Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PASEKAN
Jln. Brawijaya No.01 Kec. Pasekan Kab. Indramayu Kode Pos 45228
Email : puskesmaspasekan004@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PASEKAN


NOMOR : 800/028-SK/PKM-PKN/I/2019
TENTANG
PELAYANAN FARMASI DI UPTD PUSKESMAS PASEKAN
BISMILLAHIRROHMAANIRROHIM
KEPALA UPTD PUSKESMAS PASEKAN

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal


pengelolahan di puskesmas untuk melayani keperluan
pelanggan dalam penanganan kesehatannya sehingga
perlu dibentuk kewenangan kepada petugas yang
berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui
persyaratan penyimpanan obat sehingga tidak terjadi
pemberian obat yang kadaluwarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian yang berorientasi kepada pasien maka
pelayanaan selama hari kerja perlu diatur tentang
peresepan, pemesanan, dan pengelolahan obat yang
meliputi persyaratan petugas yang berhak memberikan
resep dan meresepkan obat psikotropika dan narkotika,
Pelayanaan obat 24 jam, Penyediaan obat emergenci
diunit kerja. Pencatatan pelaporan ESO dan KTD,
penanganan dan pelaporan obat kadaluwarsa serta
ketentuan tentang penggunaaan obat yang dibawaah
sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada hurup a dan b
perlu menetapkan Keputusan kepala Pusksmas tentang
penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat di
UPTD Puskesmas Pasekan;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2014,
tentang Farmasi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014,
tentang Pusat kesehatan masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015
tentang Peredaran, Penyimpanan Dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika Dan Prekusor Farmasi
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2016
tentang Menejemen Puskesmas.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang keselamatan pasien

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PASEKAN


TENTANG PELAYANAN FARMASI DI UPTD PUSKESMAS
PASEKAN
Kesatu : Pedoman pelayanan farmasi di UPTD Puskesmas
Pasekan sebagaimana terlampir dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Pasekan
Pada Tanggal : 4 Januari 2019

Kepala UPTD Puskesmas Pasekan

HJ.WARCITEM
Lampira : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pasekan
n Tentang Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Pasekan
Nomor : 800/028-SK/PKM-PKN/I/2019
Tanggal : 4 Januari 2019

PELAYANAN FARMASI DI UPTD PUSKESMAS PASEKAN

Meliputi :

1. Penyedian obat yang menjamin ketersediaan obat bagi keperluan


Puskesmas Pasekan harus mengikuti Standar Prosedur Operasional
Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas
Pasekan.
2. Puskesmas Pasekan memberikan pelayanan obat kepada pasien
a. Rawat Jalan dan ruang tindakan ;
1). Hari Senin s.d. Kamis Pukul 07.30 – 14.00
2). Hari Jumat Pukul 07.30 –11.30
3). Hari Sabtu pukul 07.30 – 12.00
b. PONED 24 Jam (Disesuaikan dengan kebutuhan )
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolahan obat
Tujuan :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan terjangkaunya obat dan
bahan medis habis pakai yang efesien,efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan sistem iformasi menejemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
Sasaran :
a. Puskesmas
b. Poskesdes
c. Posyandu
d. Ruang Tindakan
e. PONED

