Anda di halaman 1dari 2

studi kasus Inspeksi diri

Tujuan dilakukan program inspeksi diri ini adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek distribusi memenuhi
ketentuan CDOB. Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk mendeteksi kelemahan dalam pelaksanaan
CDOB dan untuk menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan. Semua pelaksanaan inspeksi diri harus
dilakukan pencatatan. Laporan harus berisi semua pengamatan yang dilakukan selama inspeksi. Salinan laporan
tersebut harus disampaikan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya. Jika dalam pengamatan ditemukan
adanya penyimpangan dan/atau kekurangan, maka penyebabnya harus diidentifikasi dan dibuat CAPA
(Corrective Action Preventive Action).
Ruang lingkup dari CAPA yaitu menerima laporan ketidaksesuaian, keluhan, temuan audit, penarikan produk,
menyiapkan CAPA dan menindaklanjuti CAPA yang sudah dibuat. Selain itu CAPA juga harus
didokumentasikan.

Evaluasi ekspedisi, gudang, marketing, fakturis

Evaluasi pelaksanaan CDOB merupakan hal yang harus diperhatikan supaya penyerahan obat sampai ke tangan
konsumen tetap terjamin kualitasnya. Pada ekspedisi, hal yang harus dilakukan evaluasi adalah:
1. Pengetahuan mengenai hal yang dilakukan untuk menjamin barang yang dikirim ke outlet sampai dalam
keadaan baik
2. Pengetahuan mengenai penjaminan barang dikirimkansesuai dengan prosedur CDOB
3. Pengetahuan mengenai hal yang harus dicek dalam faktur penjualan setelah barang sudah diserahkan ke
outlet
4. Langkah yang dilakukan apabila terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian barang dalam pengiriman

Pada bagian gudang, hal yang harus dilakukan evaluasi adalah:


1. Penerimaan barang datang
2. Penindaklanjutan barang dari pemasok yang rusak, barang kurang, barang kelebihan, atau barang yang tidak
sesuai dengan nomor bets
3. Kriteria penataan barang di gudang
4. evaluasi Pengetahuan FIFO dan FEFO
5. Cara melakukan penataan barang di gudang agar sesuai dengan kriteria FIFO dan FEFO
6. Cara penyiapan barang orderan dimulai dari faktur penjualan keluar dari fakturis sampai barang diserahkan ke
pengirim
7. Langkah untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan/penyiapan dan pengemasan barang pesanan outlet

Pada bagian marketing, hal yang harus dilakukan evaluasi adalah:


1. Pengetahuan mengenai data yang diperlukan untuk diminta apabila ada outlet baru yang akan melakukan
pengambilan barang dan sistem pembayarannya
2. Tindakan yang dilakukan apabila ada outlet yang memesan obat biasa dan obat prekusor namun menulis
dalam satu SP reguler
3. Pengetahuan mengenai hal yang harus dipastikan apabila menerima SP dari outlet
4. Cara mengatasi apabila ada outlet yang ingin melakukan pengambilan barang tetapi outlet tersebut terkena
black list

Pada bagian fakturis, hal yang harus dilakukan evaluasi adalah:


1. Tindakan yang dilakukan apabila akan menginput orderan dari outlet apabila terdapat prekusor atau OOT
(Obat - Obat Tertentu) tetapi disatukan dengan SP (Surat Pesanan) reguler
2. Cara membuat faktur untuk pesanan obat biasa dan obat prekusor
3. Tindakan yang dilakukan apabila ada outlet yang memesan OOT lebih banyak dari biasanya
4. Langkah penginputan barang untuk dikeluarkan di faktur penjualan apabila terdapat 3 nomor bets
5. Pemilihan penginputan nomor bets barang terhadap pesanan berdasarkan ED

Anda mungkin juga menyukai