Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN (B3) FARMASI


No. Dokumen No. Revisi Halaman

03.15.05.06.17/XII/2021 01 1/6
RS TK III
DR R SOEHARSONO
BANJARMASIN
Standar Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
Operasional Kepala Rumah Sakit
02 Desember 2021

dr. Haikal Mufid Hamid, Sp.PD


Letkol Ckm NRP.11010021010476
Pengertian 1. B3 adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan
hidup secara langsung atau tidak langsung dan mempunyai sifat racun
(toksik), karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritatif.
2. Pengelolaan B3 farmasi merupakan kegiatan perencanan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, penanganan dan pembuangan B3 / limbah B3
Tujuan 1. Pengelolaan B3 dan limbah B3 aman untuk pasien,keluarga pasien,
pengunjung dan petugas.
2. Mencegah kecelakaan akibat kerja (KAK) dan penyakit akibat kerja
(PAK) karena pengelolaan B3 bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung
dan petugas.
3. Melaksanakan pemantauan lingkungan dan kondisi tempat kerja yang
aman dari B3 dan limbah B3.
4. Memastikan penerapan pengelolaan B3 dan limbah B3 sesuai prosedur
serta penatalaksanaan/ penanganan apabila terjadi kontaminasi/paparan B3
dan limbah B3 sesuai MSDS.
Kebijakan Kebijakan tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) Farmasi
Prosedur A. Perencanaan dan Pengadaan B3 Farmasi
1. Perencanaan kebutuhan pengadaan B3 farmasi dibuat oleh Unit Farmasi,
Unit radiologi, Unit Laboratorium dan atau unit lain yang membutuhkan
B3 Farmasi dengan mengajukan data kebutuhan B3 untuk 1 th dari
masing masing unit pelayanan.
2. Rencana kebutuhan tersebut diusulkan kepada Kepala Seksi Penunjang
Medis untuk dengan tembusan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan dan Direktur.
3. Setelah mendapat persetujuan Direktur, Kepala Seksi Penunjang Medis
menyerahkan rencana kebutuhan B3 kepada Kepala Unit Kerja Farmasi.
4. Kepala Unit Kerja Farmasi menyerahkan data rencana kebutuhan B3
kepada Kepala Ruang Pengelolaan Perbekalan Farmasi untuk dilakukan
pengadaan.
5. Petugas pengadaan membuat surat pesanan perbekalan farmasi dengan
menggunakan form surat pesanan yang dibutuhkan kepada rekanan /
PBF atau ke apotik rekanan
6. Surat pesanan tersebut ditanda-tangani oleh Kepala Ruang Pengelolaan
Perbekalan Farmasi.
7. B3 farmasi terdiri dari bahan kimia/bahan baku obat, obat sitostatik,
reagensia, antiseptik dan desinfektan, bahan radioaktif, gas medis:
• Antiseptik dan desinfektan terdiri dari alkohol, H2O2, microshield,
Natrium hipochlorid, povidon iodine, cidex/presept tablet/phisohex,
wash bensin, lysol, karbol.
• Bahan kimia atau bahan baku obat adalah semua obat/bahan baku
obat yang diperoleh dari farmasi.
• Obat sitostatik terdiri dari semua obat kanker dalam semua bentuk
s

• Reagensia terdiri dari reagensia untuk laboratorium dan farmasi,


aceton/larutan amonia, dietileter, HCl pekat 35%, NaOH crystal,
H2SO4, phenol crystal, Asam asetat, Asam format, Asam sitrat,
Methanol, Xylol.
• Gas medis terdiri dari O2, N2, Acetylen, N2O.
8. Surat pesanan dikirim ke rekanan/PBF atau apotik rekanan untuk minta
disediakan dan dikirim.

B. Penerimaan B3
1. Petugas penerimaan melakukan penerimaan terhadap B3, kemudian
mengecek faktur dengan fisik B3 yang diterima dan sesuai dengan MSDS
B3.
2. Petugas penerimaan mengecek label B3 yang diterima dan tertempel di
kemasan B3 (tidak boleh lepas) dan pictogram/symbol B3
3. Petugas penerimaan mengecek tanggal kadaluarsa B3
4. Apabila B3 yang diterima sudah sesuai maka petugas menandatangani
faktur yang ada dengan mencantumkan nama terang, no SIK,tanggal terima
barang, stempel.

C. Penyimpanan B3
1. Penyimpanan B3 dilakukan sesuai MSDS B3 yaitu di gudang/ logistic
farmasi atau lemari khusus B3.
2. Petugas memasukan data kedalam kartu stok dan billing system
3. Tempat penyimpanan B3 diberi label / symbol B3, MSDS dan Spill kit
(perangkat untuk menangani tumpahan B3 dan limbah B3)
4. Penyimpanan berdasarkan sifat fisika dan kimia yang sama
5. Pada area penyimpanan dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR) dan
terdapat kartu pemeriksaan serta dilarang merokok untuk B3 mudah
terbakar dalam gudang tahan api.
6. Jangan menyimpan B3 melebihi pandangan mata.
7. Jangan menyimpan B3 dirak paling atas (tempat yang tinggi) dibawah bak
cuci dan dekat kabel listrik.
8. Penyimpanan B3 disesuaikan dengan MSDS B3.
9. Penyimpanan B3 disesuaikan dengan MSDS B3
10. Penyimpanan B3 dengan system FEFO dan FIFO.
11. Suhu ruangan penyimpanan B3 disesuaikan dengan MSDS B3.
D. Spill Kit
1. Chemical Spill kit terdiri dari :
a. Gaun pelindung 1 buah
b. Sarung tangan / handscood 2 pasang
c. Masker penutup wajah dan kacamata pelindung
d. Sepatu pelindung atau sepatu boot
e. Air bersih satu botol
f. Kantong plastic dua buah
g. Sekop dan pengikis
h. Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (min 3 potong )
i. Larutan detergen
j. Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape) untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows )

2. Cytotoxic spill kit


a. Gaun pelindung 1 buah
b. Sarung tangan/ handscoon 2 pasang
c. Masker penutup wajah dan kacamata pelindung
d. Sepatu pelindung atau sepatu boot
e. Air bersih satu botol
f. Kantong plastic dua buah warna ungu
g. Sekop dan pengikis
h. Wadah limbah benda tajam
i. Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (min 3 potong)
j. Larutan detergen
k. Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape) untuk mengakantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)

3. Infeksius spill kit


a. Gaun pelindung 1 buah
b. Sarung tangan / handscood pasang
c. Masker penutup wajah dan kaca mata pelindung
d. Sepatu pelindung atau sepatu boot
e. Air bersih satu botol
f. Kantong plastik dua buah warna kuning
g. Sekop dan pengikis
h. Wadah limbah benda tajam
i. Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas(minimal 3 potong)
j. Larutan detergen
k. Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape) untuk mengkarantina daerah
berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows )
4. Radioaktif spill kit
a. Detector radiasi (survey meter)
b. Gaun pelindung 2buah
c. Sarung tangan /handscood 4 pasang
d. Masker penutup wajah dan mata 2 buah
e. Sepatu pelindung atau sepatu boot
f. Air bersih satu botol
g. Radiac wash
h. Kantong plastic dua buah warna merah 2 buah
i. Wadah limbah benda tajam
j. Tissue kertas absorben lembab atau bahan kartun bekas lembab
k. Larutan deretgen
l. Tanda bahaya radioaktif dan isolasi (yellow tape) untuk
mengkarantinanakan daerah berbahaya (dengan spill sock dan spill
polows)

E. Pemasangan Label B3
1. B3 diberi label symbol yangs esuai dengan karakteristik bahan yang
dikemas ?sesuai MSDS.
2. Simbol tidak boleh terhalang oleh kemasan / label lain dan sampai b3
sudah kosong dan wadah sudah dibersihkan dari sisa B3. Wadah
kosong yang akan diisi B3 diberi label “KOSONG”
3. Pewarnaan tabung gas medis yaitu :
a. Oksigen : putih
b. N20 : Biru
c. CO2 : Abu-abu
4. Tabung gas disimpan harus dirantai

F. Penanganan/ bekerja dengan B3


1. Penanganan sesuai dengan prosedur untuk masing-masing B3
2. Terdapat ventilasi dan exhause fan diruang tempat bekerja.
3. Menggunakan alat pelindung diri ( personal protective equipment) PPE
sesuai MSDS B3
4. B3 dalam wadah/ volume kecil
5. terdapat emergency eye wash apabila mata terpecik atau emergency
safety shower
6. membuat daftar B3 ditempat bekerja
7. siapkan MSDS dan spill kit dari masing-masing B3 dan diletakkan
dekat B3 sehingga mudah didapat
8. siapkan spill kit kimia dan mercuri, sitotoksik
G. Penanganan tumpahan B3 dan limbah B3 (Orange code)
1. Siapkan spill kit dan MSDS Spesifik untuk tiap B3
2. Gunakan APD
3. Pasang tanda bahaya dan isolasi untuk karantina daerah berbahaya
dengan police line
4. Letakkan tissue/ kertas/majun pada tumpahan dan angkat dengan
penjepit, dibuang ke kantong plastic yang sesuai dengan jenis B3 nya
5. Ulangi sampai permukaan paparan dalam kondisi bersih
6. Bersihkan permukaan bekas kontaminasi dengan detergen dan air
7. Masukan semua bahan/alat yang sudah terkontaminasi kedalam
kantomg plastic yangs esuai dan diberi label
8. Dibawa dan dibuang ke TPS Rumah sakit
H. Penanganan dan pembuangan B3/ Limbah B3
1. B3 dan limbahnya tidak boleh dibuang sembarangan
2. B3 dan limbahnya ditampung di tempat sebagai berikut:
a. Limbah bahan kimia : kantong plastic warna coklat
b. Limbah obat sitostatik : kantong plastic warna ungu
c. Limbah radioaktif : kantong plastic warna merah
d. Limbah infeksius : kantong plastic warna kuning
e. Limbah benda tajam : safety box
3. Limbah tidak boleh di campur terutama limbah radioaktif
4. Wadah limbah diberi label/ symbol “LIMBAH B3”
5. Limbah dikirim ke TPS rumah sakit
I. Penanganan limbah mercuri
1. limbah mercuri dilihat dengan menggunakan senter
2. limbah diambil dengan cara diserok kertas karton atau disedot dengan
disposibel spuit dan dibuang ke dalam botol/ pit limbah mercuri.
Unit terkait 1. unit sanitasi
2. Unit radiologi
3. Unit rawat inap
4. Unit rawat jalan
5. Unit laboraturium

Anda mungkin juga menyukai