Anda di halaman 1dari 170

IMPLEMENTASI STANDAR

PELAYANAN
KEFARMASIAN DALAM
AKREDITASI PUSKESMAS
ISTIE ANDARYATI, S.FARM., APT
CURICULUM VITAE
• NAMA : ISTIE ANDARYATI, S.FARM., APT.
• NIP : 198510042010012013
• GOLONGAN : IIID / PENATA TK. 1
• JABATAN : APOTEKER MUDA
• INSTANSI : UPT. PUSKESMAS PUTER
• ALAMAT INSTANSI : JL. PUTER NO. 3 KOTA BANDUNG
• PENDIDIKAN TERAKHIR : - S1 FARMASI UNPAD TAHUN 2003 – 2007
- PROFESI APOTEKER UNPAD TAHUN 2007 – 2008
• RIWAYAT PEKERJAAN

Tahun Institusi
2008 – 2009 Apoteker Pendamping di Apotek Kimia Farma 12 Bandung
2009 – 2010 Regulatory Affair Officer di PT. Dexa Medica
2010 – 2012 Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya
2012 – sekarang Apoteker Penanggung Jawab di UPT. Puskesmas Puter
Kota Bandung
VISI DAN MISI
PRESIDEN

TRISAKTI:
Mandiri di Bidang Ekonomi; Berdaulat di Bidang Politik;
Berkepribadian dlm Budaya
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Agenda ke 5: Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM PROGRAM INDONESIA
PINTAR INDONESIA SEHAT SEJAHTERA

RENCANA STRATEGIS KEMENKES 2015-2019

PENERAPAN PENGUATAN JAMINAN KESEHATAN


PARADIGMA SEHAT PELAYANAN KES NASIONAL (JKN)

KELUARGA
DTPK
SEHAT
2
KEBIJAKAN & PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1 PENGUATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS MELALUI


2
AKREDITASI
PENGUATAN SISTEM RUJUKAN MELALUI PENGUATAN
3
PUSKESMAS, JARINGAN PUSKESMAS & JEJARING PUSKESMAS

4 PENGUATAN SISTEM INFORMASI PUSKESMAS ( SP2TP)

PROGRAM NUSANTARA SEHAT

PEMBENTUKAN POKJA PENGUATAN MANAJMEN PUSKESMAS TINGKAT


PUSAT, PROV, DINKES KAB/KOTA
7
AKREDITASI PUSKESMAS
Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan


oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah
dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat
pertama/Puskesmas itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang telah ditetapkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan secara berkesinambungan.

6
MANFAAT AKREDITASI FKTP
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing FKTP /Puskesmas
 BAGI FKTP/PUSKESMAS :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan
konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
8. Memperkuat kepercayaan masyarakat
9. Adanya Jaminan Kualitas 12
DEFINISI PUSKESMAS
Permenkes 75 Thn 2014
Ttg Puskesmas

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
TUGAS sehat.

• Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat


(UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan
FUNGSI (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai


wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Profil UPT
Puskesmas
Puter
WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PUTER

PETA WILAYAH UPT. PUSKESMAS PUTER


 Luas wilayah 743,3 Hektar,
 Jumlah penduduk 115.759 jiwa
 Jumlah KK 33.102
 Terdiri dari 6 Kelurahan :
6
1. Kelurahan Cipaganti.
2. Kelurahan Lebak Siliwangi
5
3. Kelurahan Lebak Gede.
1
4. Kelurahan Sadang Serang.
2 5. Kelurahan Sekeloa.
4
6. Kelurahan Dago.
3
FASILITAS UPT PUSKESMAS PUTER
JENIS TENAGA DI UPT PUSKESMAS PUTER

JUMLAH
Tenaga
JENIS TENAGA YANG Kontak
Tenaga
NO. Tenaga Tenaga PTT (Outsourchi
ADA PNS Kontrak Ahli
Kontrak BLUD Provinsi ng) dari
Profesi
APBD II

1. Kepala UPT. 1 - - - -
2. Kasubag Tata Usaha 1 - - - -
3. Dokter Umum 1 3 - - -
4. Dokter Gigi 1 1 - - -
5. Perawat 4 8 - - -
6. Perawat gigi 1 1 - - -
7. Bidan 5 6 1 4 -
Tenaga Kesehatan
8. - 3 - - -
Masyarakat
Tenaga kesehatan
9. 1 - - - -
Lingkungan
10. Laboratorium 1 1 - - -
11. Tenaga Gizi 1 - - - -
JUMLAH
Tenaga
JENIS TENAGA YANG Tenaga Kontak
NO. Tenaga Tenaga PTT
ADA PNS Kontrak Ahli (Outsourc
Kontrak BLUD Provinsi
Profesi hing) dari
APBD II
12. Apoteker 1 1 - - -
13. Asisten Apoteker - - 3 - -
14. Rekam Medis - - 2 - -
15. Akuntan - - 1 - -
16. Administrasi Keuangan - - 1 - -
17. Tenaga IT - - - 1 -
18. Administrasi Umum - - - 2 -
19. Petugas Kebersihan - - - 1 1
20. Supir Ambulance - - - 1 3
21. Juru Masak - - - 1 -
22. Juru Cuci - - - 1 -
23. Petugas Keamanan - - - - 4
Jumlah 18 32 8 4
Penggalangan Komitmen
Peningkatan Akses Menuju
Puskesmas
Unit Gawat Darurat
PONED
RUANGAN TB / HIV
RUANGAN PENDAFTARAN

