DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SRIKATON
Jalur 10 Jembatan 2 Desa Srikaton Kecamatan Air Salek Kode Pos 30773
Website : puskesmas-srikaton.banyuasinkab.go.id e-mail puskesmas.srikaton@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SRIKATON
NOMOR : 440/ /SK/UKP/ PKM-SKT/III /2018
TENTANG
PELAYANAN FARMASI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Srikaton
Pada tanggal : Maret 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS SRIKATON
PELAYANAN FARMASI
A PENGERTIAN
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Oleh
karena itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan benar serta efektif dan efisien secara
berkesinambungan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan
perencanaan dan permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi, pencatatan dan
pelaporan serta supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.
B TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya pelayanan farmasi di Puskesmas Kutabumi adalah agar:
1 Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien dapat terlayani secara optimal.
2 Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan
farmasi.
C SISTEM PELAYANAN
Dalam pelaksanaannya petugas harus:
1 Menulis obat yang dikeluarkan dari kamar obat pada resep pasien.
2 Memberi etiket pada obat yang diresepkan.
3 Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep.
4 Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat.
5 Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
6 Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di kamar obat
Q = SK + SP (WT x D) – SS
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu diperhatikan
adalah:
a Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
b Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang apabila terdapat pemakaian
yang melebihi rencana.
c Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak.
2 Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat. Pengendalian
penggunaan meliputi:
a Prosentase penggunaan antibiotik.
b Prosentase penggunaan injeksi.
c Prosentase rata – rata jumlah R/.
d Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e Kesesuaian dengan Pedoman.
E JAM BUKA PELAYANAN FARMASI (Ruang Pelayanan Obat)
Pelayanan farmasi di Puskesmas Kutabumi buka 6 hari dalam seminggu (Senin
Sabtu)
Jam buka pelayanan farmasi di Puskesmas Srikaton :
Senin-Kamis = 08.00 – 14.00 WIB.
Jumat = 08.00 – 11.30
Sabtu = 08.00 – 14.00 WIB
2. Apabila dokter/dokter gigi tidak dapat menjalankan tugasnya di bidang pengobatan karena
sesuatu hal (misal: menghadiri rapat), maka tugas pengobatan dan pemberian resep
didelegasikan kepada petugas pelayanan kesehatan yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang farmasi, yaitu perawat/ bidan yang bertugas pada hari itu.
3 Petugas yang berhak memberikan resep di kamar obat adalah petugas yang memiliki
kompetensi di bidang farmasi, yaitu:
a.Apoteker
b.Asisten Apoteker, apabila tenaga Apoteker tidak ada.
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat publik
dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan
K. Penyimpanan Obat
Penyimpanan Obat merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Obat yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu obat
yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Penyimpanan Obat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. bentuk dan jenis sediaan;
b. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban);
c. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
d. narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.