Tabel 1.1 Jumlah Kepatuhan Pemberian Label Obat HighAlertdi Instalasi Farmasi
RS Sumber Sentosa Periode April s/d Juli 2019
1 1 1 1
100.0%
Persentase Kepatuhan
95.0%
0.936
0.916 0.927
90.0% 0.894 Kepatuhan Pemberian Label
85.0% Standar
80.0%
Kepatuhan Pemberian Label
April Mei
Juni Juli
Grafik 2.3 Jumlah Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert di Instalasi Farmasi
RS Sumber Sentosa Periode April s/d Juli 2019
Analisa Hasil Surveilans Kepatuhan Pemberian Label Obat HighAlert:
Persentase kepatuhan pemberian label obat high alert pada bulan April sebesar
89,4%.
Persentase kepatuhan pemberian label obat high alert pada bulan Mei mengalami
peningkatan menjadi sebesar 91,6%.
Persentase kepatuhan pemberian label obat high alert pada bulan Juni mengalami
peningkatan 92,7%.
Persentase Kepatuhan pemberian label obat high alert pada bulan Juli mengalami
peningkatan 93,6%.
Adapun faktor-faktor yang berperan dalam kepatuhan pemberian label obat highalert:
Ada beberapa tambahan obat high alert yang belum sempat untuk diberi label obat
high alert.
Ada beberapa tambahan obat baru high alertyang belum sempat untuk diberi label
obat high alert.
Ada beberapa waktu staf farmasi lupa memberi label pada obat high alert, saat ada
obat high alert yang baru masuk di instalasi farmasi.
Pelabelan obat high alert yang baru masuk ke depo farmasi belum semput dilabeli.
Upaya tindak lanjut:
Sosialisasi kepada seluruh staf Farmasi tentang SPO pemasangan label obat high
alert.
Tim KPRS menyediakan panduan dan SPO tentang manajemen obat high alert yang
disimpan di masing-masing unit kerja/instalasi agar setiap staf RS paham tentang
manajemen obat high alert.
Setiap obat high alertyang baru wajib segera diberi stiker highalert.
Tim KPRS menyelenggarakan diklat internal tentang Sasaran Keselamatan Pasien
yang memuat materi tentang manajemen obat highalert bagi staf yang belum pernah
ikut dan refreshing pelatihan bagi staf yang pernah ikut pelatihan.