Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALAPANUNGGAL
(PPK-BLUD PENUH)
Jalan Raya Kalapanunggal Km. 17.5 Telepon (0266) 620 030
Email : puskesmaskalapanunggal@yahoo.co.id
Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi Kode Pos 43354 Jawa Barat

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KALAPANUNGGAL


KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR : 440/05/SK.c8/PKM-KLP/1/2022

TENTANG
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

Kepala UPTD Puskesmas Kalapanunggal

Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi dalam


menjamin ketersediaan obat, perlu ditetapkan
penyediaan obat di Puskesmas Kalapanunggal;
b. bahwa sehubungan dengan point a diatas maka
perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Kalapanunggal tentang Penilaian
pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 (Lembaran Negara);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara);
4. Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5. Permenkes RI Nomor 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Kalapanunggal


tentang penyediaan obat di Puskesmas
Kalapanunggal Penyediaan obat sebagaimana
rincian yang terlampir pada keputusan ini Segala
biaya yang dikeluarkan sebagai akibat
pelaksanaan surat keputusan ini dibebankan
pada anggaran Puskesmas Kalapanunggal

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan


Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan surat keputusan ini, akan ditinjau
dan diadakan perubahan seperlunya

Ditetapkan di Kalapanunggal
Pada tanggal 02 Januari 2022

KEPALA UPTD,

IKHSAN ZUARSA

Salinan Sesuai Dengan Aslinya


KASUBBAG TATA USAHA,

Asep Suryadi
Penata Muda Tingkat 1.III/B
NIP. 196901052007011011
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KALAPANUNGGAL
NOMOR
440/05/SK.c8/PKM-KLP/1/2022
TENTANG PENILAIAN PENGENDALIAN,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT

TAHAP PENYEDIAAN OBAT DI PUSKESMAS KALAPANUNGGAL

1. Perencanaan
Merencanakan jenis dan jumlah item obat yang akan diadakan
oleh sarana kesehatan
2. Pengadaan
Tahap pengadaan melibatkan pihak ke 3 (Dinas Kesehatan)
sebagai penyedia obat
3. Penerimaan
Penerimaan obat dari Dinas kesehatan dan PBF (untuk obat
BPJS)
4. Penyimpanan
Penyimpanan obat dilakukan dengan metode alpabetis
5. Pendistribusian
Penyaluran obat menggunakan sistem sentralisasi melalui gudang
obat farmasi Puskesmas Kalapanunggal
6. Pencatatan dan pelaporan
Setiap obat yang masuk dan keluar harus di catat dan
dilakukan pelaporan balik kepada Dinas Kesehatan

Ditetapkan di Kalapanunggal
Pada tanggal 02 Januari 2022

KEPALA UPTD,

IKHSAN ZUARSA
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KALAPANUNGGAL
NOMOR
440/05/SK.c8/PKM-KLP/1/2022
TENTANG PERESPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT.

A. PERESEPAN
1. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas
Kalapanunggal untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya
kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter,
penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari
proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a) Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b) Tepat indikasi penyakit.
c) Tepat pemilihan obat.
d) Tepat dosis.
e) Tepat cara pemberian obat.
f) Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah


digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami
perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan
terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien rawat jalan di Puskesmas Kalapanunggal harus tercantum:
a) Tanggal penulisan resep.
b) Nama pasien.
c) Umur pasien.
d) Alamat pasien.
e) Diagnosis penyakit.
f) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g) Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan.
h) Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
i) Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum.
j) Kode pasien Umum atau BPJS
2. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan:
a) Nama obat
b) Jenis dan bentuk sediaan obat
c) Nama dan umur pasien
d) Dosis
e) Cara pemakaian dan aturan pemberian
f) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g) Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia
h) Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya
i) Pemasangan etiket/label obat pada kemasan obat
3. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
a) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b) Pemberian obat melalui loket
c) Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d) Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Kalapanunggal berasal dari Dinas Kesehatan
kabupaten Sukabumi. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas
Kalapanunggal adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Kalapanunggal
diajukan oleh Kepala Puskesmas Kalapanunggal kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan format LPLPO,


sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas Kalapanunggal sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan
Kalapanunggal.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk Puskesmas Kalapanunggal.
b) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
1) kebutuhan meningkat
2) terjadi kekosongan
3) ada KLB atau Bencana
2. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.
SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan


rumus:

Permintaan = SO - SS
Keterangan:
SO = Stok Optimum
SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time) SP = Stok
Penyangga
SS = Sisa Stok

Pemakaian rata – rata periode distribusi.


Stok Kerja

Waktu
Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.
Kekosongan

Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas


Waktu Tunggu Kalapanunggal sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
Kalapanunggal.

Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan


kunjungan, keterlambatan kedatangan obat. Besarnya
Stok Penyangga ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan
Gudang Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi.

Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Kalapanunggal


Sisa Stok
pada akhir periode distribusi.

Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu


Stok Optimum
agar tidak terjadi kekosongan.

Ditetapkan di Kalapanunggal
Pada Tanggal 02 Januari 2022

KEPALA UPTD,

IKHSAN ZUARSA
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KALAPANUNGGAL
NOMOR
440/05/SK.c8/PKM-KLP/1/2022
TENTANG PENGELOLAAN RANTAI
DISTIBUSI DAN PENGADAAN OBAT.

PENGELOLAAN RANTAI DISTIBUSI DAN PENGADAAN OBAT

Langkah-langkah sebagai berikut :

1. Petugas farmasi menerima pengadaan obat dari penanggung jawab sub


unit.
2. Petugas farmasi mencatat penerimaan dan pengeluaran obat.
3. Petugas farmasi mendistribusikan obat ke seluruh sub unit yang
membutuhkan.
4. Petugas farmasi mendistribusikan obat ke seluruh jaringan (PUSTU).
5. Petugas farmasi mencatat Obat yang didistribusikan ke seluruh sub unit
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
KALAPANUNGGAL
NOMOR
440/05/SK.c8/PKM-KLP/1/2022
TENTANG
JIKA TERJADI KEKSOSONGAN OBAT

JIKA TERJADI KEKSOSONGAN OBAT

Langkah-langkah jika terjadi ketidaktersediaan obat maka :

1. Petugas farmasi menghubungi petugas gudang farmasi kabupaten, untuk


menanyakan stok obat/alkes yang dibutuhkan.
2. Petugas gudang farmasi mencatat pada buku catatan permintaan obat/alkes bila
stok kosong di puskesmas.
3. Jika obat yang dibutuhkan tersebut tidak tersedia di Instalasi Farmasi
Kabupaten, pengelola obat membuat perencanaan obat menggunakan dana JKN
4. Jika disetujui oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas membeli obat yang dibutuhkan
tersebut menggunakan anggaran JKN.

Anda mungkin juga menyukai