Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUMI EMAS
KECAMATAN BATANGHARI
Jl. Desa Bumi Emas Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur Kode Pos: 34181
Telp. (0725) 5100463 email: puskesmasbumiemas@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


NOMOR :440/69.H/SK /0202/2018

TENTANG :
PELAYANAN FARMASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS BUMI EMAS

Menimbang : a. Bahwa penyedia obat merupakan langkah awal pengelolaan di


puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam
penanganan kesehatannya sehingga perlu diberikan
kewenangan kepada petugas yang berhak untuk menyediakan
obat dengan mengetahui persyaratan penyimpanan sehingga
tidak terjadi pemberian obat kadaluarsa.

b. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang


berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja
harus di atur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan
obat yang meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi
resep dan meresepkan obat narkotika dan psikotropika,
ktentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan dan pelaporan
ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat kadalursa serta
ketentuan tentang penguunaan obat yang di bawa sendiri oleh
pasien.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentng Pelayanan
Farmasi yang amenjamin Ketersediaan Obat di Puskesmas umi
Emas;
Mengingat : a. Undang-undang nomor 36 tahun 2009, tentang kesehatan
b. Peraturan pemerintah no 51 tahun 2009, tentang pekerjaan
kefarmasian
c. Peraturan menteri kesehatan RI nomor 46 tahun 2013, tentang
registrasi tenaga kesehatan.
d. Peraturan menteri kesehatan RI nomor 74 tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
e. Peraturan pemerintah nomor 72 tahun 1998 tentang
pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan (Lembaran
negara republik indonesia tahun 1998 no 138, tambahan
lembaran negara republik indonesia nomor 3781).
f. Kepututas menteri kesehatan RI No 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang kebijakan dasar puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN UPTD PUSKESMAS BUMI EMAS TENTANG


PELAYANAN FARMASI DI PUSKESMAS BUMI EMAS

Pertama : Pelayanan Farmasi UPTD Puskesmas Bumiemas meliputi :


1. Penilaian, Pengendalian, Penyediaan, dan Penggunaan Obat
yang menjamin ketersediaan obat.
2. Penanggung jawab pelayanan farmasi dan jam buka pelayanan.
3. Peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat.
4. Persyaratan petugas yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat.
5. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep.
6. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat
narkotika & psikotropika.
7. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien.
8. Persyartan penyimpanan obat.
9. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa.
10. Penanganan obat kadaluarsa.
11. Pencatatan dan pemantauan efek samping obat dan kejadian
tidak diinginkan.
12. Penanggung jawab tindak lajut pelaporan.
13. Penyedian dan penyimpanan obat emergensi.

Kedua : Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana


terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari
keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapan kekeliruan dalam penetapanya, akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bumi Emas


