Anda di halaman 1dari 7

KLINIK Retno

Jl. Raya Jepara Mlonggo KM 7


Ds. Sinanggul Rt 28 Rw 05, Telp 082326552858

KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA RETNO


NOMOR: /KR/ /
TENTANG
PELAYANAN FARMASI

PIMPINAN KLINIK PRATAMA RETNO

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Klinik untuk melayani keperluan pelanggan dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada
petugas yang berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui
persyaratan penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian
obat yang kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang
berorientasi kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja
harus diatur tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
yang meliputi persyaratan petugas yang berhak memberi resep dan
meresepkan obat narkotik dan psikotropik, Pelayanan obat 24 jam,
Penyediaan obat Emergenci diunit kerja, pencatatan dan
pelaporan ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat
kadaluarsa serta ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa
sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu
menetapkan Keputusan Kepala Klinik tentang Penyediaan Obat
yang Menjamin Ketersediaan Obat di Klinik Pratama Retno.

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011
tahun 2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 09 Tahun
2014 tentang Klinik;
e. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 nomor 138, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 3781);
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Klinik;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Kesatu : Keputusan Kepala Klinik Tentang Pelayanan Farmasi;


Kedua : Pelayanan Farmasi di Klinik Pratama Retno meliputi:
1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat
2. Pelayanan farmasi selama hari kerja
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
4. Persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat
5. Ketentuan petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan
obat jika petugas yang memenuhi syarat tidak ada
6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep
7. Ketentuan tentang petugas yang berhak meresepkan obat –
obat psikotropika dan narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien
10. Persyaratan penyimpanan obat
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
12. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
13. Pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat dan Kejadian
Tidak Diinginkan

Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana


terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jepara
Pada Tanggal : Juni 2019
KEPALA KLINIK PRATAMA RETNO

dr. Dwi Retno Ujianti


SIP.33.20.59452/DU/02/449.1/115/VI/2017
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala
Klinik Pratama Retno
Nomor :
Tanggal :

PELAYANAN FARMASI

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Klinik Pratama Retno harus
mengikuti Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan
obat untuk Klinik Pratama Retno
2. Klinik Pratama Retno memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang
datang di Klinik Pratama Retno.
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
TUJUAN :
a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
SASARAN :
a. Klinik
b. Unit UGD
BENTUK KEGIATAN :
a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan klinik dilakukan oleh petugas
2) Farmasi atau gudang obat klinik
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat klinik
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian,
pencatatan, pelaporan dan pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.

4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan / pasien di Klinik
Pratama Retno antara lain:
a) Apoteker yang telah memiliki SIPA (Surat Ijin Praktik Apoteker)
b) Tenaga tekhnis kefarmasian yang telah memiliki surat ijin praktek tenaga teknis
kefarmasian (SIPTTK) di klinik Pratama Retno
c) Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab
langsung Apoteker;

Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua
pelayanan obat kepada pelanggan di klinik Pratama Retno. petugas yang diberi kewenangan
menyediakan obat apabila tidak tersedia tenaga yang berkompetensi dilakukan pelatihan
secara external Klinik Pratama Retno yang dilakukan Oleh Dinas Kesehatan kabupaten
Jepara.
5. Persyaratan petugas lain yang berhak memberi resep bagi pelanggan di Pratama Retno.
antara lain :
a. Apoteker yang telah memiliki izin praktik Apoteker di Klinik Pratama Retno
b. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di Klinik Pratama Retno.
c. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di Klinik Pratama Retno
d. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di Klinik Pratama Retno .
e. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di Klinik Pratama Retno.
f. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di Klinik Pratama Retno.
6. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:
a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di Klinik Pratama Retno.
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan
kemungkinan salah tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/
dokter gigi penulis resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek
dokter di Klinik Pratama Retno Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat
dibaca tanpa menimbulkan kemungkinan salah tafsir.
2) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan,
dosis pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter
penulis resep
7. Rekonsiliasi obat dilakukan oleh tenaga medis yang bertugas di klinik Retno yang pada saat
8. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya antara
lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter
pemeriksa pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi
dengan kondisi fisik pasien
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan
dengan obat yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di Klinik Pratama
Retno bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek
ganda dengan obat yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan.
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi obat
dan berdampak negatif terhadap pengobatan pasien.
9. Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari PBF dengan memeriksa keadaan obat yang diterima
antara lain : kesesuaian jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk
sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin dan
melakukan control suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Klinik dan Buku
Pengeluaran obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan kedalam kartu stok
obat sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat bulannya
10. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat Klinik
Yosomulyo.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan
mengikuti system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat
sebagai kartu kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal
kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah
dari obat lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala Klinik.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah
Terima Obat Kadaluwarsa
11. Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat (MESO) kepada
petugas kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek
samping obat yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang
diterima dari petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat Klinik Pratama Retno
g. Kepala klinik memeriksa dan menandatangani laporan Monitoring Efek Samping Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Monitoring Efek
Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Merangin.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.

Ditetapkan di : Jepara
Pada Tanggal : Juni 2019
KEPALA KLINIK PRATAMA RETNO

dr. Dwi Retno Ujianti


SIP.33.20.59452/DU/02/449.1/115/VI/2017

Anda mungkin juga menyukai