASI

PELAYANAN FARMASI

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan


Puskesmas Golago Kusuma harus mengikuti Standar Prosedur
Operasional Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat untuk
Puskesmas Golago Kusuma.
2. Puskesmas Golago Kusuma memberikan pelayanan obat selama jam
kerja meliputi:
a. Mengelola obat dan bahan medis habis pakai.
b. Melakukan pelayanan resep, yakni menyiapkan / meracik obat,
memberikan label / etiket obat, menyerahkan sediaan farmasi, dan
memberikan informasi obat
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan
Bahan Medis.
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional.
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian.
c. Mewujudkan system informasi manajemen.
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
SASARAN :
a. Puskesmas.
b. Polindes/Poskesdes.
c. Posyandu.
d. Pengobatan Lansia.
BENTUK KEGIATAN :
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien.
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas
lain yang diberi kewenangan.
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan Puskesmas dilakukan oleh
petugas.
2) Farmasi atau gudang obat Puskesmas.
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh
petugas unit.
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat
Puskesmas.
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi
meliputi kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian,pengendalian, pencatatan, pelaporan
dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan /
pasien di Puskesmas Golago Kusuma antara lain:
a) Tenaga teknis kefarmasian yang telah memiliki Surat Ijin Kerja
Tenaga Tekis Kefarmasian (SIKTTK) di Puskesmas Golago Kusuma.
b) Tenaga non teknis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan
tanggung jawab langsung asisten apoteker.
Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku
untuk semua pelayanan obat kepada pelanggan di Puskesmas Golago
Kusuma.
5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila
tidak tersedia tenaga yang berkopetensi dilakukan secara external
Puskesmas Golago Kusuma yang dilakukan Oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Halmahera Barat.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di
Puskesmas Golago Kusuma antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di Puskesmas
Golago Kusuma.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di
Puskesmas Golago Kusuma.
c. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di
Puskesmas Golago Kusuma.
d. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di
Puskesmas Golago Kusuma
e. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di Puskesmas Golago
Kusuma.
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah
memiliki izin praktek dokter di Puskesmas Golago Kusuma.
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa
menimbulkan kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan cara : kekuatan takaran, jumlah
yang harus diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan
dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/ dokter gigi penulis
resep.
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah
memiliki izin praktek dokter di Puskesmas Golago Kusuma
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa
menimbulkan kemungkinan salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang
harus diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi
tanda tangan penuh oleh dokter penulis resep
8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/
keluarganya antara lain:
a. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus
diketahui oleh dokter pemeriksa pasien.
b. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah
mendapat persetujuan dari Asisten Apoteker Puskesmas Golago
Kusuma.
c. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
mempunyai kontra indikasi dengan kondisi fisik pasien.
d. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek
bertentangan dengan obat yang dipergunakan dalam proses
pengobatan oleh dokter di Puskesmas Golago Kusuma.
e. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pelanggan.
f. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan interaksi obat dan berdampak negatif terhadap
pengobatan pasien.
10. Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari Gudang Farmasi dengan
memeriksa keadaan obat yang diterima antara lain : kesesuaian
jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat.
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis
untuk setiap bentuk sediaan.
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO
dan FEFO.
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam
lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari
pendingin dan melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan
Puskesmas dan Buku Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan
kedalam kartu stok obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO
setiap bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada Kepala Puskesmas dan
Gudang Farmasi Kabupaten Halmahera Barat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk
tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan
obat Puskesmas Golago Kusuma.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai
jenis obat dengan mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam
Kartu Stock Obat sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti
system FIFO dan memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan kontrol rutin terhadap kualitas obat
termasuk tanggal kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan
di tempat terpisah dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
j. Petugas obat mengembalikan obat kadaluwarsa dengan membuat
Berita Acara Serah Terima Obat Kadaluwarsa kepada Gudang
Farmasi
12. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan
Kejadian Tidak Diinginkan :
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat
(MESO) kepada petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan
timbulnya efek samping obat yang dipergunakan dalam terapi
terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam
formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas
obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek
samping obat yang diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat
Puskesmas Golago Kusuma.
g. Kepala Puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan
Monitoring Efek Samping Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar laporan
Monitoring Efek Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat
ke Dinas Kesehatan Halmahera Barat.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip laporan Monitoring Efek
Samping Obat.
13. Penyediaan obat emergensi di unit kerja meliputi:
a. Penanggung jawab unit pelayanan mengajukan permintaan tertulis
kepada petugas farmasi.
b. Petugas farmasi menyiapkan obat emergensi yang dibutuhkan oleh
unit pelayanan.
c. Petugas farmasi mencatat setiap pengambilan obat emergensi pada
kartu stok dan buku pngeluaran obat.
d. Petugas farmasi menyerahkan obat emergenci ke unit pelayanan
(Ruang Tindakan, Ruang Pelayanan Gigi, dan Ruang Persalinan).

Ditetapkan di : Golago Kusuma


Pada tanggal : 28 Mei 2019 2019
KEPALA PUSKESMAS GOLAGO KUSUMA

Novelheins Sakalaty

Anda mungkin juga menyukai