Anda di halaman 1dari 63

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

RANCANGAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI DI RUMAH SAKIT

OLEH: KELOMPOK 6
1. STEVEN TANDIONO
2. OCTAVINA BAKIE
3. ICHA NANDA SARASWATI TB.
4. FIRA HARTIKA
5. MARSELINA PURNAMA SARI
6. KHOIRIAH LUBIS
7. JENNIFER AGUSTINA
8. CYNTHIA SYAHRIR
9. VINA KUMALASARI
10. DILVA DWILIANI
11. SRI WAHYUNI
12. DWI PERMATA SARI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
PERBEKALAN FARMASI RUMAH SAKIT

PERBEKALAN SUMBER PROSES SUMBER KETERANGAN


AWAL AKHIR
Pemilihan PMK No 72 Dengan cara Formularium Jika pemilihan
tahun 2016 menentukan : RS sediaan farmasi,
tentang 1. Formularium alkes dan BMHP
standar dan standar tidak lakukan maka
pelayanan pengobatan atau akan berdampak
kefarmasian pedoman pada
di Rumah diagnosa dan pemesanan ganda
Sakit terapi obat yang sama
2. Standar dengan merek yang
sediaan farmasi, berbeda serta pada:
alkes, BMHP - Penyimpanan
yang telah (kapasitas ruang
ditetapkan penyimpanan yang
3. Pola penyakit diperlukan
4. Efektivitas semakin besar)
dan keamanan - Pendistribusian
5. Pengobatan (komplain dari
berbasis bukti pasien maupun
6. Mutu dokter)
7. Harga
8. Ketersediaan
di pasaran

Perencanaan Formularium Menggunakan Surat pesanan


RS, buffer metode konsumsi
stok, lead dan morbiditas
time diikuti dengan
analisa ABC dan
VEN disesuaikan
dengan anggaran
yang tersedia.
Pengadaan Anggaran 1. Bahan baku Formulir
yang tersedia obat harus penerimaan
disertai sertifikat perbekalan
analis farmasi
2. Bahan
berbahaya harus
menyertakan
material safety
data sheet
(MSDS)
3. Sediaan
farmasi, alat
kesehatan, dan
bahan medis
habis pakai harus
mempunyai
nomor izin edar
4. Masa
kadaluarsa
(expired date)
minimal 2 (dua)
tahun kecuali
untuk sediaan
farmasi, alat
kesehatan, dan
bahan medis
habis pakai
tertentu (vaksin,
reagensia, dan
lain-lain), atau
pada kondisi
tertentu yang
dapat
dipertanggungja
wabkan
5. Melakukan
pembelian
secara online
melalui e-
katalog
Penerimaan - Surat 1. Anggaran Formulir
pesanan yang tersedia penerimaan
- Faktur 2. Penetapan perbekalan
pemberian prioritas farmasi
- Barang/ 3. Sisa
sediaan persediaan
4. Data
pemakaian
periode yang lalu
5. Waktu tunggu
pemesanan; dan
Perencanaan dan
pengembangan
6. Memeriksa
kesesuaian jenis,
spesifikasi,
jumlah, mutu,
waktu
penyerahan dan
harga yang tertera
dalam surat
pesanan dengan
kondisi fisik yang
diterima.
Penyimpanan Bukti 1. Menyimpanan - Kartu stok
penerimaan sediaan farmasi induk, kartu
barang dilakukan stok
berdasarkan kelas - Kartu
terapi, bentuk pemantauan
sediaan, dan jenis suhu
sediaan. ruangan
2. Disusun secara penyimpan
alfabetis dengan an
menerapkan perbekalan
prinsip FEFO dan farmasi
FIFO. Sediaan
farmasi “LASA”
tidak ditempatkan
berdekatan dan
harus diberi
penandaan khusus.
3. Penyimpanan
dilakukan dengan
memperpendek
jrak gudang dan
pemakai.
4. Pengaturan
tata ruang
5. Penyusunan
stok perbekalan
farmasi

Pendistribusian - Kartu 1. Resep Kartu


rencana perorangan rencana
distribusi 2. Sistem distribusi,
- Kartu distribusi laporan
stok persediaan kegiatan
lengkap di ruang distribusi
floor stock
3. Sistem
distribusi dosis
unit (Unit Dose
Dispensing)

Pemusnahan - Kartu Stok, Pemusnahan Berita Acara Adanya perbedaan


Laporan perbekalan Pemusnahan pemusnahan obat
kegiatan farmasi dilakukan Sediaan Obat psikotropik dan
distribusi pada produk yang dan Bahan non narkotik
tidak memenuhi Medis Habis
persyaratan, Pakai, Surat
sudah Izin
kadaluwarsa, Pemusnahan.
tidak memenuhi
syarat untuk
dipergunakan
dalam pelayanan
kesehatan atau
kepentingan ilmu
pengetahuan atau
dicabut izin
edarnya, dengan
cara :
1. Membuat
daftar sediaan
farmasi, alkes
dan BMHP yang
akan
dimusnahkan
2. Menyiapkan
berita acara
pemusnahan
3. Mengkoordin
asikan jadwal,
metode dan
tempat
pemusnahan
kepada pihak
terkait
4. Menyiapkan
tempat
pemusnahan
5. Melakukan
pemusnahan
disesuaikan
dengan jenis, dan
bentuk sediaan
serta peraturan
yang berlaku
Pengendalian Kartu stok, - Menggunakan - Prakiraan Jika tidak
kartu stok sistem satu pintu tingkat dilakukan
induk - Melakukan kebutuhan pengendalian akan
- PMK No evaluasi obat terjadi kelebihan
72 tanun persediaan yang diperiode atau kekosongan
2016 tentang jarang digunakan mendatang obat
standar (slow moving) - Lead
pelayanan - Melakukan time, buffer
kefarmasian evaluasi stock
di Rumah persediaan yang
Sakit tidak digunakan
selama 3 bulan
berturut-turut
(death stock)
- Stok opname
yang dilakukan
secara periodik
dan berkala
- Menghitung
pemakaian rata-
rata periode
tertentu
- Menentukan
stok optimum
- Menentukan
waktu tunggu
atau lead time

Pencatatan dan Permenkes Pencatatan: Kartu stok


pelaporan 72 dan 1. jumlah induk,
Permenkes perbekalan laporan
tahun 2015 farmasi yang bulanan dan
pasal 45 ayat tersedia tahunan
6, 2. jumlah perbekalan
Kartu Stok, perbekalan farmasi
Laporan farmasi yang
Distribusi diterima
3. jumlah
perbekalan
farmasi yang
keluar
4. jumlah
perbekalan
farmasi yang
hilang/rusak/k
adaluarsa.
5. jangka waktu
kekosongan

Pelaporan:
1. nama, bentuk,
sediaan dan
kekuatan
narkotika,
psikotropika
dan prekursor
farmasi
2. jumlah
persediaan
awal dan akhir
bulan
3. jumlah yang
diterima.
4. jumlah yang
disalurkan

Monitoring dan 1. Dokumen Indikator (SOP


evaluasi pengadaan Monitoring dan Monitoring
Obat. evaluasi : dan evaluasi,
2. Anggaran a. Alokasi dana Formulir
Dana Obat pengadaan Monitoring
3. Rekam obat Indikator
Medis (Data b. Biaya obat per Peresepan,
Kunjungan kunjungan Formulir
Kasus, Data kasus Ketepatan
Kunjungan penyakit Perencanaan)
Resep, c. Biaya obat per
Pemakaian kunjungan
Rerata Obat resep
Perbulan ). d. Ketepatan
4. Data perencanaan
Perencanaan
dalam setahun
1. PEMILIHAN

Pemilihan obat ditetapkan dengan cara menentukan, Formularium dan standar


pengobatan atau pedoman diagnosa dan terapi, Standar sediaan farmasi, alkes, BMHP yang telah
ditetapkan, Pola penyakit, Efektivitas dan keamanan, Pengobatan berbasis bukti, Mutu, Harga,
dan Ketersediaan dipasaran

FORMULARIUM RUMAH SAKIT

Bentuk
No Nama Obat Kekuatan
Sediaan
1. Asam tab 500 mg
Mefenamat
2. Ibuprofen tab 200 mg
3. Parasetamol Tab 500 mg
4. Natrium tab 50 mg
Diklofenak
5. Diazepam tab 2 mg
6. Amoxicillin tab 250 mg
7. Cefadroxil tab 250 mg
8. Pirantel tab 125 mg
Pamoat
9. Kloramfenik Kapsul 250 mg
ol
10 Allopurinol tab 100 mg
Berdasarkan Formularium Rumah Sakit tersebut maka ditetapkan jenis obat yang akan dilakukan
pengadaan dan dibandingkan harga obat tersebut

