Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM FARMASI KOMUNITAS KLINIS

Nama : Melisa Ayu Saputri

Nim : (160101082)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

. Latar Belakang

Standar kefarmasian dalam pelayanan mencakup : pelayanan resep,


edukasi dan promosi, serta dan Pelayanan Residensial (Home Care).
Pelayanan Resep Mencakup Skrining resep dan Penyiapan obat. Skrining
resep meliputi Persyaratan administratif, kesesuaian farmasetik, dan
Pertimbangan klinis. Sedangkan penyiapan resep meliputi Peracikan,
pemberian etiket, penyerahan, pemberian informasi obat, konseling dan
monitoring penggunaan obat.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang


disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya.Indonesia merupakan negara yang termasuk sebagai 5 besar dari 22
negara di dunia dengan beban TB. Kontribusi TB di Indonesia sebesar 5,8%.
Saat ini timbul kedaruratan baru dalam penanggulangan TB, yaitu TB
Resisten Obat (Multi Drug Resistance/ MDR).

. Tujuan Praktikum :

. Mahasiswa mampu melakukan Skrining resep meliputi Persyaratan


administratif, kesesuaian farmasetik, dan Pertimbangan klinis.

. Mahasiswa mampu menyiapkan resep atau mampu melaksanakan


pelayanan resep dengan memenuhi kaidah good dispensing practice.

. Mahasiswa mampu menyerahkannya kepada pasien sesuai standar


pelayanan swamedikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

. Rifampisin

Gambar 1. Struktur Kimia Rifampisin

Rifampisin adalah salah satu OAT yang paling efektif, bersama dengan
isoniazid, merupakan regimen dasar dari pengobatan tuberkulosis. Rifampisin ini
aktif melawan bakteri yang tumbuh dengan cepat maupun yang tumbuh dengan
lambat.
Rifampisin dapat dengan mudah berdifusi masuk menyebrangi membran sel
karena karakteristik lipofiliknya. Aktivitas bakterisidal obat ini bergantung pada
kemampuan obat ini untuk menghambat transkripsi ribonucleotida acid
(RNA).Mekanisme kerja obat ini adalah dengan berikatan pada beta subunit dari
RNA Polimerase (RNAP) yang bergantung pada DNA sehingga menghambat
transkripsi RNA. Komplek ikatan enzim dan obat ini menghambat inisiasi
pembentukan rantai RNA dan juga elongasinya.
Bioavailabilitas rifampisin diperkirakan mencapai 90-95% karena bentuknya yang
siap diabsorbsi lewat traktus gastrointestinal. Kadar plasma tertinggi dari rifampisin
dicapai setelah 2-4 jam sejak masuk lewat oral. Konsumsinya bersama makanan
akan memperlambat tetapi tidak menurunkan absorbsi obat. Waktu paruh dari
rifampisin adalah 1,5-5 jam dan memanjang pada kerusakan hati.22,26
Sekitar 60-90% obat berikatan dengan protein plasma dan didistribusikan ke organ-
organ dan cairan tubuh seperti ke paru, hepar, empedu, dan urin. Dan sebanyak 60-
80% obat ini dimetabolisme di hepar. Sebagian kecil dari obat ini dimetabolisme
menjadi formilrifampin yang memiliki efek bakterisidal 10%. Sekitar 15-30% obat
dikeluarkan melalui ginjal dan hanya 7% dari obat ini yang dibuang lewat urin
dalam bentuk aslinya. Sekitar 60-65% dari obat ini dibuang melalui empedu dan
feses.
. Isoniazid

Gambar 2.Struktur Kimia Isoniazid

Isoniazid adalah salah satu obat pilihan untuk obat lini pertama tuberkulosis.
Fungsinya adalah untuk menghambat produksi dari asam mikolat, komponen
dinding sel penting pada bakteri. Asam mikolat ini menyebabkan bakteri menjadi
resisten terhadap kerusakan kimia dan dehidrasi, sehingga mencegah aktifitas
efektif dari antibiotik hidrofobik. Selain itu, asam mikolat membuat bakteri mampu
tumbuh didalam makrofag, bersembunyi dari sistem imun host. Oleh karena itu
sangat penting memilih asam mikolat sebagai target obat.

Mekanisme kerja utama dari isoniazid adalah dengan berfokus pada


pembentukan berbagai senyawa reaktif yaitu reactive oxygen species (ROS).
Setelah isoniazid beredar dalam aliran darah, isoniazid akan berdifusi secara pasif
masuk ke dalam tubuh bakteri, yang mana bentuk tidak aktif dari isoniazid akan
diaktifkan oleh MnCl2 20 dan enzim katalase-peroksidase, Enzim ini juga berfungsi
untuk melawan kadar pH rendah ketika terjadi proses oksidatf yang mengubah
radikal bebas oksigen menjadi H2O2 di dalam fagosom. Proses ini juga mengubah
isoniazid menjadi bentuk aktifnya, dimana bentuk aktifnya ini akan berikatan
dengan NADH di sisi aktif protein InhA. Kompleks ini akan mengahmbat elongasi
dari rantai terakhir asam lemak dan karenanya pembentukan asam mikola dan
dinding sel pun terhambat, sehingga juga menyebabkan deoksiribonucleotida acid
(DNA) bakteri rusak, dan kemudian bakteri tersebut akan mati.Kerja dari isoniazid
sangat penting di minggu pertama pengobatan terutama pada bakteri yang cepat
membelah. Pada bakteri yang lambat tumbuh, obat ini bekerja sebagai bakterisidal.
Pyridoxin (vitamin B6)

Gambar 3.Struktur Kimia Pyridoxin (vit B6)

Pyridoxine atau vitamin B6 adalah nutrisi penting bagi tubuh yang


berperan untuk mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi,
memproduksi sel-sel darah merah, serta menjaga kerja jaringan saraf. Vitamin B6
tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga asupannya perlu dicukupi dari makanan,
seperti kacang-kacangan, sayuran, daging ayam atau sapi, telur, jeroan, pisang,
gandum, dan alpukat.Selain dari makanan, pyridoxine juga bisa didapat dari
suplemen yang biasanya dikombinasikan dengan sejumlah vitamin B lainnya
(vitamin B kompleks).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

dr.Almaira, SpPD dr.Almaira, SpPD

SIP: 1412/KPPT/2017 SIP: 1412/KPPT/2017


Aryodila No.22A Aryodila No.22A

Palembang, Palembang, 11 oktober 2019


R/ Pro TB 2 XXX R/ Pro TB 2 CXLIV
S1dd 2 table S1dd 3 tab ac
Selama 1 minggu
Selasa-Kamis-Sabtu √
R/ Vitamin B6 XLVIII
S1dd 1 tab pc
Pro : Tn Aman Selama 1 minggu
Umur : 48 tahun Selasa-Kamis-Sabtu √
BB : 51 kg Pro : Tn Aman
Jenis Kelamin : - Umur : 48 tahun
Alamat : BB : 51 Kg
Jenis Kelamin : -
Alamat : Jl Ariodilla III
No22

(Resep Sebelum) dan (Resep yang sudah diacc)

. ALAT DAN BAHAN


ALAT :

- Plastik klip

- kain lap

-Etiket & copy resep


– Pro Tb 2 150 mg
– Pyridoxin hcl (vit b6) 10 mg

. PROSEDUR KERJA
Cara kerja

Resep 1 (Pro TB 2)

. Ambil Pro TB 2 dan siapkan bahan


. masukkan kedalam pastik clip
. Beri etiket , label dan copy resep.
Perhitungan :
3 x 3 tablet / minggu
1 minggu = 9 tablet
1 bulan = 9 x 4 = 36 tablet (yg diberikan)
4 bulan = 46 x 4 = 144 tablet
(Dibuat iter 3x)

Resep 2 (Pyiridoxin /vit b6)

.Ambil Pyridoxin dan siapkan bahan


. masukkan kedalam pastik clip
. Beri etiket , label dan copy resep.
Perhitungan :
3 x 1 tablet / minggu
1 minggu = 3 tablet
1 bulan = 3x 4 = 12 tablet (yg diberikan)
4 bulan = 12x 4 = 48 tablet
(Dibuat iter 3x)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil :

a.Persyaratan Administrasi

No. Kriteria Ada Tidak Tindak Lanjut


1 Nama Pasien √ Tidak Lengkap, Konfirmasi
2 Umur Pasien √
3 Jenis Kelamin √
4 Berat Badan √
5 Tinggi Badan √ Tidak Ada, Tidak di perlukan
6 Nama Dokter √
7 Nomor SIP dokter √
8 Alamat Dokter √
9 Paraf Dokter √ Tidak Ada, Konfirmasi
10 Tanggal ditulisnya √ Tidak Ada, Konfirmasi
Resep
11 Alamat √ Tidak Ada, Konfirmasi
Pasien/Ruangan
Pasien

b.Persyaratan Farmasetik

No. Nama Obat Ketidaksesuaian Farmasetis Tindak Lanjut


1 Pro TB 2 -Memastikan kekuatan -Lihat Iso/Mims
sediaan yang ada dipasaran. -Belum ada keterangan
minum obat (melihat
referensi).
c.Pertimbangan Klinis

Perhitungan Dosis :

