Surabaya
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii
BAB I DEFINISI..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
DEFINISI OBAT HIGH ALERT
A. LATAR BELAKANG
Kesalahan pengobatan merupakan hal yang mungkin terjadi dalam
pelayanan kesehatan. Meskipun sebagian kesalahan tersebut tidak membawa
dampak yang berbahaya pada pasien, beberapa obat diketahui mempunyai faktor
risiko yang lebih tinggi dibandingkan obat lain. Kesalahan administrasi dari obat
tersebut dapat menyebabkan kejadian yang fatal.(1)
Menurut The Institute for Safe Medication Practices (ISMP), obat High Alert
dibagi menjadi 19 kategori dan 14 obat spesifik dalam daftar High Alert
medications. ISMP merekomendasikan bahwa obat High Alert harus dikemas
terpisah, disimpan terpisah, diresepkan terpisah dan diberikan secara terpisah
dengan obat lain.(2)
Kewaspadaan terhadap pengelolaan obat-obat yang memiliki risiko lebih
tinggi (Obat High Alert) tersebut dinilai penting, untuk itu perlu adanya suatu
pendefinisian, peninjauan dan standarisasi obat High Alert sehingga dapat dijadikan
referensi yang berguna bagi UPTD Puskesmas Sidosermo untuk melakukan
praktek terbaik untuk peningkatan standar pelayanan puskesmas. Panduan obat
High Alert UPTD Puskesmas Sidosermo ini berdasar pada rekomendasi ISMP dan
telah disesuaikan dengan ketersediaan obat di puskesmas
Sehingga dengan adanya pembangunan sistem pengobatan yang aman
dapat menekan kesalahan pemberian obat high alert. Sistem pengobatan yang
aman tersebut melibatkan kolaborasi dari berbagai sumber, yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam upaya pengobatan pasien.
sama.(4,6,7)
2. Elektrolit Pekat
Elektrolit pekat adalah preparat farmasi yang memiliki konsentrasi tinggi
yang berguna untuk memperbaiki kadar elektrolit dalam tubuh.(5)
3. Insulin dan obat Oral Diabet
Insulin, Obat Oral diabet adalah obat yang mengandung hormon peptida
yang dibentuk dibentuk pankreas yang berfungsi menstabilkan gula dalam
darah.
4. Heparin
Heparin adalah obat yang memiliki efek anti thrombosis (pengencer darah)
5. Obat Sedasi
Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien dalam
satu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman, atau
gelisah.
6. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembuluh darah.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
NO JENIS OBAT
1 Obat Look Aminophillin inj – Calcii Gluconas inj
a like Amoksisillin 500 mg kapl –
Chloramphenicol 250 mg kaps
Captopril 12,5 mg tab – Captopril 25 mg tab
Chloramphenicol tetes mata - Chloramphenicol tetes telinga
Chloramphenicol salep mata - Chloramphenicol salep kulit
3
Paracetamol syr-zinc syrup-antasida syr
HCT tab – Isosorbid dinitrat tab
Lidocain 2 % inj - Lidocain cum Inj
MgSO4 20% - MgSO4 40% - D40
Parasetamol 500 mg tab – Calcium laktat 500 mg tab
Simvastatin 10 mg - Simvastatin 20 mg tab
Ringer Lactat – NaCl 0,9%
HCT tab – Isosorbid dinitrat tab
Retinol 100.000 IU-Retinol 200.000 IU
Nistatin drop- Nistatin vaginal tablet
Lanjutan Tabel 2 Daftar Obat LASA di UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih (7,8)
NO JENIS OBAT
2 Obat Sound GliBENKLAMIDE- GliMEPIRIDE
A Like (7,8)
ChlorPHENIRAMINE MALEAT- ChlorAMPHENIKOL
DiMENhiDRINATE – DiPHENhidrAMIN
MetRONIDAZOLE- MetFORMIN
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko yang sering terjadi dan perlu diperhatikan dalam peresepan high alert
adalah(4) :
a. Penulisan resep yang tidak lengkap
b. Kesalahan dalam pengenceran
c. Ketidakjelasan mengenai sediaan IM,IV, intratecal dan epidural
d. Ketidakjelasan mengenai perbedaan dosis sediaan yang jenisnya sama
e. Label yang mirip pada keterangan konsentrasi dan volume total sediaan
f. Kesalahan kecepatan infus
g. Obat termasuk LASA
4
5
BAB III
TATA LAKSANA
6
C. DISTRIBUSI OBAT HIGH ALERT
C.1 Distribusi ke Unit Pelayanan
Distribusi obat-obat High Alert dari gudang induk ke unit pelayanan lain
dilakukan bersama dengan perbekalan farmasi yang lain. Distribusi obat-obat High
Alert ditempatkan dalam kontainer yang berbeda (Kotak obat emergency) dengan
obat lainnya dari ruang farmasi ke unit pelayanan lain disesuaikan dengan
kebutuhan unit terkait yaitu melalui SIMBOK yang diterima Ruang Farmasi.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
8
DAFTAR PUSTAKA
2. The Institute For Safe Medication Practices (ISMP) list of High Alert
Medications in acute Setting, 2011, Institute For Safe Medication Practices
3. The Institute For Safe Medication Practices (ISMP) list of High Alert
Medications in Community,Ambulatory Health Care Setting, 2011, Institute
For Safe Medication Practices
4. Sinnadurai D.J, Hian N.S., et al, 2011, Guideline on Safe Use of High Alert
Medications Pharmaceutical Services Division, Malaysia
7. FDA and ISMP Lists of Look-Alike Drug Name Sets with Recommended
Tall Man Letters, 2015 Institute for Safe Medication Practices, US