Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM MANAJEMEN OBAT PUSKESMAS

UPTD PUSKESMAS BANJAR I


NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
800.01/120.3/Protap/PKM/III/2011 1 1/1
PUSKESMAS
BANJAR I Disahkan oleh :
PROSEDUR Kepala Puskesmas Banjar I,
TETAP TANGGAL TERBIT :
PENYIMPANAN 07 Maret 2011
DAN
DISTRIBUSI IIN SOLIKIN,Am.Kep
OBAT NIP. 19681230 198903 1 007

Adalah suatu kegiatan dalam mengelola Penerimaan dan pendistribusian obat


1. Pengertian
dalam lingkup kegiatan di pelayanan Puskesmas.

Untuk mengetahui jumlah obat yang diterima dari gudang farmasi dinkes dan
2. Tujuan
pengeluaran obat ke apotek Puskesmas.

a. Pencatatan obat dari gudang Farmasi kabupaten/kota :


Obat yang datang dari gudang Farmasi kabupaten diperiksa sesuai dengan
slip penerimaan.
b. Pencatattan kartu Stock :
Obat yang baru diterima dari gudang farmasi Kabupaten dicatat dalam
3. Kebijakan kartu stok untuk setiap jenis obat
c. Pencatatan register harian :
Obat yang dikeluarkan / didistribusikan ke unit pelayaanan divatat dalam
buku register harian
d. Pembuatan LPLO :
Pencatatan penerimaan dan P[emakaian obat setiap bulan
4. Prosedur 1. Petugas menerima obat dari gudang farmasi dinkes kota sesuai
amprahan/slip penerimaan obat
2. Petugas menyimpan obat sesuai dengan bentuk sediaan, abjad nama obat
dengan memperhatikan waktu daluwarsa ( bila ada )
3. Petugas mencatat perjenis obat dalam kartu stick obat
4. Petugas mendistribusikan obat ke unit pelayanan sesuai dengan
permintaan
5. Petugas mencatat obat yang didistribusikan ke unit pelayanan ke dalam
buku register harian
6. Petugas membuat LPLO setiap akhir bulan

5. Unit terkait BP. KIA-KB, UGD, BP GIGI, Ruang persalinan, Poskesdes, UKK, Lansia

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERACIKAN OBAT
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :

PUSKESMAS 1 2/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
TANGGAL TERBIT :
SOP
PERACIKAN
OBAT IIN SOLIKIN,Am.Kep
NIP. 19681230 198903 1 007
Peracikan obat adalah proses pembuatan suatu bentuk sediaan obat dengan
1. Pengertian cara menggerus,mencampur,mengaduk atau melarutkan satu macam obat atau
lebih sesuai dosis yang diinginkan
2. Tujuan Mempermudah pemberian obat pada pasien

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah
3. Kebijakan
kerja Puskesmas Banjar I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
4. Prosedur 1. Membersihkan tempat dan peralatan kerja
2. Mengambil wadah obat dari rak sesuai dengan nama dan jumlah obat yang
diminta dan memeriksa mutu dan tanggal kadaluarsa obat yang akan
diserahkan pada pasien
3. Mengambil obat/ bahan dari wadahnya dengan menggunakan alat yang
sesuai misalnya sendok/ spatula
4. Memberikan sediaan sirup kering harus dalam keadaan sudah dicampur air
matang sesuai dengan takarannya pada saat akan diserahkan kepada pasien
5. Untuk sediaan obat racikan, langkah-langkah sebagai berikut :
 Menghitung kesesuaian dosis
 Menyiapkan pembungkis dan wadah obat racikan sesuai dengan
kebutuhan
 Menggerus obat yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu, lalu digabungkan
denga obat yang jumlahnya lebih besar, digerus sampai homogen
 Membagi dan membungkus obat dengan merata
 Tidak mencampur antibiotik di dalam sediaan puyer
 Sebaiknya puyer tidak disediakan dalam jumlah besar sekaligus
6. Menuliskan nama pasien dan cara penggunaan obat pada etiket yang sesuai
dengan permintaan dalam resep dengan jelas dan dapat dibaca
7. Memeriksa kembali jenis dan jumlah obat sesuai permintaan pada resep, lalu
memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai agar terjaga mutunya.