SEBELUM

SESUDAH
RUANGAN TUNGGU

SEBELUM

SESUDAH
AREA BERMAIN ANAK

SEBELUM

SESUDAH
TARIF DAN JENIS LAYANAN
ALUR PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN
DI UPT PUSKESMAS PUTER

Puskesmas

Poli Klinik
MTBS Tumbuh Kembang
Poli Umum

Poli Lansia Rujukan


Pasien Apotik
LokeT

/ Klien Poli KIA/KB


Laboratorium
Poli Gigi

Klinik
PULANG
KIR
Konseling Terpadu

Pasien
Klien
Umpan Balik
GRAFIK KUNJUNGAN RESEP DI UPT. PUSKESMAS PUTER
BULAN JANUARI - DESEMBER TAHUN 2017

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
0

2000
2767
3349 3353 3508 3473 3347
3579 3749 3750 3732
3832 3801
1392
4000
737

2516 2450 1007


2602 2523 2763
6000 2755
2934 2813 2973 2921
984 1062 3050
1032 1106
1121 1210
1129
1196 1127 1212
1238 1250 1443 982
8000 1372
1350 1353
1327
1413 1439
1462 1444

10000

12000

PUTER DAGO SEKELOA CIKUTRA LAMA


Dasar Hukum Pelayanan Kefarmasian
1. Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
2. Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
3. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
6. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 336 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 337 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Apoteker dan Angka Kreditnya
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
Pelaporan Narkotik, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2015 Standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Fungsional Apoteker
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 889 Tahun 2011 Registrasi, Izin Praktek & Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
14. Peraturan Kepala BPOM Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu
(OOT)
Standar Pelayanan Kefarmasian
adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.
FUNGSI STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian

Menjamin kepastian hukum bagi tenaga


kefarmasian

Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan


Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan
pasien (patient safety).
PELAYANAN KEFARMASIAN

PRODUCT PATIENT
ORIENTED ORIENTED
Permenkes 74 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

PELAYANAN
KEFARMASIAN

Pengelolaan
Sediaan
Farmasi dan Pelayanan
Bahan Medis Farmasi Klinik
Habis Pakai
* Sediaan (BMHP)
Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika
PENGELOLAAN SEDIAAN
FARMASI DAN BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI (BMHP)
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)

Perencanaan Permintaan Penerimaan

Pengendalian Pendistribusian Penyimpanan

Pencatatan, Pemantauan dan


Pelaporan dan Evaluasi
Pengarsipan pengelolaan
Perencanaan

Kegiatan seleksi obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)


untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan puskesmas

Tujuan :
1. Mendapatkan jenis dan jumlah obat dan BMHP yang
mendekati kebutuhan
2. Meningkatkan penggunaan obat secara raional
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Harus mengacu pada Formularium Nasional (Fornas) dan Daftar


Obat Esensial Nasional (DOEN)

Dituangkan dalam Laporan Kebutuhan Obat (RKO) tahunan


Perencanaan

Puskesmas dapat melakukan pengadaan


perbekalan farmasi menggunakan sumber
anggaran kapitasi atau BLUD

Item Obat harus mengacu pada


Formularium Nasional (Fornas) dan Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN) dan SK
Kepala Dinas

Dituangkan dalam Laporan Kebutuhan Obat (RKO)


Perencanaan
Permintaan
Dilakukan tiap bulan ke Dinas Kesehatan Kota Bandung
dalam Bentuk Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO)
Permintaan
Permintaan
% PEMENUHAN KEBUTUHAN OBAT TAHUN 2017
100%

90%

80%

70%

60%
%PEMENUHAN

50%

40%

30%

20%

10%

0%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Penerimaan
Kegiatan dalam menerima obat dan BMHP dari Dinas Kesehatan
sesuai dengan permintaan yang diajukan
Penerimaan
Perbekalan Farmasi bersumber dari dana kapitasi dan BLUD
dipisahkan menggunakan pencatatan tersendiri
Penyimpanan
Kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.

