Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN
Jl. Raya Gedung Dalam – Kota Gajah Kode Pos 34154
Email :Pkm.skn123@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN


NOMOR : 800/ /PKM SKN/SK/II/2017

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN,

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam
penanganan kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan
kepada petugas yang berhak untuk menyediakan obat dengan
mengetahui persyaratan penyimpanan obat sehingga tidak terjadi
pemberian obat yang kadaluwarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja harus
diatur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang
meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi resep dan
meresepkan obat narkotik dan psikotropik, ketentuan tentang
rekonsiliasi obat, pencatatan dan pelaporan ESO dan KTD,
penanganan dan pelaporan obat kadaluwarsa serta ketentuan
tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Kebijakan
Pelayanan Farmasi di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009,
tentang Kesehatan;
2. Undang - UndangRepublik IndonesiaNomor35 Tahun 2009,
tentangNarkotika;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009,
tentang Pekerjaan Kefarmasian;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/137/2016 tentang Perubahan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang Formularium Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014tentangPuskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 03 Tahun
2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Famasi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
312/MENKES/SK/IX/2013 tentang Daftar Obat Esensial
Nasional;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2017 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropik;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS
SUKARAJA NUBAN.
KESATU : Keputusan penentuan pelayanan farmasi di Puskesmas Sukaraja Nuban
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukaraja Nuban


padatanggal : Februari 2017
KEPALA PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN,

EDDY NURCAHYADI

LAMPIRAN:
SURAT KEPUTUSANKEPALA UPTD PUSKESMAS
SUKARAJA NUBAN
NOMOR: 800/ /PKM SKN/SK/II/2017
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN

1. Manajemen obat–obatanharusmelaksanakanprosedur penilaian, pengendalian,


penyediaandan penggunaan obat yang benar agar obat tersedia dengan baik dan dapat
digunakan secara efektif dan maksimal. Bentuk kegiatannya meliputi:
a. Penilaian :
1) Petugas farmasi melaksanakan penilaian terhadap jenis obat, jumlah obat, kualitas
obat;
2) Petugas farmasi menggunakan acuan formularium puskesmas dalam penilaian obat.
3) Kekurangan ataupun kelebihan jenis obat, jumlah obat dapat dimasukkan dalam
evaluasiobat Puskesmas.
b. Pengendalian :
1) Pengendalian obat meliputi penerimaan, penyimpanan, distribusi;
2) Prosedur pengendalian dilakukan untuk menjamin ketersediaan obat dan juga
menjamin mutu obat.
c. Penyediaan :
1) Penyediaan obat dilakukan oleh petugas farmasi;
2) Obat disediakan di ruang obat dan unit-unit pelayanan sesuai kebutuhan.
d. Penggunaan obat dikeluarkan atau digunakan sesuai dengan resep yang masuk ke apotik.
2. Kebijakana untuk menjamin ketersediaan obat bagi keperluan Puskesmas Sukaraja Nuban
harus mengikuti standard prosedur operasional pelayanan farmasi yang menjamin
ketersediaan obat untuk Puskesmas Sukaraja Nuban.
3. Puskesmas Sukaraja Nuban memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien
yang datang di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
4. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di UPTD Puskesmas
Sukaraja Nuban antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di UPTD Puskesmas Sukaraja
Nuban;
b. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di UPTD Puskesmas Sukaraja
Nuban;
c. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
5. Persyaratanpetugas yang berhakmenyediakanobatbagipelanggan/pasien di
UPTDPuskesmasSukarajaNubanantara lain:
a. Tenaga Kefarmasian yang memiliki Surat Izin Praktek di
UPTDPuskesmasSukarajaNuban.
b. Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggungjawab
langsung oleh tenaga medis.
c. Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
6. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat jika petugas yang
memenuhi persyaratan tidak ada maka wajib dilakukan pelatihan secara external yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dan internal yang dilakukan
oleh UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
7. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat.
a. Peresepan obat

1) Obatdiresepkansesuaiterapiatas diagnosis pasien


2) Pemberianresepdilakukanoleh tenaga medis dan ataupetugas lain yang
diberikewenangan
b. Pemesanan obat

1) Pemesananobatuntukkebutuhan Puskesmasdilakukanoleh apoteker dan atau


petugasgudangobat Puskesmas.
2) Pemesananobatuntukkebutuhanpelayanandilakukanolehpetugas unit.
3) Pelayananterkaitkepadapetugasfarmasigudangobat Puskesmas.
c. Pengelolaan obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, pemantauan dan evaluasi.

