Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS CIBURAYUT


Jl. Raya Padurenan Rt.04/04 Ciburayut Kec. Cigombong-Bogor 16110

e-mail : puskesmasciburayut@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CIBURAYUT


NOMOR : 440/SK- 96 a/PKMCBYT/I/2022

TENTANG
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT DI
UPT PUSKESMAS CIBURAYUT

KEPALA UPT PUSKESMAS CIBURAYUT,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kepastian layanan publik sesuai


yang ditetapkan diperlukan sarana penunjang yang baik,
salah satu sarana penunjang adalah ketersedian obat untuk
mendukung layanan pengobatan;
b. bahwa untuk kepentingan tersebut pada butir (a) di atas
dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Ciburayut tentang penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
MEMUTUSKAN
MENETAPKA :
N
KESATU : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ciburayut Tentang
Penyediaan Obat Yang Menjamin Ketersediaan Obat di UPT
Puskesmas Ciburayut.
KEDUA : Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat di UPT
Puskesmas Ciburayut sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan
ini.
KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cigombong
Pada Tanggal : 10 Januari 2022

KEPALA,

dr. ARIEF FADHILAH


Pembina
NIP. 197009152007011013.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS CIBURAYUT
NOMOR 440/SK- 96
a/PKMCBYT/I/2022
TENTANG PENYEDIAAN OBAT YANG
MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT DI
UPT PUSKESMAS CIBURAYUT

PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT


DI UPT PUSKESMAS CIBURAYUT
Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat diwujudkan dalam kegiatan
pengendalian obat. Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan
dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar, yang terdiri dari:
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan.
2. Menentukan:
- Stok optimum
- Stok pengaman/penyangga (bufferstock)
3. Menentukan waktu tunggu.

Pengendalian obat terdiri dari:


1. Pengendalian persediaan.
2. Pengendalian penggunaan.
3. Penanganan obat hilang.

1. Pengendalian Persediaan
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap
stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk
mencukupi kebutuhan perlu diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada
pada waktu kedatangan obat atau jika dimungkinkan memesan, maka dapat
dihitung jumlah obat yang dapat dipesan.

Rumus:

Q = SK + SP (WT x D) – SS

Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja/sisa
SP = stok pengaman/buffer sisa minimal tersedia
WT= waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata – rata per minggu/ per bulan

Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok.
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor apabila terdapat
pemakaian yang melebihi rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas
tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih
mempunyai persediaan banyak.
Pemeriksaan Besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui , yaitu
jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini dilakukan setiap bulan.

2. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga
kualitas pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan pedoman.
3. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa
a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti
pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat
saat itu. Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat
penyimpanannya ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok.
Pengujian silang antara jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan
catatan sisa stok dilakukan secara berkala satu tahun sekali oleh Kepala
Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:
1) Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang
untuk dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2) Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3) Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor disertai Berita Acara Obat Hilang.
4) Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada
Kartu Stok.
5) Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan,
maka petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dengan menggunakan LPLPO.
6) Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada
Kepolisian.

b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi
pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang
harus dilakukan adalah:
1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada
Kartu Stok oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
KEPALA,
NIP. 197009152007011013.

dr.
ARIE
F
FADH
ILAH

P
e
m
b
i
n
a

Anda mungkin juga menyukai