Hal yang dipertimbangkan :


1. Bentuk dan jenis
sediaan Perbekalan Farmasi dipisahkan berdasarkan
2. Stabilitas (suhu, cahaya, sumber dari dinas kesehatan dan dari
kelembaban) kapitasi atau BLUD.
3. Mudah tidaknya  Obat-obat LASA dan High Alert diberikan
terbakar/meledak penandaan khusus
4. Narkotika dan
Psikotropika disimpan
dalam lemari khusus
GUDANG UPT. PUSKESMAS
PUTER
LEMARI
UGD
LEMARI OBAT TBC DAN LEMARI
NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
LOKET OBAT
KULKAS VAKSIN DAN KULKAS
OBAT
Pendistribusian

Dilakukan untuk :
1. Puskesmas Jejaring
2. Loket Farmasi
3. Poli UGD
4. Poli Umum
5. Poli Bersalin
6. Laboratorium
7. Posyandu
8. Posbindu
9. Pusling
DISTRIBUSI KE PUSKESMAS
JEJARING
DISTRIBUSI KE LOKET OBAT, LOKET
UGD DAN SUB UNIT
LPLPO SUB UNIT (GIGI)
Pengendalian Obat dan BMHP

Kegiatan untuk memastikan


tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi
dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan
dan kekurangan/kekosongan obat
di puskesmas

Pengendalian obat terdiri dari :


1. Pengendalian persediaan
2. Pengendalian penggunaan
3. Penanganan obat hilang,
rusak, dan kadaluarsa
KARTU STOK UPT. PUSKESMAS
PUTER
KARTU STOK LOKET OBAT
STOK OPNAME UPT. PUSKESMAS
PUTER
PEMANTAUAN SUHU
PEMANTAUAN SUHU
RATA-RATA PEMANTAUAN SUHU

Ketentuan Oktober November Desember


( °C )

Pagi Sore Pagi Sore Pagi Sore

Loket Obat < 30 26.7 26.8 25.3 26.1 25.3 25.4

Gudang < 30 26.2 26.6 24.6 24.9 24.4 24.5

Kulkas Obat < 15 10.9 11.5 12.4 12.8 12.4 12.8


PENYIMPANAN OBAT
MENDEKATI KADALUARSA
DAFTAR OBAT MENDEKATI KADALUWARSA TAHUN 2018

NAMA OBAT SATUAN KADALUWARSA


Atapulgit tab 600 mg Tablet Feb-18
Atropin Inj. Im/Iv/s.k.0,25 mg/ml-1ml Ampul Jun-18
Bisakodil 5 mg Tablet Sep-18
Deksametason 0,5 mg tablet Tablet Aug-18
Digoksin 0,25 mg Tablet Aug-18
Fitomenadion /Vit K 10 mg Tablet Oct-18
Furosemid 40 mg Tablet Oct-18
Hiosina Butilbromida 10 mg Tablet Mar-18
Ichtyol Sk Pot Nov-18
Isosorbid Dinitrat 5 mg tablet Tablet Mar-18
Klindamisin 300 mg Capsul Jun-18
Kotrimoksazol Suspensi 240 mg/5 ml Botol Aug-18
Metilergometrin Maleat 0,125 mg Tablet Oct-18
N-asetil sistein kaps 200 mg Kapsul Jun-18
Natrium Bicarbonat 500 mg Tablet Jun-18
Nifedipin tab 10 mg Tablet Jun-18
Oksimetazolin tts hidung 0,025% Botol Apr-18
Oksitosin Inj 10 lU/ml 1 ml Ampul Apr-18
Perak Sulfadiazin krim 1% Tube Apr-18
Piridoksin HCL 10 mg (Vit B6) tablet Tablet Apr-18
Pyrantel Pamoat 125 mg Tablet Mar-18
Ranitidin tab 150 mg Tablet Mar-18
Ringer Laktat Larutan Infus Steril Labu Jan-18
Pencatatan dan Pelaporan

1. LPLPO Puskesmas Puter


2. LPLPO UPT Puskesmas Puter
3. Laporan Narkotik dan Psikotropika
4. Laporan Monitoring Efek Samping Obat
5. Laporan Ketersediaan Obat dan Vaksin
6. Laporan Penggunaan Obat Rasional
7. Laporan Pelayanan Kefarmasian
8. Laporan Berita Acara Serah Terima Obat Rusak atau Kadaluarsa
Sistem
Pelaporan
Pengars
Pelaporan ipan
dibuat
Mengiri secara
m periodik,
Mengis laporan
i form ditandatan
melalui gani oleh
yang dinas
telah apoteker
kesehat penanggun
disedia an
kan g jawab,
kab/kot diketahui
a/prov oleh
dan pimpinan
Ditjen Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Pelayanan Farmasi Klinik
PENGKAJIAN DAN
PELAYANAN RESEP
Persyaratan
Administrasi

Persyaratan PENGKAJIA
Farmasetika
Skrini N DAN
ng PELAYANA
Persyaratan N RESEP
Klinis
PERSYARATAN ADMINISTRASI

Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasi menerima resep

Penilaian terhadap resep


1. Nama Dokter
2. Nomor SIP
3. Paraf/tandatangan dokter Jika ada masalah
4. Tanggal penulisan resep
5. Nama obat
6. Jumlah obat Hubungi dokter
7. Aturan pakai
8. Nama pasien
9. Umur pasien
10. Berat badan Pasien
11. Jenis kelamin pasien
12. Alamat pasien
13. Nomor telepon pasien Jika ada masalah