No Nama Aturan Pakai Dosis Lazim Perhitungan Dosis


Obat
1 Pro tb 2 3xseminggu 7,5 mg -15 -dosis 7,5 mg x 51 =
(Rifampisin 3 tablet (1x mg/kgbb 382,5 mg
150 mg) sehari 600 (Ppk th 2014) -dosis 15 mg x 51 = 765
mg) mg
(Ppk th 2014) Rentang Dosis : 382,5
mg-765 mg
(1 x p = 150 mg )
1h = 150 x 3 = 450 mg
2 pro tb 2 1xseharu 4-6 dosis max -dosis 8 mg x 51= 408
(isoniazid /kgbb (300 mg/hr) mg
150 mg) 3xseminggu Dosis max -dosis 12 mg x 51 =
8-12 (900mg/hr) 612mg
mg/kgbb Rentang Dosis : 408-
(Ppk th 2014) 612mg
(1 x p = 150 mg x 3 =
450 mg
3 pyridoxin 1x sehari 1 Dewasa 10 -Dosis 1 hr = 10 mg
hcl (vit b6) tab (10mg) mg/hr (mims)
d.SOAP

1. (Asesmen)

Problem Subjektif & Terapi Analisis DRP


Medik Objektif
TBkategori S = mual ; 1.Pro 1.obat yang diberikan 1. Ada obat
2 kesemutan Tb 2 sesuai dengan ada indikasi.
O = sputum / diagnosa dan gejala
pasien
dagak negatif

2. Diberikan karena
2.vit b6 2. Ada
dapat mengatasi
indikasi
defisiensi vit b6 dan
tanpa obat
neuropati saat
mengkonsumsi
isoniazid juga
mengatask
kesemutan dan mual.

2. Plan

No. Nama Obat Bentuk & Jumlah Signa & Rencana


kekuatan Aturan Monitoring)
sediaan minum
(ac,dc,pc)
1 Pro Tb 2 tablet 144 tablet 3x Kondisi klinik :
/minggu mual ; kesemutan
(3 tablet ; Tanda vital :
ac) -sputum/dahak
negatif
2 vit b6 tablet 48 tablet 1x1 tablet -
, pc
Copy Resep
APOTEK PUTRI

JL. Dwikora No 7 Telepon 190599 Palembang

Apoteker : Melisa Ayu Saputri, S.Farm.,Apt

SIPA : 16 01 01 082

Copy Resep

Nama Dokter : dr. Almaira, SpPD

No. Resep : 03

Tanggal Resep : 25 Oktober 2019

Nama/umur Pasien : Tn aman / 48 th

R/ Pro TB 2 CXLIV

S1dd 3 tab ac (1minggu S,K,S) Det

R/ Vitamin B6 XLVIII

S1dd 1 tab pc

Selama 1 minggu

Selasa-Kamis-Sabtu

Tanggal 11-10-2019

pcc

Melisa Ayu Saputri, S.Farm., Apt

APOTEK PUTRI APOTEK PUTRI

JL. Dwikora No 7 Telepon 190599 Palembang JL. Dwikora No 7 Telepon 190599 Palembang

Apoteker : Melisa Ayu Saputri, S.Farm.,Apt Apoteker : Melisa Ayu Saputri, S.Farm.,Apt

SIPA : 16 01 01 082 SIPA : 16 01 01 082

Tanggal : 25 oktober 2019 Tanggal : 25 oktober 2019

No resep : 03 No resep : 03

Nama/Umur Pasien : Tn Aman/ 48tahun Nama/Umur Pasien : Tn aman / 48 tahun

.1.. x sehari ..3.. tablet ..1.. x sehari ..1.. tablet

(Sebelum Makan) (Sesudah Makan)

Nama Obat : Pro TB 2 Nama Obat : Vit b6

Jumlah Obat : 36 Jumlah Obat : 12

Tgl exipired : 25 oktober 2020 Tgl exipired : 25 oktober 2020

Petunjuk Khusus : Diminum sewaktu perut Petunjuk Khusus :-


kosong
(Etiket)

Pembahasan :

Setelah melakukan praktikum farmasi klinis dan komunitas kita telah


melakukan skrining resep, baik itu skrining administratif dan skrining farmaseetis
klinis. hasil yang di dapat pasien mengalami penyakit TB kategori 1 Lanjutan.
Adapun parameter lab pasien meliputi sputum/ dahak (BTA Negatif) Dan kondisi
klinik pasien yaitu mual dan kesemutan. Pasien diberikan Pro TB 2 karena pasien
didiagnosis Tb kategori 1 tahap lanjutan. Dan diberikan vit b6 untuk mengatasi
kesemuatan dan mual yang dialami pasien.

BAB V

KESIMPULAN

Didapatkan kesimpulan dari praktikum tersebut, bahwa pasien mengalami


TB kategori 1 lanjutan karena hasil dari BTA negatif. dan dipasien merasakan mual
dan kesemutan efek darj mengkonsumsi isoniazid.

Anda mungkin juga menyukai