PUSKESMAS RAAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah
diberikan kepada penyusun,sehingga buku pedoman peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai ( High Alert Medications ) Puskesmas Guluk-Guluk dapat selesai disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan pelayanan obat high alert bagi semua pihak
yang terkait di Puskesmas Guluk-Guluk.Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan pedoman peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai ( High Alert Medications ) di Puskesmas Guluk-
Guluk
Guluk-Guluk,…………2016
Puskesmas Guluk-Guluk
Mamtuhah
NIP. 19850924 200501 2 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. LATAR BELAKANG………………………………………………….. 1
B. TUJUAN PEDOMAN…………………………………………………. 2
C. SASARAN PEDOMAN………………………………………………. 2
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN……………………………………… 2
E. BATASAN OPERASIONAL………………………………………….. 6
A. DENAH RUANG……………………………………………………… 17
B. STANDAR FASILITAS……………………………………………… 20
A. LINGKUP KEGIATAN…………………………………………… 22
B. METODE…………………………………………………………….. 22
C. LANGKAH KEGIATAN…………………………………………… 22
BAB V LOGISTIK………………………………………………………… 24
BAB IX PENUTUP…………………………………………………………… 33
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Obat yang perlu diwaspadai ( high alert medications ) adalah sejumlah obat
yang memiliki resiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak
digunakan secara tepat.Hal ini dapat dikarenakan adanya rentang dosis terapautik dan
keamanan yang sempit atau karena insiden yang tinggi akan terjadinya kesalahan
Obat yang perlu diwaspadai ( high alert medications ) merupakan obat yang
presentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan/ error dan / atau
kejadian sentinel ( sentinel event ),obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diiinginkan ( adverse out come ) termasuk obat yang tampak mirip ( Nama
obat , Rupa dan Ucapan Mirip /NORUM atau Look Alike Sound Alike / LASA )
serta elektrolit dengan konsentrasi tinggi.
Jadi, obat yang perlu diwaspadai merupakan obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam kategori obat beresiko tinggi, dapat
menyebabkan cidera serius pada pasien jika terjadi kesalahan dalam penggunaan.
B. TUJUAN
1. Memberikan pedoman dalam manajemen dan pemberian obat yang perlu
diwaspadai ( high-alert medications ) sesuai standar pelayanan farmasi dan
keselamatan pasien.
2. Meningkatkan keselamatan pasien
3. Mencegah terjadinya sentinel event atau adverse outcome
4. Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam pelayanan obat yang perlu
diwaspadai kepada pasien.
5. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
C. SASARAN PEDOMAN
Sasaran pedoman peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai adalah
ahli farmasi ,perawat,bidan dan dokter
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
1. Pedoman ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap , rawat jalan ,
pasien Unit Gawat Darurat dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur
2. Pelaksana pedoman ini adalah ahli farmasi ,perawat ,bidan dan dokter
E. DAFTAR OBAT YANG PERLU DI WASPADAI
Obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi :
Kelompok obat yang memiliki rupa dan nama mirip ( LASA )
Kelompok obat sama beda kekuatan
Kelompok obat dalam daftar obat high alert puskesmas
1. Kelompok obat yang memiliki rupa dan nama mirip ( LASA )
CEFTRIAXONE CEFOTAXIME
ANTACIDA ANTALGIN
AMINOFILLIN AMITRIPTHYLLIN
AMINOFILLIN AMOXICILLIN
AMITRIPTHYLLIN AMOXICILLIN
RANITIDINE FAMOTIDINE
RANITIDINE CIMETIDINE
CIMETIDINE FAMOTIDINE
THIAMFENICOL CHLORAMFENICOL
EPHEDRINE EPHINEFRINE
DIMENHIDRINAT DIPHENHIDRAMIN
AMLODIPIN 10 AMLODIPIN 5
IBUPROFEN 400 IBUPROFEN 200
SALBUTAMOL 4 SALBUTAMOL 2
PROPANOLOL 40 PROPANOLOL 10
MGSO4 40%
BAB II
TATA LAKSANA
A.LINGKUP KEGIATAN
2. penyimpanan
4. penyiapan obat
Penulisan instruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien (
catatan terintegrasi ) juga sesuai dengan penulisan resep yaitu :
Setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 benar untuk mencapai
medication safety :
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
Kebenaran nama pasien
Kebenaran nomor rekam medis pasien
Kebenaran umur / tanggal lahir pasien
Kebenaran alamat rumah pasien
Nama DPJP
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi
6. 11 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Setiap unit farmasi, ruang rawat, poli, harus memiliki daftar obat high alert
2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untukobat