Hubungi dokter
Tidak ada masalah / usulan

Kerjakan , jika perlu ada perubahan / penambahan

Cek Persyaratan Farmmasetik


PERSYARATAN FARMASETIKA

Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasi menerima resep

Penilaian terhadap resep,


1. Bentuk sediaan
2. Dosis obat
3. Potensi obat
4. Kekuatan sediaan Jika ada masalah
5. Inkompatibilitas Hubungi dokter
6. Cara dan lama penggunaan
obat
Jika tidak ada masalah
Atau usulan lain

Kerjakan , jika perlu ada


perubahan atau penambahan

Cek Persyaratan Klinis


PERSYARATAN KLINIS

Pasien berkonsultasi dgn Dokter

Farmasist menerima resep

Penilaian terhadap resep, pemeriksaan Jika ada masalah


1. Alergi terhadap obat Hubungi dokter
2. Efek samping obat
3. Interaksi obat
4. Kesesuaian Dosis

Jika tidak ada masalah /


usulan lain

Kerjakan, jika perlu ada perubahan


atau penambahan
ALUR PELAYANAN RESEP

Berkonsultasi dgn Dokter

Farmasi menerima resep


NO TUNGGU

Penilaian terhadap resep


1. Ruangan / poliklinik
2. Jenis kelamin (L/P)
3. Umur (tahun) Jika ada masalah
4. Berat (Kg)
PASIEN
PASIEN
5. Nama pasien Hubungi dokter
6. Nomor pendaftaran
7. Tanggal (hari/bulan/tahun)
Tidak ada masalah
Penilaian terhadap resep,
1. Bentuk sediaan Jika ada masalah
2. Kekuatan sediaan
3. Stabilitas dan ketersediaannya
4. Cara dan teknik penggunaan Hubungi dokter
PIO

Penilaian : persyaratan farmasi klinik Jika ada masalah

Tidak ada masalah / usulan Hubungi dokter

Kerjakan , jika perlu ada perubahan /


penambahan 89
PENYIAPAN OBAT (DISPENSING OBAT)

• Menghitung kebutuhan Berikan


jumlah obat sesuai Etiket pada • Wadah yang tepat
dengan resep.
• Mengambil obat yang Obat dan terpisah dan
• Memberikan etiket : berbeda untuk
dibutuhkan pada rak
• Warna putih untuk menjaga mutu obat
penyimpanan dengan
memperhatikan nama obat dalam/oral. dan menghindari
obat, tanggal • Warna biru untuk obat penggunaan yang
kadaluwarsa dan luar dan suntik, dan salah.
keadaanSiapkan
fisik Obat • Menempelkan label Masukkan
“kocok dahulu” pada
Sesuai sediaan bentuk obat ke
Permintaan suspensi atau emulsi. dalam wadah
PENYERAHAN OBAT
Periksa Kesesuaian Obat dan Etiket dengan Resep

Panggil Nama dan Nomor Urut Pasien

Konfirmasi identitas pasien dan alamat pasien

Pastikan yang menerima obat adalah pasien atau keluarga pasien

Serahkan obat disertai PIO


Buat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh apoteker
(apabila diperlukan)
Simpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan yang memudahkan
untuk pelaporan.
ALUR PELAYANAN RESEP
Depo R/ Pasien
R/
Farmasi Resep
no Nomor tunggu
Ada
masalah
R/ Skrining Resep
tidak ada masalah
DOKTER Persetujuan pasien
R/

Pencetakan etiket

Penyiapan obat +
pemasangan etiket

Pemeriksaan

Penyerahan Obat
Depo
Farmasi Informasi & Verifikasi Pasien
no
QUALITY CONTROL RESEP (Penanganan Koreksi Resep)

Pelayanan
Resep

PEMERIKSAAN PERTAMA OLEH PENYERAHAN OBAT KE PASIEN


APOTEKER ‘FRONT’
R/

R/ PIO
PEMERIKSAAN KEDUA OLEH
APOTEKER ‘BACK’

BETUL R/ SALAH

R/ R/ Menyusul ke
alamat
Pasien
ARSIP DISKUSI ANTAR KONSULTASI KONFIRMASI
RESEP APOTEKER DOKTER PETUGAS

R/
KOREKSI RESEP
WAKTU TUNGGU RESEP RACIKAN
40

35
35

30
28

25

22
JUMLAH RESEP

20
18

15
13

10 10
10
8
7

5
5
3 3 3 3
2 2 2
1 1 1 1
0
Mei Juni Juli Agustus September0 Oktober0 November0 Desember
WAKTU TUNGGU RESEP NON RACIKAN
1800

1600 1560
1536

1457 1474
1411
1400 1365
1289
1237
1200

1000
JUMLAH RESEP

800
736
702
646
610
600
543

400 379
327
297

200

0
September Oktober November Desember
Contoh Pelabelan pada Resep Polifarmasi
Contoh Pelabelan pada Resep Polifarmasi
PELAYANAN
INFORMASI OBAT (PIO)
PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

MERUPAKAN KEGIATAN PELAYANAN YANG DILAKUKAN OLEH APOTEKER UNTUK


MEMBERIKAN INFORMASI SECARA AKURAT, JELAS DAN TERKINI KEPADA
DOKTER, APOTEKER, PERAWAT, PROFESI KESEHATAN
LAINNYA DAN PASIEN.
TUJUAN PIO

Menyediakan
informasi mengenai Menyediakan
Obat kepada tenaga informasi untuk Menunjang
kesehatan lain di membuat kebijakan Penggunaan Obat
lingkungan yang berhubungan yang Rasional (POR).
Puskesmas, pasien dengan Obat
dan masyarakat.
KEGIATAN PIO
1
Memberikan dan menyebarkan informasi kepada
konsumen secara pro aktif dan pasif.

