- Maksud
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN : Maksud dari pekerjaan Pengadaan obat-obatan adalah untuk
menjamin kebutuhan dan ketersediaan obat di puskesmas se kota
Samarinda yang mencakup rincian dan rencana anggaran biaya,
serta waktu pelaksanaan yang sesuai dengan persyaratan teknis
maupun peraturan lainnya yang telah ditetapkan.
1.6. JENIS, ISI DAN Pelaksana harus menyusun dan menyerahkan dokumen atau laporan
JUMLAH LAPORAN
kepada PPTK, sesuai dengan dokumen kontrak.
a. Laporan Pendahuluan
Tahap konsep desain / rencana teknis, terdiri dari :
• Laporan data dan informasi lapangan yang ada, termasuk
penyelidikan tanah (jika diperlukan).
• Konsepsi desain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas
terlebih dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahapan Pelaksanaan
b. Laporan Antara
1.7. WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan tahap perencanaan ini
diperkirakan 3 (tiga) bulan. Sedangkan Tahap
Pelelangan disesuaikan sesuai jadwal pelaksanaan fisik.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan ini meliputi :
1. Ketua Tim/Team Leader (1 orang)
2. Tenaga Ahli Struktur (2 orang)
1.8. KUALIFIKASI TENAGA
AHLI
Laporan harian/mingguan/bulanan penjualan obat 3.13 Laporan penjualan obat bebas 3.14 Laporan
penjualan langsung 3.15 Laporan transaksi obat pasien dirawat 3.16 Laporan pengeluaran alat kesehatan
3.17 Laporan pelayanan obat antibiotic 3.18 Laporan respon Time Pengeluaran Obat 3.19 Laporan
Pemantauan Obat Generik 3.20 Laporan rekap generik dan formularium berdasarkan jumlah resep 3.21
Laporan rekap generik dan formularium berdasarkan jumlah item 3.22 Laporan rekap formularium
berdasarkan jumlah resep 3.23 Laporan Kegiatan Farmasi 3.24 Laporan penjualan pelayanan obat 3.25
Laporan pelayanan obat per dokter 3.26 Laporan pelayanan obat detail 3.27 Laporan pengeluaran
penjualan obat 3.28 Laporan pemakaian barang formularium per dokter 3.29 Laporan pengeluaran paket
obat farmasi 3.30 Laporan pemakaian obat Higt Alert pasien 3.31 Laporan pendapatan obat berdasarkan
generik / formularium 3.32 Laporan pelayanan barang penunjang 3.33 Laporan retur penjualan 3.34
Laporan pengeluaran obat per dokter 3.35 Laporan pendapatan farmasi 3.36 Laporan keringanan obat
3.37 Laporan kartu stock 3.38 Laporan stock obat 3.39 Laporan mutasi obat 3.40 Laporan barang
kadaluarsa 3.41 Laporan minimum / maksimum stock 3.42 Laporan penggunaan obat narkotik /
psikotropika per unit 3.43 Laporan tahunan penerimaan dan pengeluaran 3.44 Laporan penerimaan dan
pengeluaran obat per bulan 3.45 Laporan perencanaan depo farmasi 3.46 Laporan pemantauan
penyediaan obat generik / formularium 3.47 Laporan sisa akhir barang 3.48 Laporan pembatalan dan
perubahan transaksi 3.49 Laporan ubah transaksi otomatis 3.50 Laporan stock opname 3.51 Laporan
rekap stock opname 3.52 Laporan pendapatan per kasir 3.53 Laporan Kesalahan Pemberian Obat 3.54
Laporan Expired Date Obat 4. Etiket Obat a. Cetakan Etiket Obat Makan b. Cetakan Etiket Cairan c. Cetakan
Etiket Obat Racikan d. Cetakan Etiket Obat Kemotherapi
a. Maksud Kegiatan
Kegiatan Pengadaan Alat
Kesehatan Medis, Perawatan
dan Non Medis
dimaksudkan untuk
memenuhi peralatan
kesehatan di RSUD
dr.Rasidin
Padang untuk pelayanan pasien
di Laboratorium Patologi
Anatomi, Radiologi,
Laboratorium Klinik serta
pelayanan penunjang lainnya
sehingga mutu
pelayanan dapat ditingkatkan
dan dapat mewujudkan Visi dan
Misi RSUD dr
Rasidin Padang.
KEBUTUHAN ALAT
KESEHATAN di RSUD Dr.
Rasidin PADANG
1. Peralatan Patologi Anatomi
Untuk saat ini RSUD dr
Rasidin Padang baru saja
menambah Dokter
spesialis Patologi Anatomi,
Kebutuhan penambahan
peralatan Lboratorium
Patologi Anatomi adalah
sebagai berikut :
1. Microscope Binocular
2. Rotary Microtome
3. Tissue Floation water Bath
4. Cellspin Cytocentrifuge
5. Spin Tissue Processor
6. Tissue Embedding
2. Peralatan RadiologiStation
Dengan semakin meningkatnya
kunjungan pasien di RSUD dr.