8. Obat kadaluwarsa dilarang untuk diberikan kepada pasien karena bisa terjadi timbulnya efek
samping obat, khasiat obat sendiri berkurang. Upaya untuk meminimalkan adanya obat
kadaluwarsa adalah:
a. Petugasobatmemeriksasemuaobat yang diterimatermasuktanggal
kadaluwarsadankeadaanfisikbarang.
b. Petugasobatmemasukkanobatkedalamgudangpenyimpananobat UPTD
PuskesmasSukarajaNuban.
c. Petugasobatmenyimpanobatdalamrakdanmenyusunsesuaijenisobatdenganmengikuti
sistem FIFO dan FEFO.
d. Petugasobatmelakukanpencatatanobat yang disimpankedalam
kartustockobatsebagaikartukendali.
e. Petugasobatmendistribusikanobatdaridalamgudangmengikuti sistem FIFO
danmemperhatikan FEFO nya.
f. Petugasobatmelakukan kontrol rutinterhadapkualitasobattermasuktanggal kadaluwarsa.
g. Petugasobatmemilahobat yang telah kadaluwarsadanmenyimpan di
tempatterpisahdariobat lain.
h. Petugasobatmembuatdaftarobat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugasobatmelaporkanobat kadaluwarsakepadaKepalaPuskesmas.
j. Petugasobatmengambilobat kadaluwarsadenganmembuat berita acara serah terima obat
kadaluwarsakepada gudang farmasi.
9. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. Peresepan narkotika :
1) Petugas yang berhak menulis resep narkotika adalah dokter yang telah memiliki surat
izin praktek dokter di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
2) Resep narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan jumlah yang harus diberikan, dosis pemakaian, cara
pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter penulis resep.
b. Peresepan psikotropika :
1) Petugas yang berhak menulis resep narkotika adalah dokter yang telah memiliki izin
praktek dokter di UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
2) Resep psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir.
3) Setiap resep dilengkapi dengan jumlah yang harus diberikan, dosis pemakaian, cara
pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter penulis resep.
10. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.
11. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarganya antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien.
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari
Apoteker UPTD Puskesmas Sukaraja Nuban.
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien.
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan dengan
obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di UPTD Puskesmas
Sukaraja Nuban.
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda
dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan.
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi obat
dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien.
12. Persyaratan penyimpanan obat:
a. Petugasobatmenerimaobatdari gudang farmasi denganmemeriksakeadaanobat yang
diterimaantara lain: kesesuaianjenis, jumlah, tanggal kadaluwarsasertakondisifisikobat.
b. Petugasobatmenyusunobatkedalamrakobatsecaraalfabetisuntuksetiapbentuksediaan.
c. Petugasobatmengendalikansirkulasiobatmengikutisistem FIFO dan FEFO.
d. Petugasobatmenyimpanobat narkotikadan psikotropikadalamlemarikhusus.
e. Petugasobatmenyimpansediaancairdipisahkandarisediaan padat.
f. Petugasobat menyimpanvaksin,dansuppositoriadalamlemaripendingindanmelakukan
kontrol suhusetiaphari.
g. Petugasobatmencatatsemuaobatkedalam buku penerimaan puskesmasdan buku
pengeluaranobat.
h. Petugas obatmencatatsemuaobat yang
diterimadandikeluarkankedalamkartustokobatsebagaikartukendalipersediaan.
i. Petugasobatmembuatlaporanpersediaanobatmelalui LPLPO setiapbulannya.
j. Petugasobatmelaporkan LPLPO kepadakepala Puskesmasdan gudang farmasi Kabupaten
Lampung Timur.
13. Penanganan obat kadaluwarsa/rusak.
a. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi yang telah kadaluwarsa.
b. Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan.
c. Memberi label KOMODITI KADALUWARSA DILARANG DIBERIKAN pada tempat
khusus.
d. Menunjuk petugas yang bertanggungjawab mengelola komoditi ini.
e. Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus terlebih
dahulu dicatat dalam buku obat kadaluwarsa.
f. Petugas melaporkansemuaobatrusakdankadaluwarsakepada
kepalaUPTDPuskesmasSukarajaNuban.
g. KepalaUPTDmemerintahkanpetugasobatuntukmembuatberitaserahterimaobatrusakatauka
daluwarsa.
h. KepalaUPTDmenandatanganiberitaacaraserahterimaobatrusakdanmemerintahkanpetugas
obatuntukmenyerahkanke gudang farmasi.
i. Petugasobatmenyerahkanobatrusakkepadagudang farmasidisertaiberitaacaraserahterima.
14. Pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat dan kejadian tidak diinginkan.
a. Petugasobatmenyampaikanformulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
kepadapetugaskesehatanpemeriksapasien.
b. Petugaskesehatanmelakukanpemantauanterhadapkemungkinantimbulnyaefeksampingobat
yang dipergunakandalamterapiterhadappelanggan.
c. Petugaskesehatanmencatatkejadianefeksampingobatdalamformulir MESO.
d. Petugaskesehatanmenyerahkanlaporan MESO kepadapetugasobat.
e. Petugasobatmemberikankompilasi data hasilMESO yang diterimadaripetugaskesehatan.
f. PetugasobatmembuatlaporanMESO UPTD PuskesmasSukarajaNuban.
g. Kepala Puskesmasmemeriksadanmenandatanganilaporan MESO.
h. Petugastatausahamembubuhkannomorsuratkeluar laporan MESO.
i. Petugasobatmengirimkan laporan MESO keDinasKesehatanKabupaten Lampung Timur.
j. Petugasobatmendokumentasikanarsip laporan MESO.
15. Ketentuan tentang penyediaan obat-obat emergensi.
a. Penyediaanobat-
obatanemergensimerupakansuatukegiatanmerencanakandanmengadakanobat-
obatkegawatdaruratansesuaikebutuhanpadaunitpelayananuntukmenanganikondisidaruratp
asien.
b. Petugasfarmasidanpetugas ruang tindakan/Ponedbersama-
samamelaksanakanpemeriksaanstok obat emergensi di unit terkait.
c. Petugasfarmasimendatakekuranganobatemergensi di unit terkaitmeliputi, jenisobat,
jumlahobat,dankadaluwarsa.
d. Petugasfarmasimenyiapkanobatemergensi yang dibutuhkanoleh unit pelayanan.
e. Petugasfarmasimencatatsetiappengambilanobatemergensipadakartustokobatdanbukubantu
.
f. Petugasfarmasimenyerahkanobatemergensike unit pelayanandisertaidenganbukubantu
yang ditandatanganiolehpihakpenerima.
g. Obatemergensiuntukkemudiansecaraadministrativedicatatpadakolompengeluaranbukugud
ang.

KEPALA PUSKESMAS SUKARAJA NUBAN,

EDDY NURCAHYADI

Anda mungkin juga menyukai