2
Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga
kesehatan melalui telepon, surat atau tatap muka.

3
Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah
dinding dan lain-lain.

4
Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap, serta masyarakat.

Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga


5 kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait
dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.

Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan


6
Pelayanan Kefarmasian.
PELAYANAN INFORMASI OBAT

Pelayanan Informasi obat harus benar, jelas, mudah


dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana dan terkini
diperlukan dalam upaya penggunaan obat yang rasional
oleh pasien.

Informasi yang perlu diberikan kepada pasien


adalah :
 Kapan obat digunakan dan berapa banyak
 Lama pemakaian obat yang dianjurkan
 Cara penggunaan obat
 Dosis obat
 Efek samping obat
 Interaksi Obat
Cara menyimpan obat.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:

a. Sumber informasi Obat.


b. Tempat.
c. Tenaga.
d. Perlengkapan.
Sumber Informasi
Obat
Pustaka Pustaka Pustaka
Primer Sekunder Tersier
• Laporan • Kumpulan • Buku teks
hasil abstrak dari atau data
penelitian berbagai base
• Laporan macam • Kajian
kasus artikel jurnal artikel
• Studi • Kompendia
evaluatif • Pedoman
dan laporan praktik
deskriptif • Brosur Obat
FUNGSI DOKUMENTASI PIO

- Sumber informasi apabila ada


pertanyaan serupa.
- Memprioritaskan penyediaan sumber
informasi yang diperlukan dalam
menjawab pertanyaan.
- Media pelatihan tenaga farmasi.

- Basis data pencapaian kinerja,


penelitian, analisis, evaluasi dan
perencanaan layanan.
SARANA PIO TIDAK LANGSUNG
Pelayanan Informasi Obat (PIO)

PIO pada pasien lansia


PIO pada pasien umum
KONSELING
OBAT
PERBEDAAN PIO DAN KONSELING

Komunikasi 1 arah dari farmasis untuk


PIO memberikan informasi tentang obat ke pasien,
dokter, perawat, dan nakes lainnya

Komunikasi 2 arah antara farmasis dan


Konseling pasien untuk membantu memecahkan
masalah dalam pengobatan
PERBEDAAN PIO DAN KONSELING

Komunikasi 1 arah dari farmasis untuk


PIO memberikan informasi tentang obat ke pasien,
dokter, perawat, dan nakes lainnya

Komunikasi 2 arah antara farmasis dan


Konseling pasien untuk membantu memecahkan
masalah dalam pengobatan
KONSELING OBAT

Konseling obat adalah suatu proses


diskusi antara tenaga kefarmasian
dengan pasien/keluarga pasien yang
dilakukan secara sistematis untuk
mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah pasien yang berkaitan dengan
penggunaan obat.
TUJUAN KONSELING

Memberikan pemahaman yang benar mengenai


obat kepada pasien/keluarga pasien tentang :
1. Tujuan pengobatan
2. Jadwal pengobatan
3. Cara dan lama penggunaan obat
4. Efek samping
5. Tanda-tanda toksisitas
6. Cara penyimpanan dan penggunaan obat.
KRITERIA PASIEN YANG DIBERIKAN
KONSELING

Pasien dengan
Pasien dengan
sejarah
Pasien dengan multirejimen
ketidakpatuhan
penyakit kronik obat/polifarmas
dalam
i.
pengobatan.
Pasien yang
Pasien anak mengalami
Pasien lanjut
melalui orang masalah terkait
usia.
tua. penggunaan
obatnya.
TAHAPAN KONSELING

Konfirmasi Jelaskan Tujuan Minta


Perkenalkan
Identitas Konseling Kesediaan
Diri
Pasien Pasien Pasien

Informasi
Informasi
Mengenai Obat Identifikasi Three Prime
Terapi Non
Yang Diterima Kondisi Pasien Question
Farmakologi
Pasien

Minta Pasien Beri


Ingatkan Pasien
Mengulang Kesempatan Terimakasih
Untuk Patuh
informasi yg Pasien dan Penutup
Pada Terapi
penting Bertanya
Three Prime Question

1. Kegunaan obat Informasi Mengenai Obat Yang Diterima Pasien


2. Cara penggunaan obat o Nama obat (dagang dan generik)
3. Efek yang diharapkan o Indikasi  sesuai kondisi/ diagnosa
o Kontra Indikasi & peringatan
o Dosis, aturan pakai, lama terapi  libatkan
pasien
Identifikasi Kondisi Pasien o Efek samping + SOLUSI
o Interaksi obat + SOLUSI
Kondisi khusus o Bila obat terlewat
Diagnosa o Penyimpanan
Hasil pemeriksaan o Saran (pemantauan efek)
Riwayat alergi
Penggunaan obat lain
Riwayat penyakit
Pendidikan, pekerjaan,
aktivitas
SIKAP SAAT KONSELING

