Anda di halaman 1dari 6

1.

Angka Ketepatan Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi Pasien Rawat Jalan

Angka ketepatan waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien


Judul rawat jalan
Area Manajerial
Rasional Pemilihan Problematik, Mandatory
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien rawat jalan adalah
rata-rata waktu yang dibutuhkan dimulai dari petugas farmasi
mengkonfirmasi obat yang diorder oleh dokter sampai obat
sudah siap untuk diserahkan kepada pasien ≤ 30 menit.
Dimensi Mutu Efektifitas
Tipe Indikator Proses
Populasi Seluruh resep obat jadi pasien rawat jalan
Sumber data Pencatatan farmasi
Cara pengumpulan Retrospektif
Frekuensi pengumpulan Bulanan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Seluruh resep obat jadi pasien rawat jalan
Kriteria Eksklusi Resep terdapat campuran obat jadi dan obat racikan
Numerator Jumlah resep obat jadi pasien rawat jalan yang diselesaikan
dalam waktu ≤ 30 menit
Denominator Jumlah seluruh resep obat jadi pasien rawat jalan
Cara Pengukuran / (Jumlah resep obat jadi pasien rawat jalan yang diselesaikan
Formula dalam waktu ≤ 30 menit / Jumlah seluruh resep obat jadi
pasien rawat jalan) x 100 %
Prosedur pengumpulan Pengumpulan data manual, dihitung waktu yang dibutuhkan
data dari sejak resep dikonfirmasi oleh petugas farmasi sampai
dengan resep selesai disediakan oleh farmasi dan sudah siap
diserahkan kepada pasien.
Target ≥ 80 %
PIC / Pengumpul data PJ Data Farmasi
2. Angka Ketepatan Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan Pasien Rawat Jalan

Angka ketepatan waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien


Judul rawat jalan
Area Manajerial
Rasional Pemilihan Problematik, Mandatory
Tujuan Tergambarnya kecepatan waktu pelayanan farmasi
Definisi operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien rawat jalan
Dimensi Mutu adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan dimulai dari petugas
Efektifitas
Tipe Indikator Proses
Populasi Seluruh resep obat racikan pasien rawat jalan
Sumber data Pencatatan farmasi
Cara pengumpulan Retrospektif
Frekuensi pengumpulan Bulanan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Seluruh resep obat racikan pasien rawat jalan
Kriteria Eksklusi
Numerator Jumlah resep obat jadi pasien rawat jalan yang diselesaikan
Denominator dalam waktu
Jumlah ≤ 60
seluruh menit
resep obat jadi pasien rawat jalan
Cara Pengukuran / (Jumlah resep obat jadi pasien rawat jalan yang diselesaikan
Formula
Prosedur pengumpulan dalam waktu data
Pengumpulan ≤ 60manual,
menit /dihitung
Jumlah waktu
seluruh resep
yang obat jadi
dibutuhkan
data
Target ≥dari
80 sejak
% resep dikonfirmasi oleh petugas farmasi sampai
PIC / Pengumpul data PJ Data Farmasi
3. Angka Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

Judul Angka kejadian kesalahan pemberian obat


Area Klinis
Rasional Pemilihan Problematik, Mandatory
Tujuan Tergambarnya kecepatan waktu pelayanan farmasi
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Kesalahan pemberian obat yang dimaksud, baik dari farmasi ke
pasien saat pengambilan obat di apotek dan dari farmasi ke
unit pelayanan
Kesalahan pemberian obat termasuk dalam insiden report
Dimensi Mutu Keselamatan
Tipe Indikator Proses, Outcome
Populasi Seluruh proses pemberian obat
Sumber data Insiden report
Cara pengumpulan Retrospektif
Frekuensi pengumpulan Bulanan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Semua transaksi pemberian obat dari farmasi ke pasien dan ke
unit pelayanan
Kriteria Eksklusi Salah jumlah karena stok obat terbatas
Numerator Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat
Denominator Seluruh proses transaksi pemberian obat dari farmasi kepada
pasien rawat jalan di unit farmasi, dan pemberian obat ke unit
pelayanan lain (IGD, rawat inap)
Cara Pengukuran / (N/D) x 100 %
Formula
Prosedur pengumpulan Mengumpulkan insiden report kaitan dengan medication error
data dan menarik data transaksi dari sistem
Target 0%
PIC / Pengumpul data PJ Data Farmasi
4. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) - BPJS