Harga
Kemasan
Bentuk Nama Dagang/ (/box/100tab)
No Nama Obat Kekuatan Dagang/Generi
Sediaan Generik e-
k Pasaran
catalog
1. Asam Tab 500 mg - Ponstan 1 kotak, 10 strip 33.500
Mefenamat - Asam @10 tablet 10.300
Mefenamat
2. Ibuprofen Tab 200 mg - Brufen 1 kotak, 10 strip 30.000
- Ibuprofen @10 tablet 10.800
3. Parasetamol Tab 500 mg - Sanmol 1 kotak, 10 strip 22.660
- Parasetamol @10 tablet 5.700
4. Natrium Tab 50 mg - Voltaren 1 kotak, 10 strip 37.700
Diklofenak - Natrium @10 tablet 16.000
Diklofenak
5. Diazepam Tab 2 mg - Valisanbe 1 kotak, 10 strip 85.000
- Diazepam @10 tablet 55.000
6. Amoxicillin Tab 250 mg - Amoxsan 1 kotak, 10 strip 38.799
- Amoxicillin @10 tablet 24.500
7. Cefadroxil Tab 250 mg - Cefat 1 kotak, 10 strip 340.000
- Cefadroxil @10 tablet 71.100
8. Pirantel Tab 125 mg - Pyrantel 1 kotak, 10 strip 43.200
Pamoat - Pirantel @10 tablet 31.725
Pamoat

9. Kloramfenik Kapsul 250 mg - Chloramex 1 kotak, 10 strip 46.000


ol - Kloramfenikol @12 Kapsul 32.000
10 Allopurinol Tab 100 mg - Zyloric 1 kotak, 10 strip 28.000
- Allopurinol @10 tablet 9.900
2. PERENCANAAN

RS Senyum SOP

PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


-
Prosedur Kerja Tanggal terbit Ditetapkan,
Direktur

18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt

1. Definisi Perencanaan perbekalan farmasi adalah suatu proses kegiatan dalam


pemilihan jenis, jumlah, harga dan waktu pengadaan perbekalan farmasi
sesuai kebutuhan dan anggaran yang tersedia.

2.Ruang Lingkup Prosedur kerja ini berlaku di RS Senyum.

3. Tujuan 1. Meningkatkan efisiensi pengadaan perbekalan farmasi dan tercipta


keseimbangan antara persediaan dan permintaan.
2. Mencegah terjadinya kekosongan dan kekurangan persediaan obat dan
alat kesehaan di Rumah Sakit sehingga pelayanan perbekalan farmasi
berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan sesuai kebutuhan dan
anggaran yang tersedia.
4.Langkah- 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk pembuatan perencanaan,
langkah yaitu :
 data penggunaan perbekalan farmasi periode yang lalu
 data persediaan perbekalan farmasi
 usulan dari pengguna (user)
 trend penyakit di RS Senyum (data 10 besar penyakit)
 daftar obat standar di RS Senyum yang masih berlaku
2. Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi berdasarkan
metode konsumsi .
3. Pemakaian perbekalan farmasi dari distribusi farmasi rawat jalan dan
rawat inap dijumlah menjadi pemakaian total Unit Farmasi dalam
setahun dan selanjutnya dihitung pemakaian rata-rata tiap bulan.
4. Penanggung jawab Pengelolaan Perbekalan Farmasi membuat
perencanaan pembelian berdasarkan data konsumsi tahun sebelumnya
dengan metode analisa ABC dan Economic Order Quantity.
5. Data laporan pemakaian obat dalam setahun dianalisa dengan
menggunakan rumus :
a. Economic Order Quantity (EOQ) untuk mendapatkan jumlah
pembelian paling ekonomis
b. Economic Order Interval (EOI) untuk mendapatkan interval waktu
pesan yang paling ekonomis.
c. Reorder point (ROP) untuk mendapatkan jumlah minimal yang
tersedia di logistik farmasi sebelum pemesanan berikutnya
6. Hasil penyusunan perencanaan digunakan untuk membuat usulan
pengadaan perbekalan farmasi dengan mempertimbangkan :
a. anggaran yang tersedia
b. jenis perbekalan farmasi
c. distributor
Hasil perencanaan tahunan dibagi menjadi perencanaan bulanan yang
disesuaikan dengan keadaan yang ada pada bulan bersangkutan dan
berpedoman pada perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dan
trend pemakaian saat itu.
7. Usulan dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan obat-obatan dan
kebutuhan alat kesehatan dan bahan habis pakai
8. Usulan yang telah dibuat disampaikan kepada Kepala Unit Farmasi.
9. Kepala Unit Farmasi melakukan koreksi terhadap usulan rencana
anggaran pengadaan perbekalan farmasi.
10. Kepala Unit Farmasi mengajukan usulan rencana anggaran pengadaan
perbekalan farmasi kepada Kepala Seksi Penunjang Medik dengan
tembusan kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Direktur RSU
Senyum

Perencanaan dilakukan berdasarkan perhitungan dari data sebelumnya yang diperoleh


dari rumah sakit mitra kerja RS. Senyum

Rumah Sakit Senyum


Alamat Rumah Sakit: Jl. Sakti Lubis No. 4 Medan Kota Sumatera Utara

Alamat PBF: Jl. Tanjung Morawa No. 222 Medan Sumatera Utara
Jarak dari Rumah sakit ke PBF ± 23 km
Berikut adalah Perhitungan EOQ (Economic Order Quantity) yang merupakan jumlah kuantitas
barang yang akan dipesan. EOQ dihitung dengan rumus:

EOQ =√2SD/H

Nama Obat Holding


Biaya Demand
Cost √2SD/H
No Pemesana 1 bulan 2SD 2SD/H
(box/bul
n (S) (D)
an) (H)
1 Asam Mefenamat Rp. 5,000 5500000 Rp 50 Rp 55,000,000,000 1100000000 33166
500 mg

2 Ibuprofen 200 mg Rp. 5,000 2500000 Rp 50 Rp 25,000,000,000 500000000 22361

3 Parasetamol 500 Rp. 5,000 10000000 Rp 50 Rp 100,000,000,000 2000000000 44721


mg

4 Allopurinol 100 mg Rp. 5,000 1500000 Rp 50 Rp15,000,000,000 300000000 17321

5 Natrium diklofenak Rp. 5,000 2500000 Rp 50 Rp 25,000,000,000 500000000 22361


50 mg

6 diazepam 2 mg Rp. 5,000 300000 Rp 50 Rp 3,000,000,000 60000000 7746

7 pirantel pamoat Rp. 5,000 100000 Rp 50 Rp 1,000,000,000 20000000 4472


125mg

8 amoxicillin 500 mg Rp. 5,000 3000000 Rp 50 Rp 30,000,000,000 600000000 24495

9 chloramphenicol Rp. 5,000 500000 Rp 50 Rp 5,000,000,000 100000000 10000


250 mg

10 cefadroxil 250 mg Rp. 5,000 250000 Rp 50 Rp 2,500,000,000 50000000 7071

11 Kapas Pembalut Rp. 5000 1000 Rp 50 Rp 10,000,000 200000 447


250 gr

12 Alat Suntik 2,5 gr Rp. 5000 30000 Rp 50 Rp 300,000,000 6000000 2449


ROP (Reorder Point)
Demand ROP (Lead Buffer
Lead Demand /
No. Nama Obat (1 Time x Stok ROP Total
Time Hari
bulan) Demand) (10%)

1 Asam Mefenamat 5500000 3 183333.3 550000 550000 1100000


500 mg

2 Ibuprofen 200 mg 2500000 3 83333.33 250000 250000 500000

3 Parasetamol 500 10000000 3 333333.3 1000000 1000000 2000000


mg

4 Allopurinol 100 1500000 3 50000 150000 150000 300000


mg

5 Natrium 2500000 3 83333.33 250000 250000 500000


diklofenak 50 mg

6 diazepam 2 mg 300000 3 10000 30000 30000 60000

7 pirantel pamoat 100000 3 3333.333 10000 10000 20000


125mg

8 amoxicillin 500 3000000 3 100000 300000 300000 600000


mg

9 chloramphenicol 500000 3 16666.67 50000 50000 100000


250 mg

10 cefadroxil 250 250000 3 8333.333 25000 25000 50000


mg

11 Kapas Pembalut 1000 3 33.3333 100 100 200


250 gr

12 Alat Suntik 2,5 gr 30000 3 1000 3000 3000 6000


Berdasarkan perhitungan EOQ maka obat yang akan dipesan adalah sebagai berikut:

No Nama Generik Bentuk Harga/ Jumlah Jumlah Keterangan


Sediaa kemasan Tablet Box/Botol
n yang
akan
dipesan
(Satuan)
1. Asam Mefenamat Tablet Rp 10,300 33166 332 1 kotak, 10 strip
500 mg
@10 tablet
2. Ibuprofen 200 Tablet Rp 10,800 22361 224 1 kotak, 10 strip
mg
@10 tablet
3. Parasetamol 500 Tablet Rp 5,600 44721 447 1 kotak, 10 strip
mg
@10 tablet
4. Allopurinol 100 Tablet Rp 9,900 17321 173 1 kotak, 10 strip
mg
@10 tablet
5. Natrium Tablet Rp 16,000 22361 224 1 kotak, 10 strip
diklofenak 50 mg
@10 tablet
6. diazepam 2 mg Tablet Rp 55,000 7746 77 1 kotak, 10 strip
@10 tablet
7. pirantel pamoat Tablet Rp 30,200 4472 45 1 kotak, 10 strip
125mg
@10 tablet
8. amoxicillin 500 Tablet Rp 24,500 24495 245 1 kotak, 10 strip
mg
@10 tablet
9. chloramphenicol Kapsul Rp 32,000 10000 100 1 kotak, 10 strip
250 mg
@10 Kapsul
10 cefadroxil 250 Tablet Rp 71,100 7071 71 1 kotak, 10 strip
mg
@10 tablet
11 Kapas Pembalut - Rp 10,000 447 447 bungkus
250 gr
12 Alat Suntik 2,5 - Rp 59,394 2449 24 1 kotak, @100
gr
buah
*Sumber Harga Obat: e-catalogue
Diketahui: -S (Ordering cost) = Rp. 5000
- H (Holding cost) = Rp. 50
- Lead Time= 3 hari
Kesimpulan:

1. Dilakukan pemesanan obat Asam Mafenamat 500 mg sebanyak 33.166 tablet ketika jumlah
tablet yang tersisa 110.000 tablet.