Menggunakan pesan secara non-


verbal Tatapan muka
Percaya diri Ekspresi wajah
Belajar terus menerus Gerak isyarat
Dapat menyakinkan Cara berdiri/ sikap tubuh
Perilaku
Dapat membujuk Jarak
Tegas Nada suara
Mengikuti teknologi baru Cara berpakaian
HAL YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN SAAT KONSELING

• Berargumentasi
• Interupsi
• Memberikan pengertian yang tidak diminta
• Memberikan pemecahan masalah yang sulit
• Berbasa-basi
• Banyak bicara
• Sok bossy
• instruksi
Pendekatan Konseling Obat

Medical Model Helping Model

1. Pasien pasif
1. Pasien terlibat secara aktif
2. Kepercayaan pasien
2. kepercayaan pasien berdasarkan
berdasarkan citra profesi yang
dari hubungan pribadi yang
ditunjukkan
berkembang setiap saat
3. Apoteker mengidentifikasi
3. Menggali semua masalah dan
masalah dan menetapkan
memilih cara pemecahan masalah
solusi
4. Pasien mengembangkan rasa
4. Pasien bergantung pada
percaya dirinya untuk
petugas kesehatan
memecahkan masalah
5. hubungan seperti ayah dan
5. Hubungan setara seperti teman
anak
Dokumentasi Konseling Obat
Dokumentasi Konseling Obat
Konseling Obat
Laporan Pelayanan Kefarmasian
RONDE/VISITE
PASIEN
PENGERTIAN VISITE PASIEN

Kegiatan kunjungan ke pasien rawat


inap yang dilakukan secara mandiri
atau bersama tim profesi kesehatan
lainnya terdiri dari dokter, perawat, ahli
gizi, dan lain-lain.
PELAYANAN
KEFARMASIAN
RESIDENSIAL
(HOME PHARMACY CARE)
DEFINISI HOME PHARMACY CARE

Pelayanan kefarmasian residensial adalah


pendampingan pasien oleh Apoteker dalam
pelayanan kefarmasian di rumah dengan
persetujuan pasien atau keluarganya.

Efek
Konselin Home terapi
Visite
g Care maksima
l
PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN EFEK
SAMPING OBAT (MESO)
DEFINISI MESO
KEGIATAN PEMANTAUAN SETIAP RESPON TERHADAP
OBAT YANG MERUGIKAN ATAU TIDAK DIHARAPKAN YANG
TERJADI PADA DOSIS NORMAL YANG DIGUNAKAN PADA
MANUSIA UNTUK TUJUAN PROFILAKSIS, DIAGNOSIS DAN
TERAPI ATAU MEMODIFIKASI FUNGSI FISIOLOGIS.

Tujuan :

A. Menemukan efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak
dikenal dan frekuensinya jarang.

B. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah sangat
dikenal atau yang baru saja ditemukan.
PEMANTAUAN TERAPI
OBAT (PTO)
DEFINISI PTO

Merupakan proses yang memastikan


bahwa seorang pasien mendapatkan
terapi obat yang efektif, terjangkau
dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping.
Tujuan:
a. Mendeteksi masalah yang terkait dengan obat.
b. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah yang
terkait dengan obat.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
(EPO)
DEFINISI EPO

Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi


penggunaan obat secara terstruktur dan
berkesinambungan untuk menjamin obat
yang digunakan sesuai indikasi, efektif,
aman dan terjangkau (rasional).

Tujuan:
a. Mendapatkan gambaran pola
penggunaan Obat pada kasus tertentu.
b. Melakukan evaluasi secara berkala untuk
penggunaan Obat tertentu.
GRAFIK PEMAKAIAN TABLET TERBANYAK
DI UPT. PUSKESMAS PUTER
BULAN JANUARI - DESEMBER 2017

6.22% 5.21% 20.93%

7.45% 4.38% Parasetamol 500 mg


Klorfeniramin Maleat/CTM 4 mg
Gliseril Guayakolat 100 mg
Vit. B. Complex
Amoksilin Kap.500 mg
Amlodipine 5 mg
Amlodipin 10 mg
Ambroxol tab 30 mg
8.56% Tablet Tambah Darah/FE
16.73% Deksametason 0,5 mg tablet

9.56% 9.80% 11.16%


GRAFIK PEMAKAIAN SIRUP TERBANYAK
DI UPT. PUSKESMAS PUTER
BULAN JANUARI - DESEMBER 2017

1550
Parasetamol syr 120 mg/5 ml 60 ml
10439
Ambroxol Syrup 15 mg
2584 564 529 468
847 Amoksilin syr kering 125 mg/ ml
656 Amoksilin syr kering 250 mg/ ml
Antasida DOEN susp
Obat Batuk Anak Syrup
Kotrimoksazol Suspensi 240 mg/5 ml
Domperidon sirup 5 mg/5 ml
Setirizin sir 5 mg / 5 ml
Vit. Syrup Anak 60 ml