Pada Tanggal : 27 maret 2018

Dr. Desna Damayanti


LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BUMI EMAS


NOMOR : 440/69.H/SK/0202/2018
TENTANG :PELAYANA FARMASI

1. Penilaian, pengedalian, penyediaan dan penggunaan obat yang menjamin


ketersediaan bagi keperluan puskesmas Bumi Emas harus mengikuti Standard
Oprasional Prosedur penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat untuk
puskesmas Bumi Emas.
2. Penanggung jawab pelayanan obat di puskesmas Bumi Emas memberikan
pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang datang di UPTD pskesmas
Bumi Emas
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Tujuan :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat efektif,
efisien dan rasional.
b. Meningkatkan kemampuan tenaga kefarmasian.
c. Mewujudkan sistem informasi manajemen.
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Sasaran :
a. Puskesmas.
b. Puskesmas pembantu.
c. Posyandu.
d. Pengobatan lansia.
Bentuk kegiatan :
a. Peresepan
1) Obat diresepkan sesuai terpis atau diagnosis pasien.
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain
yang diberi kewenangan.
b. Pemesanan obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas
farmasi atau petugas gudang obat puskesmas.
2) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan di lakukan oleh petugas
unit terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas.
c. Pengelolaan obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi
kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan dan pengarsipan,
pemantauan dan evaluasi.
4. Persyaratan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat harus
mengikuti pelatihan khusus yang diberikan oleh penanggung jawab pengelola
obat puskesmas untuk melaksanakan tugas penyediaan obat.
Pelatihan yang diberikan meliputi :
a. Jenis obat dan penggolonganny.
b. Cara membaca resep.
c. Cara pemakain dan aturan pakai obat
d. Efek samping obat.
e. Penyampaian informasi cara pemakaian dan aturan pakai obat kepada
pasien.
f. Cara merekap resep harian.
5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak
tersedia tenaga yang berkompetensi dilakukan secara eksternal UPTD
Puskesmas Bumi Emas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Timur.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di UPTD
puskesmas Bumi Emas antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPTD puskesmas
bumi emas.
b. Perwat umum yang telah memiliki izin praktek keperawatan di UPTD
puskesmas bumi emas.
c. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPTD puskesmas bumi
emas.
7. Peresepan narkotika & psikotropika bagi pasien, diantaranya :
1. Peresepan Narkotika
a. Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki izin praktek
dokter di UPTD puskesmas bumi emas.
b. Resep narkotika ditulis dengan jelas dan dapat di baca tanpa
menimbulkan kemungkinan salah tafsir.
c. Setiap resep dilengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah yang hrus
diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian, dan tanda tangan dokter
penulis resep.
8. Persyaratan penyimpanan obat.
a. Petugas meneria obat dari gudang farmasi kaupaten dan memeriksa keadaan
obat yang diterima di antaranya : kesesuaina jenis, jumlah, tanggal
kadaluarsa, serta kondisi fisik obat.
b. Petugas menyusun obat ke dalam rak secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan.
c. Petugas mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO.
d. Petugas menyimpan obat narkotika & psikotropika dalam lemari khusus.
e. Petugas menyimpan sediaan cair terpisah dari sediaan padat.
f. Petugas menyimpan obat suppositoria dala lemari pendingin dengan suhu
tertentu.
g. Petugas mencatat semua jenis obat ke dalam buku peeriaam dan buku
pengeluaran obat di puskesmas.
h. Petugas mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan dikartu stock
sebagai kartu pengendali.
i. Petugas membuat laporan persediaan melalui LPLPO setiap bulan.
j. Petugas melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan gudang farmasi
kabupaten.
9. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadalursa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal
kadaluarsa dan keadaan fisik.
b. Petugas obat menyimpan di gudang obat UPTD puskesmas bumi emas
c. Petugas menyimpat obat di rak dan menyusun sesuai jenis obat dan
mengikuti sistem FIFO dan FEFO.
d. Petugas melakukan pencatatan di kartu stock obat sbagai kartu pengendali.
e. Petugas mendistribusian obat mengikuti sistem FIFO dan memperhatika
FEFO nya.
f. Petugas memilah obat yang telah kadaluarsa dan menyimpan di tempat
terpisah dari obat lain.
g. Petugas membuat daftar obat yang telah kadaluarsa.
h. Petugas melaporkan obat kadaluasra kepada kepala UPTD puskesmas.
i. terima oabat kadaluarsa kepada gudang farmasi dinas kesehatan kabupaten.
10. Penanganan obat kadaluarsa
a. Pisahkan obat-obat yang kaduarsa atau rusak dari stock dan simpan di
tempat karantina , dokumentasikan dan beri tanda “BARANG ED / RUSAK “.
b. Catat obat-obat yang kadalursa / atau rusak.
c. Buat berita acaranya dan usulkanuntuk pemusnahan.
d. Buat berita acara pengembalianke gudang farmasi kabupaten, jika obat-obat
berasal dari pengadaan daerah.
11. Pencatatan, pemantauan, dan pelaporan efek samping obat dan kejadian tidak
diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir monitoring efek samping obat kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya
efek samping obat yang dipergunakan dalam terapi oleh pasien.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir
monitoring efek samping obat.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan monitoring efek samping obat
kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasl monitoring efek samping obat
yang diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas membuat laporan monitoring efek samping obat UPTD puskesmas
bumi emas.
g. Kepala puskesmas memeriksa dan menadatangani laporan monitoring efek
samping obat.
h. Petugas tata usaha memberi nomor surat keluar laporan monitoring efek
samping obat
i. Petugas mengirimkan laporan ke dinas kesehatan kabupaten.
j. Petugas mendokumentasikan arsip laporan monitoring efek samping obat.
12. Penanggung jawab tindak lanjut

13. Penyediaan dan penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan


1. Penyediaan Obat Emergensi
Adanya pelayanan kasus emergensi perlu penyediaan obat-obat emergensi
diluar peleyanan. Obat-obat emergensi dan emergensi troli harus tersedia
diruang gawat darurat dan ruang rawat jalan. Obat-obat emergensi yang tidak
tersedia harus disediakan secepatnya.
Daftar obat emergensi di UPTD Puskesmas Bumi Emas :
a. Alkohol 70% 100 ml
b. Dexamethasone injeksi
c. Epinephrine injeksi
d. Spuit 2,5 ml
2. Penyimpanan obat emergensi
a. Tempat penyimpanan sesuai dengan jenis obat emergensi
b. Obat disimpan dan dikelompokan sesuai bentuk sediaan.
c. Ditempatkan pada tempat khusus, terlihat jelas dan mudah di jangkau.
d. Suhu penyimpanan sesuai dengan bat yang disimpan.
e. Jika obat keluar harus di ganti dengan obat yang sama.
Untuk penyediaan dan penyimpanan obat emergensi harus ditempat yang mudah
di jangkau dan dilihat oleh petugas dan ada petugas penanggung jawab untuk
pelayanan emergensi yaitu :
Nama : Awal Kurniasih
Jabatan : Staf Puskesmas Bumi Emas
Uraian tugas bertangung jawab kepada :
Ketersediaan obat dikotak emergensi
Memanatau kadaluarsa obat
Memonitoring jumlah obat di kotak emergensi

Ditetapkan di : Bumi Emas


Pada Tanggal : 27 Maret 2018

Dr. Desna Damayanti

Anda mungkin juga menyukai