Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI
Jalan Zaini Kali Telp. (0751) 91491

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI
Nomor :........./KPTS/HC-KT/I/2017

TENTANG

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

KEPALA UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu


didukung oleh pelayanan obat yang baik;
b. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Kurai
Taji dperlukan adanya kebijakan tentang penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat yang dibutuhkan Puskesamas;
c. bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a dan b,maka perlu
ditetapkan keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kurai Taji;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
4. Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014,tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Mandiri Dokter Gigi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/ Men, Kes/SK/ II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 922 tahun 2008 tentang Obat dan
Perbekalan Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KURAITAJI TENTANG


PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT.
Kesatu : Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat sebagaimana tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan
ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perubahan/perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kurai Taji


pada tanggal : 03 Januari 2017

KEPALA UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI,

RAMADHANI
Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Kurai Taji
Nomor : /KPTS/HC-KT/I/2017
Tanggal : Januari 2017

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT

Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan pengendalian
obat. Tujuan kegiaatan pengendaliaan obat agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar, terdiri dari:

1. Memperkirakan/ menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh


unit pelayanan.
2. Menentukan:
− Stok optimum
− Stok pengaman/penyangga ( buffer stock)
3. Menentukan waktu tunggu.

Pengendalian obat terdiri dari:


1. Pengendalian Persediaan .
2. Pengendalian Penggunaan.
3. Penanganan Obat Hilang.

1. Pengendaliaan Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok kerja, stok
pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan perlu
diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu kedatangan obat atau jika
dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan rumusan:

SO= SK+WT+SP

Q = SO-SS

Keterangan: SO = Stok Optimum


SK = Stok Kerja( pemakaian rata-rata/bulan)
WT= Waktu Tunggu ( Lead Time 14 hari )
SP= Stok Penyangga ( 20% dari SK )
SS= Sisa Stok
Q = jumlah obat yang dipesan

Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal-halyang perlu diperhatikan adalah:
1. Melaporkan kepada Gudang Farmasi Kota Pariaman apabila terdapat pemakaian yang melebihi
rencana.
2. Mencatat pemakaian obat tertentu yang banyak dan menginformasikannya kepada Kepala
Puskesmas serta dokter di puskesmas
Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat
dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan.
2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendaliaan penggunaan adalah untuk menjaga kualitas pelayanan
obat dan meningkatkan efesiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendaliaan penggunaan meliputi:
a. Persentase penggunaan antibiotik.
b. Persentase penggunaan injeksi.
c. Persentase rata-rata jumlah R/.

3. Pengendalian Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluarsa


a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti pertanggungjawaban
Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat saat itu. Obat juga dinyatakan
hilang apabila jumlah obat dalam penyimpanannya ditemukan kurang dari catatan sisa
stok pada kartu stok. Pengujiaan silang antara jumlah obat dalam tempat penyimpanan
dengan catatan sisa stok dilakukan secara berkala tiga bulan sekali oleh petugas pengelola
obat di puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang untuk
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala Gudang
Farmasi Kota Pariaman disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka petugas
pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada Gudang Farmasi Kota
Pariaman dengan menggunakan LPLPO.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada Kepolisian.
b. Penanganan Obat Rusak/ Kadaluarsa
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi pasien dari efek
samping penggunaan obat rusak/kadaluarsa.
Dalam menanganni obat rusak/kadaluarsa, maka langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu Stok oleh
petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluarsa kepada Kepala Puskesmas
disertai Berita Acara Obat Rusak/Kadaluarsa.
4. Petugas pengelola obat melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluarsa
kepada Gudang Farmasi Kota Pariaman.

Kepala UPTD Puskesmas Kurai Taji

dr. Ramadhani
NIP. 19800729 200803 1 001

Anda mungkin juga menyukai