INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT SUMBER SENTOSA TUMPANG
TRIWULAN I TAHUN 2019
Disusun oleh :
Instalasi Gizi
RS Sumber Sentosa
Tumpang
2019
LAPORAN INDIKATOR MUTU
INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT SUMBER SENTOSA TUMPANG
TRIWULAN I (SATU) TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit bermutu jika memenuhi 3 kriteria, yaitu: Pengawasan dan
pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan bersifat aman,
menjamin kepuasan konsumen dana sessmen gizi yang berkualitas.
Rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan. Di dalam RS terdapat Instalasi Gizi yang memberikan pelayanan gizi kepada
pasien. Pelayanan gizi rumah sakit bertujuan untuk penyembuhan dan pemulihan
kesehatan pasien.
Dengan adanya laporan ini diharapkan agar indikator mutu dapat tercapai serta
pelayanan gizi yang berorientasi pada keselamatan pasien dapat terlaksana. Kami telah
melaksanakan periode Oktober sampai dengan Desember 2017. Sebagai bukti bahwa
kami telah melaksanakan kegiatan pelayanan gizi, kami menyusunnya dalam bentuk
laporan Indikator Mutu Instalasi Gizi triwulan tiga tahun 2017.
b. Tujuan
a. Mengetahui Prosentase Indikator Mutu Sisa Makan Pasien
b. Mengetahui Prosentase Indikator Mutu Angka Ketepatan Waktu Pemberian
Makanan Kepada Pasien
c. Mengetahui Prosentase Indikator Mutu Ketepatan Diet
d. Mengetahui Prosentase Indikator Mutu Pasien Diet Khusus yang Mendapat
Konseling
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
1P 3/4P 1/2P 1/4P 0(UTUH)
M.POKOK 62.36 9.28 20.93 4.56 7.68
L.HEWANI 63.71 19.07 19.92 17.05 12.24
L.NABATI 60.08 10.89 22.95 8.86 16.54
SAYUR 63.12 12.32 25.91 13.76 12.83
Analisa
1. Waste atau sisa makan pasien dapat dilihat dari nilai SPM yang ditetapkan yaitu
kurang dari 20%. Dari data tersebut dapat dilihat nilai waste tertinggi yaitu pada
sayur, lauk hewani, lauk nabati dan makanan pokok
2. Rata-rata waste pada triwulan I masing-masing sebesar 52,49% pada sayur,
49,20% lauk hewani, 48,35% lauk nabati.
Masalah
Angka sisa makan pasien sebagai salah satu indikator mutu instalasi gizi pada
triwulan ke I masih di atas 20%, hal tersebut dikarenakan :
a. Pasien mengeluh mual atau nafsu makan menurun sehingga tidak
menghabiskan makanan yang disajikan dari Rumah Sakit
b. Pasien tidak terbiasa atau tidak menyukai dengan bahan makanan tertentu
c. Kurangnya variasi dalam pengolahan bahan makanan sehingga makanan
tampak kurang menarik
d. Kurangnya kepatuhan pasien dalam menjalankan diet yang diberikan yang
dapat disebabkan karena pasien makan dari makanan luar Rumah Sakit
e. Pasien membawa makanan dari luar Rumah Sakit yang seharusnya tidak
diperbolehkan, sehingga pada saat jam makan pasien merasa sudah kenyang.
Langkah-langkah yang ditempuh terkait dengan masalah tersebut antara lain
Planning :
Menurunkan angka sisa makan pasien untuk mencapai standar pelayanan minimal
yang ditentukan
DO :
a. Memberikan edukasi dan motivasi kepada pasien khususnya yang tidak mau
makan atau makan dari luar rumah sakit akan pentingnya makanan yang
diberikan dari rumah sakit
b. Memberikan variasi pengolahan terhadap bahan makanan sehingga dapat
meningkatkan nafsu makan pasien
Check :
Monitoring sisa makan pasien setiap hari
Action :
Mengevaluasi hasil monitoring sisa makan pasien pada triwulan kedua
85.00
80.00
75.00
Jumlah
70.00
65.00
60.00
55.00
50.00
JANUARI FEBRUARI MARET
% 78.57 71.84 71.57
STANDAR (%) 80 80 80
Analisa Data :
Dari data yang didapatkan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2019 dapat dilihat
bahwa indikator pemberian konseling gizi pada pasien yang berdiet khusus belum
mencapai SPM yaitu dengan rata-rata 73,99%.
Masalah :
Adanya penurunan angka konseling gizi pada bulan Januari- Maret 2019 yaitu
a. Pasien merasa sudah mengerti tentang diet yang diberikan sehingga tidak
memerlukan konseling gizi
b. Pasien merupakan pasien lama yang pernah diberikan konseling gizi sebelumnya
c. Pasien dalam kondisi kritis atau tidak stabil sehingga tidak diberikan konseling gizi
d. Pasien APS atau meninggal dunia
e. Pasien baru dengan diagnosa ringan
Langkah-langkah yang ditempuh terkait dengan masalah tersebut antara lain
Planning :
Meningkatkan angka indikator mutu dalam pemberian konseling gizi pada pasien
berdiet khusus sehingga dapat mencapai standar pelayanan minimal
DO :
a. Memberikan edukasi dan motivasi kembali kepada pasien agar tetap diberikan
konseling gizi
b. Memberikan edukasi ulang untuk pasein yang berdiet khusus saat pasien awal
MRS dan saat sebelum KRS
Check :
Monitoring pemberian konseling gizi pada pasien berdiet khusus
Action :
Mengevaluasi hasil monitoring pemberian konseling gizi pada pasien berdiet khusus
pada triwulan selanjutnya
86.00
84.00
Jumlah
82.00
80.00
78.00
76.00
74.00
72.00
JANUARI FEBRUARI MARET
% 84.64 77.30 83.31
Standar (%) 80 80 80
Analisa Data :
Dari data yang didapatkan pada triwulan I tersebut, dapat dilihat bahwa indikator
ketepatan pemberian diet khusus memenuhi standar pelayanan minimal dengan rata-
rata sebesar 81,75%. Hal tersebut tetap dipertahankan agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan di instalasi gizi. Diet khusus diberikan kepada pasien dengan diagnosa
khusus yang telah disesuaikan dengan diet yang diberkan oleh Dokter Spesialis atau
Dokter yang bertanggung jawab atas pasien tersebut. Diet khusus diberikan agar dapat
meningkatkan derajat kesehatan dan mempercepat proses penyembuhan pasien.