3980

8013
GRAFIK PEMAKAIAN OBAT LUAR TERBANYAK
DI UPT. PUSKESMAS PUTER
BULAN JANUARI - DESEMBER 2017

921 1936
706
1181 Bedak Salisil serbuk 2 %
Hidrokortison Crem 2,5 %
Betametason Crem 0,1 %
1792
Antihemoroid suppositoria
Borax Glicerin
Nistatin 100.000 IU/g tablet vagina
1219 Klorampenicol S.M 1 %
Mikonazol krim 2%
Kloramfenikol SK 2%
Koramfenikol TM 1 %

1246 1702
1659
1256
DAFTAR OBAT YANG PERNAH DIRESEPKAN DI LUAR FORMULARIUM
PUSKESMAS DI UPT PUSKESMAS PUTER

No Nama Obat
1 Sukralfat
2 Nephrolit
3 Glucosamin - Chondroitin
4 Metilprednisolon 4 mg
5 Cendo Lyteers
6 Lacto B
7 Thrombophob
8 Candesartan
9 Primolut N
10 Cendo Vernacel
11 Silex
12 Cefadroxil capsul
13 Cefadroxil syrup
14 Bioplacenton
15 Vectrin Sirup
PENGGUNAAN OBAT
RASIONAL (POR)
% Antibiotik Pada ISPA Non Pneumonia
40.00 Catatan : Batas Toleransi 20%

35.00

30.00

25.00
% ANTIBIOTIK

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
% Antibiotik Pada Diare Non Spesifik
45.00
Catatan : Batas Toleransi 8%

40.00

35.00

30.00

25.00
% ANTIBIOTIK

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
% Injeksi Pada Myalgia
1.00

0.90

0.80

0.70

0.60
% INJEKSI

0.50

0.40

0.30

0.20

0.10

0.00
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Rata-Rata Obat Tiap Resep
4.00

3.50

3.00

2.50
Jumlah Obat Tiap Resep

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
INDIKATOR MUTU PELAYANAN
KEFARMASIAN
Survey Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian
Kepuasan Pasien Farmasi 2017
HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
BULAN JANUARI -MARET 2017

Berdasarkan survey pada 100 responden diperoleh hasil sebagai berikut :

6 Kelengkapan obat dan alat kesehatan : INDIKATOR


Sangat Baik : 94 orang BAIK : 24 – 32
1Latar belakang pendidikan pasien : Baik : 1 orang
SD : 19orang CUKUP : 16 – 23
Cukup : 4 orang
SMP : 17orang Kurang : 1 orang KURANG : 0 – 15
SMA/SMEA/SMK : 49orang
D1 : 1orang
D3 : 3orang
7 Kenyamanan ruang tunggu obat :
S1 : 11orang Sangat Baik : 78 orang
S2 : 0orang Baik : 16 orang
Tidak sekolah : 0orang Cukup : 3 orang
Tidak diisi : 0orang Kurang : 3 orang

2Keramahan petugas obat : 8 Kebersihan ruang tunggu obat :


Sangat Baik : 93orang Sangat Baik : 80 orang
Baik : 7orang Baik : 14 orang
Cukup : 0orang Cukup : 3 orang
Kurang : 0orang Kurang : 3 orang

3Kejelasan petugas obat dalam memberikan informasi obat : 9 Ketersediaan Brosur, Leaflet, Poster, dll sebagai informasi obat / kesehatan :
Sangat Baik : 90 orang
Sangat Baik : 94orang
Baik : 8 orang
Baik : 4orang
Cukup : 2 orang
Cukup : 1orang Kurang : 0 orang
Kurang : 0orang

10 Total kepuasan pelanggan :


4Kecepatan pelayanan obat jadi : Jumlah kepuasan pelanggan = 3067
< 15 menit : 88orang 100 100
15 – 30 menit : 9orang
31 – 45 menit : 2orang
> 46 menit : 1orang = 30.67
HASIL SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
BULAN APRIL -MEI 2017

Berdasarkan survey pada 100 responden diperoleh hasil sebagai berikut :


6 Kelengkapan obat dan alat kesehatan :
Sangat Baik : 26 orang
Baik : 66 orang
1Latar belakang pendidikan pasien : Cukup : 8 orang
SD : 21orang Kurang : 0 orang
SMP : 15orang
SMA/SMEA/SMK : 43orang
D1 : 2orang 7 Kenyamanan ruang tunggu obat :
D3 : 10orang Sangat Baik : 18 orang
S1 : 8orang Baik : 62 orang
S3 : 1orang Cukup : 20 orang
Tidak sekolah : 0orang Kurang : 0 orang
Tidak diisi : 0orang

8 Kebersihan ruang tunggu obat :


2Keramahan petugas obat : Sangat Baik : 18 orang
Sangat Baik : 43orang Baik : 72 orang
Baik : 57orang Cukup : 10 orang
Kurang : 0 orang
Cukup : 0orang
Kurang : 0orang

