Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI
Jl Raya Bojongsari No 28 Telp (0281) 6596981/6596915 Kode Pos 53362
Purbalingga Email: pkm.bojongsari@yahoo.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI


NOMOR : 445.2.1 / 545.2

TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS KEFARMASIAN UPTD
PUSKESMAS BOJONGSARI

KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI,

Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat oleh aparatur


pemerintah perlu terus ditungkatkan agar mencapai kualitas
yang diharapkan;
b. bahwa pelayanan kefarmasian merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan;
c. bahwa pelayanan kefarmasian harus dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien;
d. bahwa obat yang tersedia harus dikelola secara efisien untuk
memenuhi kebutuhan pasien;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, dan c perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas tentang
Manajemen Penunjang Pelayanan Klinis Kefarmasian di UPTD
Puskesmas Bojongsari;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Perencanaan
Pembangunan;
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Otonomi
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/
V/2011, tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2017
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskemas;
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.574/MENKES/SK/
IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010;
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/
II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;
15. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/
II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 922 Tahun 2008 tentang
Obat dan Perbekalan Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TENTANG


MANAJEMEN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS KEFARMASIAN
UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI.
KESATU : Kebijakan penunjang pelayanan klinis kefarmasian di UPTD
Puskesmas Bojongsari sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEENAM : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bojongsari
pada tanggal .13 Mei 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI,


SUJARWO
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI
NOMOR 445.2.1 / 545.2 TAHUN 2019
TENTANG
MANAJEMEN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS
KEFARMASIAN UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI

MANAJEMEN PENUNJANG PELAYANAN KLINIS KEFARMASIAN UPTD PUSKESMAS


BOJONGSARI

A. KETERSEDIAAN OBAT
1. Penyediaan dan penggunaan obat serta metode penilaian dan pengendaliannya
dilakukan sebagai mana mestinya sesuai panduan pelayanan farmasi
Puskesmas Bojongsari.
2. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat bagi keperluan Puskesmas
Bojongsari harus mengikuti Standar Operasional Prosedur penyediaan obat
yang menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas Bojongsari.
3. Ketersedian obat dan kesesuaian peresepan wajib dievaluasi paling lambat tiap
enam bulan sekali.
4. Obat harus tersedia selama tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada unit
persalinan. Yang berhak melakukan pelayanan obat untuk persalinan 24 jam
tersebut adalah petugas yang sudah terlatih.
5. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas.
B. PERESEPAN,PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN
1. Petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan/pasien di Puskesmas
Bojongsari antara lain:
a. Dokter Umum yang telah memiliki ijin praktek dokter di Puskesmas
Bojongsari.
b. Dokter Gigi yang telah memiliki ijin prakter dokter gigi di Puskesmas
Bojongsari.
c. Perawat Umum yang telah memiliki ijin praktek keperawatan di Puskesmas
Bojongsari.
d. Perawat gigi yang telah memiliki ijin praktek perawat gigi di Puskesmas
bojongsari.
e. Bidan yang telah memiliki ijin praktek bidan di Puskesmas Bojongsari.
2. Petugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan/pasien di Puskesmas
Bojongsari antara lain:
a. Apoteker yang telah memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA) di
Puskesmas Bojongsari.
b. Asisten Apoteker yang telah memiliki Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis
Kefarmasian (SIKTTK) di Puskesmas Bojongsari.
c. Tenaga teknis non kefarmasian terlatih, di bawah pengawasan dan
tanggung jawab langsung Apoteker.
3. Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien. Pemberian resep
dilakukan oleh dokter / dokter gigi atau petugas kesehatan yang diberi
kewenangan berdasarkan formularium.
4. Pemesanan / permintaan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh
petugas farmasi, diantaranya menggunakan :
a. LPLPO kepada Gudang Farmasi Kabupaten
b. Surat Pesanan (SP) kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang resmi
c. E-catalog menggunakan sistem e-purchasing
5. Obat dan perbekalan kesehatan dikelola secara optimal untuk tercapainya tepat
jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien dan upaya untuk
meminalkan adanya obat kadaluwarsa yaitu dengan system FIFO dan FEFO.
7. Kriteria penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga persyaratan
antara lain :
a. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga adalah obat yang
telah mendapat diagnose dan peresepan dari dokter .
b. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat
pelayanan dari apoteker.
c. Bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat PIO
dari apoteker.
8. Penggunaan obat narkotika dan psikotropika, diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropika hanya bolah dilakukan oleh
Dokter dan Dokter Gigi yang telah memiliki ijin praktek dokter di Puskesmas
Bojongsari.
b. Resep narkotika dan psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca
tanpa menimbulkan kemungkinan salah tafsir.
c. Setiap R/ dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus
diberikan, dosis pemakaian, cara pemakaian dan dibubuhi tanda tangan
penuh oleh dokter penulis resep.
d. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus di gudang obat dalam
lemari khusus dengan kunci ganda.
e. Penyerahan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan oleh Apoteker
yang telah memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA) di Puskesmas
Bojongsari.
f. Petugas Farmasi menyimpan resep dan mencatat di buku pemakaian
psikotropika dan narkotika.
C. PENYIMPANAN, PENYIAPAN, DAN PENYAMPAIAN OBAT KEPADA PASIEN
SERTA PENATALAKSANAAN OBAT KADALUARSA ATAU RUSAK
1. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap
obat dan harus menjamin stabilitas dan keamanannya.
2. Penyampaian obat pada pasien harus disertai pemberian informasi yang berisi
minimal: nama obat, indikasi obat, aturan pakai, cara pemakaian, waktu
menggunakan, efek samping dan cara penyimpanan obat di rumah.
3. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi,
interaksi obat, dan efek samping obat.
4. Obat rusak dan kadaluwarsa ditempatkan secara terpisah agar tidak terjadi hal-
hal yang dapat merugikan pelanggan/pasien serta perlu dilaporkan dan
dikirimkan kembali ke Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dengan Berita
Acara Serah Terima Barang.
D. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) DAN KESALAHAN OBAT (MEDICATION
ERRORS)
1. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam
rekam medis.
2. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat, kejadian tidak diharapkan (KTD)
dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) maka harus dilakukan pencatatan,
pemantauan, pelaporan dan tindak lanjut untuk perbaikan.
E. OBAT EMERGENSI
1. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan.
2. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera diganti
jika digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi.

Ditetapkan di : Bojongsari
pada tanggal .13 Mei 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONGSARI,


SUJARWO

Anda mungkin juga menyukai