Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Oktovina K.Lindinau,A.Md,Kep


WAIRASA NIP.19781011 2005 12 2 0014
1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan farmasi yang terdiri dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, pengarsipan serta
pemantauan dan evaluasi pengelolalaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas farmasi untuk melakukan
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Wairasa.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Wairasa No. tentang Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Penunjang UPTD Puskesmas Wairasa.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
5. Alat dan Bahan 1. ATK
2. Kartu Stok Obat
3. Wadah tempat penyimpanan obat
6. Langkah - langkah 1. Pertugas Farmasi melakukan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi Sediaan Farmasi
periode sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan rencana pengembangan.

2. Petugas Farmasi menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan Laporan


Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
3. Petugas Farmasi mengajukan permintaan kebutuhan obat melalui LPLPO kepada
Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah.
4. Petugas Farmasi menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi
Farmasi Kabupaten Sumba Tengah atau hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai
dengan permintaan yang telah diajukan.
5. Petugas Farmasi melakukan pengecekan terhadap Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan, jenis dan jumlah Sediaan
Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO ditandatangani
oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas.

6. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima


agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
7. Petugas Farmasi melakukan pendistribusian ke tiap unit layanan dengan cara pemberian
Obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian Obat per sekali minum
(dispensing dosis unit) atau kombinasi.
8. Petugas Farmasi memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan
strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di Ruangan Farmasi.
9. Petugas Farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh rangkaian
kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit pelayanan lainnya.

10. Petugas Farmasi melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai yang dilakukan sekali sebulan.

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu 1. Pada langkah nomor 5, bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat
diperhatikan mengajukan keberatan.
2. Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari Pengendalian persediaan, Pengendalian
penggunaan, Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.

9. Unit Terkait Semua unit pelayanan


10. Dokumen Terkait 1. LPLPO
11. Rekaman Historis
No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai