BAB I
PENDAHULUAN
Mengingat akan pentingnya tugas dan fungsi seorang apoteker dalam hal
pelayana kefarmasian di puskesmas, maka dilakukan Praktek Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) di Puskesmas Kecamatan Cakung sebagai bentuk pelaksanaan
tugas khusus. Praktek kerja ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi
calon apoteker untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pelaksanaan pelayanan
kefarmasian di Puskesmas dan tentunya unuk mengetahui Fungsi dan tugas dari
masing masing instansi baik Suku Dinas Kesehatan maupun Puskesmas Cakung.
Pencatatan dan Pelaporan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO), Penggunaan Obat Rasional (POR) serta penggunaan obat generik
merupakan kegiatan yang akan dilakukan oleh Apoteker di puskesmas yang
termasuk dalam pelayanan kefarmasian dipuskesmas. Oleh karena itu, mahasiswa
juga diberikan tugas khusus untuk mengkaji laporan-laporan tersebut di
puskesmas Kecamatan Cakung.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas
Kecamatan Cakung adalah
a. Mengetahui dan mengkaji pelayanan kefarmasian dinpuskesmas Cakung.
b. Mengetahui dan mengkaji Laporan Penggunan Obat Rasional (POR)
periode bulan Januari –Januari 2018
c. Mengetahui dan mengkaji laporan Penggunaan Obat Generik periode
Januari – Januari 2018 di Pusekesmas Kecamatan Cakung.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Visi
Jakarta Timur sehat, mandiri dan bermutu untuk semua.
b. Misi
1) Meningkatkan kemampuan manajerial dan profesionalisme Sumber Daya
Manusia (SDM).
2) Meningkatkan kinerja organisasi dengan pendekatan tim.
3) Mengembangkan sistem informasi kesehatan sesuai perkembangan
teknologi.
4) Menggalang kemitraan dengan Lintas Program, Lintas Sektor, Lembaga
Swadaya Masyarakat dan organisasi terkait.
5) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Berdasarkan Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 278 Tahun
2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan, organisasi Suku Dinas
Kota adalah sebagai berikut.
a. Kepala Suku Dinas
b. Subbagian Tata Usaha
c. Seksi Kesehatan Masyarakat
d. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
e. Seksi Pelayanan Kesehatan
f. Seksi Sumber Daya Kesehatan
g. Puskesmas Kecamatan
h. Puskesmas Kelurahan
i. Subkelompok Jabatan Fungsional
sudah mengalami 2 kali renovasi yaitu tahun 2003 dan telah memenuhi standar
pada awal tahun 2015. Puskesmas Kecamatan Cakung dipimpin oleh seorang
Kepala Puskesmas yang saat ini dijabat oleh dr. Rita Wedya Astuti. Sebelumnya
sudah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan, yakni berturut-turut :
dr. Setyabudi, dr. Farida Yusuf, dr. Sri Koneng, dr. Nasrun, dr. Zilfa Yenny, dan
dr. M. Manurung, MBA, MARS, Hj. Susi Suzana Astono,Akpt.
Puskesmas Kecamatan Cakung merupakan Badan Layanan Umum Daerah yang
diberi wewenang mengelola sendiri penerimaan keuangannya untuk keperluan
operasional secara langsung dan mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pada tanggal
6 September 2006 Puskesmas Kecamatan Cakung secara resmi menerapkan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan telah diperbarui menjadi ISO 9001
: 2008, artinya sistem manajemen yang dijalankan oleh Puskesmas Kecamatan
Cakung telah memenuhi standar Internasional.
Puskesmas Kecamatan Cakung juga bekerja sama dengan BPJS sehingga kami
melayani peserta BPJS. Jenis pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di PKM
Kecamatan Cakung adalah Poli Umum, Poli Gigi, KIA, MTBS, Poli Gizi, Poli
Lansia, Poli Jiwa, Poli TB, Poli Kusta, Poli Mata, Klinik Konsultsi Remaja,
Rumah Bersalin, Laboratorium, pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Haji dan
pelayanan dasar lainnya. Berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia, PKM
Kecamatan Cakung diharapkan mampu memberikan pelayanan dasar yang
dibutuhkan oleh masyarakat di Kecamatan Cakung dan sekitarnya.
Puskesmas yang terdapat di wilayah kecamatan cakung terdiri atas 1
puskesmas kecamatan (Puskesmas Kecamatan Cakung) dan 8 puskesmas
kelurahan yaitu Puskesmas Kelurahan Jatinegara, Rawa Terate, Cakung Timur,
Cakung Barat, Pulo Gadung, Ujung Menteng, Penggilingan PIK, dan
Penggilingan Elok (Pukesmas Kecamatan Cakung, 2015).
10
Misi:
BAB III
METODOLOGI
BAB IV
4.1.2. Pengadaan
Pengadaan obat yang dilakukan oleh Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan
Jakarta menggunakan 2 metode, yaitu e-purchasing dan e-tendering. Pengadaan
untuk obat program sepenuhnya disediakan oleh Kementerian Kesehatan, namun
apabila alokasi yang disediakan oleh Pusat tidak mencukupi kebutuhan program,
maka Dinas Kesehatan dapat mengadakan obat program untuk mengatasi
kekurangan tersebut.
Puskesmas tidak melakukan proses pengadaan, akan tetapi Puskesmas
mengajukan permintaan yang . Permintaan diajukan kepada Suku Dinas
Kesehatan Jakarta Timur melalui Gudang Farmasi Sudinkes Jakarta Timur, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah
daerah setempat (Kementerian Kesehatan 2017).
14
4.1.3. Penerimaan
Setelah dilakukan proses pengadaan, tahapan selanjutnya yaitu
penerimaan. Penerimaan adalah kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, serta mutu obat dan BMHP. Pada saat penerimaan obat dan
BMHP di gudang induk puskesmas kecamatan Kecamatan Ccakung. , pPetugas
penerima (Apoteker dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian) harus melakukan
pemeriksaan meliputi:
Kesesuaian faktur/surat pesanan dengan jumlah, jenis item, nomor batch,
nomor Registrasi, dan produsen.
Untuk obat tanggal kadaluarsa harus > 2 tahun
Pemeriksaan fisik
Jika terdapat ketidaksesuaian dengan pesanan (dokumen kontrak) maka
petugas penerimaan berhak menolak dan mengembalikan obat tersebut ke
distributor.
4.1.4. Penyimpanan
Obat dan BMHP yang sudah diterima selanjutnya di simpan di gudang
penyimpanan obat dan BMHP. Gudang penyimpanan di Puskesmas Kecamatan
Cakung terdiri dari gudang induk dan gudang apotek. Gudang induk digunakan
untuk menyimpan obat dan BMHP sebelum di distribusikan ke Puskesmas
Kecamatan Cakung dan Puskesmas-puskesmas kelurahan, sedangkan gudang
apotek digunakan untuk menyimpan obat dan BMHP yang akan digunakan di
Apotek Kecamatan Cakung.
Di Puskesmas Kecamatan Cakung Di setiap penyimpanan obat dan BMHP
di Puskesmas Kecamatan Cakung di lengkapi dengan kartu stock yang berisi
keterangan tanggal, nomor dokumen, dari/kepada, penerimaan, pengeluaran, sisa
stock, tanggal kadaluarsa, nomor batch, dan tanda tangan petugas pmemeriksa.
Pencatatan pada kartu ini bertujuan agar semua item obat dan BMHP
tercatat/terdokumentasikan dengan baik sehingga data fisik akan sama dengan
data yang terdapat di laporan. Baik gudang induk maupun gudang apotek di
puskesmas kecamatan Cakung sudah di lengkapi dengan pendingin ruangan, dan
suhunya dimonitoring suhu setiap hari menggunakan termometer ruangan.
15
Gudang induk puskesmas cakung sudah dilengkapi dengan palet, rak, lemari
khusus narkotika dan psikotropika dengan kunci ganda, meja, dan lemari untuk
menyimpan dokumen. Untuk obat yang memerlukan suhu penyimpanan rendah di
simpan di dalam lemari pendingin untuk menjamin kestabilan obat tersebut.
Gudang induk di kunci dengan kunci ganda yang di pegang oleh apoteker atau
TTK penanggung jawab gudang. Secara umum kondisi penyimpanan obat dan
BMHP di gudang induk Puskesmas Kecamatan Cakung sudah memenuhi standar,
namun kondisi penyimpanan obat dan BMHP di gudang apotek Puskesmas
Kecamatan Cakung belum memenuhiu standar. Misalnya di gudang Puskesmas
Kecamatan Cakung tidak belum digunakan palet untuk obat-obat dalam kemasan
dus besar. Hal ini di sebabkan ukuran ruangan tempat penyimpanan yang terbatas.
Penyusunan obat dan BMHP di gudang induk Puskesmas Kcematan Cakung yaitu
secara alfabetis dan untuk obat di sesuaikan dengan bentuk sediaannya.
Penyusunan dengan cara tersebut bertujuan untuk memudahkan petugas gudang
menemukan obat dan BMHP yang dicari. Selain itu, penyimpanan obat dan
BMHP menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out). Obat dan BMHP
yang mendekati masa kadaluarsanya diberi label warna-warni pada kemasan
terluarnya. Warna merah untuk yang masa kadaluarsanya kurang dari 1 tahun,
warna kuning untuk yang msa kadaluarsanya 1- 2 tahun, dan warna hijau untuk
yang masa kadaluarsanya lebih dari 2 tahun. Penandaan ini berfungsi sebagai
pengingat petugas gudang untuk mengeluarkan dan menggunakan obat dan
BMHP yang sudah mendekati masa kadaluarsanya terlebih dahulu.
Penyimpanan dan penyusunan obat di apotek Pukesmas Kecamatan
Cakung tidak jauh berbeda dengan penyimpanan dengan di gudang induk.
Perbedaan cara penyusunan obat di apotek Puskesmas Kecamatan Cakung yaitu
disusun berdasarkan bentuk sediaan dan kelas farmakologi dari masing-masing
obat tersebut. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Apoteker dan/atau TTK
dalam pengammabilan obat pada saat pelayanan resep.
4.1.5. Pendistribusian
Pendistribusian obat dan BMHP dari gudang induk Puskesmas Kecamatan
Cakung ke gudang Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas-puskesmas kelurahan
dilakukan setiap dua bulan sekali. TTK di Puskesmas kelurahan mengirimkan
16
4.1.7. Pemusnahan
Pemusnahan adalah kegiatan penghapusan obat dan BMHP yang rusak
atau kadaluarsa, tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
17
kesehatan, dan izin edar yang telah dicabut.Semua obat dan BMHP di Puskesmas
Kec.Cakung yang rusak atau kadaluarsa di masing-masing sub unit
Puskesmassegera dikembalikan ke petugas gudang obat Puskesmas, kemudian
dicatat dalam buku barang rusak dan harus dikeluarkan dari kartu stok dan buku
gudang obat Puskesmas. Selanjutnya obat dan BMHP tersebut dikumpulkan di
Gudang farmasi suku dinas kesehatan jakarta timur sesuai berita acara serah
terima barang.Pemusnahan dilakukan bertujuan untuk menghindari pembiayaan
obat dan BMHP yang sudah tidak layak untuk dikelola, menjaga keselamatan dan
terhindar dari pengotoran lingkungan, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban
terhadap obat dan BMHP yang dikelola.
4.2.3. Konseling
Konseling di apotek Puskesmas Cakung dilakukan pada pasien penyakit
kronis dan pasien dengan pengobatan jangka panjang seperti pada pasien HIV dan
Lansia dan penderita Penyakit degeneratf seperti Diabetes dan Hipertensi.
Konselingyang dilakukan di Puskesmas Kecamatan cakung sudah mulai
dilaksanakan secara rutin pada saat penyerahan obathanya saja belum tersedianya
ruangan khusus konseling.
4.3. Laporan Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan penggunaan obat rasional di Puskesmas Kecamatan Cakung
dilakukan dengan menggunakan 4 indikator peresepan yaitu persentase
penggunaan antibiotik. persentase penggunaan injeksi. rata-ratajumlah item obat
per lembar resep, dan persentase penggunaan obat generik.
JUMLAH % %
TENAGA Pengg Pengg
%
unaan unaan
Penggun Rerata
AB AB Jumlah Keter
aan obat/lem
NO BULAN pada Pada Generik anga
AP Injeksi bar
AA ISPA Diare (%) n
T Pada resep
Non Non
Myalgia
Pneum Spesifi
onia k
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12
12,00 12,00
1 2,52
Januari 9 2 % % 0% 99,10%
2 Februari 9 2 8,00% 8,00% 0% 3,10 99,39%
12,00
3 2,29
Maret 9 2 4,00% % 0% 99,39%
Rata-rata 10,67
TW I 8,00% % 0% 2,64 99,29%
4 April 9 2 0% 4,00% 0% 3,25 99%
5 Mei 9 2 0% 8,00% 0% 3,17 99%
6 Juni 9 2 0% 8,00% 0% 2,91 100%
Rata-Rata
TW II 0% 6,67% 0% 3,11 99%
7 Juli 9 1 8,00% 0% 0% 3,16 98%
12,00
8 10 1 0% 2,88
Agustus % 0% 99%
9 September 10 1 4,00% 0% 0% 3,02 100%
Rata-Rata
8,00% 0%
TW III 0% 3,02 99%
16,00
10 10 1 0% 0% 2,60 99%
Oktober %
20,00
11 10 1 0% 0% 2,65 99%
Nopember %
16,00
12 10 1 0% 0% 2,51 100%
Desember %
Rata-Rata 17,33
0% 0% 2,59 99%
TW IV %
13 Januari 10 2 4,00% 12% 0% 2,91 99,34%
dikarenakan belum tersedianya obat generik yang memiliki kandungan zat aktif
yang sama dengan obat-obat tersebut. Prsentase penggunaan obat generik di
puskesmas Kec. Cakung periode januari-desember 2017 dapat dilihat pada tabel
BAB V
1. Kesimpulan :
a. a. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Keumatan Cakung terdiri atas Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: List Paragraph,Char Char,List
pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan Paragraph11,heading 3,Heading 2 Char1,HEADING 1,Daftar
Acuan,Heading 11,Heading 12,List Paragraph1,Heading
pelayanan farmasi klinik yang dilaksanakan oleh 3 orang Apoteker dan 111,Heading 1111,Heading 31, Numbered + Level: 1 +
Numbering Style: a, b, c, … + Start at: 1 + Alignment: Left +
10 orang Tenaga Teknis Kefarmasian. Pengelolaan obat dan BMHP di Aligned at: 0.5" + Indent at: 0.75"
a.b. Berdasarkan hasil rekapitulasi POR periode bulan Januari –Desember r Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
2. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Lain-lain
26
27
28