2. Dilakukan pemesanan obat Ibuprofen 200 mg22.361sebanyak tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 5.000 tablet.

3. Dilakukan pemesanan obat Paracetamol 500 mg sebanyak 44.721tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 200.000tablet

4. Dilakukan pemesanan obat Allupurinol 100 mg sebanyak 17.321 tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 30.000 tablet

5. Dilakukan pemesanan obat natrium diklofenak 50 mg sebanyak 22.361 tablet ketika jumlah
tablet yang tersisa 50.000 tablet.

6. Dilakukan pemesanan obat Diazepam 2 mg sebanyak 7746 tablet ketika jumlah tablet yang
tersisa 6000 tablet

7. Dilakukan pemesanan obat Pirantel pamoat sebanyak 4472 tablet ketika jumlah tablet yang
tersisa 2.000 tablet

8. Dilakukan pemesanan obat Amoxicilin 125 mg sebanyak 24.495tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 60.000 tablet

9. Dilakukan pemesanan obat Kloramfenikol mg sebanyak 10.000 tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 10.000 tablet

10. Dilakukan pemesanan obat Cefadroxil 250 mg sebanyak 7071 tablet ketika jumlah tablet
yang tersisa 5000 tablet

11. Dilakukan pemesanan Kapas Pembalut 250 gr sebanyak 447 tablet ketika jumlah tablet yang
tersisa 200 tablet

12. Dilakukan pemesanan Alat Suntik 2,5 grsebanyak 2449 tablet ketika jumlah tablet yang
tersisa 600 tablet
Alokasi dana untuk penyediaan obat dan perbekalan kesehatan bulan Oktober yang tersedia
adalah 35.000.000,-.
No JENIS OBAT KEMASAN HARGA KWANTUM Jumlah
kemasan

1 Asam Mefenamat 500 1 kotak, 10 Rp 10,300 33166 332


mg strip @10
tablet
2 Ibuprofen 200 mg 1 kotak, 10 Rp 10,800 22361 224
strip @10
tablet
3 Parasetamol 500 mg 1 kotak, 10 Rp 5,600 44721 447
strip @10
tablet
4 Allopurinol 100 mg 1 kotak, 10 Rp 9,900 17321 173
strip @10
tablet
5 Natrium diklofenak 50 1 kotak, 10 Rp 16,000 22361 224
mg strip @10
tablet
6 diazepam 2 mg 1 kotak, 10 Rp 55,000 7746 77
strip @10
tablet
7 pirantel pamoat 1 kotak, 10 Rp 30,200 4472 45
125mg strip @10
tablet
8 amoxicillin 500 mg 1 kotak, 10 Rp 24,500 24495 245
strip @10
tablet
9 chloramphenicol 250 1 kotak, 10 Rp 32,000 10000 100
mg strip @10
Kapsul
10 cefadroxil 250 mg 1 kotak, 10 Rp 71,100 7071 71
strip @10
tablet
11 Kapas Pembalut 250 Bungkus Rp 10,000 447 447
gr
12 Alat Suntik 2,5 gr 100 set/box Rp 59,394 2449 24
Analisa Metode ABC-VEN

No. JENIS OBAT KEMASAN HARGA KWANTUM TOTAL HARGA % HARGA % KOMULATIF GOL
1 amoxicillin 500 1 kotak, 10 Rp24,500 24495 Rp6,001,275 15.23 15.23 E
mg strip @10
tablet

2 cefadroxil 250 mg 1 kotak, 10 Rp71,100 7071 Rp5,027,481 12.76 27.99 E


strip @10
tablet

3 Kapas bungkus Rp10,000 447 Rp4,470,000 11.35 39.34 N

4 Diazepam 1 kotak, 10 Rp55,000 7746 Rp4,260,300 10.82 50.16 V


A
strip @10
tablet

5 Natrium 1 kotak, 10 Rp16,000 22361 Rp3,577,760 9.08 59.24 E


diklofenak 50 mg strip @10
tablet

6 Asam Mefenamat 1 kotak, 10 Rp10,300 33166 Rp3,416,098 8.67 67.91 E


500 mg strip @10
tablet

7 chloramphenicol 1 kotak, 10 Rp32,000 10000 Rp3,200,000 8.12 76.03 E


250 mg strip @10
Kapsul

8 Parasetamol 500 1 kotak, 10 Rp5,600 44721 Rp2,504,376 6.36 82.39 E


mg strip @10 B
tablet

9 Ibuprofen 200 mg 1 kotak, 10 Rp10,800 22361 Rp2,414,988 6.13 88.52 E


strip @10 tab
10 Allopurinol 100 1 kotak, 10 Rp9,900 17321 Rp1,714,779 4.35 92.87 V
mg strip @10
tablet

11 jarum suntik 100 set/box Rp59,394 2449 Rp 1,454,559 3.69 96.57 N


C
12 pirantel pamoat 1 kotak, 10 Rp30,200 4472 Rp1,350,544 3.43 100.00
125mg strip @10 E
tablet

Jumlah Rp 39, 392,160

Anggaran yang disediakan = Rp 35,000,000

Anggaran yang dibutuhkan = Rp 39,392,160 _

Rp 4,392,160,-

Karena anggaran kurang maka golongan nonessensial (N) dan essensial dikurangi jumlah untuk pengadaannya
Analisa Metode ABC-VEN

No. JENIS OBAT KEMASAN HARGA KWANTUM TOTAL HARGA % HARGA % KOMULATIF GOL
1 amoxicillin 500 1 kotak, 10 Rp24,500 24495 Rp6,001,275 15.23 15.23 E
mg strip @10
tablet

2 cefadroxil 250 mg 1 kotak, 10 Rp71,100 7071 Rp5,027,481 12.76 27.99 E


strip @10
tablet

3 Kapas bungkus Rp10,000 447 Rp4,470,000 11.35 39.34 V

4 Diazepam 1 kotak, 10 Rp55,000 7746 Rp4,260,300 10.82 50.16 E


strip @10
tablet

5 Natrium 1 kotak, 10 Rp16,000 22361 Rp3,577,760 9.08 59.24 V


diklofenak 50 mg strip @10
tablet

6 Asam Mefenamat 1 kotak, 10 Rp10,300 33166 Rp3,416,098 8.67 67.91 V


500 mg strip @10
tablet

7 chloramphenicol 1 kotak, 10 Rp32,000 10000 Rp3,200,000 8.12 76.03


250 mg strip @10
Kapsul

8 Parasetamol 500 1 kotak, 10 Rp5,600 44721 Rp2,504,376 6.36 82.39 E


mg strip @10
tablet
9 Ibuprofen 200 mg 1 kotak, 10 Rp10,800 22361 Rp2,414,988 6.13 88.52 E
strip @10 tab

10 Allopurinol 100 1 kotak, 10 Rp9,900 17321 Rp1,714,779 4.35 92.87 V


mg strip @10
tablet

11 jarum suntik 100 set/box Rp59,394 2449 Rp 1,454,559 3.69 96.57 N

12 pirantel pamoat 1 kotak, 10 Rp30,200 4472 Rp1,350,544 3.43 100.00


125mg strip @10 V
tablet

Jumlah Rp 39, 392,160


Maka rencana pengadaan sesuai dengan anggaran yang tersedia adalah :

No Kuantitas Kuantitas Harga1 box (Rp.) Total (Rp.)