high alert
3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai
dari peresepan, penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan
pemberian obat
4. Obat high alert disimpan ditempat terpisah, akses terbatas, diberi label high
alert
5. Pengecekan dengan 2 orang petugas yang berbeda untuk menjamin
kebenaran obat high alert yang digunakan
6. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi dimeja dekat pasien
tanpa pengawasan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
Keterangan :
A : Sub Gudang Farmasi II
I : Rak Obat
A.2. Denah Unit Pelayanan Farmasi Dalam Gedung Lantai 1
Keterangan :
B : Sub Unit Farmasi lt. I
I : Rak Obat
II : Lemari Narkotika-Psikotropika
III : Dispenser
IV : Komputer
V : Maja Administrasi Pelayanan Resep
VI : Etalase Obat
VII : Lemari Pendingin
A.3. Denah Unit Pelayanan Farmasi Dalam Gedung Lantai 2
Keterangan :
C : Ruangan Kantor Gudang farmasi
C1 : Gudang farmasi
I : Meja Komputer Administrasi Gudang Farmasi
II : Meja Administrasi Gudang Farmasi
III : Lemari Dokumen
IV : Meja Administrasi Gudang Farmasi
V : Rak Obat
VI : Lemari Sirup
VII : Lemari Obat Tablet A
VIII : Lemari Obat Tablet B
IX : Lemari Obat Tablet C
X : Lemari Obat Tablet D
XI : Lemari Obat narkotika-psikotropika
XII : Lemari Obat Injeksi
XIII : Lemari Obat Paten
B. Fasilitas
Unit pelayanan Farmasi memiliki fasilitas ruangan yang terdiri dari :
1. Pelayanan Resep dan Peracikan Obat di sub unit farmasi
Digunakan sebagai pelayanan resep dan peracikan obat yang didalamnya
memiliki fasilitas :
1 meja pelayanan
1 set komputer
3 buah kursi kerja
1 buah kalender
3 etalase obat
1 buah tempat sampah
1 unit mesin printer
3 rak obat
1 buah lemari OKT
1 buah dispenser
1 kulkas
1 buah televise
1 buah kipas angin
4 rak dokumen
1 set tempat tidur
2. Pelayanan obat di sub unit gudang farmasi
a. Gudang farmasi I
Digunakan sebagai tempat penyimpanan dan pendistribusian obat dan alat
kesehatan ke unit pelayanan,pustu,polindes dan ponkesdes memiliki
fasilitas :
3 meja pelayanan
1 set komputer
3 buah kursi kerja
1 buah kalender
3 lemari obat
1 buah tempat sampah
1 unit mesin printer
3 rak obat
1 kulkas
1 buah kipas angin
4 rak dokumen
1 set AC
Pallet obat
1 buah tangga
b.gudang farmasi II
1. 1 buah AC
2. Pallet
3. Rak obat
BAB IV
BAB V
LOGISTIK
5.1 Perencanaan
5.3 Penerimaan
Suatu kegiatan serah terima perbekalan farmasi dari gudang farmasi kabupaten
kepada petugas gudang farmasi puskesmas guluk-guluk.saat penerimaan obat
petugas gudang farmasi puskesmas guluk-guluk memastikan obat yang diterima
sesuai dengan permintaan,berkualitas dan tidak rusak/kadaluwarsa
5.3 Penyimpanan
Suatu kegiatan pengaturan terhadap obat dan alat kesehatan yang diterima agar
aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penyimpanan
persediaan obat di puskesmas menggunakan prinsip FEFO ( Fist Expired date
Fist Out ) dan FIFO ( Fist In Fist Out ) .
Bahan farmasi yang sudah ada harus ditangani secara cermat dengan
mempertimbangkan :
KESELAMATAN PASIEN
1.1 Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) puskesmas adalah suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
1.2 Tujuan
1) Untuk memperbaiki keamanan obat yang perlu diwaspadai
KESELAMATAN KERJA
7.2 Tujuan
7.2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya kesehatan dan keselamatan kerja di unit pelayanan farmasi
agar tercapai pelayanan kefarmasian dan produktivitas kerja yang
optimal.
Pengendalian :
1. Legislatif Kontrol
2. Administratif Kontrol
3. Medikal Kontrol
4. Engineering Kontrol
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.3 EVALUAS1
1. Jenis Evaluasi
Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi, dibagi tiga jenis program evaluasi:
a. Prospektif : program dijalankan sebelum pelayanan dilaksanakan Contoh :
pembuatan standar, perijinan.
b. Konkuren : program dijalankan bersamaan dengan pelayanan
dilaksanakan Contoh : memantau kegiatan konseling apoteker, peracikan
resep oleh Asisten Apoteker.
c. Retrospektif : program pengendalian yang dijalankan setelah pelayanan
dilaksanakan Contoh : survei konsumen, laporan mutasi barang.
2. Metoda Evaluasi
a. Audit (pengawasan)
Dilakukan terhadap proses hasil kegiatan apakah sudah sesuai standar
b. Review (penilaian)
Terhadap pelayanan yang telah diberikan, penggunaan sumber daya,
penulisan resep.
c. Survei
Untuk mengukur kepuasan pasien, dilakukan dengan angket atau
wawancara langsung.
d. Observasi
Terhadap kecepatan pelayanan antrian, ketepatan penyerahan obat
BAB IX
PENUTUP