Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBERIAN MP - ASI

I. PENDAHULUAN
Setelah pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, bayi harus diberi
makanan pendamping ASI karena setelah 6 bulan ASI tidak lagi memenuhi
kebutuhan gizi bayi akan energy dan mikronutrien penting. ASI hanya memenuhi
sekitar 65-80m dan sangat sedikit mengandung mikronutrien. Karena itu
kebutuhan energy dan mikronutrien terutama zat besi dan zink harus diperoleh
dari MP-ASI. Pemberian MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang
semula hanya berupa susu menuju makanan semi padat. Periode peralihan dari
ASI eksklusif ke makanan keluarga dikenal pula sebagai masa penyapihan
(weaning period), yang merupakan proses dimulainya pemberian makanan
khusus selain ASI secara bertahap jenis, jumlah, frekuensi, maupun tektur dan
konsistensinya sampai seluruh kebutuhan zat gizi anak dipenuhi dari makanan
keluarga.
MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat
gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan yaitu pada saat
makanan / minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. Pada Global
Strategy for Infant and Young Child Feeding (GSIYCF, 2002) dinyatakan bahwa
MP-ASI harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Tepat waktu : MP ASI diberikan saat kebutuhan energy dan zat gizi melebihi
yang didapat dari ASI
2. Adekuat : MP-ASI harus mengandung cukup energy, protein, dan
mikronutrien.
3. Aman : Penyimpanan, penyiapan dan sewaktu diberikan pada bayi MP ASI
harus higienis
4. Tepat cara pemberian : MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan ada
nafsu makan yang ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya
sesuai umur bayi.
MP-ASI ada dua jenis yaitu MP-ASI yang disediakan khusus (buatan
pabrik atau rumah tangga) dan makanan yang biasa dimakan keluarga yang
dimodifikasi sehingga mudah dimakan bayi dan cukup memenuhi gizi.
Tekstur makanan mulai dari yang halus / saring, encer (makanan lumat)
bertahap menjadi lebih kasar (lembik). MP-ASI buatan pabrik yang
disediakan Kemenkes RI diberikan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan didaerah rawan gizi, dengan sasaran yaitu balita usia 6-24
bulan khususnya balita gizi kurang, BGM dan berasal dari keluarga GAKIN.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyediaan MP-ASI yaitu :
1. Mengingat Fe paling tidak terpenuhi setelah 6 bulan maka pilihlah bahan
makanan yang kaya zat besi
2. Makanan padat pertama yang terbaik adalah terbuat dari beras karena
beras merupakan makanan yang paling hipoalergenik. Gandum dan
campuran sereAlia lainnya sebaiknya ditunda sampai bayi berusia 8
bulan
3. Telur dapat diberikan sebelum bayi usia 1 tahun karena tidak CUKUP
bukti telur dapat menyebabkan alergi pada tubuh.
4. Tidak ada urutan tertentu tentang jenis / bahan makanan yang diberikan
lebih dahulu

II. LATAR BELAKANG


MP-ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi
disamping pemberian ASI eksklusif. pemberian MP-ASI yang salah akan
berpengaruh terhadap berat badan anak balita sehingga pemberian MP-ASI
yang tepatakan mengurangi kejadian penurunan berat badan pada anak balita.
berdasarkan hal tersebut dipandang perlu melakukan kegiatan
konseling MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Sambas sehingga ibu
balita d ap at m e m a h am i pe nt i n gn ya p e m be ri a n MP-ASI ya n g
bai k da n b en a r kepada anak balita.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Mencegah dan mengurangi bayi usia 6-24 bulan yang BGM, gizi kurang
dan gizi buruk
B. Tujuan Khusus :
1. Tersedianya MP-ASI bagi bayi usia 6-24 bulan terutama balita ysng
terkena Gizi kurang maupun gizi baik terutama balita Gakin
2. Keluarga balita memahami dan cara membuat MP-ASI secara lengkap.
IV. SASARAN
1. Balita Kurus
2. Balita 2T dan gizi kurang
3. Balita BGM
4. Balita Gakin

V. METODE
Pemberian MP-ASI rumahan dan buatan pabrik berupa biskuit

VI. TEMPAT DAN WAKTU


Di Seluruh posyandu di Wilayah kerja Puskesmas Cempa
VII. PENYELENGGARA
Petugas Gizi

VIII. LUARAN (Output yang ingin dicapai kegiatan)


Hasil yang ingin dicapai :
1. Keluarga balita memahami cara membuat MP-ASI yang benar dan
bergizi, serta cara memberikan yang benar pada bayinya
2. Pendistribusian PMT Pabrikan terdistribusi tepat sasaran

Anda mungkin juga menyukai