Jenis Barang (dalam (dalam box)
.
satuan)

1 amoxicillin 500 22000 220 Rp 24,500 Rp 5,390,000


mg

2 cefadroxil 250 mg 5700 57 Rp 71,100 Rp 4,052,700

3 Kapas 250 250 Rp 10,000 Rp 2,500,000

4 Diazepam 7700 77 Rp 55,000 Rp 4,260,300

5 Natrium 21000 210 Rp 16,000 Rp 3,360,000


diklofenak 50 mg

6 Asam Mefenamat 31000 310 Rp 10,300 Rp 3,193,000


500 mg

7 chloramphenicol 8000 80 Rp 32,000 Rp 2,560,000


250 mg

8 Parasetamol 500 42000 420 Rp 5,600 Rp 2,352,000


mg

9 Ibuprofen 200 mg 20000 200 Rp 10,800 Rp 2,160,000

10 Allopurinol 100 17300 173 Rp 9,900 Rp 1,714,779


mg

11 jarum suntik 1500 15 Rp 59,394 Rp 890,910

12 pirantel pamoat 2900 29 Rp 30,200 Rp 875,800


125mg

Jumlah Rp33,309,489

PPN Rp 1,665,474

TOTAL Rp 34,974,963
SURAT PESANAN

SATUAN KERJA PEJABAT


PENANDATANGAN/PENGESAHAN TANDA BUKTI
PERJANJIAN: ________________
SURAT PESANAN (SP)
NOMOR DAN TANGGAL SP _01 / 18 -09-2018

Yang bertanda tangan di bawah ini

Sri Wahyuni, S.Farm, Apt/ penanggungjawabpengadaansediaanfarmasi / jalan sakti lubis


perumahan masnida selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda
Bukti Perjanjian

Amri utomo S.Farm., Apt

Jalan Picauli No 25 A

yang dalam hal ini diwakili oleh: Sucipto, S.Farm Apt.

selanjutnya disebut sebagai Penyedia; untuk mengirimkan barang dengan memperhatikan


ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Rincian Barang

No Kuantitas Harga1 box (Rp.) Total (Rp.)


Jenis Barang (dalam box)
.

1 amoxicillin 500 mg 220 Rp 24,500 Rp 5,390,000

2 cefadroxil 250 mg 57 Rp 71,100 Rp 4,052,700

3 Kapas 250 Rp 10,000 Rp 2,500,000

4 Diazepam 77 Rp 55,000 Rp 4,260,300


5 Natrium diklofenak 50 210 Rp 16,000 Rp 3,360,000
mg

6 Asam Mefenamat 500 310 Rp 10,300 Rp 3,193,000


mg

7 chloramphenicol 250 80 Rp 32,000 Rp 2,560,000


mg

8 Parasetamol 500 mg 420 Rp 5,600 Rp 2,352,000

9 Ibuprofen 200 mg 200 Rp 10,800 Rp 2,160,000

10 Allopurinol 100 mg 173 Rp 9,900 Rp 1,714,779

11 jarum suntik 15 Rp 59,394 Rp 890,910

12 pirantel pamoat 125mg 29 Rp 30,200 Rp 875,800

Jumlah Rp 33,309,000

PPN Rp 1,665,000

TOTAL Rp 34,974,000

TERBILANG :. Tiga puluh Empat juta Sembilan ratus tujuh puluh empat ribu rupiah

SYARAT DAN KETENTUAN:

1. Hak dan Kewajiban


a. Penyedia
1) Penyedia memiliki hak menerima pembayaran atas pembelian barang sesuai dengan
total hargadan waktu yang tercantum di dalam SP ini.

2) Penyedia memiliki kewajiban:


a) tidak membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan Katalog Elektronik;
b) tidak menjual barang melalui e-Purchasing lebih mahal dari harga barang yang
dijual selain melalui e-Purchasing pada periode penjualan, jumlah, dan tempat
serta spesifikasi teknis dan persyaratan yang sama;
c) mengirimkan barang sesuai spesifikasi dalam SP ini selambat-lambatnya pada
(23/09/2018) sejak SP ini diterima oleh Penyedia;
d) bertanggungjawab atas keamanan, kualitas, dan kuantitas barang yang dipesan;
e) mengganti barang setelah Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjian melalui Pejabat/PanitiaPenerimaHasilPekerjaan (PPHP) melakukan
pemeriksaan barang dan menemukan bahwa:
d.1 barang rusak akibat cacat produksi;
d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh
Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau
d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang
sebagaimana tercantum pada SP ini.
f) memberikan layanan tambahan yang diperjanjikan seperti instalasi, testing, dan
pelatihan (apabila ada);
g) memberikan layanan purnajual sesuai dengan ketentuan garansi masing-masing
barang.

b. PEJABAT PENANDATANGAN/PENGESAHAN TANDA BUKTI PERJANJIAN


1) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian memiliki hak:
a) menerima barang dari Penyedia sesuai dengan spesifikasi yang tercantum di
dalam SP ini.
b) mendapatkan jaminan keamanan, kualitas, dan kuantitas barang yang dipesan;
c) mendapatkan penggantian barang, dalam hal:
d.1 barang rusak akibat cacat produksi;
d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh
Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau
d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang
sebagaimana tercantum pada SP ini.
d) Mendapatkan layanan tambahan yang diperjanjikan seperti instalasi, testing, dan
pelatihan (apabila ada);
e) Mendapatkan layanan purnajual sesuai dengan ketentuan garansi masing-masing
barang.
2) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian memiliki kewajiban:
a) melakukan pembayaran sesuai dengan total harga yang tercantum di dalam SP
ini; dan
b) memeriksa kualitas dan kuantitas barang;
f) memastikan layanan tambahan telah dilaksanakan oleh penyedia seperti instalasi,
testing, dan pelatihan (apabila ada).

2. Waktu Pengiriman Barang


Penyedia mengirimkan barang dan melaksanakan layanan sesuai spesifikasi dalam SP
iniselambat-lambatnya pada (23/09/2018)sejak SP ini diterima oleh Penyedia.

3. Alamat Pengiriman Barang


Penyedia mengirimkan barang ke alamat sebagai berikut:
Jalan Abdul Hakim No 4 Medan Selayang Sumatera Utara

4. Tanggal Barang Diterima


Barang diterima pada (23/09/2018)

5. Penerimaan, Pemeriksaan, dan Retur Barang


a. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjianmelalui PPHP menerima
barang dan melakukan pemeriksaan barang berdasarkan ketentuan di dalam SP ini.
b. Dalam hal pada saat pemeriksaan barang, Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda
Bukti Perjanjian menemukan bahwa:
d.1 barang rusak akibat cacat produksi;
d.2 barang rusak pada saat pengiriman barang hingga barang diterima oleh
Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian; dan/atau
d.3 barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi barang
sebagaimana tercantum pada SP ini.
Maka Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat menolak
penerimaan barang dan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Penyedia atas
cacat mutu atau kerusakan barang tersebut.
c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat meminta Tim Teknis
untuk melakukan pemeriksaan atau uji mutu terhadap barang yang diterima.
d. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu serta melakukan pengujian
terhadap barang yang dianggap Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjian mengandung cacat mutu atau kerusakan.
e. Penyedia bertanggungjawab atas cacat mutu atau kerusakan barang dengan memberikan
penggantian barang selambat-lambatnya (5) hari kerja.

6. Harga
a. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian membayar kepada Penyedia
atas pelaksanaan pekerjaan sebesar harga yang tercantum pada SP ini.
b. Harga SP telah memperhitungkan keuntungan, pajak, biaya overhead, biayapengiriman,
biaya asuransi, biaya layanan tambahan (apabila ada) dan biaya layanan purna jual.
c. Rincian harga SP sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga.

7. Perpajakan
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SP.Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SP.

8. Pengalihan dan/atau subkontrak


a. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal terdapat pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi, atau pemisahan.
b. Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak untuk barang/jasa yang bersifat standar
dilakukan untuk pekerjaan seperti pengiriman barang (distribusi barang) dari Penyedia
kepada Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi; dan
2) Pengalihan sebagian pelaksanaan Kontrak dapat dilakukan untuk barang/jasa yang
bersifat tidak standar misalnya untuk pekerjaan konstruksi (minor), pengadaan
ambulans, ready mix, hot mix dan lain sebagainya.
9. Perubahan SP
a. SP hanya dapat diubah melalui adendum SP.
b. Perubahan SP dapat dilakukan apabila disetujui oleh para pihakdalam hal
terjadiperubahan jadwal pengiriman barang atas permintaan Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian atau permohonan Penyedia yang
disepakati oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian.

10. Peristiwa Kompensasi


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjianterlambat melakukan pembayaran
prestasi pekerjaan kepada Penyedia.
b. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dikenakan ganti rugi atas
keterlambatan pembayaran sebesar 1% dari jumlah biaya pesanan.

11. Hak Atas Kekayaan Intelektual


a. Penyedia berkewajiban untuk memastikan bahwa barang yang dikirimkan/dipasok tidak
melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pihak manapun dan dalam bentuk
apapun.
b. Penyedia berkewajiban untuk menanggung Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda
Bukti Perjanjian dari atau atas semua tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya
yang dikenakan terhadap Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
sehubungan dengan klaim atas pelanggaran HAKI, termasuk pelanggaran hak cipta,
merek dagang, hak paten, dan bentuk HAKI lainnya yang dilakukan atau diduga
dilakukan oleh Penyedia.

12. Jaminan Bebas Cacat Mutu/Garansi


a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada) berkewajiban
untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian, Barang tidak mengandung cacat
mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat
desain, bahan, dan cara kerja.
b. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah serah
terima Barang atau jangka waktu lain yang ditetapkan dalam SP ini.
c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian akan menyampaikan
pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu
tersebut selama Masa Layanan Purnajual.
d. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda
Bukti Perjanjian, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang
dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.
e. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Barang akibat cacat mutu dalam
jangka waktu yang ditentukan, maka Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjian akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan dan Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjianakan melakukan perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar
biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara
tertulis oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian.
BiayatersebutdapatdipotongolehPejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
PerjanjiandarinilaitagihanPenyedia.
13. Pembayaran
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan;
2) pembayaran dilakukan dengan system pembayaransekaligus
3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada) danpajak.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan buktipenyerahan pekerjaan diterbitkan.
c. Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian melakukan proses
pembayaran atas pembelian barang selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah PPK
menilai bahwa dokumen pembayaran lengkap dan sah.
14. Sanksi
a. Penyedia dikenakan sanksi apabila:
1) Tidak menanggapi pesanan barang selambat-lambatnya 14 hari kerja;
2) Tidak dapat memenuhi pesanan sesuai dengan kesepakatan dalam transaksi
melaluie-Purchasing dan SP ini tanpa disertai alasan yang dapat diterima; dan/atau
3) menjual barang melalui proses e-Purchasingdengan harga yang lebih mahal dari
harga Barang/Jasa yang dijual selain melalui e-Purchasing pada periode penjualan,
jumlah, dan tempat serta spesifikasi teknis dan persyaratan yang sama.
b. Penyedia yang melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam huruf adikenakan
sanksi administratif berupa:
1) peringatan tertulis;
2) denda; dan
3) pelaporan kepada LKPP untuk dilakukan:
a) penghentian sementara dalam sistem transaksi e-Purchasing; atau
b) penurunan pencantuman dari Katalog Elektronik (e-Catalogue).
c. Tata Cara Pengenaan Sanksi
Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian mengenakan sanksi
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b berdasarkan ketentuan mengenai
sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala LKPP tentang e-Purchasing.

15. Penghentian dan Pemutusan SP


a. Penghentian SP dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.
b. Pemutusan SP oleh Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
1) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dapat melakukan
pemutusan SP apabila:
a) kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya SP;
b) berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti
Perjanjian, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
c) setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
d) Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e) Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
f) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.
2) Pemutusan SP sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan selambat-lambatnya
14 hhari kerja setelah Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan SP secara tertulis kepada
Penyedia.
c. Pemutusan SP oleh Penyedia
1) Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
a) akibat keadaan kahar sehingga Penyediatidak dapat melaksanakan pekerjaan
sesuai ketentuan SP atau adendum SP;
b) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjiangagal mematuhi
keputusan akhir penyelesaian perselisihan; atau
c) Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjiantidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam SP atau Adendum SP.
2) Pemutusan SP sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilakukan selambat-lambatnya
14 kerja setelah Penyedia menyampaikan pemberitahuan rencana pemutusan SP
secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian.

16. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan


Penyedia yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam SP ini karena kesalahan Penyedia, dikenakan denda keterlambatan sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari total harga atau dari sebagian total harga sebagaimana
tercantum dalam SP ini untuk setiap hari keterlambatan.

17. Keadaan Kahar


a. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam SP menjadi
tidak dapat dipenuhi.
b. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, Penyedia memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan Kahar kepada Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian
secara tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
terjadinya Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
d. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar
tidak dikenakan sanksi.
e. Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan kesepakatan, yang
dituangkan dalam perubahan SP.
18. Penyelesaian Perselisihan
Pejabat Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian dan penyedia berkewajiban
untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang
timbul dari atau berhubungan dengan SP ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka
perselisihan akan diselesaikan melalui arbitrase, mediasi, konsiliasi atau pengadilan negeri
dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

19. Larangan Pemberian Komisi


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja Pejabat
Penandatangan/Pengesahan Tanda Bukti Perjanjiantelah atau akan menerima komisi dalam
bentuk apapun (gratifikasi) atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak
langsung dari SP ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan
pelanggaran yang mendasar terhadap SP ini.

20. Masa Berlaku SP


SP ini berlaku sejak tanggal SP ini ditandatangani oleh para pihak sampai dengan selesainya
pelaksanaan pekerjaan.

Demikian SP ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap bermaterai dan masing-
masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

Untuk dan atas nama Sri Wahyuni Untuk dan atas nama Penyedia/kemitraan (KSO)
S.Farm, Apt
Suprapto S.Farm., Apt.
Pejabat Penandatangan/Pengesahan
Tanda Bukti Perjanjian

Sri Wahyuni S.Farm., Apt. Sucipto S.Farm., Apt.

PPK Penyedia
KONTRAK KATALOG

Nomor : _____________

KONTRAK KATALOG ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut "Kontrak") dibuat
dan ditandatangani di Medan pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 antara:

Sri Wahyuni, selaku Kepala lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang
bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan
abdul hakim selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA"dan

Budi Utomo, selaku Penyedia barang yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Farmasi
berdasakan Surat Kuasa Direktur Utama Nomor 2311ISK-TSJ/MW /Xl/ 2016 yang
berkedudukan di Jalan Iskandar Muda selanjutnya disebut "PIHAK KEDUA”.

MENGINGAT BAHWA

(a) PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk menyediakan Perlengkapan
Pemungutan Suara bagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;

(b) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki keahlian
profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan
Penyediaan Perlengkapan PemunSutan Suara sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini;

(c) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;

(d) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa hubungan
dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;


2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah menrbaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA lTU, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini bersepakat
dan menyetujui hal-hal sebagai berikut: nilai dalam katalog harga termasuk perhitunganbiaya-
biaya sebagai berikut: biaya produksi; biaya pengepakan; biaya instalasi (apabila ada); biaya
testing (apabila ada); biaya pelatihan (apabila ada); biaya asesoris (apabila ada); pajak- pajak
(termasuk PPN)
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK KATALOG berikut:

PIHAK PERTAMA:

Nama : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang


Alamat : Jalan Sakti Lubis No. 4
Telepon : (061) 7866564
Website : http: / /www.lkpp.go.id
PIHAK KEDUA:
Nama : Perusahan Farmasi
Alamat : Jl. Tanjung Morawa No. 222
Telepon : (061) 299 12451
Website :

Tanggal berlaku kontrak : Kontrak mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya kontrak
Harga Kontrak : Harga dalam Kontrak merupakan batas tertinggi untuk
penandatanganan Surat Pesanan antara PIHAK KEDUA dengan
Pejabat Penandatangan/ Pengesahan Tanda Bukti Perjanjian pada
Kementerian/lrmbaga/Sanlan Kerja PerangkatDaerah/Institusi.
Penyesuaian Harga : PIHAK KEDUA dapat mengajukan usulan perubahan harga dalam
Katalog Elektronik kepada PIHAK PERTAMA sefiap 6 bulan sekali.
Jadwal pengiriman barang/ : Jadwal pengiriman barang/pelaksanaan pekerjaan oleh PIHAK
pelaksanaan Pekerjaan KEDUA diatur dalam Surat Pesanan antara PIHAK KEDUA dengan
pejabat penandatanganan/ pengesahan tanda bukti perjanjian pada
kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi
Pengiriman Barang/ : ketentuan mengenai pengiriman barang/pelaksanaan pekerjaan
pelaksanaan Pekerjaan akan diatur lebih lanjut dalam Surat Pesanan antara PIHAK KEDUA
dengan pejabat penandatanganan/pengesahan tanda bukti perjanjian
pada kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi.

DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia. Untuk dan atas n nla
Pemerintah Republik Indonesia.

PIHAK PERTAMA Penyedia


Materai
6000
SRI WAHYUNI AMRI UTOMO
LEMBAR KERJA PERENCANAAN PENGADAAN OBAT
RUMAH SAKIT SENYUM
PROPINSI : SUMATERA UTARA
SATUA SISA STOK 1 PEMAKA
RENCANA OBAT MASUK TK. TOTAL RENCANA PENGADAAN
N NAMA N KEMAS JAN TOTAL IAN
KECUKU KEBUT
O OBAT KEMA AN GP TOT BUFFE PERSED RATA2/B APBD
PKM APBD I APBD II ASKES PROG DAK TRANS TOTAL P UHAN APBD I ASKES PROG DAK TRANS TOTAL
SAN K AL R LN II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

amoxicillin 220
1 Box
500 mg
cefadroxil 57
2 Box
250 mg
3 Kapas 250 Bungkus
4 Diazepam 77 Box
Natrium 210
5 diklofenak Box
50 mg
Asam 310
6 Mefenamat Box
500 mg
chloramphen 80
7 Box
icol 250 mg
Parasetamol 420
8 Box
500 mg
Ibuprofen 200
9 Box
200 mg
Allopurinol 173
10 Botol
100 mg
11 jarum suntik 15 Box
pirantel 29
12 pamoat box
125mg
Catatan:
Kolom 7 : jumlah kolom 5 + 6
Kolom 15 : jumlah kolom 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14
Kolom 16 : jumlah kolom 7+15
Tk. Kecukupan = kolom 16 : kolom 7
Total kebutuhan = 17 x 17,4 bulan *)
Rencana Pengadaan (kolom 26) = 20 + 21 + 22 + 23 + 24 + 25
Total Harga (kolom 34) = 28 + 29 + 30 + 31 + 32 + 33
*) Jumlah kebutuhan obat 1 (satu) tahun = 12 x pemakaian rata-rata/bulan (X)+ stok penyangga (20%) + waktu tunggu (3 bulan pemakaian) = 17,4 X

