LAPORAN PRAKTIKUM
KLINIK SANITASI
DI PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG
PENYAKIT
PUSKESMAS
BERRBASIS
LINGKUNGAN
Tujuan Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan klinik sanitasi
Umum
di Puskesmas Guntung Payung yang meliputi kegiatan
konseling, inspeksi, kesehatan lingkungan, intervensi
kesehatan lingkungan, pemantauan dan evaluasi.
• Kunjungan Rumah
(Inspeksi Sanitasi
Kegiatan Rumah).
Konseling • Inspeksi Sanitasi
Tempat-Tempat
Umum.
Penyakit Berbasis
Lingkungan Diare ISPA Campak
DBD
Hepatitis
Kercunan Malaria
Pestisida Flu
Tb Paru Burung
Felariasis
Cacingan Keracunan
Makanan Penyakit
Kulit
Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Dalam Gedung
2. Penyakit ISPA
Upaya pencegahan berdasarkan faktor
penyebab, meliputi:
a. Tingkat hunian rumah padat.
b. Ventilasi rumah/dapur tidak memenuhi syarat.
c. Perilaku tidak hygienis.
Pembahasan :
Kegiatan Dalam Gedung
2. Konseling klinik sanitasi dilaksanakan dengan adanya klien dan pasien. Klien datang tanpa rujukan dokter untuk meminta saran seputar
kesehatan lingkungan dan ruang lingkup sanitasi. Sedangkan pasien berkonsultasi dengan rujukan dokter berdasarkan jenis penyakit
berbasis lingkungan. cara pelaksanaan yaitu dengan wawancara, konsultasi atau pemberian saran. Jumlah pasien pada tanggal 1 – 13 April
2019 di Puskesmas Guntung Payung adalah sebanyak 13 orang, sedangkan klien sebanyak 4 orang. Dari 13 orang pasien tersebut
10 orang pasien penderita penyakit kulit (scabies), 1 orang penderita penyakit ISPA, dan 2 orang penderita penyakit diare. Sedangkan klien
merupakan klien tentang abatesasi. Dan ditemukan perbedaan jumlah pasien di Poli Umum dan MTBS dengan pasien yang dirujuk ke
Klinik Sanitasi yang sangat signifikan.
3. Inspeksi rumah sehat dilakukan pada rumah disekitar Puskesmas yang sebelumnya belum pernah diinspeksi sekaligus diambil sampel
sumber air bersihnya. Sedangkan penyuluhan kader usia dini dilakukan pada anak Paud, TK, dan SD dalam persiapan Lomba Nasional
PHBS.
4. Faktor risiko dari penyakit berbasis lingkungan yang diderita oleh pasien yang berkunjung ke Puskesmas (klinik sanitasi) yaitu personal
hygiene yang rendah, sanitasi rumah yang kurang baik, sanitasi lingkungan yang buruk. Dengan mengetahui faktor risiko dari penyakit
yang diderita pasien, sehingga diberikan saran untuk perubahan perilaku pasien dan keluarga dengan meningkatkan PHBS dan sanitasi
lingkungan.