DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
KECAMATAN KENDAWANGAN
Jl. Pangeran Cakra – Telp. (0534) 70128
e-mail: puskendawangan@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
NOMOR : 800 / /TU
TENTANG
MEMUTUSKAN
SUROJO
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
1. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat dilakukan secara internal dan external
di UPTD PUskesmas Kendawangan.
a. Pelatihan petugas internal puskesmas :
Dilaksanakan secara on the job training di UPTD Puskesmas Kendawangan.
Dilakukan oleh apoteker selaku penanggung jawab pelayanan farmasi UPTD Puskesmas
Kendawangan.
b. Pelatihan petugas external dilakukan oleh pihak lain di luar UPTD Puskesmas Kendawangan.
2. Setiap tenaga kefarmasian di puskesmas mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.
3. Apoteker dan/atau Tenaga Teknis kefarmasian dan/atau petugas yang diberi kewenangan
menyediakan obat tetapi belum sesuai persyaratan harus memberi masukan kepada pimpinan
dalam menyusun program pengembangan.
4. Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas,fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.
5. Melakukan analisis kebutuhan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi tenaga
kefarmasian dan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai
persyaratan.
6. Tenaga kefarmasian dan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat tetapi belum sesuai
persyaratan difasilitas untuk mengikuti program yang diadakan oleh organisasi profesi dan
institusi pengembanagan pendidikan berkelanjutan terkait.
7. Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktek magang dan penelitian
tentang pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
LAMPIRAN III KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
URAIAN PENDELEGASIAN WEWENANG APOTEKER
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kendawangan Pemberi Pendelegasian Wewenang
1. Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada
apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.
2. Petugas yang berhak memberi resep di Puskesmas Kendawangan adalah DOKTER UMUM dan
DOKTER GIGI yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) di UPTD Puskesmas Kendawangan.
3. Dalam kondisi tertentu dimana petugas yang berhak memberi resep tidak ada, maka petugas
lain yang telah diberi pendelegasian wewenang oleh dokter dapat memberikan resep kepada
pasien dengan pengawasan dan pembinaan dari Kepala Puskesmas dan Dokter.
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
LAMPIRAN V KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi,
dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas Kendawangan
untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna
obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep
harus rasional.
SO = SK + SWK + SWT + SP
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok
Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh UPTD Puskesmas
Kendawangan sampai dengan penerimaan obat di UPTD Puskesmas
Kendawangan.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di UPTD Puskesmas Kendawangan pada
akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak
terjadi kekosongan.
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi dan
dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker dan mempunyai legalitas, dan
pemberian obat psikotropika dan tropika hanya dapat dilakukan apabila :
1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter / dokter gigi /
dokter spesialis
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter pemeriksa/pemberi resep
3. Jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfoirmasi ke dokter yang menulis
resep
4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara penggunaannya
5. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat narkotika diberi
garis biru dibawah nama resep obat dan ditandatangani sejajar garis merah atau biru
6. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari obat , menjadi satu
dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
LAMPIRAN VII KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarganya antara lain :
a. Obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter pemeriksa pasien.
b. Obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari Apoteker
Penanggung Jawab UPTD Puskesmas Kendawangan.
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
A. PENDAHULUAN
Expired Date adalah waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan. Umumnya masa kadaluarsa obat ditulis 2-3 tahun sejak obat dikemas. Untuk
masa kadaluarsa ini berhubungan dengan stabilitas obat dan masa simpan obat.
Obat yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena berkurangnya
stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efektoksik (racun). Hal ini dikarenakan kerja
obat sudah tidak optimal dan kecepatan reaksinya telah menurun, sehingga obat yang masuk
kedalam tubuh hanya akan mengendap dan menjadi racun. Sebenarnya obat yang belum
kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama, hal ini disebabkan karena
penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat didalam obat tersebut rusak. Tanda-tanda
kerusakan zat tersebut biasanya disertai dengan perubahan bentuk, warna, bau, rasa atau
konsistensi. Maka dari itu harus diperhatikan juga cara penyimpanan obat yang baik.
Untuk memberikan perlindungan kepada pasien dari penggunaan sedian farmasi dan alat
kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatannya, maka dilakukan penanganan terhadap obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. TEMA
Penanganan obat rusak / kadaluwarsa.
C. TUJUAN
1. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sedian
farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat serta yang tidak memnuhi persyaratan mutu,
keamanan dan kemanfaatannya.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
D. SASARAN
1. Puskesmas
2. Polindes/Poskesdes
3. Klinik Pasar
4. Posyandu
5. Pengobatan Lansia
E. BENTUK KEGIATAN
Penanganan obat rusak/kadaaluwarsa adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari
penyimpanan obatl ainnya
3. Membuat catatan nama, no. batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan/atau
kadaluarsa
4. Melaporkan dan mengirim obat tersebut keinstalasi farmasi kabupaten/kota
5. Mendokumentasikan pencatatan tersebut
F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan obat
rusak/kadaluwarsa di UPTD Puskesmas Kendawangan.
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO
LAMPIRAN IX KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 800 / / TU
TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI DI
UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN
A. Agar terjamin penanganan pasien atau keadaan gawat darurat secara cepat, tepat dan
berkualitas maka diperlukan penatalaksanaan pasien gawat darurat.
B. Agar penyusunan kegawatdaruratan medis maka diperlukan penyediaan obat-obatan
emergensi langsung di setiap ruang pelayanan.
C. Penyediaan obat-obat emergensi di ruang pelayanan merupakan upaya untuk mencegah
kejadian yang tidak diinginkan di ruang kerja akibat terlambatnya pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang membutuhkan pelayanan yang cepat.
Daftar obat-obat emergensi di ruang kerja :
pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KENDAWANGAN,
SUROJO