Judul Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (FORNAS) -BPJS


Area Managerial
Rasional Pemilihan Problematik, Mandatory
Tujuan Tergambarnya kepatuhan dokter terhadap FORNAS
Definisi operasional Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah
sakit
Dimensi Mutu Efisiensi
Tipe Indikator Proses, Outcome
Populasi Seluruh resep pasien BPJS
Sumber data Resep pasien BPJS
Cara pengumpulan Retrospektif
Frekuensi pengumpulan Bulanan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Seluruh resep pasien BPJS
Kriteria Eksklusi -
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam 1 minggu (Minimal 15 resep seminggu)
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1
minggu
Cara Pengukuran / (N/D) x 100 %
Formula
Prosedur pengumpulan Mengumpulkan resep pasien BPJS, kemudian dilakukan audit
data
Target 100 %
PIC / Pengumpul data PJ Data Farmasi
5. Kelengkapan Label High Alert pada Obat yang termasuk High Alert Medication
Judul Kelengkapan Label High Alert pada Obat yang Termasuk High
Alert Medication
Area Manajerial
Rasional Pemilihan Mandatory
Tujuan Terlaksananya pengawasan pada obat-obat yang perlu
diwaspadai
Definisi operasional Kelengkapan label high alert pada Obat yang termasuk High
Alert Medication adalah jumlah pelabelan high alert pada obat
yang dikategorikan high alert medication yaitu obat yang
persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan
/ error dan / atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan
(adverse outcome) termasuk obat-obat yang tampak mirip
(Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip / NORUM, atau Look-
Alike Sound-Alike / LASA) dan termasuk pula elektrolit
konsentrasi tinggi.
Dimensi mutu Keselamatan
Tipe Indikator Outcome
Populasi Seluruh Obat yang Masuk dalam Daftar High Alert rumah sakit
Sumber data Laporan pengecekan obat high alert
Cara pengumpulan concurent
Frekuensi pengumpulan Triwulan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Seluruh Obat yang Masuk dalam Daftar High Alert rumah sakit
Kriteria Eksklusi -
Numerator Jumlah seluruh sampel obat High Alert yang diberi label High
Alert
Denominator Jumlah sampel obat High Alert
Cara Pengukuran / (Jumlah seluruh obat High Alert yang diberi label High Alert
Formula dibagi Jumlah obat High Alert yang dikirimkan ke ruangan) x
100%
Prosedur pengumpulan Data dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel obat High
data Alert di depo farmasi. Teknik pengambilan sampling ialah
Sistematis sampling yaitu sistem pengambilan sampel yang
dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu
secara berurutan. Setiap obat High Alert ditarik secara acak dan
setiap jenis obat diambil 5 buah obat.
Target 100%

PIC / Pengumpul data PJ Data Farmasi


6. Angka Dead Stock Farmasi
Judul Angka Dead Stock Farmasi
Area Manajerial
Rasional Pemilihan Problematic
Tujuan Untuk mengetahui pengadaan barang farmasi yang tidak ada
permintaan penggunaan.
Definisi operasional Angka Dead Stock Farmasi adalah pengadaan barang farmasi
yang tidak ada permintaan penggunaan barang dalam waktu 6
bulan.
Dimensi mutu Efektif dan efisien
Tipe Indikator Proses
Populasi Peralatan medis dan obat-obatan
Sumber data Laporan Triwulan Farmasi
Cara pengumpulan Retrospektif
Frekuensi pengumpulan Triwulan
Periode analisa Triwulan
Kriteria Inklusi Peralatan medis dan obat-obatan
Kriteria Eksklusi -
Numerator (N) Jumlah barang farmasi yang tidak ada permintaan penggunaan
barang dalam waktu 6 bulan
Denominator (D) Jumlah barang farmasi
Cara Pengukuran /
Formula

Prosedur pengumpulan Data akan dihitung oleh farmasi


data
Target ≤ 2%
PIC / Pengumpul data PJ Data farmasi

Anda mungkin juga menyukai