5. Unit terkait Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYERAHAN OBAT
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :

PUSKESMAS 1 3/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
TANGGAL TERBIT :
SOP
PENYERAHAN
OBAT IIN SOLIKIN,Am.Kep
NIP. 19681230 198903 1 007

Penyerahan obat adalah salah satu proses dalam pelayanan kefarmasian yang
1. Pengertian
merupakan tahap akhir

2. Tujuan Memberikan obat kepada pasien sesuai dengan resep

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah
3. Kebijakan
kerja Puskesmas Banjar I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

4. Prosedur 1. Memeriksa kembali kesesuaian antara jenis, jumlah dan cara penggunaan
obat dengan permintaan pada resep
2. Memanggil dan memastikan nomor urut/ nama pasien
3. Menyerahkan obat disertai pemberian informasi obat
4. Memastikan bahwa pasien telah memahami cara penggunaan obat
5. Meminta pasien untuk menyimpan obat di tempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak-anak

5. Unit terkait Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PELAYANAN INFORMASI OBAT
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
PUSKESMAS 1 3/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
SOP TANGGAL TERBIT :
PELAYANAN
INFORMASI IIN SOLIKIN,Am.Kep
OBAT NIP. 19681230 198903 1 007
Pelayanan informasi obat adalah proses pemberian informasi obat baik nama
1. Pengertian obat,khasiat,dosis,dan cara pemakaian serta efek samping obat maupun cara
penyimpanan obat kepada pasien

2. Tujuan Agar pasien mengerti dan paham cara mengkonsumsi obat yang benar

Dilaksanakan oleh petugas Farmasi pada pelayanan Obat yang ada di wilayah
3. Kebijakan
kerja Puskesmas Banjar I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

4. Prosedur 1. Menyediakan dan memasang spanduk, poster, booklet, leaflet yang berisi
informasi obat pada tempat yang mudah dilihat oleh pasien
2. Menjawab pertanyaan baik lisan maupun tertulis, langsung atau tidak
langsung, dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana
melalui penelusuran literatur secara sistematis untuk memberikan informasi
yang dibutuhkan
3. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat secara
sistematis

5. Unit terkait
Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :

PUSKESMAS 1 4/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
SOP TANGGAL TERBIT :
PENANGANAN
OBAT RUSAK
ATAU IIN SOLIKIN,Am.Kep
KADALUARSA NIP. 19681230 198903 1 007

Obat rusak atau kadaluarsa adalah keadaan dimana obat telah mengalami
1. Pengertian perubahan baik warna dan tekstur maupun kemasan atau telah melampaui
batas kadaluarsa
Untuk mencegah agar tidak tejadi keracunan obat yang disebabkan oleh
2. Tujuan
mengkonsumsi obat yang telah rusak atau kadaluarsa

1. Dilaksanakan pemeriksaan obat di gudang obat secara berkala tiap 3 bulan


3. Kebijakan sekali
2. Dilakukan pemeriksaan obat di apotek sebelum diberikan kepada pasien
4. Prosedur 1. Identifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa
2. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dari penyimpanan obat lainnya
3. Membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau kadaluarsa untuk
dikirim kembali ke instalasi farmasi kabupaten/ kota

5. Unit terkait Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENCATATAN DAN PENYIMPANAN RESEP
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :

PUSKESMAS 1 5/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
SOP TANGGAL TERBIT :
PENCATATAN
DAN
PENYIMPANAN IIN SOLIKIN,Am.Kep
RESEP NIP. 19681230 198903 1 007

Pencatatan dan penyimpanan resep adalah merupakan salah satu proses dalam
1. Pengertian
pelayanan kefarmasian untuk tertib administrasi

Untuk mencatat dan mengetahui jumlah item dan jumlah/volume obat yang
2. Tujuan
digunakan tiap hari serta jumlah resep yang dilayani
3. Kebijakan Dilaksanakan oleh pengelola obat di puskesmas setiap hari

4. Prosedur 1. Pencatatan jumlah resep harian berdsarkan jenis pelayanan (umum, gakin/
gratis, Asuransi)
2. Membendel resep yang mempunyai tanggal yang sama berdasarkan urutan
nomor resep dan kelompok pembiayaan pasien
3. Membendel secara terpisah resep yang ada narkotiknya
4. Menyimpan bendel resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan
berdasarkan tanggal agar memudahkan dalam penelusuran resep
5. Memusnahkan resep yang telah tersimpan selama 3 (tiga) tahun dengan
cara dibakar
6. Membuat berita acara pemusnahan resep dan dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota

5. Unit terkait Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMUSNAHAN RESEP
PUSKESMAS BANJAR I
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :

PUSKESMAS 1 6/1
BANJAR I Disahkan oleh :
Kepala Puskesmas Banjar I,
TANGGAL TERBIT :
SOP
PEMUSNAHAN
RESEP IIN SOLIKIN,Am.Kep
NIP. 19681230 198903 1 007

Pemusnahan resep adalah suatu proses memusnahkan resep yang telah


1. Pengertian
disimpan selama 3 tahun atau lebih

2. Tujuan Mancegah menumpuknya resep-resep di gudang arsip

3. Kebijakan Melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku


4. Prosedur 1. Memusnahkan resep yang telah disimpan tiga tahun atau lebih
2. Tata cara pemusnahan :
 Resep narkotika dihitung lembarannya
 Resep lain ditimbang
 Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
3. Membuat berita acara pemusnahan sesuai dengan format terlampir

5. Unit terkait Pendaftaran, BP Umum, BP Gigi, KIA

Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI,


6. Referensi
2006.

Anda mungkin juga menyukai