Anda di halaman 1dari 6

Judul SOP

No. Dokumen :
789/SOP/PKM-BJ/I/2018
No. Revisi :
SOP 00
Tanggal Terbit :
17/05/2018
Halaman :
1/2

dr. Nunuk Suprihatin


Puskesmas Baktijaya Tandatangan Ka.Pus NIP.197112252007012003

 Sampah/Limbah B3 medis adalah barang atau bahan sisa


hasil kegiatan yang tidak digunakan kembali yang berpotensi
terkontaminasi oleh zat yang bersifat infeksius atau kontak
dengan para pihak di lokasi isolasi, meliputi: masker bekas,
sarung tangan bekas, perban bekas, tissue bekas, plastik
minum bekas, alat suntik bekas, set infus bekas, dan lain-
1. Pengertian lain.
 Pengelolaan sampah/limbah B3 medis adalah kegiatan
pewadahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah/limbah
B3 medis, serta pencatatan dan pelaporannya
 Petugas adalah personal yang ditunjuk atau ditugaskan
melakukan pengumpulan, dan pengolahan sampah/limbah
B3 medis
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
2. Tujuan
untuk…………………………
SK Kepala Puskesmas No. 445/349/PKM-BJ tentang Pengendalian
3.Kebijakan dan Pembuangan Limbah Berbahaya di Puskesmas Baktijaya

Permenkes No 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah


4.Referensi Medis Di Fasyankes

5.Prosedur / 1. Sampah/limbah B3 medis yang dihasilkan dimasukkan ke


Langkah-langkah dalam kantong plastik warna kuning yang bersimbol
“biohazard” diberi label limbah medis
2. Hanya sampah/limbah B3 medis berbentuk padat yang dapat
dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah/limbah B3
medis
3. Bila di dalam limbah medis padat terdapat sisa cairan
tubuh/darah, kemudian sisa cairan dibuang ke IPAL
4. Kantong plastik limbah medis yang sudah terisi ¾ penuh
atau paling lama 12 jam, langsung diikat rapat dan
selanjutnya diangkut ke Tempat Penampungan Sementara
(TPS) B3
5. Pengangkutan sampah/limbah B3 medis dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi khusus limbah infeksius dan
petugas menggunakan APD lengkap
6. Penyimpanan limbah medis B3 COVID-19 paling lama 2 x 24
jam pada suhu ruangan
7. Selanjutnya limbah medis COVID-19 ditimbang dan diangkut
oleh pihak ketiga yang berizin untuk dimusnahkan
(incinerator)
8. Petugas yang telah selesai melakukan pekerjaan
pengangkutan limbah medis segera melepaskan APD yang
telah digunakah sesuai prosedur dan buang APD ke kantong
plastik kuning yang berlabel limbah medis
9. Setelah itu cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

6. Bagan Alir

7. Unit Terkait Di seluruh unit pelayanan Kesehatan Puskesmas Baktijaya


 Penjelasan :
a. Logo Kota Depok diletakkan dalam kotak “A”
b. Judul SOP, Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal Terbit, Halaman dan tulisan
“SOP”, semuadiletakkan dalam kotak “B”
 Tulisan Judul SOP menggunakan huruf Kapital di awal kata Arial 14
ditebalkan, spasi 1,5. Di atur rata tengah / center.
 Nomer dokumen, nomer revisi, tanggal terbit, halaman spasi 1,
menggunakan jenis huruf arial 11; semua di atur rata kiri.
 Tulisan SOP Arial 14 ditebalkan.Di atur rata tengah / center.
c. Logo Puskesmas Nasional diletakkan dalam kotak “C”.
d. Penulisan “Puskesmas Baktijaya”,menggunakan jenis huruf Arial 12, spasi 1,15
cm, di atur rata tengah / center diletakkan di kotak “D”.
e. Penulisan Nama Kepala Puskesmas dengan mencamtumkan gelar
menggunakan jenis huruf Arial 12, dan dibawahnya penulisan NIP menggunakan
jenis huruf arial 10; spasi 1,15. Di atur rata tengah / center diletakkan di kotak “F”.
f. Kotak “E” berisi tertanda (ttd) merupakan kolam tanda tangan Kepala
PUSKESMAS BAKTIJAYA.
g. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di
komponen SOP sejajar dengan garis kanan kop logo Kota Depok.
h. Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, alat dan bahan, langkah-langkah,
bagan alir, hal-hal yang perlu diperhatikan, unit terkait, dokumen terkait, rekaman
historis perubahan, diletakkan di kotak “G”.
9. Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo:
a) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kota Depok di sebelah kiri kop.
b) Logo Puskesmas Nasional diletakan di sebelah kanan kop.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
b) Kotak Kop kanan kiri diberi Logo pemerintah daerah,dan logo Puskesmas
Nasional.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di
Puskesmas Baktijaya. (lihat halaman 26 butir g) ditulis dengan huruf kapital,
misalnya; Nomor Dokumen: 789/SOP/PKM-BJ/I/2018;
e) Nomor Revisi: diisi dengan status revisi, dengan urut angka, misalnya untuk
dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi pertama
diberi nomor 01, dan seterusnya, misalnya Nomor Revisi: 00
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut misalnya: 17/05/2018
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut. Misalnya Halaman: 1/5
Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman
kedua: 2/5, halaman terakhir:5/5.
h) Kotak “E” (Ttd / tertanda) harus diberikan tanda tangan oleh Puskesmas
Baktijaya.
3) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a. Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami untuk menghindari salah
pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c. Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas Baktijaya yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas Baktijaya yang terkait.
d. Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e. Prosedur/ Langkah-Langkah: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
f. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dalam proses kerja tersebut.

i. Syarat penyusunan SOP:


1) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh satu unit kerja tersebut. Hal tersebut sangatlah
penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh
dengan adanya keterlibatan personel / unit kerja dalam penyusunan SOP.
2) Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas Baktijaya hanya
untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut.
3) SOP yang telah dibuat dapat meminta tanggapan dari Tim Mutu.
4) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa, melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
5) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk namun subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
6) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
7) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan.Untuk SOP pelayanan
pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan
kenyamanan pasien.
8) SOP profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan,
mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
kesehatan, dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
j. Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat,dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
e) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(4) Masukkan dalam daftar tilik sesuaidengan format tertentu,
(5) Lakukan uji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Compliance rate (CR) = __Σ Ya x 100 %
Σ Ya+Tidak
2) Evaluasi isi SOP.
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua tahun
sekali yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja.
b) Hasil evaluasi: SOP masih tetap bisa dipergunakan atau SOP tersebut
perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisiisi SOP bisa dilakukan
sebagian atau seluruhnya.
c) Perbaikan/ revisi SOP perlu dilakukan apabila:
o Alur SOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
o Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK) pelayanan
kesehatan,
o Adanya perubahan organisasi, kebijakan baru, atau fasilitas.
d) SOP yang telah ditandatangani Kepala Puskesmas Baktijaya tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas Baktijaya.

Anda mungkin juga menyukai