Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEJAJAR 2

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEJAJAR 2


NOMOR : 440/ /2018

TENTANG
PERESEPAN,PEMESANAN,DAN PENGELOLAAN PUSKESMAS KEJAJAR 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS KEJAJAR 2,


Menimbang : a. bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sedian farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di
Puskesmas yang berorientasi kepada pasien diperlukan suatu
standar yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
pelayanan kefarmasian .
c. bngan bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas
maka perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Kejajar 2 tentang peresepan,pemesanan,dan pengelolaan
obat.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan


(lembar Negara)
2. Permenkes Nomor 30 tahun 2014 tentang Standart Pelayanan
Kefarmasian;
3. Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEJAJAR 2 TENTANG
PERESEPAN,PEMESANAN,DAN PENGELOLAAN OBAT
PUSKESMAS KEJAJAR 2;
KESATU : Tentang peresepan,pemesanan,dan pengelolaan obat yang
berlaku di Puskesmas Kejajar 2 ,sebagaimana rincian pada
lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosobo
Pada Tanggal :1 Februari 2018

KEPALA PUSKESMAS KEJAJAR 2,

MADURI
Lampiran : Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Kejajar 2
Nomor : 440/ /2018
Tanggal : 1 Februari 2018
Tentang : Peresepan,pemesasan,dan
pengelolaan Obat Puskesmas
Kejajar 2

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari
dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di
Puskesmas Kejajar 2 untuk menyediakan atau membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi
profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi
resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat
berhasil, resep harus rasional.

Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:


1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah


digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak
mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam
bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien rawat jalan harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada
kolom suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung
obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS.

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan
oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan
oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan
efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Kejajar 2 berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Wonosobo. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di Puskesmas Kejajar 2 adalah obat – obat yang tercantum dalam
DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas
Kejajar 2 diajukan oleh Kepala Puskesmas Kejajar 2 kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan format LPLPO,
sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara
periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat
di Puskesmas Kejajar 2 sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Kejajar .Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam
permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Wonosobo untuk Puskesmas Kejajar
2.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kabupaten
Wonosobo.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan
pemakaian pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan


dengan menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS

Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu
kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu
(Lead Time)
SP = Stok Penyangga
SS = Sisa Stok

Stok Kerja Pemakaian rata – rata periode distribusi.


Waktu Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
Kekosongan
Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas
Puskesmas 2 sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
Kejajar 2.
Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan
kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan
UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonosobo.
Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Kejajar 2 pada
akhir periode distribusi.
Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu
agar tidak terjadi kekosongan.

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal
untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan,
tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit
pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.

KEPALA PUSKESMAS KEJAJAR 2,

MADURI, S.Kep., Ns.


NIP. 196709061989031005

Anda mungkin juga menyukai