Catatan : waktu tunggu masing-masing daerah berbeda tergantung letak geografi


3. PENERIMAAN

SPO
PENERIMAAN PERBEKALAN FARMASI
Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1
Tetap
Tgl Terbit. Direktur RSSenyum
18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt

Pengertian Kegiatan penerimaan perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk menjamin perbekalan farmasi
yang diterima sesuai spesifikasi mutu, jumlah maupun waktu kedatangan.
Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pengadaan
Perbekalan Farmasi.
Prosedur 1. Terima perbekalan farmasi yang dikirim dari distributor farmasi oleh
petugas Gudang Farmasi.
2. Cocokkan dengan teliti perbekalan farmasi yang diterima meliputi (nama
pemesan di faktur, nama obat, jumlah, kekuatan obat, waktu kadaluarsa,
dan kondisi fisik obat).
3. Berikan paraf dan stempel pada faktur dan tulislah nama penerima, nomor
SIK, tanggal terima.
4. Kembalikan perbekalan farmasi yang diterima dan catat pengembalian di
buku penolakan (meliputi nama perbekalan farmasi, jumlah, nama
distributor dan alasan penolakan), oleh petugas farmasi apabila perbekalan
farmasi yang diterima tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Unit terkait · Gudang Farmasi
· Distributor
Penerimaan Obat

Hasil
No. Variable Observasi Keterangan
Ya Tidak

1. Pemeriksaan Terhadap Surat Jalan Obat √

2. Pemeriksaan Terhadap Faktur Pembelian √

3. Pemeriksaan Terhadap Surat Pemesanan √

4. Pemeriksaan Terhadap Tanggal Kadaluarsa Obat √

5. Pemeriksaan Terhadap Kondisi Obat √

6. Mencatat Jumlah Obat Yang Masuk Pada Kartu



Stok

7 Mencatat Jumlah Obat Yang Masuk Kartu Induk



Persediaan Obat

8 Pembuatan Laporan Penerimaan Obat √

9 Mencatat Pada Buku Penerimaan Obat Harian √


SURAT ACARA SERAH TERIMA BARANG

Pada hari ini, Tanggal 23, Bulan September, Tahun 2018. Telah diterima Barang oleh dan
diantara:
Nama : Sucipto, S.Farm., Apt.
Tempat/tanggalLahir : Medan, 08 juli 1981
Alamat : JalanPanca Budi Medan
No. KTP :1277885289001
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA dan
Nama : Sri Wahyuni S.Farm., Apt.
PPK
Tempat/tanggalLahir : Medan, 12 Mei 1996
Alamat : Jalansei serayu Medan
No. KTP : 1277885221001
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Pihak pertama dan pihak kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Para Pihak”.
Para Pihak ini terlebih dahulu menerangkan hal sebagai berikut:
1. Bahwa, sebelumnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah mengerjakan suatu
kerjasama jual beli barang berdasarkan perjanjian nomor 1 tanggal 18 bulan September
tahun 2018
2. Bahwa perjanjian tersebut telah menempatkan PIHAK PERTAMA sebagai Penyedia
Barang dan PIHAK KEDUA sebagai PPHP
3. Bahwa perjanjian tersebut telah menempatkan PIHAK PERTAMA sebagai Penyedia
Barang untukmenyerahkan kepada PPK dan diterma PIHAK KEDUA sebagai PPHP
sebuah barang berupa:
No. Jenis Barang Jumlah Satuan Ukuran (box) Kemasan

1 amoxicillin 500 mg 220 Box 1 kotak, 10 strip


@10 tablet

2 cefadroxil 250 mg 57 1 kotak, 10 strip


Box
@10 tablet

3 Kapas 250 Bungkus bungkus

4 Diazepam 77 1 kotak, 10 strip


Box
@10 tablet

5 Natrium diklofenak 50 210 1 kotak, 10 strip


Box
mg @10 tablet

6 Asam Mefenamat 500 310 1 kotak, 10 strip


Box
mg @10 tablet

7 chloramphenicol 250 80 Box 1 kotak, 10 strip


mg @10 Kapsul

8 Parasetamol 500 mg 420 1 kotak, 10 strip


Box
@10 tablet

9 Ibuprofen 200 mg Kapsul 1 kotak, 10 strip


@10 tab
3550
10 Allopurinol 100 mg Tablet 1 kotak, 10 strip
@10 tablet
2608
11 jarum suntik Tablet 100 set/box
3225
12 pirantel pamoat 125mg Tablet 1 kotak, 10 strip
@10 tablet
1549

Selanjutnya untuk melaksanakan serah terima barang diantara para pihak berdasarkan perjanjian,
maka para pihak dengan ini sepakat.

4. PENYIMPANAN

SPO
PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI
No.Pokok No. Revisi
Halaman 1 dari 1
RS Senyum

Tgl Terbit.
Prosedur .18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt.
Tetap Direktur
Penyimpanan adalah kegiatan melakukan penyimpanan barang sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan untuk mencegah kerusakan barang dan
Pengertian memudahkan pengambilan .
· Mencegah kerusakan barang
Tujuan · Memudahkan pengambilan barang
Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 217 Tentang Kebijakan
Kebijakan Penyimpanan Perbakalan Farmasi.
1. Buat ruang penyimpanan memenuhi persyaratan baik suhu maupun
cahaya.
2. Susun barang sesuai dengan kelompok dan berdasarkan aplhabet dengan
memperhatikan sistem FIFO dan FIFO
3. Keluarkan barang secara FIFO.
4. Arsipkan tanda terima distribusi barang.
5. Letakkan barang yang diterima sesuai dengan tempatnya
Prosedur 6. Catat pada kartu stok.
· Gudang farmasi
Unit terkait · IFRS·

Komponen Proses Penyimpanan Obat

a. Pengaturan Penyimpanan Obat


Pengaturan Penyimpanan Obat
No Hasil Keterangan
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Obat disimpan dalam gudang/ruangan khusus

untuk obat, tidak dicampur dengan peralatan
lain
2 Obat diletakkan diatas rak/lemari penyimpanan 
3 Obat tidak diletakkan langsung dilantai 
4 Obat tidak diletakkan menempel pada dinding 
5 Obat diletakkan sesuai dengan metode FIFO 
6 Obat diletakkan sesuai dengan metode FEFO 
7 Penggolongan obat berdasarkan jenis 
8 Penggolongan obat berdasarkan sediaan 
9 Penggolongan obat berdasarkan abjad 
10 Penggolongan obat berdasarkan kelas

terapi/khasiat
11 Tablet, kapsul, dan obat kering lainnya
disimpan dalam wadah kedap udara di rak 
bagian atas
12 Obat dengan sediaan cair dan padat (tablet) di

letakkan terpisah
13 Obat cair, salep, dan obat suntik di simpan dirak

bagian tengah
14 Obat yang rusak di lemari terpisah dengan obat

yang masih baik
15 Obat yang kadaluarsa diletakkan di lemari

terpisah dengan obat yang masih baik
16 Obat yang membutuhkan suhu dingin disimpan

di dalam kulkas
17 Obat-obatan narkotika dan psikotropika
diletakkan dilemari terpisah 

18 Lemari obat-obatan narkotika dan psikotropika 


selalu di kunci
19 Obat-obatnya yang bentuknya besar dan berat

tidak diletakkan ditempat yang tinggi
20 Obat-obatan yang betuknya kecil tidak

diletakkan ditempat yang tersembunyi
21 Diberikan pelabelan (nama obat) pada rak

penyimpanan
22 Tinggi tumpukan barang max 2,5 m 

Pengaturan Tata Letak Ruang Penyimpanan

Pelaksanaan Penyimpanan Obat


No Hasil Keterangan
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Rak/lemari disusun membentuk garis lurus 

2 Rak/lemari disusun membentuk huruf U 


3 Terdapat banyak lorong diruang penyimpanan 
4 Terdapat tumpukan barang disepanjang lorong

ruang penyimpanan

Pelaksanaan Penyimpanan

Pelaksanaan Penyimpanan Obat


No Hasil Keterangan
Variabel Observasi
Ya Tidak
1 Petugas menyusun obat dengan memperhatikan

metode FIFO
2 Petugas menyusun obat dengan memperhatikan

metode FEFO
3 Petugas melakukan pencatatan secara teratur
terhadap obat yang masuk pada kartu stok 
barang
4 Petugas melakukan pencatatan secara teratur
terhadap obat yang keluar pada kartu stok 
barang
5 Pengecekan terhadap mutu obat dilakukan

secara periodik
6 Pencatatan terhadap mutu obat dilakukan secara

periodik
7 Melakukan kegiatan pengelompokan obat 
8 Pengaturan suhu udara di gudang penyimpanan 
9 Menjaga kebersihan gudang penyimpanan 
2
Pemeriksaan tanggal kadaluarsa obat 
Data untuk Penilaian Mutu dan Efesiensi Penyimpanan