Rasidin
padang yang berdampak juga
pada peningkatan jumlah
kunjungan di unit
radiologi sehingga perlu adanya
penambahan alat sebagai
berikut :
1. Panoramic Photo
2. Computer Radiography
3. Apron
4. Stand Cassette
3. Peralatan Anestesi
Penawaran, Penetapan jenis
kontrak, tanda Bukti Perjanjian,
pemilihan
metode pemilihan Kualifikasi
Pengadaan, Penyusunan
tahapan dan
Jadwal Pengadaan,
Penyusunan Dokumen
Pengadaan oleh ULP /
Pejabat Pengadaan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
pengadaan alat kesehatan
diselenggerakan
melalui ULP Kota padang
secara elektronik ( LPSE )
Tahap pelaksanaan
dimulai dengan pembentukan
panitia pelaksanaan kegiatan,
menyiapkan
dokumen pengadaan, proses
lelang di ULP, penanda
taganan kontrak,
pelaksanaan penerimaan
barang, uji fungsi barang,,
pembayaran dan
membuat laporan kegiatan.
4. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan Pengadaan alat
Kesehatan Dana APBN-TP
Tahun 2013 dilaksanakan
dan bertempat di RSUD
dr.Rasidin Padang Jln Air Paku
Sei Sapih Padang
5. Pelaksanaan dan
Penanggungjawab Kegiatan
a. Penerima Manfaat
Dengan terlaksananya Kegiatan
Pengadaan Alat Kesehatan ini
dengan baik
maka akan sangat bermanfaat
bagi pasien / masyarakat
yang membutuhkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu yang akan berdampak
pada penurunan
angka kesakitan dan kematian.
b. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana Kegiatan
Pengadaan Alat Kesehatan
Dana APBN-TP Tahun
Anggaran 2013 diserahkan
kepada pihak ke tiga
(rekanan) yang ditetapkan
sebagai pemenang tender
melalui ULP dengan sistim
tender elektronik ( LPSE )
c. Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Kegiatan
Pengadaan Alat Kesehatan
Dana APBN-TP
Tahun 2013 adalah Direktur
RSUD dr.Rasidin Padang yang
bertindak selaku
Kuasa Pengguna Anggaran (
KPA
5. )
Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Kegiatan
a. Waktu
Pelaksanaan kegiatan
direncanakan memakan waktu
selama 6 bulan dimulai
bulan Maret 2013 sampai bulan
Agustus 2013
b. Matriks Pelaksanaan
Kegiatan
(terlampir)
6. Biaya
Pengadaan Alat Kesehatan
ini dilaksanakan dengan
biaya APBN-TP Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh
milyar rupiah )
BAB I
PENDAHULUAN
untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan/atau
upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga dipergunakan
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit khusus, praktek dokter, praktek dokter gigi,
praktek dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis, praktek bidan, toko obat,
apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Pedagang Besar Farmasi (PBF),
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium kesehatan, dan sarana kesehatan lainnya.
sedangkan sediaan farmasi meliputi obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetik. Dalam beberapa sarana kesehatan itu, seperti Rumah Sakit, pabrik
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat
tradisional.
dan penggunaan obat. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-
masing tahap pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian yang terkait, dengan
demikian dimensi pengelolaan obat akan dimulai dari perencanaan pengadaan yang
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup dengan kualitas harga yang dapat
dipertanggungjawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu secara efektif dan efisien,
tujuan yaitu :
b. Pengadaan (Procurement)
c. Distribusi (Distribution)
d. Penggunaan (Use)
terdiri dari :
a. Organisasi (Organisation)
Management)
kesehatan.
Distribusi yaitu suatu proses penyebaran obat secara merata yang teratur
formularium yang telah ditetapkan oleh Tim Farmasi dan Terapi (Tim FT) dan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS). Obat yang akan dibeli atau diadakan harus
direncanakan secara rasional agar jenis dan jumlahnya sesuai sehingga merupakan
produk atau bahan yang terbaik, meningkatkan penggunaan yang rasional dengan
dibutuhkan di rumah sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang
BAB II
RUANG LINGKUP
dalam menentukan jumlah obat yang diperoleh, harga yang harus dibayar, dan
BAB III
TATA LAKSANA
Proses pengadaan dikatakan baik apabila tersedianya obat dengan jenis dan
jumlah yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada
saat diperlukan.
racikan puyer
kekurangan.
obat dan biaya total kesehatan. Manajemen pembelian yang baik membutuhkan
persediaan
kualitas
1. Pembelian
a. Pelelangan (tender)
b. Pemilihan langsung
c. Penunjukan langsung
d. Swakelola
2. Produksi
4. Sumbangan
5. Lain-lain
produk obat.
Rumah Sakit
menurunkan harga
ditandatangani
nyata
expired
harga
i. Pembagian Fungsi
pemasok.
BAB IV
DOKUMENTASI
2. Seluruh kebutuhan obat dalam satu bulan yang dicatat dalam defekta,
farmasi harus memiliki arsip seluruh nota dinas pengajuan kebutuhan obat yang
3. Depo Farmasi mencatat barang yang diterima dari gudang, dan melakukan
cross check terhadap nota dinas yang diajukan. Penerimaan barang harus
memperhatikan kondisi umum dari obat, serta tidak lupa untuk mencatatkan tanggal
4. Depo farmasi harus memiliki salinan surat pesanan obat dan faktur dari
setiap obat yang datang. Hal ini penting untuk kelengkapan administrasi setiap obat
dilakukan pencatatan dan pelaporan yang ditujukan kepada Kepala Suku Dinas
retur kepada pemasok yang dilengkapi dengan salinan faktur obat tersebut.
Download
of 9