Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PONDOK CABE ILIR
Jln. Kubis IV RT 005/006 Kel. Pondok Cabe Ilir Kec. Pamulang Tangerang
Selatan EMAIL : pkmpondokcabeilir@gmail.com Tlp : (021) 74632300

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK CABE ILIR
NOMOR : 445.4/Kep- 068/PKMPCI/2020
TENTANG
REKONSILIASI OBAT UPT PUSKESMAS PONDOK CABE ILIR

KEPALA UPT PUSKESMAS PONDOK CABE ILIR

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan rekonsiliasi obat di


UPT Puskesmas Pondok Cabe Ilir sehingga obat yang
diberikan kepada pasien tepat;
b. bahwa untuk melaksanakan kegiatan rekonsiliasi obat
diperlukan tata cara dan prosedur yang jelas;
c. bahwa sehubungan dengan poin a dan b tersebut di atas
perlu menetapkan keputusan Kepala UPT Puskesmas
Pondok Cabe Ilir tentang Rekonsiliasi Obat UPT
Puskesmas Pondok Cabe Ilir.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik,
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian (Berita Negara
Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 322);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
26 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 922
tahun 2008 tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT UPT PUSKESMAS


TENTANG REKONSILIASI OBAT UPT PUSKESMAS
PONDOK CABE ILIR.

Kesatu : Rekonsiliasi obat sebagaimana tersebut tercantum dalam


lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


pada tanggal 03 Januari 2020
KEPALA UPT PUSKESMAS
PONDOK CABE ILIR

DYAH SUSARI
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS
PONDOK CABE ILIR
NOMOR : 445.4/Kep- 068/PKMPCI/2020
TENTANG : REKONSILIASI OBAT UPT
PUSKESMAS PONDOK CABE ILIR

REKONSILIASI OBAT

1. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan
dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan obat seperti obat tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan dosis atau interaksi obat. Kesalahan obat rentan terjadi pada
pemindahan pasien dari satu puskesmas ke puskesmas lain, antar ruang
perawatan, dan pada pasien yang dirujuk ke rumah sakit ataupun sebaliknya.

2. Tujuan dilakukannya rekonsiliasi obat:


a. Memastikan Informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien.
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya
instruksi dokter.
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi
dokter.

3. Tahap proses rekonsiliasi obat yaitu:


a. Pengumpulan data
Mencatat dan memverifikasi obat yang sedang dan akan digunakan
pasien,
 Nama obat, dosis obat, frekuensi, rute penggunaan obat
 Waktu obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan atau dihentikan
 Riwayat alergi pasien dan efek samping obat yang pernah terjadi
(catat tanggal kejadian dan nama obat, efek yang terjadi, serta
tingkat keparahan)
Data Riwayat penggunaan obat didapatkan dari pasien, keluarga
pasien, daftar obat pasien, obat yang ada pada pasien, dan rekam
medik. Data obat yang dapat digunakan tidak lebih dari 3 bulan
sebelumnya. Semua obat yang digunakan oleh pasien baik resep, obat
bebas maupun herbal harus dilakukan rekonsiliasi.
b. Komparasi
Petugas farmasi membandingkan data obat yang pernah, sedang, dan
akan digunakan. Ketidakcocokan terjadi bila ditemukan perbedaan
diantara data-data tersebut. Ketidakcocokan juga dapat terjadi bila ada
obat yang hilang, berbeda, ditambahkan atau diganti tanpa ada
penjelasan yang didokumentasikan pada rekam medik pasien.
Ketidakcocokan dapat bersifat disengaja oleh dokter pada saat
penulisan resep maupun tidak disengaja dimana dokter tidak tahu
adanya perbedaan pada saat penulisan resep.
c. Konfirmasi
Konfirmasi kepada dokter penanggung jawab pasien bila ditemukan
ketidakcocokan kurang dari 24 jam, menentukan apakah perbedaan
tersebut disengaja atau tidak disengaja serta mendokumentasikan
alasan penghentian, penundaan atau penggantian obat, memberikan
tanda tangan, tanggal, dan waktu dilakukannya rekonsiliasi obat.
d. Komunikasi
Komunikasikan kepada pasien dan/atau keluarga pasien atau perawat
mengenai perubahan terapi yang terjadi.

Ditetapkan di Tangerang Selatan


pada tanggal 03 Januari 2020
KEPALA UPT PUSKESMAS
PONDOK CABE ILIR

DYAH SUSARI

Anda mungkin juga menyukai