Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS SAWAH LEGA


Nomor 800/084/PKM.SL/III/2018

TENTANG
PENGELOLAAN PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS SAWAH LEGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS SAWAH LEGA,

Menimbang : a. bahwa obat merupakan unsur penunjang utama dalam


pelayanan kesehatan di puskemas;
b. bahwa untuk menjamin mutu dan pertanggung jawaban atas
penyelenggaraan pelayanan obat di Puskesmas Sawah Lega;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b perlu
menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang
pengelolaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sawah
Lega;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas Klinik Pratama,
tempat Praktik Dokter, dan Tempat Praktik Dokter Gigi Mandiri;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas PMK nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAWAH LEGA TENTANG


PENGELOLAAN PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS
SAWAH LEGA.
KESATU : Pengelolaan pelayanan kefarmasiaan sebagai upaya tercapainya
kinerja pengelolaan obat yang berkualitas dan optimal.
Sebagaimana pengelolaan pelayanan kefarmasian telah terlampir
dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sawah Lega


pada tanggal 1 Maret 2018
KEPALA PUSKESMAS SAWAH LEGA,

dr. Hj. Rosmayati


NIP. 197103232001122004
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SAWAH LEGA
NOMOR : 800/084/PKM.SL/III/2018
TENTANG : PENGELOLAAN PELAYANAN
KEFARMASIAN PUSKESMAS SAWAH
LEGA

PENGELOLAAN PELAYANAN KEFARMASIAN PUSKESMAS SAWAH LEGA

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat untuk keperluan


Puskesmas Sawah Lega harus mengikuti Standar Prosedur Operasional.
Penyediaan obat untuk menjamin ketersediaan obat adalah sebagai berikut:
a. Permintaan rutin yang dilakukan setiap bulan sesuai jadwal yang telah
ditetapkan;
b. Permintaan khusus, apabila terjadi kebutuhan obat yang
meningkat/sebelumnya ada kekosongan obat/ada kejadian luar biasa
(KLB/bencana);
c. Puskesmas dapat melakukan pengadaan obat sendiri dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku

2. Formularium Obat Pelayanan Kesehatan dasar Puskesmas Sawah Lega


Formularium disusun berdasarkan ketentuan pelayanan kefarmasian untuk menjadi
acuan pengobatan di instansi pelyanan kesehatan. Formularium disusun
berdasarkan :
a. Formularium obat pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Sawah lega
merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan di fasilitas kesehatan dasar,
digunakan sebagai acuan bagi penyediaan obat serta pelayanan kesehatan di
Puskesmas Sawah Lega
b. Dalam hal obat yang dibutuhkan tidak tercantum dalam formularium ini maka
dapat digunakan obat lain secara terbatas berdasarkan persetujuan kepala
Puskesmas Sawah Lega
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini
dilaksanakan oleh Puskesmas Sawah Lega.

3. persyaratan petugas yang berhak memberi resep


Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di Puskesmas
Sawah Lega antara lain:
a. Dokter Umum/dokter gigi yang telah memiliki ijin praktek dokter di Puskesmas
Sawah Lega.
b. Perawat Umum yang telah memiliki ijin praktek keperawatan di Puskesmas
Sawah Lega yang telah diberi delegasi dari dokter umum.
c. Perawat gigi yang telah memiliki ijin praktek perawat gigi di Puskesmas Sawah
Lega yang telah diberi delegasi dari dokter gigi.
d. Bidan yang telah memiliki ijin praktek bidan di Puskesmas Sawah Lega yang
telah diberi delegasi dari dokter umum

4. persyaratan petugas yang berhak menyediakan resep


Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan/pasien di
Puskesmas Sawah Lega antara lain :
a. Apoteker yang telah teregistrasi dan memiliki ijin praktek di Puskesmas Sawah
Lega;
b. Tenaga non teknis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung
jawab langsung Apoteker;

5. pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat di Puskesmas


Sawah Lega
Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat dilakukan secara
internal dan eksternal;
Pelatihan Petugas Internal Puskesmas :
a. Dilaksanakan secara on the job training di Puskesmas Sawah Lega;
b. Dilakukan oleh Apoteker selaku penanggung jawab pelayanan farmasi di
Puskesmas Sawah Lega;
Pelatihan Petugas eksternal Puskesmas :
a. Pelatihan eksternal dilakukan sebagaimana jika ada undangan pelatihan baik
yang diadakan oleh dinas maupun swasta;
b. Pelatihan eksternal dapat diikuti atas persetujuan dari kepala puskesmas yang
memberikan ijin;