Mutu dan Efesiensi Penyimpanan Obat


No Variabel Observasi Hasil Keterangan
1 Panjang gudang farmasi ( m ) 3,49 m
2 Lebar gudang farmasi ( m ) 2,47 m
3 Luas gudang farmasi ( m2 ) 8,6203 m2
4 Jumlah wadah/lemari penyimpanan 4 buah 2 lemari besi (2,02m
x 0,5m x 1,945m)
2lemari kayu (1,22m
x 0,4m x 2m)
5 Jumlah wadah/lemari penyimpanan yang 4 buah
digunakan
6 Total jenis obat 1270 box Formularium Obat
7 Jenis obat yang tidak mengalami transaksi NA Data terlampir
(3bulan terakhir) atau death stock
8 Jumlah obat kadaluarsa dan rusak 50 tablet Data terlampir
INSTALASI FARMASI PEMANTAUAN SUHU RUANGAN PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI

RUANG : GUDANG

BULAN : JANUARI

TANGGAL
SUHU 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
33
32
31
30
29
28
27
26
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
PETUGA
S
FORMULIR KARTU STOCK

Kartu Stok
Nama Obat : Asam Mefenamat Tablet 500 mg
Harga : Rp. 10.300,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Ibuprofen Tablet 200 mg
Harga : Rp. 10.800,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Paracetamol Tablet 500 mg
Harga : Rp. 5.700,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box
Kartu Stok
Nama Obat : Natrium Diklofenak Tablet 500 mg
Harga : Rp. 16.000,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Diazepam Tablet 2 mg
Harga : Rp. 8.600,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Amoxicillin Tablet 250 mg
Harga : Rp. 24.500,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box
Kartu Stok
Nama Obat : Cefradroxil Tablet 250 mg
Harga : Rp71.100,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Pyrantel Pamoat Tablet 125mg
Harga : Rp. 31.725 / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Kloramfenikol Tablet 250 mg
Harga : Rp. 32.000,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box
Kartu Stok
Nama Obat : Allopurinol Tablet 100 mg
Harga : Rp. 9.900,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box

Kartu Stok
Nama Obat : Kapas
Harga : Rp. 10.000,- / Bungkus
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 bungkus 5 bungkus 95 bungkus

2 4/9/18 10 bungkus 85 bungkus


3 9/9/18 12 bungkus 73 bungkus

Kartu Stok
Nama Obat : Jarum Suntik
Harga : Rp. 59.394,- / BOX
No Tgl Masuk Keluar Sisa Paraf Ket
1 1/9/18 100 box 5 box 95 box

2 4/9/18 10 box 85 box


3 9/9/18 12 box 73 box
5. DISTRIBUSI

LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI

TOTAL KUNJUNGAN
STO
STOK RESEP
N PENERIM K PEMAKAI TINGKAT
NAMA OBAT JUMLAH OPTIMU TIDAK
O AAN AWA AN KECUKUPAN UMU BPJ
M BAYA
L M S
R
amoxicillin 500
1 22000 - 22000 20298 1702 92,26 196 38
mg
2 cefadroxil 250 mg 5700 - 5700 5189 511 91,04 63 20
3 Kapas 250 - 250 232 18 92,8 77 10
4 Diazepam 7700 - 7700 5400 2300 70,13 137 12
Natrium
5 21000 - 21000 20849 151 99,28 190 43
diklofenak 50 mg
Asam Mefenamat
6 31000 - 31000 30670 330 98,94 192 46
500 mg
chloramphenicol
7 8000 - 8000 6500 1500 81,25 148 47
250 mg
Parasetamol 500
8 42000 - 42000 41783 217 99,48 201 9
mg
9 Ibuprofen 200 mg 20000 - 20000 17653 2347 88,27 179 32
Allopurinol 100
10 17300 - 17300 17123 177 98,98 185 16
mg
11 jarum suntik 1500 - 1500 1367 133 91,13 67 12
pirantel pamoat
12 2900 - 2900 2730 170 94,14 53 8
125mg
KARTU RENCANA DISTRIBUSI

REALISASI I REALISASI II REALISASI Iii


FR
CAR CAR
KEB EK NO. NO TGL NO. NO TGL NO. NO
CARA TGL A A
UTU .DI SUR DOK PENE SUR DOK PENE SUR DOK
DISTRIBUS PEN DIST DIST
NO NAMA OBAT HAN ST AT UM RIMA AT UM RIMA AT UM
I ERI RIB RIB
/TA RI PEN EN AN PEN EN AN PEN EN
MAA USI USI
HUN BU GAN DB GAN DB GAN DB
AKTI PAS N AKT AKT
SI TAR MO PASIF TAR MO PASIF TAR MO
F IF IF IF
amoxicillin
1
500 mg
cefadroxil 250
2
mg
3 Kapas
4 Diazepam
Natrium
5 diklofenak 50
mg
Asam
6 Mefenamat
500 mg
chloramphenic
7
ol 250 mg
Parasetamol
8
500 mg
Ibuprofen 200
9
mg
Allopurinol
10
100 mg
11 jarum suntik
pirantel
12
pamoat 125mg
SPO

ALURPENDISTRIBUSIANPERBEKALANFARMASI

No.Dokumen: TerbitKe: Halaman:


Prosedur Tetap 01

TanggalTerbit: DitetapkanDirektur RS Senyum

18-09-2018 Dr.Steven Tandiono, M.Farm., Apt

Tatacara/urutanyangdilakukandalampengamprahanperbekalanfarma
si(obat-
Pengertian
obatan,bahanbakuobat,bahankimia,BHPdanalatkesehatan)dilingkun
ganRS Senyumdemikelancaranpelayanandansistem.

1. Sebagaipedoman /tatacara dalam pengamprahanbagitiap-


tiapunitkerjauntukmenjaminkelancaranpelayananperbekalan
farmasidiRS
Tujuan Senyumbaikuntukpasienrawatjalan,rawatinap,maupununitlai
nsepertiICU,OK,KBdanIGD.
2. Sebagaipedomandalamupayapengelolaanperbekalanfarmasia
garterkontroldenganbaik,meliputipengadaan,pendistribusian,
danpenyimpananuntukterciptanyatertibadministrasi.
1. PengusulanperbekalanfarmasidiajukanolehKepalaRuanganunitt
erkait,kemudiandiketahuiolehKabid/Kabag/Ka.Instalasiterkaitd
enganmemberikantandatangan,selanjutnyadisetujuiolehKa.Inst
alasiFarmasi.
2. KhususuntukperbekalanfarmasiyangbersifatEmergensi,canggih
/mahalsepertiFilmrotgen,benanguntukOK,reagensialabormakah
arusdiketahuiolehWadirPelayananseterusnyakeWadirKeuangan
untukdisetujui,form amprahan
diserahkankeKa.InstalasiFarmasiuntukprosesselanjutnya.
3. Kepalaruanganunitterkaitmelanjutkanpengamprahankegudangf
Prosedur armasimelaluibillingsystem.
4. Gudangfarmasimenerimapermintaanmelaluibillingsystem
5. GudangFarmasimempersiapkanperbekalanfarmasiyangdiminta,
menginputjumlahyangdiberikansesuaidenganpermintaan,laludi
printtigarangkap.
6. Petugasgudangsegeramengantarkanpermintaanbarangkeunitter
kait.Serahterimaharusdilakukandenganpengecekanfisikmasing
– masingbarang, disesuaikandenganpermintaan.
7. Perbekalan farmasi yang dibawa harus memenuhi persyaratan
pengangkutan, misalnya sediaan farmasi yang memerlukan
suhu tertentu di bawa dengan menggunakan kotak khusus yang
beisi ice pack.
8. Serah terima barang dengan karu/ katim unit terkait.
9. Cek barang datang sesuaikan dengan permintaan dan faktur
dari gudang farmasi
10. Tandatanganifakturpermintaanbarang,saturangkapuntukunitterk
ait,duarangkapsebagaiarsipgudang.
11. Petugasgudangwajibmenginformasikankeunitterkaitjikaadakek
uranganbarang.
12. Jika barang yang di amprah telah dapat dipenuhi petugas
gudang segera menginformasikan ke unit terkait dan jika pada
limit waktu yang telah disepakati tidak dapat di penuhi, pihak
instalasi farmasi wajib mencari solusi alternatif agar amprahan
tersebut dapat terpenuhi.
13. Menginput kedalam billing system setiap penyaluran agar tertib
administrasi sehingga stock di komputer bisa terkontrol dengan
baik.

Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait : Instalasi Rawat Intensive
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gawat Darurat
Seluruh karyawan di lingkungan RS Senyum

Distribusi Obat

Hasil
No. Variable Observasi Keterangan
Ya Tidak

1. Pemeriksaan Terhadap Surat Permintaan √

2. Mencatat Pada Buku Pengeluaran Obat √

3. Pemeriksaan Terhadap Jumlah Obat √

4. Pemeriksaan Terhadap Tanggal Kadaluarsa Obat √

5. Pencatatan Pada Kartu Stok Obat √

6. Pembuatan Laporan Pengeluaran Obat √


6. PENGENDALIAN
SPO
PENGENDALIANPERBEKALAN FARMASI
No.Pokok
No. Revisi Halaman 1 dari 1
RS Senyum

Tgl Terbit.
Prosedur 18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt
Tetap Direktur
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau kekosongan obat di
Pengertian unit – unit pelayanan.
Agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan perbekalan farmasi di unit –
Tujuan unit pelayanan.
Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pengadaan
Kebijakan Pengendalian Perbekalan Farmasi.
1. Memperkirakan atau menghitung pemakaian rata – rata periode
tertentu. Jumlah stok ini disebut stok kerja
2. Menentukan stok optimum
Prosedur 3. Menentukan waktu tunggu (lead time)
· Gudang farmasi
Unit terkait · IFRS·

Pemakaian Obat selama 1 bulan

Jenis Obat Kemasan Kuantum Waktu Tunggu


amoxicillin 500 mg 100 tab/kotak 100 2 hari
cefadroxil 250 mg 100 tab/kotak 100 3 hari
Kapas 100 bungkus 100 2 hari
Diazepam 100 ampul/kotak 10 2 hari
Natrium diklofenak 50 mg 100 tab/kotak 50 2 hari
Asam Mefenamat 500 mg 100 tab/kotak 100 3 hari
chloramphenicol 250 mg 100 tab/kotak 200 2 hari
Parasetamol 500 mg 30 tab/kotak 10 3 hari
Ibuprofen 200 mg 100 tab/kotak 400 2 hari
7. PEMUSNAHAN
SPO
PEMUSNAHAN SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKALAN
KESEHATAN

RS SENYUM No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 1/2

Tanggal Terbit: Ditetapkan :


Direktur
Prosedur Tetap 18 September 2018 RS Senyum
1. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan
terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah
kadaluarsa
PENGERTIAN
2. Pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan
terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak
memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan.
Melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak tepat,
TUJUAN yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
kemanfaatan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS. SENYUMNomor :
KEBIJAKAN
07/PMH/X/2017
1. Melaksanakan inventarisasi terhadap sediaan farmasi dan
PROSEDUR perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan
2. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara
pemusnahan
Mengkoordinasikan jadwal, metode, dan tempat
pemusnahankepada pihak terkait, dalam hal ini:
a. Dinas Kesehatan Kota Medan
b. Kepolisian Kota Medan
c. BPOM Provinsi Sumatera Utara
3. Menyiapkan tempat pemusnahan
4. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan
5. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan, sekurang-kurangnya memuat:
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan
b. Nama dan jumlah sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
c. Nama apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi
dan perbekalan kesehatan
6. Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam pemusnahan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Limbah
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan

Daftar Jenis Obat yang Rusak dan Kadaluarsa

Tanggal
No Nama Obat Jumlah Harga Beli Total
Expired
1 PCT April 2019 50 Tablet Rp.120,- Rp. 6.000,-
TOTAL Rp. 6.000,-

Perhitungan Persentase Obat Rusak dan Kadaluarsa


jumlah jenis obat kadaluarsa/rusak
x 100 %
total jenis obat

1
= 50 x 100 %

=2%
BERITA ACARA PEMUSNAHAN OBAT KADALUWARSA/ RUSAK

Pada hari ini ................ tanggal ...... bulan ................... tahun ........... sesuai dengan Peraturan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Staandar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Apoteker (Kepala Instalasi Farmasi) :
Nomor SIPA :
Nama Rumah Sakit :
Alamat Rumah Sakit
:
Dengan disaksikan oleh:

1. Nama :
NIP :
Jabatan :
2. Nama :
NIP :
Jabatan :

Telah melakukan pemusnahan obat sebagaimana terdaftar dalam daftar terlampir.


Tempat dilakukan pemusnahan: ...........................................

Demikian berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan penuh tangung jawab.
Berita acara ini dibuat rangkap 4 (empat) dan dikirim kepada:

1. Kepala Dinas Kesehatan Kota


2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
4. Arsip di Rumah Sakit

Medan, ..........................20....

Saksi-saksi yang membuat berita acara

1. ................................... ...........................................
NIP. No. SIPA

2. ....................................
NIP.
8. PENCATATAN DAN PELAPORAN

SPO
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1
Tetap
Tgl Terbit. Direktur RS Senyum
18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt.

Pengertian Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan untuk Puskesmas


sehingga dapat dinilai dan dievaluasi.

Tujuan Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan puskesmas serta sebagai bahan


penilaian dan evaluasi
Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pencatatan Dan
Pelaporan Perbekalan Farmasi
Prosedur 1. Pelaksaan program melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
2. Pelaksanaan program melakukan pencatatan kegiatan
3. Hasil pencatatan disampaikan kepada pemegang program
4. Pelaksana program dan pemegang program secara bersama-sama
membuat laporan yang disampaikan kepala kepala Puskesmas.
Unit terkait · Tenaga teknis kefarmasian

LAPORAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN OBAT UNTUK DIHAPUS


NOMOR: ..................... TANGGAL: ...................
JUMLAH SATUAN NAMA/JENIS HARGA/SATUAN JUMLAH KEADAAN
KEMASAN OBAT KEMASAN HARGA OBAT-
OBAT OBAT OBATAN

Disaksikan:
Petugas Penyimpanan dan Penyaluran
Medan, ..........................20......

Panitia Pemeriksaan/Peneliti
Nama : Nama : ...................
Jabatan : ................... Jabatan: ...................

Mengetahui
Kepala IFRS
Kabupaten/Kota
9. MONITORING DAN EVALUASI

SPO
MONITORING DAN EVALUASI

Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1


Tetap
Tgl Terbit. Direktur RS Senyum
18-09-2018 Dr. Steven Tandiono, M.Farm., Apt.

Pengertian Memantau dan menilai segala prosedur dan tindakan yang telah dilaksanakan

Tujuan Meningkatkan produktivitas para pengelola perbekalan farmasi di rumah sakit


agar dapat ditingkatkan secara optimum
Kebijakan Surat Peraturan Direktur rumah sakit Nomor 212 tentang Pencatatan Dan
Pelaporan Perbekalan Farmasi
Prosedur 1. Pengumpulan data
2. Perhitungan biaya
3. Penyampaian hasil
4. Catatan anggaran pengadaan obat
5. Dana pengadaan obat

Unit terkait · Tenaga teknis kefarmasian


FORM MONITORING DAN EVALUASI KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

Bagian I.

1. Nama Rumah Sakit :RumahSakit Senyum

Alamat :Jalan Sakti Lubis No. 04

Kabupaten/Kota : Medan

Provinsi : Sumatera Utara

2. Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum


3. Nama Kepala Rumah Sakit :Dr. dr. Hanum, Sp.A
4. Nama Apoteker/Penanggung Jawab Farmasi :Sri Wahyuni, S.Farm., Apt.
5. No. STRA/STRTTK : 19750111/STRA-UII/29696
6. No. SIPA/SIKTTK : 446/0153/1426/1-18
7. Jumlah Apoteker : 15 orang
8. Jumlah TTK (S1 Farmasi, D3 Farmasi, AA) :24 orang
9. Jumlah Tenaga Non Kefarmasian :40 orang
10. Jumlah Rata-Rata Resep Perhari : 50
11. Waktu Tunggu Obat Jadi : 15 menit
12. Waktu Tunggu Obat Racikan : 30 menit
13. Jumlah Pasien Rawat Jalan
Umum : 30
BPJS : 35
Bagian II.
(Beri tanda centang dalam kotak pada hasil observasi)
No. Kegiatan Skor
A. Kebijakan Pelayanan Kefarmasian
1. Penanggungjawab ruang farmasi di Rumah Sakit
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
Tenaga kesehatan lain
2. Apotek/Instalasi farmasi Rumah Sakit tercantum pada Struktur
Organisasi Rumah Sakit
Ada dan ditetapkan dengan SK Kepala Rumah Sakit
Ada tetapi tidak ditetapkan dengan SK Kepala Rumah Sakit
Tidak memiliki Struktur Organisasi
3. Kartu stok obat tersedia di gudang untuk masing-masing obat
atau dengan sistem komputerisasi untuk memantau pemasukan
dan pengeluaran obat
Ya, untuk setiap jenis obat
Ya, untuk beberapa obat aja
Tidak ada kartu stok
B. Pelayanan Farmasi
1. Penggunaaan Lembar Resep
Lembar resep lengkap (dengan tulisan R/, nama dokter, nama
pasien, alamat, umur)
Lembar resep tidak lengkap
Tidak menggunakan lembar resep
2. Pengkajian resep dilakukan oleh:
Apoteker
Apoteker dan/atau TTK
Tenaga kesehatan lain atau bukan tenaga kesehatan
3. Peracikan obat dilakukan oleh:
Apoteker
Apoteker dan/atau TTK
Tenaga kesehatan lain atau bukan tenaga kesehatan
4. Penyerahan obat dilakukan oleh:
Apoteker
Apoteker dan/atau TTK
Tenaga kesehatan lain atau bukan tenaga kesehatan
5. Ronde/ Visite pasien
Apoteker
Apoteker dan/atau TTK
6. Tenaga kesehatan lain atau bukan tenaga kesehatan

Bagian III.
(Beri tanda centang dalam kotak pada hasil observasi)
BAB IV. PERTANYAAN TERBUKA

(Isi sesuai jawaban responden/keadaan sebenarnya)


NO KEGIATAN HASIL SKOR
Jumlah apoteker yang mengikuti
1 kursus/pelatihanfarmasi klinik dalam 3
tahun terakhir
Jenis pelatihan yang diikuti (identifikasi data
2
pelatihan farmasi klinik)

4.

Anda mungkin juga menyukai