9 Ketersediaan Brosur, Leaflet, Poster, dll sebagai informasi obat / kesehatan :


Sangat Baik : 20 orang
3Kejelasan petugas obat dalam memberikan informasi obat : Baik : 49 orang
Sangat Baik : 56orang Cukup : 31 orang
Baik : 42orang Kurang : 0 orang
Cukup : 2orang
Kurang : 0orang
10 Total kepuasan pelanggan :
Jumlah kepuasan pelanggan = 2707
4Kecepatan pelayanan obat jadi : 100 100
< 15 menit : 80orang
15 – 30 menit : 19orang
31 – 45 menit : 1orang = 27.07
> 46 menit : 0orang

INDIKATOR
5Kecepatan pelayanan obat racikan : BAIK : 24 – 32
< 15 menit : 81orang CUKUP : 16 – 23
15 – 30 menit : 18orang KURANG : 0 – 15
31 – 45 menit : 1orang
REKAPITULASI KEPUASAN PASIEN POLI FARMASI TAHUN 2017

TOTAL KEPUASAN PELANGGAN


25.7575
TAHUN 2016

TRIWULAN 1 30.67
TRIWULAN 2 27.07
TRIWULAN 3
TRIWULAN 4
TOTAL KEPUASAN PELANGGAN
28.87
TAHUN 2017
Rekapitulasi Kesalahan Pemberian Obat di Puskesmas Puter Tahun 2017

NO BULAN JENIS KESALAHAN ANALISIS TINDAK LANJUT


Obat yang harus diterima pasien
Februari Tidak ada keterangan lain pada diantarkan ke rumahnya.Konfirmasi
1 Nama Pasien sama
(17/02/2017) resep selain nama depan pasien identitas pasien pada pasien, sosialisasi
pada penulis resep
Obat yang harus diterima pasien
Februari Tidak ada keterangan lain pada diantarkan ke rumahnya.Konfirmasi
2 Nama Pasien sama
(28/02/2017) resep selain nama depan pasien identitas pasien pada pasien, sosialisasi
pada penulis resep
Obat yang harus diterima pasien
Februari Tidak ada keterangan lain pada diantarkan ke rumahnya.Konfirmasi
3 Nama Pasien sama
(28/02/2017) resep selain nama depan pasien identitas pasien pada pasien, sosialisasi
pada penulis resep
Obat yang harus diterima pasien
Tidak ada keterangan lain pada diantarkan ke rumahnya.Konfirmasi
4 April (05/04/2017) Nama Pasien sama
resep selain nama depan pasien identitas pasien pada pasien, sosialisasi
pada penulis resep
Kelalaian petugas dispensing Obat yang harus diterima pasien
Kurang Dosis obat pada pasien obat dalam membaca resep diantarkan ke rumahnya. Pengecekan
5 Juni (21/06/2017)
anak ( Parasetamol Sirup (3 x 3 obat dilakukan berulang sebelum obat
sendok obat menjadi 3 x 1 1/2) diserahkan pada pasien
Obat yang harus diterima pasien
Tidak ada keterangan lain pada diantarkan ke rumahnya.Konfirmasi
6 Juli (11/07/2017) Nama Pasien sama
resep selain nama depan pasien identitas pasien pada pasien, sosialisasi
pada penulis resep
Agustus Tidak ada keterangan lain pada Konfirmasi identitas pasien pada pasien,
7 Nama Pasien sama
(22/08/2017) resep selain nama depan pasien sosialisasi pada penulis resep
September Tidak ada keterangan lain pada Konfirmasi identitas pasien pada pasien,
8 Nama Pasien sama
(29/09/2017) resep selain nama depan pasien sosialisasi pada penulis resep
Jumlah Resep 42240

% kesalahan 0.018939%
MONEV KE PUSKESMAS JEJARING
TERIMAKASIH
PERTANYAAN

• 1. KARTU STOK OBAT DIDALAM GUDANG OBAT?


• 2. LITERATUR UNTUK DOSIS OBAT UNTUK ANAK-ANAK
• 3. PEMBAGIAN TUGAS UNTUK APOTEKER DAN ASS
APOTEKER
• 4. PENGADAAN PENGADAAN OBAT UNTUK PUSKESMAS
BLUD
JAWABAN:
1. UNTUK KARTU STOK OBAT DISIMPAN DALAM SLINECHAT
JADI TERLIHAT LEBIH RAPIH DAN TDK MUDAH ROBEK DAN
TERCECER
2. JURNAL DAN BUKU-BUKU MINS. DENGAN MELALUI
DISKUSI BERSAMA TEMEN-TEMAN SEJAWAT MERUMASKAN
DOSIS OBAT
3. APOTEKER DAN ASS APOTEKER PERBEDAANNYA YAITU
ASS APOTEKER TIDAK BOLEH MELAKUKAN KONSELING
SEDANGKAN APOTEKER BOLEH MELALUKAN KONSELING
4. KPA BLUD: KEPALA PUSKESMAS
PPTK: KA TU PUSKESMAS
PPK: MEMBUAT HPS(HARGA PERKIRAAN SENDIRI)

Anda mungkin juga menyukai