6. peresepan, pemesanan dan pengelolaan


a. Peresepan
1) Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di
Puskesmas Sawah Lega untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien. Isi resep merupakan refleksi dari proses
pengobatan. Untuk itu, agar terapi berhasil, resep harus rasional. Kriteria
resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a) Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b) Tepat indikasi penyakit.
c) Tepat pemilihan obat.
d) Tepat dosis.
e) Tepat cara pemberian obat.
f) Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah


digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak
mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam
bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir. Penulisan resep yang baik harus
lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan di Puskesmas
Sawah Lega harus tercantum:
a) Tanggal penulisan resep;
b) Nama pasien;
c) Umur pasien;
d) Alamat pasien;
e) Diagnosis penyakit;
f) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat;
g) Nama, jumlah, dosis obat dan aturan pakai;
h) Tanda tangan dan nama jelas petugas penulis resep;
i) Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat
yang jumlahnya melebihi dosis maksimum;
j) Kode pasien Umum atau BPJS;
k) Kondisi Alergi atau Hamil.
2) Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berijin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
a) Nama obat;
b) Jenis dan bentuk sediaan obat;
c) Nama dan umur pasien;
d) Dosis;
e) Cara pemakaian dan aturan pemberian;
f) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas;
g) Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia;
h) Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya;
i) Pemasangan etiket/label obat pada kemasan obat;
3) Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berijin harus memperhatikan:
a) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep;
b) Pemberian obat melalui loket;
c) Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien;
d) Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

b. Pemesanan Obat
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Sawah Lega berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di
Puskesmas Sawah Lega adalah obat-obat yang tercantum dalam Formularium
dan DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Sawah Lega
diajukan oleh Kepala Puskesmas Sawah Lega kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
permintaan dari sub unit dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub
unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas Sawah Lega sesuai dengan pola penyakit dan pola konsumsi yang
ada di wilayah Kecamatan Cicalengka.

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:


a. Menentukan jenis permintaan obat
1. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung untuk Puskesmas Sawah Lega
2. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
b. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
1. Data pemakaian obat periode sebelumnya
2. Jumlah kunjungan resep.
3. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Dinkes Kabupaten
Bandung.
4. Sisa Stok.
c. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan
pemakaian pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan


menggunakan rumus:

Permintaan = SO – SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok

c. Pengelolaan Obat
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu
pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutu di tiap unit pelayanan
kesehatan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi
kegiatan:
1. Perencanaan dan permintaan,
2. Penerimaan,
3. Penyimpanan dan distribusi,
4. Pencatatan dan pelaporan serta
5. Monitoring dan evaluasi pengelolaan obat.

7. Peresepan Psikotropika dan Narkotika bagi pasien di Puskesmas Sawah


Lega;
Peresepan Psikotropika dan Narkotika bagi pasien antara lain:
1. Dokter penulis resep adalah dokter yang telah memiliki ijin praktek dokter di
Puskesmas Sawah Lega;
2. Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir;
3. Setiap R/ dilengkapi dengan: kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh
dokter penulis resep;
4. Peresepan Psikotropika dan Narkotika ini berlaku untuk semua pelayanan
pengobatan pada pasien di Puskesmas Sawah Lega

8. Penggunaan Obat yang Dibawa Sendiri Oleh Paien/Keluarga di Puskesmas


Sawah Lega
Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga
antara lain:
1. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh
dokter pemeriksa pasien;
2. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat
persetujuan dari dokter dan petugas obat Puskesmas Sawah Lega;
3. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai
kontraindikasi dengan kondisi fisik pasien;
4. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai efek
bertentangan dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh
dokter di Puskesmas Sawah Lega;
5. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek
ganda dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pasien;
6. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan
interaksi obat dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien;

9. Penanganan Obat Rusak dan Kadaluarsa di Puskesmas Sawah Lega


Penanganan obat rusak dan kadaluarsa antara lain:
1. Obat rusak dan kadaluarsa ditempatkan secara terpisah agar tidak terjadi hal-
hal seperti salah ambil, cross contamination dan lain-lain yang dapat merugikan
pasien;
2. Semua obat rusak dan kadaluarsa dicatat dalam buku obat rusak dan
kadaluarsa, meliputi nama obat, jumlah obat dan tanggal kadaluarsa;
3. Petugas farmasi melakukan pengajuan pengembalian obat rusak dan
kadaluarsa ke Dinas Kesehatan Kabupaten;
Petugas farmasi melakukan pengembalian obat rusak atau kadaluarsa ke Dinas
Kesehatan Kabupaten dengan menyertakan berita acara pengembalian yang terdiri
dari nama, jumlah, dan tanggal kadaluarsa serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang
10. Menunjuk petugas pengelola obat sebagai penanggung jawab atas tindak
lanjut pelaporan
Petugas penanggung jawab bertugas untuk:
1. Melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kejadian kesalahan
pemberian obat dan kejadian nyaris cedera;
2. Melakukan perbaikan sehingga tidak terjadi kesalahan serupa;
3. Melaporkan tindak lanjut pelaporan dan perbaikan yang dilakukan kepada
Kepala Puskesmas

11. Menetapkan Penyediaan Obat Emergensi dan Daftar Obat–obat Emergensi


di Unit Pelayanan
a. Puskesmas menjamin tersedianya obat-obat emergensi dengan menerapkan
sistem pengelolaan obat satu pintu
b. Petugas di unit pelayanan bertanggung jawab akan ketersediaan obat-obat
emergensi tersebut, baik dalam hal pemesanan maupun keamanannya

Ditetapkan di Sawah Lega


pada tanggal 1 Maret 2018
KEPALA PUSKESMAS SAWAH LEGA,

dr. Hj. Rosmayati


NIP. 197103232001122004

Anda mungkin juga menyukai