PASIR PUTIH NIP. 198702052010011007 1. Pengertian Pengawasan dan pengendalian penggunaan obat psikotropika narkotika adalah kegiatan yang dilakukan oleh Petugas Farmasi untuk mengawasi dan mengendalikan penggunaan obat psikotropika dan narkotika agar aman dan tidak disalahgunakan. 2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah Petugas Farmasi untuk mengawasi obat psikotropika dan narkotika yang ada di Puskesmas Pasir Putih. 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Pasir Putih Nomor: /C/PKM-PSP/SK/I/2019 tentang peresepan Psikotropika dan Narkotika. 4. Referensi a. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan b. Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas c. Permenkes RI Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas. d. Permenkes RI Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, Tempat Mandiri Praktik dokter e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. f. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Perkusor Farmasi. 5. Alat dan Alat tulis kantor Bahan 6. Langkah- a. Petugas Farmasi membuat perencanaan permintaan obat psikotropika dan langkah narkotika. b. Petugas Farmasi mengajukan permintaan obat psikotropika dan narkotika ke Gudang Farmasi Kabupaten Muna berdasarkan LPLPO. c. Petugas Farmasi menerima obat psikotropika dan narkotika dari gudang farmasi kabupaten. d. Petugas Farmasi mencatat nomor bacth, tanggal kadaluwarsa dan jumlah obat di kartu stok. e. Resep harus ditulis oleh dokter, permintaan obat di luar dokter penulis resep tidak dilayani. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA No. Dokumen : /C/ PKM-PSP/SOP/I/2019 SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :2/3 PUSKESMAS Ld. Irwansyah,S.Kep,M.Kes PASIR PUTIH NIP.198702052010011007 f. Petugas Farmasi menyimpan obat psikotropika dan narkotika ke dalam lemari khusus yang terpisah dan terkunci. g. Petugas Farmasi membuat laporan pengeluaran obat psikotropika dan narkotika rangkap 2 ( dua ). h. Petugas Farmasi mengirim laporan obat psikotropika dan narkotika ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. 7. Bagan Alir Perencanaan permintaan obat psikotropika dan narkotika
Pengajuan permintaan ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Muna berdasarkan LPLPO
Resep harus ditulis oleh dokter, permintaan obat di
luar dokter penulis resep tidak dilayani.
Penyimpanan di lemari terpisah dan terkunci
Pembuatan laporan pengeluaran obat
psikotropika dan narkotika rangkap 2
Pengiriman laporan obat psikotropika dan
narkotika ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muna PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA No. Dokumen : /C/ PKM-PSP/SOP/I/2019 No. Revisi : Tanggal Terbit : SOP Halaman :3/3
PUSKESMAS Ld. Irwansyah,S.Kep,M.Kes
PASIR PUTIH NIP. 198702052010011007 8. Hal-hal yang Perencanaan Obat Narkotika dan Psikotropika perlu diperhatikan
9. Unit Terkait Ruang obat puskesmas
10. Dokumen LPLPO perencaan obat narkotika dan psikotropika
Terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan perubahan
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN Disahkan oleh Kepala NARKOTIKA Puskesmas No Kode : Terbitan : DAFTA No. Revisi : R Tgl. Mulai : TILIK Berlaku : Ld. Irwansyah,S.Kep,M.Kes PUSKESMAS NIP.19870205 201001 1007 PASIR PUTIH Halaman : 1 halaman
dan narkotika ke dalam lemari khusus yang terpisah dan terkunci ?
7 Apakah Petugas Farmasi membuat laporan pengeluaran
obat psikotropika dan narkotika rangkap 2 ( dua ) ? 8 Apakah Petugas Farmasi mengirim laporan obat psikotropika dan narkotika ke Dinas Kesehatan Kabupaten ?