Bentuk kegiatan
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosa pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau
petugas lain yang diberi kewenangan
b. Pemesanan obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan
oleh petugas
Farmasi atau gudang obat puskesmas
2) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan
oleh petugas unit
3) Pelayanan terkait kapada petugas farmasi gudang obat
puskesmas.
c. Pengelolahan obat
Pengelolahan obat digudang obat dilakukan oleh petugas farmasi
meliputi kegiatan perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan,
pelaporan, dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi.
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan/
pasien di Puskesmas Pasekan, antara lain :
a. Tenaga Apoteker dan non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah
pengawasan dan tanggung jawab Apoteker dan kepala
Puskesmas.
b. Tenaga non tekhnis kefarmasian yang mendapat pelimpahan
wewenang dari tenaga non kefarmasian terlatih.
Ketentuan petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk
semua pelayanan obat kepada pelanggan di puskesmas Pasekan petugas
yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia
tenaga yang berkopetensi dilakukan pelatihan secara external,
Puskesmas Pasekan yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kab.
Indramayu.
5. Ketentuan petugas farmasi yang menyediakan obat dan memberikan
pelayanan obat
Harus tenaga farmasi :
a. Apoteker
b. Tenaga kesehatan non farmasi yang ditugaskan dan telah
mengikuti OJT.
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di
PuskesmasPasekan , antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di
puskesmas Pasekan
b. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawatan di
puskesmas Pasekan
c. Bidan yang telah memiliki izin praktek kebidanan di puskesmas
Pasekan
7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien, antara lain :
a. Peresepan Narkotika
1) Dokter penulis resep adalah dokter umum yang telah
memiliki izin praktek di Puskesmas Pasekan
2) Resep narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa
menimbulkan kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah
yang harus diberikan,dosis pemakaian, cara pemakaian,
dan dibubuhi tandatangan penuh oleh dokter/ penulis
resep.
b. Peresepan Psikotropika
1) Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki izin
praktek dokter di puskesmasPasekan, Resep Psikotropika
ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir.
2) Setiap resep dilengkapi dengan kekuatan takaran, jumlah
yang harus diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian,
dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/ penulis
resep.
8. Kebijakan Kepala Puskesmas yang memegang kunci atau yang
mengendalikan obat Psikotropika dan Narkotika adalah, meliputi :
a. Penanggung jawab farmasi Puskesmas
b. Penanggung jawab medis dalam hal ini adalah dokter umum yang
telah memiliki STR dan ijin praktek dari Dinas Kesehatan
kabupaten Indramayu;
9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawah sendiri oleh
pasien/keluarganya, antara lain ;
a. Bawah obat yang dibawah sendiri oleh pasien/keluarga harus
diketahui oleh dokter pemeriksa pasien
b. Bawah obat yang dibawah sendiri oleh pasien/keluarga tidak
mempunyai kontra indikasi dengan kondisi fisik pasien
c. Bawah obat yang dibawah sendiri oleh pasien/keluarga tidak
mempunyai efek bertentangan dengan obat yang dipergunakan
dalam proses pengobatan oleh dokter di Puskesmas Pasekan
bahwa obat yang dibawah sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan efek ganda dengan obat yang dipergunakan dalam
pengobatan pelanggan
d. Bawah obat yang dibawah sendiri oleh pasien/keluarga tidak
menimbulkan interaksi obat dan berdampak negatif terhadap
pengobatan pasien.
10. Persyaratan penyimpanan obat
a. Petugas obat menerima obat dari Gudang farmasi dengan
memeriksa keadaan obat yang diterima, antara lain ; keseuaian
jenis, jumlah, tanggal kadaluwarsa serta kondisi fisik obat.
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabeth
untuk setiap bentuk sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO
dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam
lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dengan sediaan
padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin dan suppositoria dalam lemari
pendingin dan melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas memberi tanda khusus untuk obat-obat LASA dan High
Alert
h. Petugas obat mencatat semua obat kedalam buku penerimaan
Puskesmas dan buku pengeluaran obat
i. Petugas obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan
kedalam kartu stok obat sebagai kartu kendali persediaan
j. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO
setiap bulan
k. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada Kepala Puskesmas dan
Gudang farmasi Dinas Kesehatan Kab. Indramayu
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluwarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk
tanggal kadaluwarsa dan keadaan fisik barang
b. Petugas obat memasukan obat kedalam gudang penyimpanan obat
UPTD Puskesmas Pasekan
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuia
jenis obat dengan mengikuti system FIFO dan FEFO
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan kedalam
kartu stok obat sebagai kartu kendali
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti
sistem FIFO dan FEFO
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat
termasuk tanggal kadaluwarsa
g. Petugas obat memilih obat yang telah kadaluwarsa dan
menyimpan ditempat terpisah dari obat lain
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada kepala
Puskesmas
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat
berita acara serah terima obat kadaluwarsa kepada Gudang
farmasi.
12. Untuk menjaga penangan dan pelaporan obat kadaluwarsa,
petugas melakukan pengecekan dan kontrol obat minimal sebulan
sekali, dan dicatat pada lembar stok obat.
13. Pencatatan, pemantauan Efek Samping Obat dan kejadian tidak
diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir monitoring efeksamping
obat (MESO) kepada petugas kesehatan pemeriksa pasien
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap
kemungkinan timbulnya efek samping obat yang dipergunakan
dalam terapi terhadap pelanggan
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat kedalam
formulir MESO
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas
obat
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil MESO yang
diterima oleh petugas kesehatan
f. Petugas obat membuat laporan MESO Puskesmas Pasekan
g. Kepala Puskesmas memeriksa dan menanda tangani laporan
MESO
h. Petugas TU membubuhkan nomor surat keluar laporan MESO
i. Petugas obat mengirim laporan MESO ke Dinas Kesehatan Kab.
Indramayu

14. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk


mengatasi jika terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan.
Dalam BOX Obat Emergensi RUANG TINDAKAN terdiri dari
a. Atropin injeksi terdiri 3 ampul
b. Aminophilin injeksi terdiri 2 ampul
c. Phytomenadion Injeksi terdiri 5 Ampul
d. Fenobarbital Injeksi terdiri 1 Ampul
e. Diazepam rectub terdiri 1 Rectal tube
f. Dexamethason Injeksi terdiri 5 Ampul
g. Epinephrin Injeksi terdiri 5 Ampul
h. Lidocain Injeksi terdiri 5 Ampul
i. Ranitidin injeksi terdiri 2 Ampul
Dan untuk BOX Obat Emergensi kasus kebidanan ditambahkan:
j. Oxytocin Injeksi terdiri 5 Ampul
k. Magnesium Sulfat terdiri 5 Ampul
15. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya setiap
sebulan sekali pada minggu pertama tiap bulannya, dan segera diganti
jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi
Yang bertanggung jawab terhadap penilaian, pengendalian, persediaan
dan penggunaan obat adalah Penanggung Jawab Farmasi;
16. Petugas farmasi mencatat dan melaporkan insiden terhadap
kesalahan dalam pemberian obat, dan menindaklanjuti penemuan
untuk dilanjutkan ke manajemen resiko UPTD Puskesmas Pasekan.

Ditetapkan di : Pasekan
Pada Tanggal : 4 Januari 2019

Kepala UPTD Puskesmas Pasekan

HJ.WARCITEM

Anda mungkin juga menyukai